Anda di halaman 1dari 16

MINYAK BUMI

D
I
S
S
U
N

Nama : Michelle Leony Simangunsong


Kelas : X-A
Mapel : Kimia
DAFTAR ISI

Kata Pengantar          
Daftar Isi                         
BAB I Pendahuluan                           
1.1       Latar Belakang             
1.2       Tujuan Penulisan
BAB II Pembahasan                                  
2.1       Teori Pembentukan Minyak Bumi
2.2       Komponen Minyak Bumi               
2.3       Pengolahan Minyak Bumi            
2.4       Fraksi Minyak Bumi  
2.5       Manfaat Minyak Bumi   
2.6 Akibat Negatif Penggunaan Minyak Bumi

BAB III Penutup                             


3.1       Kesimpulan          
3.2       Saran                  
Daftar Pustaka                              
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”. Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran Kimia Semester II di SMA N 1 Laguboti

Adapun di dalam makalah ini saya membahas tentang :

1. Apa itu Minyak Bumi,


2. Proses terbentuknya Minyak Bumi,
3. Komposisi Minyak Bumi,
4. Pengolahan Minyak Bumi,
5. Produk Hasil Pengolahan, dan
6. Akibat pembakaran bahan bakar fosil.

Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara garis
besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih saya ucapkan atas waktunya untuk membaca
makalah saya.

                                                                                    Laguboti, 10 Juni 2017

Penyusun

Michelle Leony Simangunsong


BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-
sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad
renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat
laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi
minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.
Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini
puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet
sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun minyak
bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-
masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi
minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang
dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.

Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak
bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan
sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang
peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam
digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut
bahan bakar fosil.

Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar alternatif
apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar
ini habis.

 
1.2            Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a)      Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun terkait minyak bumi.
b)      Dapat mengetahui hasil pengolahan dari minyak bumi.
c)      Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
d)      Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang tidak
sempurna.

BAB II
Pembahasan

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum –
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan
yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak
bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

2.1  Teori Pembentukan Minyak Bumi


Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi
spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini
akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.

1. Teori Biogenesis (Organik)

Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow
(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana
lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan
gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan
membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
2. Teori Abiogenesis (Anorganik)

Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan C02 membentuk
asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat
adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi
adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk
sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses
terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam
beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.

2.2  Komponen Minyak Bumi

Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil.
Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen
utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik.
Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya
merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%),
belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa
ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek.
Contoh: Etana Propana

2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik

Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau


sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi
tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi,
antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii
atas beberapa senyawa siklik.

2. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang

Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak
sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

2. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik


segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak
jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang
memiliki jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah
dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat
dibedakan menjadi:

1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
2.3  PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.

Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus
diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn
jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat,
dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih
tertentu.

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.

Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik
didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen
yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas.
Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, ga
sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)

Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu
dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking,
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1.      Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan
pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun
komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi
merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. 

Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom
pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan
suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam
kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah
kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan
dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)

Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen


tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian
atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom)
komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom,
didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing.
Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat
penambah).

2.      Cracking

Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar


menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking,
yaitu :
Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta
tekanan rendah.

Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis
platina atau molybdenum oksida.

3. Reforming

Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
4.      Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
5.      Treating

Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :

1. Copper sweetening dan doctor treating


2. Acid treatment
3. Desulfurizing (desulfurisasi)

6.      Blending

Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk
memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22
bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya.

2.4  FRAKSI MINYAK BUMI

Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-
masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan
densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin
besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan
sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan
urutan sederhana sebagai berikut:

Fraksi Ukuran Molekul Titik Didih (oC) Kegunaan

Gas C1 – C5 -160 – 30 Bahan bakar (LPG),


sumber hidrogen

Petoleum C5 – C7 30 – 90 Pelarut, binatu kimia


eter (dry cleaning)

Bensin C5 – C12 30 - 200 Bahan baka motor


(gasoline)

Kerosin, C12 - C18 180 – 400 Baha bakar mesin


minyak diesel, bahan bakar
diesel/solar industi, untuk cracking

Minyak C16 ke atas 350 ke atas Pelumas


pelumas

Parafin C20 ke atas Za padat dengan Lilin dan lain-lain


titik cai rendah

Aspal C25 ke atas residu Baha bakar dan untuk


pelapis jalan raya

2.5  MANFAAT MINYAK BUMI

Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti
titik didih dan viskositas, dan juga sifatkimianya.
a.   Sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified
terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin
(minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu
para-xylene.
Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari
molekul benzen tersebut.Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi
PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk seperti tepung
detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester
inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian
seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis
poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar
katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester
dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan
PTA dengan metanol). Salah satu produsen PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit
Pengolahan III dengan jenis produk dan peruntukannya disini. Sebetulnya ada polimer lain
yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal
serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

b.  Papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar
plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena
dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam-macam mulai dari atap
rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi,
piring, dll.

c.   Seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat
minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk
mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar
dari plastik atau piala, dll…. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low
Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang
PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa
hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin,
dan hidrokarbon aromatik. Untuk daftar pelarut lebih lengkap dan kegunaannya bisa dilihat
disini.

d.  Estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi dengan
penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang
juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu
kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu.
Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.

e.   Pangan
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola berwarna hitam,
okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk molekul tiga dimensi dari
glukosa akan seperti gambar disamping ini. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer
yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
bercabangcabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh.
Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Selsel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel
dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2
dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan
disimpan dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh :
C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) —- >
Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni).

6. BENSIN (PETROL atau GASOLINE)

Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermoto roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium,
petamax, dan peamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau peformance yang berbeda.
Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik
mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu pembakaran menjadi
terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin
menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa
yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei nilai
oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.
Pertamax mempunyai nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn campuran
92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan pertamax
plus mempunyai nilai 94.
Bilangan oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan,
seperti TEL, MTBE, dan etanol.
1. Tetraethyl lead (TEL)
Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl
lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk
mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL
ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromide (C2H2Br). Penambahan 2 – 3 mL zat ini ke
dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.
2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)

Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa
MTBE ini lebih aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel. 

3. Etanol
Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi
pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak
mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

2.6  AKIBAT NEGATIF PENGGUNAAN MINYAK BUMI


1. Pencemaran udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan
lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran
udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan
lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran
udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber
pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
No Polutan Dihasilkan dari
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
1 Karbon dioksida (CO2) batubara), pembakaran gas alam dan hutan,
respirasi, serta pembusukan.
Sulfur dioksida (SO2) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
2
nitrogen monoksida (NO) batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3 Karbonmonoksida (CO) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor
yang pembakarannya tidak sempurna.
Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan
4 Kloro Fluoro Carbon (CFC)
yang menggunakan penyemprot aerosol.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun
yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting bagu
kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia.
3.2  Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini
keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat.
Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari
mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi
pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.

Daftar Pustaka
www.infotambang.com
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4422/bag%202.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
www.sman01panti.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai