li(f)e
Label
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur yang
diambil dari jurnal dan internet.
BAB II
ISI
2.1 AIR
2.1.1. Jumlah Air Pada Tanaman
Menurut Leopold dan Kriedemand (1975) dalam Harwati (2007) menyatakan bahwa total
air dalam tanaman berkisar antara 80-90 persen dari berat kering tanaman.
Persentase ini akan menjadi lebih besar lagi pada bagian-bagian tanaman yang sedang
aktif tumbuh. Menurut Crafte et al tahun 1949 Air di dalam tubuh tanaman terdapat
disemua sel dan jaringan yang kadarnya berbeda-beda tergantung pada jenis sel,
jenis jaringan dan jenis tumbuhan. Yang penting yaitu bukan banyaknya ir di dalam
tubuh tanaman, tetapi status (water status) keseimbangan antara penyerapan dan
penguapan, dan berapa air itu ada dalam phase-phase pertumbujhan (Crafte et al,
1949).
2.1.2. Sifat Sifat Air Yang Bermamfaat Untuk Tanaman
Tumbuhan dapat memamfaatkan air disebabkan oleh adanya sifat sifat air yang
mendukung untuk kehidupanya. Diantara sifat sifat air tersebut adalah:
a. Gaya Kohesi
Gaya Kohesi yang dimiliki oleh air berguna untuk penyerapan air secara vertikal
dalam tumbuhan dapat dijelaskan dengan tiga elemen atau konsep kohesi yaitu adanya
perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfer sebagai tenaga pendorong, adanya
tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air
terhadap gravitasi dan adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga keutuhan
kolom air dalam pembuluh xilem (Gardner, 1991).
b. Gaya adhesi
Gaya adhesi terjadi antara air dengan dinding xilem pada tumbuhan. Akibat dari
adanya gaya ini terbentuknya kapilaritas. Kapilaritas menyebabkan naiknya cairan ke
dalam tabung yang sempit, yang terjadi karena zat cair tersebut membasahi dinding
tabung (dengan daya adhesi) lalu tertarik ke atas. Pembuluh xilem dapat dipandang
sebagai pembuluh kapiler sehingga air naik di dalamnya sebagai akibat dari adhesi
antar dinding xilem dan molekul air (Mudakir, 2004).
c. Sifat polaritas ait
Sifat Polaritas air memungkinkan air untuk mengubah bentuknya menjadi tetesan
setelah melewati xilem pada tumbuhan
d. Menguap pada panas yang tinggi
Sifat air yang menguap pada suhu yang tinggi menyebabkan tumbuhan melakukan
transpirasi yang berfungsi untuk mengatur suhu pada tumbuhan
e. Air sebagai Pelarut
Dalam Fitter and Hay (1991) disebutkan, air adalah pelarut yang sangat baik untuk
tiga kelompok bahan (solute) biologis yang penting yaitu : bahan organik, ionion
bermuatan (K+, Ca2+, NO3- dan molekul kecil. Bahan organik dan air dapat membentuk
ikatan ion hidrogen termasuk asam amino, karbohidrat serta protein yang berat
molekulnya rendah, mengandung hidroksil, amine atau gugus fungsional asam
karbiksolat. Air juga membentuk dispersi koloida dengan karbohidrat dan protein
dengan berat molekul tinggi.
Biasanya kelebihan air ini terjadi pada pertengahan musim hujan. Ciri, sinar
matahari terhalangi mendung, suhu udara turun, kelembaban udara absolute (Ah) turun
/ rendah, kelembaban udara relatip (Rh) tinggi, frekwensi hujan tinggi, dan sumber
air tanah maupun air permukaan melimpah. Dampak bagi tanaman antara lain Kelembaban
(Rh) tinggi pada suhu yang rendah merupakan kondisi ideal pertumbuhan spora jamur.
Tanaman yang tidak sehat atau bagian tanaman yang tua menjadi rentan serangan
jamur. Genangan-genangan air pada bagian batang, bonggol, dan daun (bagian-bagian
yang kaya karbohidrat) cepat atau lambat akan diserbu jamur.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Tumbuhan tersusun dari 70 sampai 90 persen air.
2. Tumbuhan dapat memamfaatkan air sebagai penunjang pertumbuhanya dikarenakan air
mempunyai sifat sebagai pelarut, adesi, kohesi, polaritas, transparan, polaritas
dan lain lain.
3. Jenis jenis air yang terdapat di media tumbuh tumbuhan meliputi air grafitasi,
higroskopis dan kapiler. Air kapiler adalah air ytang bisa diserap akar.
4. Jenis pengangkutan pada air terdiri dari pengangkutan ekstravaskular dan
intravaskular.
5. Kadar air pada tumbuhan mempengaruhi pertumbuhan. Jika kadar air kurang
akibatnya tanaman layu dan pertumbuhanya terganggu. Sedangkan jika kadar air
terlalu banyak yang terjadi adalah terganggunya proses penyerapan dan hipoksia pada
tumbuhan. Air yang baik untuk pertumbuhan tanaman yang baik adalah dengan kadar
yang cukup.
3.2 Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk perbaikan makalah ini
kedepanya. Diharapkan makalah ini dapat memberi petunjuk dalam melakukan penyiraman
terhadap tumbuhan dengan kadar air yang cukup dengan memperhatikan kebutuhan
tanaman terhadap air.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. 2013. Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman. http://doc-
bukanbasabasi.blogspot.com/2013/04/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan.html. Diakses
pada 14 September 2014 pukul 16.00 WIB.
Anggraeni, Sri 2010. Tanah.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195801261987032-
SRI_ANGGRAENI/TANAH.pdf
Bayer. J, S. 1976. Water deficits and photosisnthesis in water. Defficite and Plant
Growth TT Kozlowski (ed) : Vol. IV 153-190. Academic Press Inc New York
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta:
Erlangga. Crafte, A.S., H.B., Currier and C.P. Stocking, 1949. Water in the
Physiology of Plants. Waltham, Mass. USA. Published by The Chronoca Botanica
Company.
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Gramedia.
Jakarta. Pp. 66-106.
Eliakim et. al. 2008. Pengaruh kelebihan air terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman. Paper. Medan: Universitas Sumatera Utara
Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Furqonita D. 2007. Biologi. Indonesia: Penerbit Yudistira
Gardner, F. P. ; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Terjemahan: Herawati Susilo. UI Press, Jakarta.
Harwati, T. 2007. Pengaruh kekurangan air (Water Deficit) terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian. 6(1): 44 - 51.
Jackson, I, J., 1971. Climate, Water and Agriculture in the Tropics. Published in
the United States of America by Longman Inc. New York.
Jumin, H. B. , 1992, Ekologi Tanaman suatu Pendekatan Fisiologi, Rajawali Press,
Jakarta.
Kramer, P.J. and T.T. Kozlowski, 1960. Physiology of Trees. Mc Graw-Hill Book Co.
Inc. New York.
Mudakir, Imam. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
Salisbury FB, Ross CW. 1995.Fisiologi Tumbuhan. Indonesia: Penerbit ITB Bandung.
Solichatun et. al. 2005. Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan
kandungan bahan aktif saponin tanaman ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
Biofarmasi. 3 (2):47 - 51.
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Tso, T.C., 19072. Physiology and biochemistry of tobacco plants. Dowden
Hutchinson and Rose Inc Stroudsburg Pa.
Wahyu, D. 2013. Pengaruh jenis air terhadap kecambah tanaman kacang hijau.
http://dewahyu-wm.blogspot.com/2013/10/pengaruh-jenis-air-terhadap-
pertumbuhan.html. Diakses pada tanggal 14 September 2014 pukul 16.30 WIB.
tugas kuliah

Komentar

meggy9 November 2019 12.57
PERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
- Adu Q
- Bandar Q
- Bandar Sakong
- Bandar Poker
- Poker
- Domino 99
- Capsa Susun
- BANDAR66 / ADU BALAK ( GAME TERBARU )
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
* Minimal Deposit : 20.000
* Minimal Withdraw : 20.000
* Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
* Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup