Anda di halaman 1dari 20
Mengingat BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DABRAH KADUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENOELOLAAN SAMPAH DENGAN RARMA’ AN YANG MAHA ESA BUFAT! EMANGGUNG, a. bahwa dalam can eras, masyéraleat untuk mewujudkan lingkungan yang bers: San sehat berdasarkan Undang-Undang Nomer 12 Tahun 2008 tentang Fengelolaan Sampah, make Pemcrntah Daseah Kabupaten Temanggune berkewajiban menjamin tersclenggaranya pengelolaan sampah yang berwawasan lingcsngan; ka mentimbuh ‘embangkan ke: baik der b. bahwa sampah telah menjadi permasalahan s Pengelolaannya perl dilakukan secara ferpadu dari hulu ke hilir ager memheritan fecara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman basi lingkungas: ¢ bahwa berdasarkan —_pertimbangan dimaksud dalam huruf a den hur Peraturan Daerah ter sebagaimana Tb, perks menetapkan tang Pengelolaan Sampah 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun | Pembentuken Oaerahedaerah Kabupaten Linglcangan Propins! Juwa Tengah; 2, Undang-Usdang Nomor 8 Tshun 1981 tentang Huloum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik: Indonesia. Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-lindang Nomor 17 Keumngan Negara (Lembaran Negara Republik tnachesle Fabun 2003 Notncr 47, Tambahan Lembaran Negare Repubbk Indonesia Nomor 4256), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik. Indonesia Tahun 2004 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemo: 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dehgan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indenesia Nomor 4844); tentang Balam Tahun 2003 tentang we ondang-Cndarg Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor Revi rombehan Lembaran Negara Republic: ras coe Nomor 4444); " 6. Undeng-Usidang Nomar 26 Tahu: i Penutaay Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nemor 23, Tembahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom: 3459}; Padang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tent Pengelolaan Sampak (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 4851); Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lala finas dan “Angioatan Jalan (Lembaran Negara Repubigt tadenesia Tahun 2009 ‘Nomor $6, Tambahan Lemburen Negara Republik Indonesia Nomor 5025) 9. Undang-Undang Nom 2007 tentan, 28 Tahun 2009 tentang Pajale Dasrah dan Retribuisi Daerah (Lembaran Negara Republi, Indonesia Tahun 2099 Nomer 130, Tam: Lembau Negara Republik Indonesia Nomo: Undang-Undang Nomor 32 Perlindungan 11. Undang-Undang Nomor i Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Newer Republik Indonesia Tehun 2011 Nomor 7, Tambanan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 518 12,Undang-Undang Nomer 12 ‘shun 2011 tent Fembentukan Peraturan Perunding-Undangan (Lembacan Negara Republik Indonesia Tahun 201] Nomor 82 Tambahan Lembaraa Negara’ Republik Indonesia Nomen 5234); Tahun 201) 18. Peraturan. Peimerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang, Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pitane (Lembaran Negara Republik Indenesia Tahun 1983 Nesior 36, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 9258), sebagaimana telah diubah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan Alas Peraturan Pemerintah Nomer 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahtin 1999 tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, (Lembaran Negara Republik Indoncsia Tahun 1999 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Neomor 2815), sebagaimana telah dibah Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan. Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Penyolahan Limbah Bahan Berbahaya daz Beracun. ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 1§8, Tambahen Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3910); le. s Peraturan Pemerintah Nemor 3: Pembagian Urusan Pemerinteh, Eimtrintah Daerah Provins! dan Pameriness Kabupaten/Kota. (Lembaran Negara Repuaiic tr abun 2007 Nemor 82, Tambahan Lembarae Republik Indonesia Nomor 4737, 16. Peraturan Dacrah Provinsi Jawa 2010 tentang Rencatia Tata Rusng Tengah (Lembazan Daerah Provinsi Jawa Te 2010 Nomer 4); 17. Peroturan Daera! 8 Tahun 2007 lan Antara. Pemerinta Pegawai Neg Kabupaten (Lembaran Daerah Kabupaten T. seri C Nomor 1); 18, Peraturan Daersh Kabupaten Tabun 2008 tentang Re: Kabupaten Temanggung Tak 18-202 Daerah Kabupaten Temangring Tahun 2008 19. Peraturan Deereh Kabupaten Tahun 2008 tentang Unisan P: Kewenengan Pemerintahan Daerah Temanggung (Lembaran Darrah Ksbucet Tahun 2008 Nomar 6); 20, Peraturan Deereh Kabupaten Temangguig Nomor 7 Tahun 2008 tentang Fengelclaan Keusng {Lembaran Dasrah Kebupaten Temanggung ‘Nomor 7]; 21. Peraturan Daerah Kebupaten Temangme Tahun 2008 tentang Organisasi dan Ta! Daereh Kebupaten Temanggung (Lembaran Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor scbagaimana telah diubah Peraturan Daerah Kabi Temanggung Nomor 1 Tahun 2011 ig Perubshan Alas Peraturan Dacrah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 2008 fang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung, (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 6}, 22.Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Kebersihan Keindahan Ketertiban dan Keschatan Lingkungan Kabupaten Temanggune (Lembaran Daetah Kabupaten Temanggung Takun 2011 Nomar 18); Temanggur Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNO Menctapkan dan SUPATI TEMANGGUNG MEMUTUSKAN ; i : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH. BAB L KETENTUAN UMUM Pagal 1 Dalam Peratuzan Dacral ini yang dimatcsud dengan; i i 13. 14, 15. a 17, 18, 19, 20. ai: Duerah adgiah Kabupaten Temanggung, Pemerintah Daecah adalah Pemerinish Kabupat Bupati adalah Bupati Temanggung Dinas adalah Satwan Kerja Perangitat Daccah yang kewenangan dalam enangan! — persampelan en Temangeung, mempunyal ki di Kabupaten Temangeung Rencana Tata Ruong Wilaval Kabupaten atgu disingsat dengan Kabupaten adalah RTRW Kabupaten Temangeung Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan ataw Kecamatan adalah ROTR kecamatan-kecamat Temanggung, Sampah adalah gisa kegiaion sehari-hari manusia dan -alcm yang berbentuk padat yang terdiri dari dari samp dan sampah yang berasal dari kawasan komersial, fasilicas umus, fa: ‘imbulan sampah adalah scjumlah sampah aktifitas dalam kurun waletu tertentu dihitung berdasarlcan a berat {kilogram} atau volume (liter) Sanipah spesifik adalah sampah yeng karena San/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusue Sampah organi adalah jenis sampah yang berasal deri benda dan karena sifatnya dapat diurai secara alemi oleh proses nlace Sampah non organik adalah jenis sampah yang berusal dari henda mot dan karena sifatnya sulit atau tidal dapat ¢ proses alam. Sumber sampah adalah asa! timbulan sampah; Pengelolaan sampah adalah kegintun yang sistematls, menyeluruh dan Serkesinambungan yang meliputl pengurangan dan psnanganen sampah, Penghasil sampeh adalah sctiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah. Tempat Penampungan Sementara yang selanjutnya disingkat TPE adalah tempat penampungan sampah sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, tempat pengolahan sampah terpadu dan/atau tempat pemrosesan alshir Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang selanjutnya disinglat TPT adalah tempat dilaksanakannya kegiatan Pengumpulan, pemilahan, Penggunaan ulang, pendauran ulang dan pengolahan sampah. Tempat Pemroscsan Akhir yang selanjutnya disingkat TPA adalal tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media Jingkungan secara aman bagi manusia dan linglungar, Grang adalah orang perorangan, kelompok orang, dan/atau badan hulum, Dunia usaha adalah orang perorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum yang menjalankan kegiatan ckenomi di Daerah. Pelaku usaha adalah badan hukum yang bergerak atau melalukan Usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sampah. Penyedia jasa pengelclaan sampah adalah orang atau badan yang menyedialean jase dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan sampah. Izin pelayanan pengelolaan sampah adalah izin yang diberikan untuk kepiatan pengelolaan sampah. disingkst RDTR al wilayah Kebupacen 4 proses. ‘ai scare alam: 23. Penyidik adalah Polisi Negara Republik Indonesi ; la atau Pegawai ng diberi tugas wewendng khusus oleh Ur untuk melaluukan penyidikan 24. Fenyidik Pogawai Negeri Sipil yang selanjuinya disebut peridik Pegawai Negeri Sipil tertentu yang dibert a pregulban Untuk amelakukan penyelidikan terhadap penyelenntuce! Peraturan Daerah yang memuat ketentuan negara. = 25. Penyidiken Tindak Pidana adalah dilakukan oleh PPNS untuk mencari, s membuat teranj ‘ersangkanya, ‘egeri ng-unding PPNS adalah ewenans serangkeian tindakan erta mengumpulkan bulcti u @ tindak pidana yang Serta mene yang ntl BABI ASAS DA Pasal 2 Penyelenggaraan pengelolaan sampah diselenggarakan dengan tanggung jawab, asas berkelanjutan, ases manta kesaGeran, ases kebersamaan, asas keselamatan d; asas asa keadilan, asay lan asas nilai ekonomi, Pasal 3 Penyelenggaraan perigelolaan sampeh bertujuan untuk menciptakan lingkungeh yang bersih, sehat dan nyaman dalam rangka meningkatkan Hesehaten masyaraket dan kuslitas lingluungan serta menjadika sampah sebagai sumber daya. BAB IIL RUANG LINGKUP Pasa! 4 (1)Sampah yang dikelola dan diatur berdasarkan Peraturan Daerah ini terdirl atas: 4. sampah rumah tangga; b. sampah sejenis sampah rumah tangea; dan c. sampah spesifik. (2) Sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurof a berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, udak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangea sebagalmana dimaksud pada ayat (1) hunaf b berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilites sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnys. (4) Sampah spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc meliputi: sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; sampah yang timbul akibat bencana; puing bongkaran bangunan; ¥ Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau. Sampah yang timbul secara tidak periodik. (3) pepe ge BAB IV PENGELOLAAN SAMPAH Bagian Kesaty Porencanaan Pasal 5 porané lainnya tentang penguranga: (i Heneane Pengurangen dan penanganan sampah dimaltsted pada ayat (1), selurang-keurangnya memnat a target pengurangan sampah: b, Sarget penyediaan sarana dan presarana mulai dari sumber sampai dengan TPA; & pole pengembangan ketjasama daerah, kemitrman Masyarakat; S: farget kebutuhen penyediaan pembiayaan Pemerintah daerah dan masyaralat; dan we fentana pengembangan dan pemanfamtan tekne Sampah yang ramah lingitingan, Sebagaimana Partisipas; yang ditanggune oleh Iolaan Bagian Kedua Pelakcsanaan Pasal 6 (1) Pengelolaan sampah terdis a, pehgurangan sampah; dan b, penangenan sampah (2) Pengeiolaan sampah sebagaimana dimakeud pada ayat (1) menjadi meee Jewab bersama antara Pemerintah Daerah, dunia usche dan masyaralet, (3) Pemetintah dacrah meifasilitasi ‘kegiatan demi kelancaran dan keberhasilan pengelolaan sampah di dacrah, Pasal 7 (1) Pengelolaan sampah sebagaitnana dimakeud dalam Pasai 6 ayat (1) mencakup semua kawasan sumber dan/atau penghasil sampah, (2) Sumber dan/atau penghasil sampah meliputi | %. permukiman perdesaan; b. permukiman perkotaan: c. kawasan perumahan; d. kawasan perdagangan/pertckean; ©. pasar, i f perusahaan/industri; 8 perkantoran; 4, lembaga pendidikan; i. kawasan terminal/sub terminal; J. fasilitas umum: dan kk, fasilitas sosial, ay (2) (y (2) (3) mre a Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud dal Surat i dilakukan dengan cura pembatnea. x pendauran wang sampah; can/stau pemantaaten Kembali sampan Dalam tangka melaksanakan pengurangen Sampah sebapsine, Gimaksud pada ayat (1), setiap ovang dan para pelaku usaha doen melcksanakan kegiatan wajid menggunalean bere Produiess menimbulkan sampah sedikit mu nekin, dapat diguna ulang ¢ Gidaur lang dan/ateu mudeh diurai oleh proves alain lam Pasal 6 ajar (1) Pasal 9 Registan Denangenan sampah sebagaimana dimelsud del ayat (1) huruf b terdiri dari : giatan pengelompolkan’ dan jens organik dan nen organik. Pengumpulan meliputi kegiatan pengambilas den sampah dari sumber sempah ke TPS/TPST, “ Pengengieutan meliputi “kegiatan membawa atau sampah dari sumber dan/atau dari TPS atau dari TPat 4. pengolahan meliputi kegiatan dan jumlah sampah; dan/atau & pomforesan alchir sampah meliputi kegiatan pengemball dan/atau residu hasit pengolahan scbelumnya ke meds secara aman, Dalam rengka mencapai hasil yang optimal dalam penan sebagaimana dimaksud pada masyarakat dan dunia usaha Ketentuan tata cara kegiatan penangan sampah sebagaim: Pada ayat (1) distur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati mengubah kerakteristile, kom, anan si syat {1}, Bupati melibatkan per: Pasal 10 Femerintah, Daerah mendoreng masyaraltat dan dunia usaha melakukan' penanganan sampah dengan tetap memyperhatikan teknologi yang ramah linglungan. Pasal 11 Dalam mclakeanakan penanganan sampah Sebageimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pemerintah Daerah menyediakan TPS /TPST dan TPA sesuai dengan kebutuhan, ; Penyediaan TPS/TPST dan TPA herus memenuhi bersyaratan teknis Pengelolaan sampah yang aman oe oa lingkungan sesuai turar pei andangan yang berlaku. tice TPS/TPST den TPA tienen dengan RTRW Kabupaten dan RDTR Kecamatan. Bagian Ketiga Kelembagaan Pasal 12 Dalam rangka pengelolaan sampah dibentuk lembaga pengelola persampahan, (2) Pemerintah daerah semfasilitasi pembentukan persumpahan sebagaimana dimaksud pada aya desa/ieelurahan, satuan peromuiiman, kawasan komersial ainnye sesual kebutuhan (9) Pedoman pembentukan lembaza pengclola persarm Gimaksud pada ayat (1) diatur let F Mpshen sebagsiinany zh lanjuc denian, Perattran Buber Pesal 13 Lembage pengelola persampah: ai Gngkat desa/kelurahan dan permuliman dan kawasan mempunyai tuges @. jekgkoordinasikan pengetolaan sampah di tingkat ma: bi memfasilitast tersedianya tempat sampah setiap rumah S Memlasilitasi tersccianya TPS di masing-masing linwlca nilahan sampah organik dan d. menjamin tertibaya peo mula: dari ramah tangen sampai ke TPS; dan ncaran’ den ketertiban en orgenik e melakukan langkah-lengkan demi i . Pengelolaan sampah' Pasal 14 Pemerintah Daerah dapat memb (BLUD| pecsampahan. nua Baden Layenan Umum Daeran BABY TUGAS DAN WEWENANG Tugas Pemerintuh Daerch Pasal 15 Pemerintah Daerah Yermigas menjemin terselenggarannya pengelola sampah yang baik dan berwewasan linglcungan ‘Tugeas Pemerintah Daerah sebagaimane dimaksud dalam Pasal 15 adalah; 4. ménumbub-kembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah; bmelakukan penelitiin, pengembangan’ telenologi pengurangan. dan penanganan sampah;+ © memfasilitasi, mengembangkan dan melaksanakan upaya Pengurangan, penanganan dan pemanfaatan sampah; © meleksanakan pengelolaan sampeh dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana penyelolaan sempah; ©. mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengolanan sampal; f memfasilitasi penerapan teknologt spesifik lokal yang berkembang sada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah; dan & melakukan keordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia Usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah Bagian Kedua Wewenang Pemerintah Daerah Pasal 17 Salam menyelenggarakan pengelola: mempunyai kewenangan @ menctapkan kebijakan den strategi berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi: menyelonggarakan pengelolaan sampah skala kota sesual de norma, stander prosedur dan lriteria yang ditevaplan Pemerintah daerah; s telakukan pembinean dan pengewasan sempah yang dilaksanakan oleh pihak lain: d. menetapkan lokasi tempat pemrosesan akhir sampah ¢ melekukan pemantauan dan evaluasi secara berkala (enam) bulan selama 20 (dua pulch) tahun terha: Pemrosesan akhir sampah dengan sistem permbuangan tersuya “yang telah ditutup; dan £ menyusun dan :menyelenggeral Sampah, Pemerinteh Dues pengelolaan sampah kinerje pengelolaan BAB V1 HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN | Bagiar, Kesatu Hak dan Kewajiban Pemetintah Daerah Pasal 18 Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah berkak a. menentuxan ketentuan perizinan pengelolaan sampah; b. menentakan besaran tarif reiribusi pelayanan pengelolann sampah Pemerintah Dacrah dalam pengelolaan sampah berkewajiban : a. memberikan pelayanan pengelolaan sampah kepada masyarakat; b. memberikan peleyanan jase pengangkutan sampah dan TPS/TPST ke TPA; 5 © menyediakan sarama dan pras: proporsional ; @, mendorong dan mendukung masyerakat untuk pengurangan sampal, pemanfeatan kembali Pendeurulangan sampah secara mandiri; melaksanakan ketentuan perizinan pelayanan peng sesual dengan peraturan perundangan yang berlalcu: 1 menindallanjuti pengaduan masyarakat atas pelayanan pengelclaan sumpah; melakukan pemantauan dan supervisi arcana pengelolaan sampah secara melakukan Sampah dan tolaan sampeh pelaksanaan rencena pemanfaatan bahan produksi ramah lingkungan; 8 fh memfasilitast pencrapan teknologi dan label produk yang ramah linglungan, i. memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang; i, melakukan sosialisasi dan. pclatihan mengenai pengelolaan sampah kepada masyarakat dan pela usaha dalam pengelolaan sampahi memberikan pembinaan dan pengawasan kepada masyarekat dalam hei pengetolaan sampah; dan : menyajilan sistem informasi pengelolaan sampah, : ie ‘ 'e o Mendupation tnagkcungan y & melupe My Had dun wijibort Masyarakat Aivayssodan maul berhiuk nis beesih, Indah, nyamen dan sehat; mendapatkin pelayanai dalam pengeiolaan sampah seoaca balk dan berwawasan jingiusgan; mendapatkan (nformasi yang benar dan algirat Penyelenggaraan pengelolaan sampah; memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan Sumpah seeara baik dan berwawasan linglaingan, herpartisipasi dalam proses pengambilen Kepurusin, dag Fenaiwasan dibidang penyelenggaraan pengelolaan sampah, mendapatian perlicdungan dun kompensasi karena dampak nepasir dani kegiatan tempat pemrosesan akhir sampah; den an kepada Bupati apabila mengetahul adanya Kerugian axibat terjadinya pembuangan Sampah liar. Mengenal Penge (2) Masyarakat dalam pengelolaan sampah berkewajiban d. menyediakan tempat pemilahan sampah pumaly tan, f mengurangi Gm! mec f sampa’; Soumpah rumah tangea sesuai sitet dan jenisnya; engelola sampah secara mandici dan berwawesen linglunga: hon organi dan/atau TPS; berperan serta dalam pengelolaan sampah; dan membayar retribusi pe:ayanan sampah. Sagian Ketiga Larangan Pagal 20 (1) Setiap arang atau badan- dilaceng a. b © a membuang sampah bukan sade tempatnya: embuang sampah tanpa dipilah berdasarken silat dan j enya; Mercere Sampah dengan limban berbahaya dan beracun; Seecan Rem” FORE menyebebien gencemaran den late perusalan tinglungan: membuang sampah di sungai, parit, salurai irigasi, taman kota, tempat terbuka, fasilitas umum dan jal Saluran drainase, lan; £ membuang sampah spesifile § imembakar sampah plastikdan atey sampah yang Mengandung unsur Plastik; } membakar sampah di tempat terbuka yang dapat menimbulian polusi dan atau menggangeu lingiungan; | menggunakan lahan sebagai tempat pembuangan akhir sampah janpa dilkuti Standar Operating Procedure yang beniar, J omelakukan kegiatan yang dapat menggengeu kclancaran dan ketertiban pengelolaan sampah; % Membuang, menumeok, menyimpan s&impah atau bangkai binatang a! jalan, jatur hijau, taman, Sungai, saluren dan fasilitas umum; | membuang sampah dun/atau ketoran lainya dari atas kendaraen; m ny Suang Air Besar (BAB), dan/atau air kedil di jalan, jalur hijau, taman, Sungei, saluran dan fasiiitas umurn; dan jean wang sampah klinis den limbah Bahan Berbahaya dan Berecun {83) lainnya ke TPS dan ‘TPA BAB VIL KERJASAMA DAN KEMITRAAN Bagian Keaatu Keriasama Basel 31 (2) Pemerinah Daerah dapat melakulanh Kerjasama aater Daerah dalarn pengelolaan sampeh, ; (2) Kerjasame sebageimana dir-aketd pads ayat (1) mens 4. pembangunan/penyediann TPA; b. sarane dan prasarana TPA} cap pengangkuian sampah dari TPS/TPST pengolahaa sampah, dan manajemen pengelolaan TPA. TPA; Pasal 20 ‘Tele care pelakeanean Kerjasama antar Pemcrintah Da dimaisud dalam Pasal 21 diacur lebih lanjut dengan Pe Bagian Kedua Kemitraan Pasal 23 ntah Daerah dapat bermitre dengan orang di J pengelolaan sampah. traan sebagaimana dimekstid pada ayat (1) mencala =. penierikan retribusi pelayenan persampahan: S. penyediaan/pembangunan TPS, TPST dan Toa serana/prasarana pendukangnya; ©. Pengangicutan sampah: a pengelshan sampah menjadi produk lain yang bersifat ramah lingleungan; dan & Mangjemen pengelolaan TPA. Pasal 24 Teta cara pelaksanaan kemitraan sebagaimana dimalimad dalam Pasal 23 ciiskukan sesuai Peraturan Perundang-undangen yang berlaku Bagian Ketiga Tnsentif, Disinsenuf dan Kompensasi Pasal 25 UI Pemerintah Daerah dapat momberikan Ingentif Kepade orang dun/atau baden yang melaicakan ; & inovasi terbaik dalam pengolanan sampah; D. penemuan/inovasi dalam — bidang persampahan; © Belaporan atas pelanggaran terhadap larangan; dan G. ikut Betpartisipas: aktif dalam pengelolaan dan Pengolalan sampah. (2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (!) dapat berupa : &. pemberian pen; : b. pemberian subsidi atau hibah; manajemen — pengelolas © pengurangan pajek den retribust daerah; dan d. penyertagn modal daerah (3) Pemerinteh daerah dapat memberlakukan disinsentif ie} San/atau badan, ji yang bersangkuten terbuktd mel melakuker kegiatan yung berlawanan dengan kegiatan dimaksud pada eyas {1} pada orang, ADREer tay sebagaim| Pasal (1) Pemerintah daeran a memberikan kompensasi kepat danjatau badan akibat datmpak negatif yang ditimbull penarganan sampah orang oleh (2| Xompensasi sebagai eeud pada ayat (1) bérupa a, relokasi; 3. pemulihan tingkungan) &. bluya Kesehatan dan pengobatan, d. gant rugi; dan © bentuk lain. {3} Dalam hal pemberian kompensasi sebagaimana melalui prosedur sebagai berikut @. sdanya pengaduan dari orang, lembaga atau badan; b. Bupati membentuk Tim investiggsi atas pengad © pemberian kompensasi dan atau tidak diberikanya ditetapkan dengan keputusan Bupati, mmakeud pada ay tomperisas! BAB VII PERIZINAN Pasal 27 (1) Penanganan sampah yang dilaksanakan oleh dunia usaha } mendapatkan izin dari Bupati, (2) Persyaratan, prosedur dan tata cara perizinen sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati BAB IX RETRIBUS] FELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSINAN Pasal 28 (1) Pemerintah daerah depat mengenskan rewibusi atas peteyanan persampahan/ kebersthan. 12} Ketentuan mengenai retribusi atas pelayanan persampahan/kebersihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kan diatur dengen Peraturan Daerah, BAB X PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 29 (1) Pemerintah dacrah melakwkan pembinaan, pengawasan dan Pengendalian pengelolaan persampahan. Peleksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendaliah ep tatnaris dimalsud pada ayat(1} secara tek HD Besinnéna BAB Xd SAIAN SENOKET, Bagian Kesaty Uniim Fasal 20, PENY! (2) Sengkets yang dapat tielot Jarl pengelolaan sainpah terdin atny @ Sengkete antare pemerintad daciah dan pengelala aampah; dan }. Sengketa antara peagclola sampah dan masyaralcat, (2| Penyelesaian sengketa sebagaimana dimakcud sada dilakukan melalui penyciesaien di luar pengadilan ats pengadilen at (1) dapar UpuA melatul (3) Penyclesuian sengkets scbagai dilaicsanakan sesual dengan pe! na dimeksud pada ayat (1) dé: raturan perundengeindangas, Bagisn Kedua Penyclesaian Sengiets di Luar Pengadilan Pasal 31 Ul) Penyelesaian sengieeta di iar Debosiags, arbitrase, atau piliher: iain dari pars pihalk yang bersenaice (2) Apabiie dalam penyelosainn sengketa di lier pengadilan sesapainane Simaioud pada ayat (t} tidal tercapal bersengketa dapat mengajukann lengan tediasi, Bagian Keuga Penyclesaian @engkeca di Dalam Pengadilan Pasa) $2 'h) Pényciesaian sengketa persampahan di dalam pengadilan dlakukaa melalui gugatan perbuaten meiawan hukum, (2) Gugatan perbuatan melawan hulcum sebagainana dimakaud pada ayet (1) Mensvaratkan pengeugat membultilkan unsurngur Kecalare kerugien, dan hubungan sebab akibat ontara perbuetan dan kerasice yang ditimbulkan (8) Tuntuuen dalam gugatar dimeksud pada aya undaken tertentu, perbuaran melawan huloam sebagaimans f (2) dapat berwujud ganti kerugian dan/atau Bagian Xeempat Gugatan Perwakilan Kelempok Pazal 33 Masyarakat yang dirugiken akibat perbuatan melawan hukum di bidang pengelolaan sa-npah berhak mengajukan gugatan melalui perwaidilan kelompok, Bagian Kelima reanisani Persampalan Pas Hak Gugat (4) anisasi persampahan ber epentingan pengelolaan samp masyarekat dan lingleuungan, Hale mengajulcan gugatan sebagaimana dimakeud pads tuntutan untuk melekukan tindale pengsluaran si 19) Organisasi persampahan yang sebagaicnana dimatsud pada ayat (1) hi tuk badan hula ‘al anggaran dasar di bidang pengelolaan & telah melakukan kegiatan nyata paling sedi dengan anggeran dasarnyn kk mengajuken yang aman Pade ayat (1) tertara lertenty, kecwali biaya y menuh| persvray ugatan am be b. memp BAB XII SANKS! ADMIN Pasal 35 TRATI Setlap perouatan yang melanggar hu Darrah ini dengan tidak mengur Peraturan Daereh ini dikenakan sai @. teguran lisan; b, teguran tertulis paling banyak 3 (tiga) leali, dan & pencabutan izin, (9) Tata cura dan polaksinean sanksi a¢ministrasl sebagein ayet (1) distur dengan Peraturan Bupat at dinakoud BAB xi PENYIDIKAN Pasal 36 Gi) Pelabat Pegawal Negeri Sipil tertenty di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Ponyidik untule melalnckan Penyidikan ai bidang tindak pidana scbsgaimana dimaksud dalem Undatig-undang Momor @ Tahun 1981 tentary Acara Pidane [2] Penyidik sebagaimana dimelcsud pada ayat (1) adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tettentu dilingitngan Pemerintah Daerah yang disngkat oleh Pejabat yang berwenang scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, (3) Wewenang penyidike scbugaimana dimaksud pada ayat Q) S Mencrima, meneari, mengumpulkan dan mencliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak —pidana “dibidang kebersihon/persampahan agar keterangan atau lapocan tersebut menjadi lengkap dan jelas; 5 meneliti, mencari dan mengumpulkan Keterangan mengenai orang prbadi atau badan tentang kebenatan perbuatan yang dilakuken Sechubungan dengan tindale pidana; © meminta keterangan dan bahan buktl dari orang pribadi atau badan Schubungan dengen tindak pidana; d, memeriksa buku-buku, calatan-catetan dam dokumencd: berkenaan dengan tindak pidana; eomelakikan penggeledahan untuk mendapatkan pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen melakukan penyitean ter! an bukkti tersebut £ meminta bantuan tenaga abli dalam rangka pelaks penyidikan tindak pidana; g menyuruh berhenti dan/atau melarang sescorang meningga Tuangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlang dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen vang dihawa h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidane. i menianggil orang untuk didengar keterangannya scbagal lersangka atau sales) J. -menghentikan penyidikanjdan/ atau: ‘. melakuken tindakan lain yang perlu untuk io tindak pidana sesual dengan ketentuan peraturan undangan, lokumen bahan fan di ‘Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat | diniulainya penyidikan dan menyampaiken hesil pe Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat. Polisi Nei Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam U Hukum Acara Pidana, BAB XIV KETENTUAN PIDANA Pasal 37 (1) Setiap orang atau badan yang melalrakan pelanggaran larangan sebagai mana cimaksud dalam Pasal 20 dianca:n pidana iuningan paling lama 3 (liga ) bulan atau denda paling banyah Rp 50.000.000,00 (lima puluh jute rupiah} . Setiap orang atau badan yang melakukan keglatan pelava: Pengelolaan sampah tanpa izin sebagai mana dimakeud dalam Pasal 1° ayat (2) diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tga ) bulea atau dende paling banyak Rp 50.000,000,00 flima puluh jute rapieh {3} Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan gyst (2) adalah undak pidana pelanggaran (4) Denda sebagaimana dimaksid pada ayat (1) dan ayat (2) mens penerimaan negara, pakan BAB XY RETENTUAN PERALIHAN Pasal 38 Sctiap kawesan sumber atau penghasil sampah sebagaimana dita’ “ dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b, hprufe, huruf d, hurafe, huruf f, herul murat hy huruf i, huraf i dan huruf k, yang belum tersedia fasi Pemilalian sampah pada saat berlakunya Peraturan Dacrah ini wait nembangun dan menyediakan fasijitas pemilahan sampah paling lama 2 (ua) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. BAB XVI PENUTUP Pasal 39 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada fanggal diundangian. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan P; ran Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Dacrah Kabunee. Temanggung. i D kan di Termangeu: Diundangkan di Temanggung pada tanggal 31 cesenuer 2011 PENJEZLASAN ATAS PERATURAN DAZRAH KABUPATEN TEMANGGUNG. * NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH UMM Dengan scmakin torambehnya aktvites Kehidupan musyarakat timbuler meniy Penduduk dan men 8 bh, ‘soja bagi Pemerintah b feiael jes bagi seluruh maiyazukat, Salah’ sata unan Tneesusipasi permasalahan tersebut peru diambil Keb: bidang pengelolaan sampah dengan’ tujuan utame Uaginngan yang bersih, sehat dan indah, demi terwu) den keacjahteraan masyarakat Dalam menyysun kebijalain tersebut, Pemerinta cunskeimal sungkin agar dalam pelaksanaannya dapat <2 berhasit guna balk bagi kehicupan sosial ekonom keine Keterlibaten magyaralat dalum s mulai dari pengaturan fale dan jew: kewaliban masyaraket. larangan, jerijinan sampah, telah terakormodir dalam ketennia: sthingga diharapkan kebijakan ini mampu mer ‘Kementaatan bagi Peran serta may fo dslem rangka mendukung keberha: A pengelolaan persampahan di daerah, adanya kewaliban untuk melakukan pemiilehan sampah den nyediakan fasilitas atau sarana/pras: vane pemilahan mulai tngket sumber milan sampah, Sedangean dalam pengelalaah dan jayanan Sersampahan Pemerintah Daerah menjamin maslah teckaitan a bengendalian kebersthan adalah dengan menyediakan Pengangkutan sampah, penyedian sarana/prasarana 7PS/TPST maupun TPA. Pemerintah juga berkewajiban peran dengan memberikan inventif kepnda orang, lembaga atau badan yang Melakukan inovasi terbaik dalam pengelolaan dan pengolahan sam Disamping ity Pemerintah Daerah juga dimungkinkan cemb sempensasi atas kerugian atau adanya dampak negatif yang timbul sebagai akibat pengelolaan dan pengolahan sampah Alus clagar pertimbangan dimaksud pertu membentuk Peraturan Dagrah tentang Pengelolaan Sanuk. ng temas @ Masyarakat dalam rangka pengurangan timbulan sampoh - PASAL DEM] PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Yang dimaksud dengen asas “tanggung jawab" adalah Pemeriutah Darrah metpunyal tanggung. jawab dalam pengeloinan sampal dalam rangka memenuhi hak masyaraket untuk mendapaties lingitungan hidup yang baik dan sehet sebagaimans alemepet a dalam Pasal 28 Hayat (1) Undang-undang Dasar Negara Rep! Indonesia Tahun, 1945, Yang Gimaksud dengan asas “berkelanjutan" adalah bahwra pergélolaen sampan diiakukan dengan mengeunakan metode dan teknilc yang ramgh lingkungan schi i negative terhadap kesehatan masyarekat dan Unglungan, baik nade generasi masa kini maypun pada generasi Yang akan datang, - Yang dimaisud dengan asas “manfaat" sampah perlu menggunakan pendekatan sebegai sumber daya kebutuhan masyarakat. adalah bahwa pengelolaay tan yang menganggap sampah ang dapat dimanfaatkan untuk memerch, Yang dimaksud cengant asas “Keadilan* adalah pengelolaan sampeh, Pemcrintah Daerah mi yang sama kepada masyeralat dan dunia secara aktif dalam pengelolaan sampah, bahwa dalam emberlican iceserip; usaha untuk b: - Yang dimaksud dengan asus ‘kesadarar pengelclaan sampah, Pemcrintah dan pen sellap erang agar memilikl sikep, kepedutian, mengurangl dan menanzani sampah yang dihas kannys, Mang dimakeud ssas “Kcbersamoan" adalah bahwa pengelciaar fimbah (disclenggarakan engan, melibatkan sehinah " pemangit kepentingan. Yang dimaksud dengan asas “kesclamatan” adalah behwa Sampah harus menjamnin keselamatan masyarakat dan melindungi masyarakat dari berbagei dampak negatit geigiaan @ menjemin Yang dimaksud dengan asag "nilai ekanomi" adalah bahwa sa merupakan sumber deya yang mempunyai nilai ekonow: dimantaatkan sehingea memberiken nilal tambah, mipah i yang, dapat Pasal 3 Cukup jelas Pusal 4 Cukup jelas Basal 5 Cukupjelag Pasal 5 Culup jelas Pasel 7 Ayat (1 Cukup jeles Ayat (2) Huraf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Hurufc Cukkup jelas Hurufd Cukup jelas Horas Cukup felas Hurutf Cukup feiss Huraf g Cukup jelay Horuth Cukup jelus Burufi Cukup jelas Hunt} Yang dimuksud fasilitas disediakan oleh Pemerintah 3 untuk kepentingan umum sepert, @lun dan taman kote. Huraf k Yang dimaksud fasilitas sosial adalah fai disediakan oleh Pemerintah, Pom: Swasta untuk kepentingun peribadatan, Klinik, panti jompo Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Culeup jelas Pasal 1G Culcup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Ayat (1) {258 simakaud dengan lembaga pengelola ‘pérsampahan tingicat Der Meluraban adalah lembaga yang dibentuke olen Lursh/kencs Desa dalam rangka membantu kelancaran Pengelolaan sampah i Ungkat desa/kelurahan,. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pagal 19 ‘Sultup jelas Pagal 14 Cukupjelas Pasal 15 Cukup jelas Pasa! 16 Cukup jetas Pasal 17 Cukup jeias Pasal 18 Culp jelag Pasal 19 Ayal (1) Cukup jeieis Ayat (2) Hurt a Cukup jelos Huruf 5 Pasal 29 Cukup jeias Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup Jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24, Culp jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Culesp jetas Pasal 27 Culeap jelas Pasal 28 Cukup jelas Pagal 29 Cukup jelas Pasai 30 Cuxup jeles Pasa! 31 Cukup jelas Pasal 39 Colup jelas Pagal 33 ‘Cukup jelas Yang dimaksud mes sifat dan jen‘ inya adalah b, metedi sampeh organi Sumpah organik contobnya aisa dedaunan, Sampah anorgan; boil.

Anda mungkin juga menyukai