Anda di halaman 1dari 14

OUTLINE TUGAS MANDIRI

A. DATA MAHASISWA

Nama : Ika Fitriyanti Soleha


NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

B. INDIKATOR URAIAN

i Pendahuluan
ii Apa itu DSM IV TR?
iii Syarat DSM IV TR
iv Ruang Lingkup
v Bentuk Pengukuran
vi Klasifikasi
vii Contoh Kasus
viii Referansi
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

i PENDAHULUAN
Identifikasi suatu gangguan mental yang dialami seseorang individu telah lama
dilakukan. Usaha identifikasi tersebut memerlukan suatu kesamaan kriteria dan nilai
baku guna menghasilkan kesamaan persepsi akan gangguan mental yang dialami
seorang individu.
Nomenklatur resmi yang harus dapat digunakan sebagai rujukan oleh profesional
dan peneliti diberbagai bidang, seperti psikodinamika, kognisi, perilaku, hubungan
antar personal, keluarga/sistim.
Usaha untuk mengkategorikan gangguan gangguan mental ini terus menerus
dilakukan dan diperbaiki secara bertahap seiring dengan perkembangan pemikiran
untuk lebih memudahkan penggunaan.

ii Apa itu DSM IV TR


Diagnostid and Statistical Manual of Mental Disorder, edisi IV, dengan Revisi Penulisan
(Text Revision). Diterbitkan oleh American Psychiatric Association, tahun 2000. DSM IV
TR berisi kumpulan kriteria untuk mendiagnosa berbagai gangguan mental, meliputi
definisi dan klasifikasinya. Diagnosa dilakukan berdasarkan gejala gejala yang
ditunjukkan dari hasil pengamatan.

DSM IV TR digunakan oleh psikolog, psikiater, dokter, perawat, konselor, terapis


rehabilitasi, dan profesional dalm bidang kesehatan dan kesehatan mental.

iii SYARAT DSM IV TR

Digunakan pada pasien inap, maupun rawat jalan, konsultasi, konsultasi dalam
klinik, konsultasi pribadi, dan terapi grup.
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

iv RUANG LINGKUP
DSM IV TR digunakan sebagai rujukan dalam menentukan kriteria gangguan
mental. Kesepahaman antar profesional klinis terhadap suatu kriteria gangguan
mental, dapat dicapai menggunakan DSM IV TR.
Penggunaan DSM IV TR memerlukan pelatihan keahlian klinis.
DSM IV TTR digunakan untuk menentukan kriteria diagnosa, ia tidak memfasilitasi
tentang bagaimana penanganan dan terapinya.

v BENTUK PENGUKURAN
Menggunakan sistim muti-aksial, dimana setiap orang dinilai dengan 5 dimensi (atau
axis). Tiap axis mewakili fungsi tertentu dari individu. Axis I dan Axis II tentang gejala
abnormal individu dengan gangguan mental. Axis III, IV dan V melingkupi faktor faktor
lan yang patut dipertimbangakan untuk penilaian.

Axis I : Gangguan Klinis

Semua gejala gangguan mental yang dialami individu, dengan pengecualian


keterbelakangan mental. Axis I terbagi menjadi 16 kategori. Lima belas dari kategori
tersebut adalah gangguan mental klasik, seperti bipolar, obsessive compulsive,
schizophrenia, anorexia nervosa, kecanduan alkohol, attention deficit/hyperactivity
disorder (ADHD), gangguan penyesuaian, pathological gambling, dimentia Alzheimer.
Sedangkan satu kategori lainnya bukan termasuk gangguan mental tapi perlu
diperhatikan. Seperti, masalah keterikatan orangtua dengan anak, masalah pura-pura
sakit (malingering), dan masalah kehilangan orang terdekat (bereavement).

Axis II : Gangguan kepribadian dan Keterbelakangan mental.

Paranoid, schizoid, schizotypal, antisosial, borderline, histrionic, narcissistic, avoidant,


dependant, obsessive-compulsive.Keterbelakangan mental.
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Axis III: General Medical Conditions.

Axis ini berisi gejala sakit klinis yang diderita individu, seperti penyakit menular,
neoplasma, endokrin, nutrisi, penyakit imunitas, penyakit yang berhubungan dengan
darah serta penggumpalan darah, penyakit saraf, penyakit pernafasan, penyakit
pembuluh darah, penyakit pencernaan, penyakit urinari, komplikasi kehamilan, penyakit
kulit, penyakit tulang dan jaringan, penyakit akibat kecelakaan.

Axis IV: Psycosocial Environmental Problems. Masalah psikososial dan lingkungan.

Keadaan lingkungan dan sosial yang mempengaruhi individu. Masalah dengan


kelompok pendukung utama, masalah terkait dengan lingkungan sosial, masalah
dengan sekolah, masalah pekerjaan, masalah rumah tangga, masalah ekonomi,
masalah terkait akses ke fasilitas kesehatan, masalah terkait kriminalitas, status
perceraian, kematian orang tua. Faktor faktor penmicu tersebut terjadi satu tahun
kebelakang. Meskipun faktor pemicu jauh dimasa lalu bisa masuk dalam pertimbangan
jika berkontribusi terhadap gangguan mental individu tersebut, seperti childhood sexual
abuse.

Axis V: Global Assement of Functioning (GAF).

Skala GAF ini adalah penilaian praktisi kesehatan terhadap kliennya.

Skala GAF 0-100 menunjukkan tingkat fungsionalitas individu tersebut.

Skala 1-10 : Gigih hendak mencederai diri sendiri dan orang lain. Ketidak mampuan
klien untuk menjaga kesehatan dirinya. Tindakan yang jelas untuk bunuh diri.

Skala 11-20 : Ada gejala hendak mencederai diri sendiri dan orang lain. Contoh, ada
gejala hendak bunuh diri tapi tidak kuat. Kadang kadang tidak menjaga kesehatan
minimal dirinya. Tidak nyambung dalam komunikasi, lebih banyak diam.

Skala 21-30 : Perilakunya dipengaruhi oleh halusinasi. Tidak dapat berfungsi dengan
baik. Contoh, diam di tempat tidur seharian, tidak memiliki teman, tidak bekerja.
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Skala 31-40 : masalah dalam komunikasi. Contoh, Omongannya tidak masuk akal, tidak
relevan dan melantur. Masalah dalam dunia pekerjaan atau sekolah atau hubungan
keluarga atau penilaian, atau berpikir, atau mood. Contoh, Orang yang depresi
cenderung melupakan keluarganya, tidak mampu bekerja, gagal di sekolah, anak sering
memukuli temannya yang lebih muda.

Skala 41-50 : Gejala Serius. Contoh, punya ide untuk bunuh diri, terlalu terobsesi,
sering mencuri yang tak terkendali, atau gejala serius lain yang muncul di dunia
pekerjaan, sekolah dan sosialnya.

Skala 51-60: Gejala tingkat Sedang yang berhubungan dengan hubungan sosial,
hubungan tempat kerja, hubungan sekolah.

Skala 61-70 : Gejala tingkat rendah.Contoh, mood depresi, insomnia, kesulitan dalam
hal sosial dan pekerjaannya atau sekolahnya, tapi masih bisa mengikuti dengan baik.
Memiliki beberapa saja hubungan interpersonal yang berarti.

Skala 71-80: Gejala ringan yang masih dapat diterima terhadap pemicu psikosoial.
Contoh, kesulitan konsentrasi setelah mengalami pertengkaran, sementara ketinggalan
prestasi belajarnya di sekolah.

Skala 81-90 : Tidak ada gejala. Contoh, kekhawatiran sebelum ujian tengah semester.
Fungsi masih bagus di semua area, masih tertarik untuk terlibat dalam aktifitas, masih
bersosialisasi, secara umum masih puas dengan kehidupannya, tidak lebih dari hanya
sekedar masalah ringan dalam kesehariannya.

Skala 91-100 : Berfungsi Superior dalam semua aspek kehidupannya, masalah


kehidupannya seperti terkendali, memiliki positifitas, tidak ada gejala.

vi KLASIFIKASI
Gangguan pada masa bayi, balita, remaja:
Keterbelakangan mental
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Gangguan Belajar
Gangguan Motorik
Gangguan Komunikasi
Pervasive Developmental Disorder (Gangguan ketrampilan sosial,
perkembangan bahasa, perilaku yang diharapkan tidak berkembang dengan
sesuai atau hilang pada masa anak-anak)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Gangguan Pola Makan pada anak
Tic Disorder (Gangguan pada otot, gerenyet)
Gangguan buang air yang bukan pada tempatnya
Gangguan kecemasan akan perpisahan
Gangguan Kognitif
Delirium
Dimensia
Amnesia
Gangguan akibat penggunaan obat medis
Gangguan penyalahgunaan zat.
Gangguan penggunaan narkoba (Substance use disorder)
Gangguan yang berkaitan dengan efek atau reaksi narkoba yang di konsumsi
(substance induced disorder)
Gangguan konsumsi alkohol
Gangguan penggunaan Amfetamin
Gangguan akibat konsumsi kafein berlebihan
Gangguan konsumsi ganja
Gangguan konsumsi kokain
Gangguan Halusinasi
Gangguan Inhalant, yaitu zat adiktif yang digunakan sehari-hari terutama produk
rumah tangga seperti bensin, pembunuh serangga lem dan pewarna barang.
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Gangguan nikotin
Gangguan opium
Gangguan penggunaan zat Phencyclidine (termasuk dalam narkoba)
Gangguan zat anti depresan (sedative, hipnotic, anxiolitic)
Gangguan zat Polysubtsance
Gangguan zat lainnya
Gangguan Schizophrenia dan Gangguan psikotik lainnya
Gangguan mood
Depresi
Bipolar
Gangguan Anxiety
Gangguan Somatoform (gangguan pada tubuh)
Gangguan Buatan (Factitious)
Gangguan Disosiatif (Kepribadian multiple)
Gangguan Seksual dan Gender
Gangguan Disfungsi Seksual
Gangguan Rangsangan Seksual
Gangguan Hilangnya Gairah Seksual
Gangguan Orgasme
Gangguan Sakit pada Organ Seksual
Gangguan Seksual dikarenakan dampak pengobatan
Paraphilia. Gangguan seksual dimana seseorang mengalami dorongan seksual
yang berulang dan fantasi yang melibatkan objek bukan manusia.
Eksibisionis
Fetish
Frouteuriesm
Pedophilia
Masocism
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Sadisisme
Dysphoria
Voyeurisme
Gangguan Identitas Gender Pada Dewasa
Gangguan Identitas Gender Pada Anak
Gangguan Makan
Anoreksia
Bulimia
Gangguan Tidur
Dyssomnia.Kesulitan tidur.
Insomnia
Hypersomnia
Narcolepsy (sistim saraf)
Gangguan Tidur terkait gangguan pada Pernafasan
Cyrcadian Rhythm Sleep Disorder (jetlag tapi tidak pergi)
Parasomnia. Gangguan ketika tidur.
Gangguan Mimpi Buruk
Gangguan Teror saat tidur. Panik saat awal tertidur
Gangguan Tidur Berjalan (Sleep walking)
Gangguan Impulsivitas. (Tidak bisa menahan keinginan)
Gangguan Meledak ledak kala tertentu
Gangguan Kleptomania. (Mencurii barang tanpa niat untuk mencuri)
Pyromania. (Suka menyulutkan api untuk mendapatkan sesasi kelegaan)
Pathological gambling (Tidak dapat menahan desakan untuk berjudi)
Trichotillomania (Gangguan keinginan untuk mencabut rambut)
Gangguan Penyesuaian Diri. (Terhadap stressor tertentu)
Gangguan Kepribadian
Paranoia
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Schizonoid
Schizotypal
Antisocial
Borderline Personality
Historic personality
Narcissistis
Avoidant disorder
Dependant disorder
Obsessive-Compulsive

vii CONTOH KASUS DENGAN DSM IV TR AXIS


Contoh 1:
Axis 1 : 296.23 Gangguan Depresi mayor.
305.00 Korban pelecehan karena Alkohol
Axis 2 : 301.6 Dependant personality disorder, sering denial
Axis 3 : tidak ada
Axis 4 : Kehilangan pekerjaan
Axis 5 : GAF= 35

Contoh 2:
Axis 1 : 300.40 Dysthymic disorder
315.00 Reading disorder
Axis 2 : tidak ada diagnosa
Axis 3 : 382.90 Otitis media
Axis 4 : korban dari anak terlantarkan
Axis 5 : GAF= 53

Contoh 3
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Remaja 13 th
Axis 1 : Autistic disorder
Axis 2 : Keterbelakangan mental parah
Axis 3 : dalam kandungan sungsang
Ketika lahir bayi kuning
Sering infeksi telinga
Penumonia di usia 3 bulan
Brokolitis di usia 8 bulan
Infeksi saluran kemih di usia 3 tahun
Masalah pada tuba telinga
Gangguan saraf (epilepsi)
Axis 4 : Pindah tempat tinggal keluarganya manjauh dari daerah nuklir
Axis 5 : GAF= 35. GAF tertinggi selama setahun = 35.

Gejala:
 Agresif terhadap orang lain
 Mengigit, tendang, pukul, cubit, melempar barang ke orang lain selalu dalam
rentang dua minggu
 Sering membenturkan kepalanya ke dinding, meninju kepalanya sendiri
 Melubangi dinding dan melempar barang ke dinding
 Tidurnya baik
 Level energinya tinggi sekali
 Ibunya percaya kalau mood anak tersebut selalu khawatir

Tiga Target Terapi:


 Agitasi
 Anxiety
 Membantu dalam hal Life Skills
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

Contoh 4:

Lelaki 20 th
Axis 1 : Obsessive-compulsive disorder
Autistic disorder
Axis 2 : Keterbelakangan mental Sedang
Axis 3 : Kumat kejang saat sedang berada di mall

Axis 4 : Akses terbatas ke aktivitas sosial, sekolah terganggu karena perilaku


Axis 5 : GAF= 45. GAF tertinggi selama setahun = 60.

Gejala :

 Agresif terhadap orang lain setiap hari


 Mengigit tangannya setiap saat
 Tidak ada mood swing yang signifikan dan tidak ada penghancuran properti
 Sekitar 6 bulan lalu, pasien ada keinginan untuk menata barang, seperti kursi
dan meja makan dan mengatur piring dalam rak piring
 Pasien ada keinginan untuk menyentuh barang berulang ulang
 Gejala obsesif-kompulsifnya ego-dystonik
 Tidak ada gejala saraf (tics) atau gangguan fungsi motorik
 Kesulitan dalam tidur
 Level energi rendah
 Ibunya percaya bahwa mood dia itu khawatir dan sedih

Target terapi:

 OCD
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

 Anxiety dan sensori


 Keinginan akan ketergantungan

Contoh 5:

Perempuan 15 th
Axis 1 : Autistic disorder
Generalized anxiety disorder
Axis 2 : Keterbelakangan Mental level rendah-sedang
Axis 3 : Mitochondrial disorder, konstipasi
Konstipasi
Axis 4 : Penambahan anggota keluarga
Axis 5 : GAF= 45. GAF tertinggi selama setahun = 45.

Gejala:
 Agresif terhadap orang lain
 Menendang, memukul, menjambak rambut
 Mengigit tangan berulang kali
 Bertanya secara berulang yang menuntut jawaban cepat, kalau tidak akan
semakin agrasif
 Hanya tertarik kepada orang yang menjawab pertanyaanya
 Kesulitan tidur
 Level energi baik

Target terapi:
 Anxiety
 Agresi
Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

 Meluaskan area ketertariakn pasien


Nama : Ika Fitriyanti Soleha
NIM : 1924090035
Kelas : Malam
Tugas : 03 “DSM IV TR”

viii. REFERENSI

1. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition, Text Revision.
American Psychiatric Association (APA), Tahun 2000.
2. Segal, Daniel L, DSM IV TR, University of Colorado Colorado Springs, Tahun 2010
3. McDougle, Christopher J., Clinical Case Studies, Massachussets General Hospital,
Harvard Medical School, Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai