Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Sporotrichosis

Sporotrichosis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Sporothrix


schenckii. Jamur jenis ini sering ditemukan pada duri bunga mawar,
jerami, sphagnum moss (spesies lumut atau gambut yang umumnya digunakan
untuk media tanaman hias), ranting, dan tanah. Sporotrichosis termasuk infeksi yang
jarang ditemukan dan dapat memakan waktu harian hingga bulanan untuk
menampakkan gejala. Infeksi ini umumnya diidap oleh orang yang suka berkebun,
memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut, produsen jerami, serta orang yang
bekerja mengolah tanah.
 

Faktor Risiko Sporotrichosis

 Orang yang suka berkebun, memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut,
produsen jerami, serta orang yang bekerja mengolah tanah.
 Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Penyebab Sporotrichosis
Spora jamur Sporothrix schenckii dapat masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi kulit
lewat tusukan duri tangkai mawar atau ranting. Infeksi juga dapat terjadi lewat
sentuhan dengan jerami atau lumut sphagnum moss tanpa adanya luka terbuka
pada kulit. Meskipun jarang, spora jamur dapat terhirup atau tertelan dan
menyebabkan infeksi di bagian tubuh dalam selain kulit. Beberapa binatang seperti
kucing dan trenggiling juga dapat menjadi perantara penyebaran jamur ini.
 

Gejala Sporotrichosis
Beberapa gejala dari sporotrichosis, antara lain:

 Bintil keras berwarna merah muda atau keunguan pada kulit.


 Bintil tidak nyeri atau hanya sedikit nyeri ketika ditekan.
 Bintil dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening.
 Bintil semakin banyak dan timbul dengan formasi barisan pada tangan atau
lengan.
 Bintil dapat bertahan hingga tahunan.
 Infeksi dapat menyebar ke limpa, tulang, persendian, paru-paru, dan otak. 

Diagnosis Sporotrichosis
Dokter akan mendiagnosis sporotrichosis dengan diawali oleh wawancara medis
lengkap, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, serta dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi (pengambilan sampel
jaringan kulit) untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan darah dapat dilakukan
untuk membantu memastikan diagnosis sporotrichosis yang parah, tetapi tidak dapat
mendiagnosis infeksi pada kulit.
 

Pengobatan Sporotrichosis
Umumnya, infeksi sporotrichosis hanya melibatkan lapisan kulit terluar atau jaringan
di bawah kulit. Pengobatan sporotrichosis adalah dengan memberikan obat-obatan
antijamur selama beberapa bulan. Obat yang paling umum dokter berikan untuk
infeksi ini adalah Itraconazole yang diminum rutin selama 3 hingga 6 bulan. Obat
lainnya yang juga dapat diberikan adalah supersaturated potassium iodide (SSKI).
Meski demikian, obat SSKI dan Itraconazole tidak boleh digunakan selama
kehamilan. 

Pada sporotrichosis yang parah, dokter akan memberikan obat jamur intravena,
seperti Amphotericin B, yang diberikan lewat suntikan. Itraconazole umumnya juga
digunakan setelah terapi awal dengan Amphotericin B. Lama pengobatan untuk
infeksi ini dapat memakan waktu hingga 1 tahun. Jika infeksi sudah menyebar ke
paru, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang sudah rusak.
 

Pencegahan Sporotrichosis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sporotrichosis, antara lain:

 Mencuci tangan dengan saksama menggunakan cairan desinfektan setelah


melakukan aktivitas yang berisiko menularkan jamur.
 Menggunakan sarung tangan selama merawat atau menangani hewan yang
berisiko menularkan infeksi sporotrichosis, terutama kucing.
 Menggunakan sarung tangan, baju lengan panjang, dan celana panjang
ketika bekerja di semak mawar, rumput kering, tanaman berduri, atau
tanaman lain yang berisiko menyebabkan sporotrichosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, serta memiliki faktor
risiko untuk tertular sporotrichosis, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit
untuk menjalani pemeriksaan lengkap serta mendapatkan penanganan selanjutnya.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di
rumah sakit pilihan kamu di sini.

Pengertian Sporotrichosis
Sporotrichosis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Sporothrix
schenckii. Jamur jenis ini sering ditemukan pada duri bunga mawar,
jerami, sphagnum moss (spesies lumut atau gambut yang umumnya digunakan
untuk media tanaman hias), ranting, dan tanah. Sporotrichosis termasuk infeksi yang
jarang ditemukan dan dapat memakan waktu harian hingga bulanan untuk
menampakkan gejala. Infeksi ini umumnya diidap oleh orang yang suka berkebun,
memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut, produsen jerami, serta orang yang
bekerja mengolah tanah.
 

Faktor Risiko Sporotrichosis

 Orang yang suka berkebun, memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut,
produsen jerami, serta orang yang bekerja mengolah tanah.
 Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Penyebab Sporotrichosis
Spora jamur Sporothrix schenckii dapat masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi kulit
lewat tusukan duri tangkai mawar atau ranting. Infeksi juga dapat terjadi lewat
sentuhan dengan jerami atau lumut sphagnum moss tanpa adanya luka terbuka
pada kulit. Meskipun jarang, spora jamur dapat terhirup atau tertelan dan
menyebabkan infeksi di bagian tubuh dalam selain kulit. Beberapa binatang seperti
kucing dan trenggiling juga dapat menjadi perantara penyebaran jamur ini.
 

Gejala Sporotrichosis
Beberapa gejala dari sporotrichosis, antara lain:

 Bintil keras berwarna merah muda atau keunguan pada kulit.


 Bintil tidak nyeri atau hanya sedikit nyeri ketika ditekan.
 Bintil dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening.
 Bintil semakin banyak dan timbul dengan formasi barisan pada tangan atau
lengan.
 Bintil dapat bertahan hingga tahunan.
 Infeksi dapat menyebar ke limpa, tulang, persendian, paru-paru, dan otak. 

Diagnosis Sporotrichosis
Dokter akan mendiagnosis sporotrichosis dengan diawali oleh wawancara medis
lengkap, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, serta dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi (pengambilan sampel
jaringan kulit) untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan darah dapat dilakukan
untuk membantu memastikan diagnosis sporotrichosis yang parah, tetapi tidak dapat
mendiagnosis infeksi pada kulit.
 

Pengobatan Sporotrichosis
Umumnya, infeksi sporotrichosis hanya melibatkan lapisan kulit terluar atau jaringan
di bawah kulit. Pengobatan sporotrichosis adalah dengan memberikan obat-obatan
antijamur selama beberapa bulan. Obat yang paling umum dokter berikan untuk
infeksi ini adalah Itraconazole yang diminum rutin selama 3 hingga 6 bulan. Obat
lainnya yang juga dapat diberikan adalah supersaturated potassium iodide (SSKI).
Meski demikian, obat SSKI dan Itraconazole tidak boleh digunakan selama
kehamilan. 

Pada sporotrichosis yang parah, dokter akan memberikan obat jamur intravena,
seperti Amphotericin B, yang diberikan lewat suntikan. Itraconazole umumnya juga
digunakan setelah terapi awal dengan Amphotericin B. Lama pengobatan untuk
infeksi ini dapat memakan waktu hingga 1 tahun. Jika infeksi sudah menyebar ke
paru, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang sudah rusak.
 

Pencegahan Sporotrichosis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sporotrichosis, antara lain:

 Mencuci tangan dengan saksama menggunakan cairan desinfektan setelah


melakukan aktivitas yang berisiko menularkan jamur.
 Menggunakan sarung tangan selama merawat atau menangani hewan yang
berisiko menularkan infeksi sporotrichosis, terutama kucing.
 Menggunakan sarung tangan, baju lengan panjang, dan celana panjang
ketika bekerja di semak mawar, rumput kering, tanaman berduri, atau
tanaman lain yang berisiko menyebabkan sporotrichosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, serta memiliki faktor
risiko untuk tertular sporotrichosis, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit
untuk menjalani pemeriksaan lengkap serta mendapatkan penanganan selanjutnya.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di
rumah sakit pilihan kamu di sini.

Pengertian Sporotrichosis
Sporotrichosis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Sporothrix
schenckii. Jamur jenis ini sering ditemukan pada duri bunga mawar,
jerami, sphagnum moss (spesies lumut atau gambut yang umumnya digunakan
untuk media tanaman hias), ranting, dan tanah. Sporotrichosis termasuk infeksi yang
jarang ditemukan dan dapat memakan waktu harian hingga bulanan untuk
menampakkan gejala. Infeksi ini umumnya diidap oleh orang yang suka berkebun,
memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut, produsen jerami, serta orang yang
bekerja mengolah tanah.
 

Faktor Risiko Sporotrichosis


 Orang yang suka berkebun, memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut,
produsen jerami, serta orang yang bekerja mengolah tanah.
 Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Penyebab Sporotrichosis
Spora jamur Sporothrix schenckii dapat masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi kulit
lewat tusukan duri tangkai mawar atau ranting. Infeksi juga dapat terjadi lewat
sentuhan dengan jerami atau lumut sphagnum moss tanpa adanya luka terbuka
pada kulit. Meskipun jarang, spora jamur dapat terhirup atau tertelan dan
menyebabkan infeksi di bagian tubuh dalam selain kulit. Beberapa binatang seperti
kucing dan trenggiling juga dapat menjadi perantara penyebaran jamur ini.
 

Gejala Sporotrichosis
Beberapa gejala dari sporotrichosis, antara lain:

 Bintil keras berwarna merah muda atau keunguan pada kulit.


 Bintil tidak nyeri atau hanya sedikit nyeri ketika ditekan.
 Bintil dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening.
 Bintil semakin banyak dan timbul dengan formasi barisan pada tangan atau
lengan.
 Bintil dapat bertahan hingga tahunan.
 Infeksi dapat menyebar ke limpa, tulang, persendian, paru-paru, dan otak. 

Diagnosis Sporotrichosis
Dokter akan mendiagnosis sporotrichosis dengan diawali oleh wawancara medis
lengkap, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, serta dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi (pengambilan sampel
jaringan kulit) untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan darah dapat dilakukan
untuk membantu memastikan diagnosis sporotrichosis yang parah, tetapi tidak dapat
mendiagnosis infeksi pada kulit.
 

Pengobatan Sporotrichosis
Umumnya, infeksi sporotrichosis hanya melibatkan lapisan kulit terluar atau jaringan
di bawah kulit. Pengobatan sporotrichosis adalah dengan memberikan obat-obatan
antijamur selama beberapa bulan. Obat yang paling umum dokter berikan untuk
infeksi ini adalah Itraconazole yang diminum rutin selama 3 hingga 6 bulan. Obat
lainnya yang juga dapat diberikan adalah supersaturated potassium iodide (SSKI).
Meski demikian, obat SSKI dan Itraconazole tidak boleh digunakan selama
kehamilan. 
Pada sporotrichosis yang parah, dokter akan memberikan obat jamur intravena,
seperti Amphotericin B, yang diberikan lewat suntikan. Itraconazole umumnya juga
digunakan setelah terapi awal dengan Amphotericin B. Lama pengobatan untuk
infeksi ini dapat memakan waktu hingga 1 tahun. Jika infeksi sudah menyebar ke
paru, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang sudah rusak.
 

Pencegahan Sporotrichosis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sporotrichosis, antara lain:

 Mencuci tangan dengan saksama menggunakan cairan desinfektan setelah


melakukan aktivitas yang berisiko menularkan jamur.
 Menggunakan sarung tangan selama merawat atau menangani hewan yang
berisiko menularkan infeksi sporotrichosis, terutama kucing.
 Menggunakan sarung tangan, baju lengan panjang, dan celana panjang
ketika bekerja di semak mawar, rumput kering, tanaman berduri, atau
tanaman lain yang berisiko menyebabkan sporotrichosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, serta memiliki faktor
risiko untuk tertular sporotrichosis, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit
untuk menjalani pemeriksaan lengkap serta mendapatkan penanganan selanjutnya.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di
rumah sakit pilihan kamu di sini.

Pengertian Sporotrichosis
Sporotrichosis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Sporothrix
schenckii. Jamur jenis ini sering ditemukan pada duri bunga mawar,
jerami, sphagnum moss (spesies lumut atau gambut yang umumnya digunakan
untuk media tanaman hias), ranting, dan tanah. Sporotrichosis termasuk infeksi yang
jarang ditemukan dan dapat memakan waktu harian hingga bulanan untuk
menampakkan gejala. Infeksi ini umumnya diidap oleh orang yang suka berkebun,
memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut, produsen jerami, serta orang yang
bekerja mengolah tanah.
 

Faktor Risiko Sporotrichosis

 Orang yang suka berkebun, memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut,
produsen jerami, serta orang yang bekerja mengolah tanah.
 Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Penyebab Sporotrichosis
Spora jamur Sporothrix schenckii dapat masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi kulit
lewat tusukan duri tangkai mawar atau ranting. Infeksi juga dapat terjadi lewat
sentuhan dengan jerami atau lumut sphagnum moss tanpa adanya luka terbuka
pada kulit. Meskipun jarang, spora jamur dapat terhirup atau tertelan dan
menyebabkan infeksi di bagian tubuh dalam selain kulit. Beberapa binatang seperti
kucing dan trenggiling juga dapat menjadi perantara penyebaran jamur ini.
 

Gejala Sporotrichosis
Beberapa gejala dari sporotrichosis, antara lain:

 Bintil keras berwarna merah muda atau keunguan pada kulit.


 Bintil tidak nyeri atau hanya sedikit nyeri ketika ditekan.
 Bintil dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening.
 Bintil semakin banyak dan timbul dengan formasi barisan pada tangan atau
lengan.
 Bintil dapat bertahan hingga tahunan.
 Infeksi dapat menyebar ke limpa, tulang, persendian, paru-paru, dan otak. 

Diagnosis Sporotrichosis
Dokter akan mendiagnosis sporotrichosis dengan diawali oleh wawancara medis
lengkap, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, serta dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi (pengambilan sampel
jaringan kulit) untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan darah dapat dilakukan
untuk membantu memastikan diagnosis sporotrichosis yang parah, tetapi tidak dapat
mendiagnosis infeksi pada kulit.
 

Pengobatan Sporotrichosis
Umumnya, infeksi sporotrichosis hanya melibatkan lapisan kulit terluar atau jaringan
di bawah kulit. Pengobatan sporotrichosis adalah dengan memberikan obat-obatan
antijamur selama beberapa bulan. Obat yang paling umum dokter berikan untuk
infeksi ini adalah Itraconazole yang diminum rutin selama 3 hingga 6 bulan. Obat
lainnya yang juga dapat diberikan adalah supersaturated potassium iodide (SSKI).
Meski demikian, obat SSKI dan Itraconazole tidak boleh digunakan selama
kehamilan. 

Pada sporotrichosis yang parah, dokter akan memberikan obat jamur intravena,
seperti Amphotericin B, yang diberikan lewat suntikan. Itraconazole umumnya juga
digunakan setelah terapi awal dengan Amphotericin B. Lama pengobatan untuk
infeksi ini dapat memakan waktu hingga 1 tahun. Jika infeksi sudah menyebar ke
paru, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang sudah rusak.
 
Pencegahan Sporotrichosis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sporotrichosis, antara lain:

 Mencuci tangan dengan saksama menggunakan cairan desinfektan setelah


melakukan aktivitas yang berisiko menularkan jamur.
 Menggunakan sarung tangan selama merawat atau menangani hewan yang
berisiko menularkan infeksi sporotrichosis, terutama kucing.
 Menggunakan sarung tangan, baju lengan panjang, dan celana panjang
ketika bekerja di semak mawar, rumput kering, tanaman berduri, atau
tanaman lain yang berisiko menyebabkan sporotrichosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, serta memiliki faktor
risiko untuk tertular sporotrichosis, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit
untuk menjalani pemeriksaan lengkap serta mendapatkan penanganan selanjutnya.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di
rumah sakit pilihan kamu di sini.

Pengertian Sporotrichosis
Sporotrichosis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Sporothrix
schenckii. Jamur jenis ini sering ditemukan pada duri bunga mawar,
jerami, sphagnum moss (spesies lumut atau gambut yang umumnya digunakan
untuk media tanaman hias), ranting, dan tanah. Sporotrichosis termasuk infeksi yang
jarang ditemukan dan dapat memakan waktu harian hingga bulanan untuk
menampakkan gejala. Infeksi ini umumnya diidap oleh orang yang suka berkebun,
memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut, produsen jerami, serta orang yang
bekerja mengolah tanah.
 

Faktor Risiko Sporotrichosis

 Orang yang suka berkebun, memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut,
produsen jerami, serta orang yang bekerja mengolah tanah.
 Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Penyebab Sporotrichosis
Spora jamur Sporothrix schenckii dapat masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi kulit
lewat tusukan duri tangkai mawar atau ranting. Infeksi juga dapat terjadi lewat
sentuhan dengan jerami atau lumut sphagnum moss tanpa adanya luka terbuka
pada kulit. Meskipun jarang, spora jamur dapat terhirup atau tertelan dan
menyebabkan infeksi di bagian tubuh dalam selain kulit. Beberapa binatang seperti
kucing dan trenggiling juga dapat menjadi perantara penyebaran jamur ini.
 

Gejala Sporotrichosis
Beberapa gejala dari sporotrichosis, antara lain:

 Bintil keras berwarna merah muda atau keunguan pada kulit.


 Bintil tidak nyeri atau hanya sedikit nyeri ketika ditekan.
 Bintil dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening.
 Bintil semakin banyak dan timbul dengan formasi barisan pada tangan atau
lengan.
 Bintil dapat bertahan hingga tahunan.
 Infeksi dapat menyebar ke limpa, tulang, persendian, paru-paru, dan otak. 

Diagnosis Sporotrichosis
Dokter akan mendiagnosis sporotrichosis dengan diawali oleh wawancara medis
lengkap, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, serta dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi (pengambilan sampel
jaringan kulit) untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan darah dapat dilakukan
untuk membantu memastikan diagnosis sporotrichosis yang parah, tetapi tidak dapat
mendiagnosis infeksi pada kulit.
 

Pengobatan Sporotrichosis
Umumnya, infeksi sporotrichosis hanya melibatkan lapisan kulit terluar atau jaringan
di bawah kulit. Pengobatan sporotrichosis adalah dengan memberikan obat-obatan
antijamur selama beberapa bulan. Obat yang paling umum dokter berikan untuk
infeksi ini adalah Itraconazole yang diminum rutin selama 3 hingga 6 bulan. Obat
lainnya yang juga dapat diberikan adalah supersaturated potassium iodide (SSKI).
Meski demikian, obat SSKI dan Itraconazole tidak boleh digunakan selama
kehamilan. 

Pada sporotrichosis yang parah, dokter akan memberikan obat jamur intravena,
seperti Amphotericin B, yang diberikan lewat suntikan. Itraconazole umumnya juga
digunakan setelah terapi awal dengan Amphotericin B. Lama pengobatan untuk
infeksi ini dapat memakan waktu hingga 1 tahun. Jika infeksi sudah menyebar ke
paru, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang sudah rusak.
 

Pencegahan Sporotrichosis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sporotrichosis, antara lain:

 Mencuci tangan dengan saksama menggunakan cairan desinfektan setelah


melakukan aktivitas yang berisiko menularkan jamur.
 Menggunakan sarung tangan selama merawat atau menangani hewan yang
berisiko menularkan infeksi sporotrichosis, terutama kucing.
 Menggunakan sarung tangan, baju lengan panjang, dan celana panjang
ketika bekerja di semak mawar, rumput kering, tanaman berduri, atau
tanaman lain yang berisiko menyebabkan sporotrichosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, serta memiliki faktor
risiko untuk tertular sporotrichosis, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit
untuk menjalani pemeriksaan lengkap serta mendapatkan penanganan selanjutnya.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di
rumah sakit pilihan kamu di sini.

Pengertian Sporotrichosis
Sporotrichosis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Sporothrix
schenckii. Jamur jenis ini sering ditemukan pada duri bunga mawar,
jerami, sphagnum moss (spesies lumut atau gambut yang umumnya digunakan
untuk media tanaman hias), ranting, dan tanah. Sporotrichosis termasuk infeksi yang
jarang ditemukan dan dapat memakan waktu harian hingga bulanan untuk
menampakkan gejala. Infeksi ini umumnya diidap oleh orang yang suka berkebun,
memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut, produsen jerami, serta orang yang
bekerja mengolah tanah.
 

Faktor Risiko Sporotrichosis

 Orang yang suka berkebun, memiliki usaha kembang biak mawar dan lumut,
produsen jerami, serta orang yang bekerja mengolah tanah.
 Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Penyebab Sporotrichosis
Spora jamur Sporothrix schenckii dapat masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi kulit
lewat tusukan duri tangkai mawar atau ranting. Infeksi juga dapat terjadi lewat
sentuhan dengan jerami atau lumut sphagnum moss tanpa adanya luka terbuka
pada kulit. Meskipun jarang, spora jamur dapat terhirup atau tertelan dan
menyebabkan infeksi di bagian tubuh dalam selain kulit. Beberapa binatang seperti
kucing dan trenggiling juga dapat menjadi perantara penyebaran jamur ini.
 

Gejala Sporotrichosis
Beberapa gejala dari sporotrichosis, antara lain:
 Bintil keras berwarna merah muda atau keunguan pada kulit.
 Bintil tidak nyeri atau hanya sedikit nyeri ketika ditekan.
 Bintil dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening.
 Bintil semakin banyak dan timbul dengan formasi barisan pada tangan atau
lengan.
 Bintil dapat bertahan hingga tahunan.
 Infeksi dapat menyebar ke limpa, tulang, persendian, paru-paru, dan otak. 

Diagnosis Sporotrichosis
Dokter akan mendiagnosis sporotrichosis dengan diawali oleh wawancara medis
lengkap, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, serta dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi (pengambilan sampel
jaringan kulit) untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan darah dapat dilakukan
untuk membantu memastikan diagnosis sporotrichosis yang parah, tetapi tidak dapat
mendiagnosis infeksi pada kulit.
 

Pengobatan Sporotrichosis
Umumnya, infeksi sporotrichosis hanya melibatkan lapisan kulit terluar atau jaringan
di bawah kulit. Pengobatan sporotrichosis adalah dengan memberikan obat-obatan
antijamur selama beberapa bulan. Obat yang paling umum dokter berikan untuk
infeksi ini adalah Itraconazole yang diminum rutin selama 3 hingga 6 bulan. Obat
lainnya yang juga dapat diberikan adalah supersaturated potassium iodide (SSKI).
Meski demikian, obat SSKI dan Itraconazole tidak boleh digunakan selama
kehamilan. 

Pada sporotrichosis yang parah, dokter akan memberikan obat jamur intravena,
seperti Amphotericin B, yang diberikan lewat suntikan. Itraconazole umumnya juga
digunakan setelah terapi awal dengan Amphotericin B. Lama pengobatan untuk
infeksi ini dapat memakan waktu hingga 1 tahun. Jika infeksi sudah menyebar ke
paru, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang sudah rusak.
 

Pencegahan Sporotrichosis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sporotrichosis, antara lain:

 Mencuci tangan dengan saksama menggunakan cairan desinfektan setelah


melakukan aktivitas yang berisiko menularkan jamur.
 Menggunakan sarung tangan selama merawat atau menangani hewan yang
berisiko menularkan infeksi sporotrichosis, terutama kucing.
 Menggunakan sarung tangan, baju lengan panjang, dan celana panjang
ketika bekerja di semak mawar, rumput kering, tanaman berduri, atau
tanaman lain yang berisiko menyebabkan sporotrichosis.

 
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, serta memiliki faktor
risiko untuk tertular sporotrichosis, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit
untuk menjalani pemeriksaan lengkap serta mendapatkan penanganan selanjutnya.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di
rumah sakit pilihan kamu di sini.

Anda mungkin juga menyukai