LOS (Level of Service) atau tingkat pelayanan jalan adalah salah satu metode yang digunakan
untuk menilai kinerja jalan yang menjadi indikator dari kemacetan. Suatu jalan dikategorikan mengalami
kemacetan apabila hasil perhitungan LOS menghasilkan nilai mendekati 1.
Level of Service (LOS) dapat diketahui dengan melakukan perhitungan perbandingan antara volume lalu
lintas dengan kapasitas dasar jalan (V/C). Berikut merupakan rumus perhitungan LOS:
V
I=
C
Keterangan :
C : Kapasitas jalan
Dengan melakukan perhitungan terhadap nilai LOS, maka dapat diketahui klasifikasi jalan atau tingkat
pelayanan pada suatu ruas jalan tertentu. Menurut MKJI (1999) nilai LOS dapat diklasifikasikan ke dalam
enam kelompok sebagai berikut:
Traffic Analysis Zone merupakan sebuah model analisis yang digunakan untuk mengetahui travel
demand di suatu wilayah. TAZ memiliki peran yang penting sebagai modal awal untuk memulai analisis
pemodelan transportasi, sebagaimana yang dikatakan Meyer & Miller (2001) “Pengetahuan tentang
pergerakan orang atau barang antar suatu kawasan yang lazim dikenal dengan interaksi antar kawasan
merupakan informasi penting perancanaan transportasi”. Menurut Meyer & Miller (2001) TAZ yang baik
adalah TAZ yang dibangun berdasarkan kesamaan karakteristik dari rumah tangga atau household base
zone. Namun, untuk mendapatkan data berbasis rumah tangga sangat sulit dan butuh dana yang besar
sehingga penentuan zona dengan metode ini jarang dilakukan. Menurut Bass (1981) terdapat enam
kriteria untuk menentukan TAZ, antara lain:
Dalam pembuatan TAZ juga dibutuhkan Matriks Asal-Tujuan (MAT). MAT sendiri adalah
informasi yang menggambarkan pergerakan orang dan atau barang. MAT yang baik sangat dipengaruhi
oleh penentuan zona yang tepat sehingga diperlukan keakuratan dalam menentukan TAZ tersebut agar
dapat menggambarkan data pergerakan asal dan tujuan. Pada wilayah studi, pembagian zona untuk TAZ
dibagi berdasarkan pola penggunaan lahan yang ada diantaranya permukiman, perdagangan dan jasa, dan
perkantoran serta batasan ditentukan berdasarkan batasan fisik yang ada di wilayah studi seperti blok
perumahan maupun jalan. Batasan-batasan tiap zona juga ditetapkan dengan mempertimbangkan
homogenitas tiap zona, baik homogenitas sosial-ekonomi maupun pola penggunaan lahannya.
Four step model merupakan salah satu model analisis dalam perencanaan transportasi. Model
analisis ini terdiri dari empat submodel yang dilakukan secara terpisah dan berurutan yaitu trip
generation (G), trip distribution (D), mode split (MS), dan trip assignment (A). Terdapat empat alternatif
urutan untuk melakukan four step model sebagai berikut:
Terdapat dua Teknik Analisa dalam menghitung Trip Distribution yaitu, metode
konvensional dan metode non konvensional.
Metode konvensional dibedakan lagi menjadi metode langsung dan metode tidak
langsung. Metode langsung bisa berupa wawancara di tepi jalan, wawancara di rumah,
metode enggunakan bendera, metode foto udara dan metode mengikuti-mobil. Sedangkan
metode tidak langsung menggunakan metode analogi dan metode sintesis. Metode
analogi adalah metode seragam, metode analisis rata-rata, metode analisis fratar, metode
analisis detroit dan metode analisis furness. Metode sintesis adalah model opportunity,
model gravity, model gravity-opportunity. Untuk metode tidak konvensioanal adalah
menggunal model berdasarkan arus lalu lintas yaitu Estimasi Matriks Entropi Maksimum
(EMEM) dan Model Estimasi Kebutuhan Transportasi (MEKT).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sintesis dengan
model gravity. Metode sintetis dengan model gravitasi dianalogikan dari konsep gravitasi
Newton bahwa gaya Tarik atau tola kantar dua kutub massa berbanding lurus 39 dengan
massanya dan berbanding terbalik kuadrat dengan jarak antar kedua massa tsb (Did2 )
dengan G adalah konstanta Gravitasi. Adaptasi model gravitasi untuk menentukan
sebaran pergerakan berdasarkan konsep gravitasi adalah :
Massa diganti dengan populasi (Populasi di zona i dan zona d diganti dengan bangkitan
zona i dan tarikan zona d).
Jarak diganti dengan jarak perjalanan antar dua zona
Konstanta gravitasi (G) diganti dengan suatu nilai konstanta K
Bentuk pangkat dari fungsi jarak diganti dengan fungsi hambatan umum f (Cid)
Konstanta K diganti dengandua konstanta Ai dan Bd sbg faktor penyeimbang