BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang sangat besar bagi
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan Bangsa.
saat ini mutu pendidikan juga masih dirasa belum optimal. Prasojo dan
berkualitas tinggi dan memiliki daya saing kuat untuk bisa bersaing dengan
berkembang. Hal ini meliputi karakter, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
keterampilan.
2
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 1 bahwa:
Guru yang memiliki peran penting dalam usaha pembentukan sumber daya
kunci keberhasilan dalam proses belajar mengajar, karena guru akan menjadi
panutan yang ditiru dan dicontoh sekaligus menjadi sumber belajar (Yufiarti
Tahun 2005), yang menetapkan delapan standar yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pendidikan, yang meliputi: (1) standar isi; (2) standar proses; (3)
kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7)
mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan juga harus ditingkatkan. Hal
pendidikan”.
seperti yang telah ditetapkan dalam berbagai Peraturan yaitu : UU Guru dan
Dosen No. 14 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, dan
satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang
yang paling modern sekalipun. Ada banyak hal sehingga tenaga pendidik
Hal inilah yang kemudian menjadi komitmen agar guru yang telah
pegawai Negri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang
2
Musriadi. 2016. Profesi Kependidikan Secara Teoritis dan Aplikatif PanduanPraktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Deepublish
5
harus memenuhi beberapa kriteria yang sesuai dengan peran dan fungsi
gur, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk
3
Mendikbud RI, Permendikbud RI Nomor: 143 Tahun 2014 Tentang Petunjuk TeknisPelaksanaan
Jabatan fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, (Jakarta: Kemendikbud,RI,2014
6
tidak berbeda dengan di Kabupaten Kuningan saat ini, masih ada pengawas
maksimal, hal ini belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Kerja Pengawas tetap baik, dan guru semangat dalam melaksanakan tugas,
Kuningan masih ada yang berkategori cukup dan bahkan kurang profesional
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu Pengawas SD harus mau dan
Supervisi Manajerial dan Motivasi Kerja Pengawas. Kepala Sekolah dan guru
yang tinggi. Hal ini memerlukan usaha untuk mencapainya, Kepala Sekolah
pengalaman.
B. Identifikasi Masalah
dan uraian latar belakang di atas, maka dapat identifikasi masalah pada
C. Batasan Masalah
Kabupaten Kuningan? .
3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signitfikan antara motivasi kerja
Kuningan?
11
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak yang mempunyai kaitan
dapat ditingkatkan.
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Deskripsi Teori
1. Supervisi
a. Pengertian Supervisi
1) Secara Etimologi
supervision yang terdiri atas dua kata yaitu super dan vision.
meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang
2) Secara Terminologi
4
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan (Jakarta : Gunung Agung, 1981) hlm. 103
5 Departemen Agama RI, Pedoman ..., hlm. 9
14
5
6 Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta : Mutiara, 1978) hlm. 44
7 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi ..., hlm. 19.
8. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan…….hlm ..19
9 Kimball Wiles, Supervision for Better School, (New York: Mc Graw-Hill Book Company, 1961) p.
3 dikutip Soekarto Indrafachrudi, Pengantar bagaimana memimpin sekolah yang baik, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1993) hlm. 69
pengajaran.
11 Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, (Jakarta : PT Grasindo, 1995),
hlm. 51.
12 Suryo Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Yogyakarta : Bina
Aksara, 1984), hlm. 117.
16
136
penilaian. Merujuk pada beberapa definisi di atas, dapat
1) Dasar Supervisi
psikologis, (4) dasar sosiologis, (5) dasar sosial, dan (6) dasar
6
13 Departemen Agama RI, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Agama, …., hlm. 9.
17
a) Dasar Kultural
b) Dasar Filosofis
dan budaya nasional. Jika dilihat dari segi filsafat, maka perlu
7
14 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi ..., hlm. 5
18
operasional.158
c) Dasar Psikologis
d) Dasar Sosiologis
8 15. Ibid
16 Ibid, hlm 6
19
e) Dasar Sosial
lain sehingga tercipta rasa bersama dan rasa aman. Dalam hal
berpertisipasi bersama.20
ingin dicapai dan hal itu terakumulasi dalam tujuan supervisi. Tujuan
pendidikan di sekolah.2211
tujuan itu.
mengajar.
1223
http:/kherruddinhs,wordpress.com/2008/10/19supevisi pendidikan/diakses 16 April 2010
22
kooperatif.
secara maksimal.
pendidikan.
masyarakat.
peserta didik.
a) Prinsip fundamental
13
24. syaiful Sagala, kemampuan profesinal…… Hal 24
23
b) Prinsip ilmiah
dan kontinyu.
mengumpulkan data/informasi.
musyawarah.
kerjasama.
1425
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana .Manejemn Pendidikan ( Yogyakarta : Sditya media ,2008
24
15
26.Piet A. Sahartian,Konsep Dasar Dan Teknik Superpisi …hal 21
16
27 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi ...,
28 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm 54
29 Sri Banun Muslimin , Supervisi Pendidikan ……hlm 50
yaitu :
masalah belajarnya.
utamanya.28
(2) tugas sebagai sponsor; (3) tugas sebagai evaluator; (4) tugas
sebagai pengawas.30
tanggung jawab.3117
17
Sekolah
pengawasan; (monitoring)”.
2012:62).
124).
4) Kepengawasan Sekolah
(Aedi, 2014:131).
binaannya masing-masing.
2. Pengertian Motivasi
dan papan.
dampak langsung dari kepuasan kerja. Teori ini meneliti tentang dua
pekerjaan.
3) Hubungan antarpribadi
4) Kondisi kerja
memotivasi bawahannya.
c. Peran Organisasi
4. Kompetensi Guru
kerja.34
rumit dan kompleks. Ada beragam aspek yang saling berkaitan dan
profesionalisme.3821
20
36 Akhyak ,Fropil Pendidikan….hal 19
37.Ngainum Naim ,menjadi Guru Infiratif ,memberdayakan dan mengubah jalan hidup siswa
4
1Wina Sanjaya, “Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi”
dalam Akhyak, Profil Pendidik Sukses…, hal. 20
21
38Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004), hal. 65
3
9 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Rosda Karya, 2007),
hal. 26
4
0 Kunandar, Guru Profesional…, hal. 55
40
yang berat bagi para guru itu sendiri. Dia harus berani menghadapi
zaman.
lain ia telah terdidik dan terlatih dengan baik”. 4122 Terdidik dan
22 4
1Kunandar, Guru Profesional…, hal. 55
42
Usman, Menjadi Guru…, hal. 15
41
berikut:
pembelajaran
penguatan (reinforcement)
Mulyasa, bahwa ada enam aspek atau ranah yang terkandung dalam
kebutuhannya.
23
42
24
43 Hamalik, Pendidikan Guru…, hal. 38
43
profesional, apabila:
sebaik-baiknya.
berhasil.
berbagai kegiatan.
25
44 Kunandar, Guru Profesional…, hal. 62
44
tinggi.
didiknya.
4) Sabar, yakni guru yang tidak suka marah dan bisa menahan
diri.
dengan ucapannya.
orang.
11) Memiliki bermacam ragam minat, dengan ini guru akan dapat
peserta didik.
13) Bersikap fleksibel yakni tidak kaku dalam bersikap dan mudah
14) Menaruh minat yang baik kepada peserta didik, yakni peduli
menyebabkan sesuatu.
bidang tertentu.
264
5Kunandar, Guru Profesional…, hal. 62
6Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan
4
“Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di
Indonesia”, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 63
46
1) Kompetensi Kepribadian
274
7 Sarimaya, Sertifikasi Guru..., hal. 17
48
Ibid., hal. 18
47
disegani.
secara optimal.4928
competencies).5129
umumnya.52
pribadinya.
295
0 Kunandar, Guru Profesional…, hal. 56
51
Akhyak, Profil Pendidik…, hal. 19
5
2 E. Mulyasa, Standar Kompetensi…, hal. 117
49
2) Kompetensi Pedagogik
berikut:
30
53 Ibid., hal. 75
50
3) Kompetensi Profesional
31
54 arimaya, Sertifikasi Guru..., hal. 19-20
55
Munardji, Ilmu Pendidikan Islam…, hal. 7-8
51
Pendidikan.5732
32 56
Kunandar, Guru Profesional…, hal. 56
57
E. Mulyasa, Standar Kompetensi…, hal. 135
52
berikut:
4) Kompetensi Sosial
33 58
Sarimaya, Sertifikasi Guru..., hal. 21
59
Kunandar, Guru Profesional…, hal. 56
53
di masyarakat.59
arah norma yang berlaku. Untuk itu maka guru perlu memiliki
35
. 63E. Mulyasa, Standar Kompetensi…, hal. 173
55
nasibnya.6136
3661
Kunandar, Guru Profesional…, hal. 61-62
56
37
62 Akhyak, Profil Pendidik…, hal. 4
6
3 Munardji, Ilmu Pendidikan…, ha
57
mereka.
jelas dan pantas buat dia, dan tidak perlu disebutkan padanya
perbuatan.6438
Indonesia.
3864
Naim, Menjadi Guru…, hal. 16-17
58
terdapat hubungan supervisi manajerial dan etos kerja guru dengan kualitas
oleh guru.
Kabupaten Kuningan.
bahwa supervisi yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah secara rutin akan
59
maka patut diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara supervisi
guru.
C. Kerangka Pemikiran
guru dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu sudah seharusnya
Guru merupakan figur yang ditaati oleh seluruh peserta didik, dalam
motivasi yang berbeda dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu perlu
memecahkan masalah yang dihadapi guru secara bersama dan bukan mencari-
cari kesalahan guru. Upaya ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru
teknik observasi kelas ini observer dalam hal ini pengawas Pendidikan
sekedar melihat atau mengamati aktifitas guru, tetapi lebih dari itu observasi
juga melibatkan semua indera, logika, strategi, dan instrument yang telah
61
pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab yang secara garis besar dapat
D. Hipotesis
Kuningan.
Kabupaten Kuningan.
Kuningan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Meodologi Penelitian
a. Pendekatan
Supervisi
Manajerial (X1)
Kompetensi
Paedagogik Guru (Y)
Motivasi Kerja
Pengawas ( X2)
(X1) : Supervisi Manajerial,
analisis).
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
Nilai Item
Nilai Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
1. Waktu Penelitian
dikeluarkannya surat ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih dua
bulan, satu bulan untuk pengumpulan data, satu bulan untuk pengolahan
data. Yang meliputi penyajian dalam bentuk tesis dan proses bimbingan
berlangsung.
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
penelitian ini sesuai dengan keinginan penelitian dan jenis data yang
4065
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, ( Bandung: Alfabeta, 2016), 363.
67
2 SD Negeri 1 Baok 11
3 SD Negeri 2 Baok 10
4 SD Negeri 1 Garajati 10
5 SD Negeri 2 Garajati 12
6 SD Negeri 3 Garajati 10
7 SD Negeri Karangbaru 15
8 SD Negeri 1 Ciwaru 10
9 SD Negeri 2 Ciwaru 10
10 SD Negeri 3 Ciwaru 10
11 SD Negeri 4 Ciwaru 13
12 SD Negeri Linggajaya 13
13 SD Negeri Cilayung 10
14 SD Negeri Citikur 11
15 SD Negeri 1 Sumberjaya 11
16 SD Negeri 2 Sumberjaya 11
17 SD Negeri 1 Citundun 10
18 SD Negeri 2 Citundun 10
68
10 SD Negeri Sagaranteun 10
20 SD Negeri Lebakherang 13
Jumlah Total 221
2. Sampel
Sampel penelitian adalah bagian atau wakil yang akan diteliti atau
sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap
secara acak atau random. Pengambilan sampel secara acak berarti setiap
penelitian diambil 10% dari jumlah guru dan 10% dari Kepala
4167
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Apfabeta, Bandung : 2016), 162.
69
. i
1 Guru SD Negeri Kec.Ciwaru 201 20
2 Kepala SD Negeri Kec.Ciwaru 20 2
Total 221 22
sebagai alat untuk memperoleh data primer, sehingga data tersebut dapat
jawaban yang telah tersedia dengan membubuhkan tanda (√) pada masing-
masing jawaban yang dianggap tepat. Angket tersebut terdiri dari tiga bagian,
yaitu:
berikut:
F. Instrumen Penelitian
angket atau kuisioner. Instrumen tersebut terlebih dahulu diuji validitas butir
penilaian),
71
administrasi perencanaan
menggunakan
strategi/metode/teknik
potensi siswa
membimbing dalam melaksanakan 8
didik.
membimbing untuk membuat dan 9
menggunakan media dan sumber
belajar
membimbing untuk menggunakan 10
teknologi informasi dan
komunikasi
72
dalam pembelajaran
membimbing untuk memanfaatkan 11
hasil penilaian untuk perbaikan
mutu pendidikan dan pembelajaran/
pembimbingan
membimbing untuk memberikan 12
dicapainya.
- - membimbing dalam merencanakan 13
pembelajaran;
membimbing dalam menilai hasil 14
pelatihan guru
melaksanakan pembimbingan dan 17
pelatihan guru.
- melakukan evaluasi dari hasil 18
penilaian pembelajaran.
melakukan Pembimbingan dalam 20
73
tambahan.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Variabel Penelitian
atasan.
melaksanakan tugas tambahan yang 5
tuntas.
udah merasa puas dengan 8
dan karir .
mengikuti berbagai kegiatan 11
mengalami kegagalan,maka
berusaha memperbaikinya.
Pekerjaan yang lakukan 14
telah ditentukan.
selalu mengevaluasi 15
dilakukan.
meminta pendapat orang lain sebagai 17
dilakukan
selalu mengikuti perkembangan 18
khususnya.
- - meminta pendapat guru 19
program sekolah.
berani mengambi resiko terhadap 21
berputus asa.
ingin melakukan sesuatu yang 24
pembelajaran
- - berusaha melakukan sesuatu yang 26
program sekolah.
berusaha memberikan gagasan- 27
76
pengembangan sekolah .
berusaha memberikan gagasan baru 28
mengajar.
- - mampu mewujudkan gagasan- 29
akan dilakukan.
- - menjadwalkan semua kegiatan 32
dengan skala prioritas.
- - Pekerjaan yang lakukan harus sesuai 33
dengan hasil yang telah ditentukan.
- - melaksanakan semua kegiatan sesuai 34
dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
- - datang dan pulang mengajar sesuai 35
dengan aturan yang telah ditetapkan
oleh sekolah.
- - mendapatkan penghargaan dari 36
kepala sekolah atas keberhasilan
melaksanakan tugas
- - Penghargaan atas prestasi yang 37
kerjakan, mendorang bekerja
lebih giat.
- - siap mendapatkan sangsi jika 38
terdapat kekeliruan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan.
- - bersikap terbuka dengan rekan kerja 39
yang lain.
- - berupaya datang setiap ada 40
77
sebagai berikut:
1. Melakukan Pengamatan
2. Hipotesis
3. Pengumpulan Data
4. Pengujian Hipotesis
5. Kesimpulan
sebagai alat untuk memperoleh data primer, sehingga data tersebut dapat
jawaban yang telah tersedia dengan membubuhkan tanda (√) pada masing-
masing jawaban yang dianggap tepat. Angket tersebut terdiri dari tiga bagian,
yaitu:
Means Score dan statistik inferensial melalui path analysis atau analisis jalur.
Dengan analisis jalur dapat dilihat hubungan antara variabel bebas (X 1 dan
data ordinal, sementara untuk pengujian hipotesis dengan path analysis atau
analisis jalur memerlukan data interval. Oleh karena itu, harus ditabulasikan
dan ditranformasikan menjadi data interval. Untuk itu data yang digunakan
Means Score dan statistik inferensial melalui path analysis atau analisis jalur.
Dengan analisis jalur dapat dilihat hubungan antara variabel bebas (X 1 dan X2)
rating atau dikenal dengan Weighted Means Score. Dalam analisis Weighted
int erval 75
=
100 % - 25 % = 75 %. Panjang interval dalam variabel = jenjang 3
SK = ST x JB x JR
Keterangan:
JB = Jumlah Butir
81
JR = Jumlah responden
n
sementara umtuk pengujian hipotesis dengan path analysis atau analisis jalur
ditranformasikan menjadi data interval. Untuk itu data yang digunakan dalam
I. Pengujian Instrumen
angket kuisioner. Instrumen tersebut terlebih dahulu diuji validitas butir soal
1. Validitas
informasi dari suatu variabel yang akan diteliti dan mampu mengukur
Uji coba pada penelitian ini dilakukan kepada guru selain sampel
hubungan antara skor tiap butir dan skor total. Jika hasil perhitungan
terjadi thitung lebih besar dari ttabel maka butir soal dinyatakan valid. Tetapi
bila sebaliknya maka butir soal tersebut dinyatakan drop dan selanjutnya
diperbaiki.
Product Moment karena skala data dalam penelitian ini termasuk data
Keterangan :
N : Number of Cases
dinyatakan valid. Berdasaskan hasil uji coba yang telah dilakukan oleh
Pedagogik yang diedarkan oleh penulis yang berjumlah 58 butir dari 100
Lampiran.
2. Reliabilitas
84
mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat pengumpul data yang
Pengawas
3 Kompetensi Pedagogik 0.9718 Reliabel
Tabel 3.8 RELIABILITY STATISTIC
[[ ] [ ]
2
r 11= k ∑σb
1−
k−1 2
Vt
2
∑σb = jumlah varian butir/item
V 2t = varian total
No INTERVAL KRITERIA
J. Analisa Data
berikut :
1. Analisis Deskriptif
Kab.Kuningan.
berdistribusi normal.
apakah data yang telah diperoleh telah memenuhi syarat untuk dianalisis
awal untuk menggunakan regresi sebagai salah satu alat analisis yaitu
variabel penelitian harus diukur paling rendah dalam bentuk skala interval.
kinerja guru. Apabila uji asumsi terpenuhi, maka analisis regresi yang
87
telah dilakukan dapat tetap digunakan sebagai hasil akhir uji hipotesis
3. Uji Normalitas
data yang diperoleh. Sedangkan salah satu cara yang dipakai untuk
disekitar garis lurus. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan
adalah apabila nilai Asyimp. Sig. (2-tailed) ≥ dari nilai alpha (5%), maka
sebaliknya apabila ≥ dari nilai alpha maka data berasal dari populasi yang
yang didapat mengikuti atau mendekati hukum sebaran normal baku dari
Gauss.
88
Asymp.
Taraf
No. Variabel Sig. Keterangan
Signifikansi
(proba
1. Supervisi Manajerial 0.198 0.05 0.198> 0.05 normal
2. Motivasi Kerja 0.126 0.05 0.126>0.05 normal
Pengawas
3. Kompetensi Pedagogik 0.253 0.05 0.253>0.05 normal
4. Uji Linieritas
tidak membentuk pola tertentu yang dalam hal ini bisa berupa parabola,
Berikut rangkuman hasil analisis uji linieritas dan arah regresi yang
terikatnya (kriterium).
F HITUNG = HITUNG =
(1 - R squre new ) / n – k
(0.920 – 0.305) / 1
89
(1 - 0.920) / (136 – 3)
= 0.615/0.0006015
= 1022,438
5. Uji Multikolinieritas
antara variable independen. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
Coefficienta
Coolleniarity Statistic
Tolerance VI
hasil uji asumsi klasik masih diantara 1-10 jadi tidak terjadi
multikolinieritas
6. Uji Hipotesis
dari responden melalui angket yang telah disebarkan dalam penelitian ini.
dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, yang dalam hal ini
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 +b2X2
bebasnya. Uji regresi linier secara parsial merupakan uji statistik koefisien
dalam uji ini menggunakan uji t. Sedangkan uji regresi linier secara
Pengawas
Kerja Pengawas
Pengawas
Pedagogik
Pedagogik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
SD Kecamatan Ciwaru
93
0.388 dan Rsquare= 0.015 dengan nilai Fhit=1.275 (p=0,260) yang berarti
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Model
95
1.975 dimana harga t hitung lebih besar dari t tabel maka H0 ditolak
23,8%.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.284 2.805 .000
komp. pedagogik .
9.331
1.355 .379 .309 3.135 .000
sebesar 1.975 dimana harga t hitung lebih besar dari t tabel maka H0
27,5%.
ANOVAb
98
Sum of Mean
Model F Sig.
Squares df Square
Pengawas
dan sisanya 59.5% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang
diteliti.
0,05 sebesar 3,07 sehinga Fhitung > Ftabel (29,222 > 3,07) artinya
SD Kecamatan Ciwaru
0.388 dan Rsquare= 0.015 dengan nilai Fhit=1.275 (p=0,260) yang berarti
dalam tugasnya.
Guru.
kualitas kompetensi pedagogik guru. Oleh sebab itu guru harus selalu
Pedagogik Guru.
BAB V
A. Kesimpulan
dengan p value 0,000 (<0,05). Dalam hal ini berarti besar varian
3.Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Motivasi Kerja Pengawas
dengan p value 0,000 (<0,05). Dalam hal ini berarti besar varian
B. Saran
Pedagogik Guru.
dan transformasional.
C. Impliksi
guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk
107
Guru.
Guru.
menerus agar Motivasi Kerja Pengawas tetap baik, dan guru semangat
belum optimal.
masih ada yang berkategori cukup dan bahkan kurang profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu guru harus mau dan membuka
D. Rekomendasi
108
DAFTAR PUSTAKA
Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (2000), Kemampuan Dasar Guru dalam Proses
Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Reeve, John Masrsjal, (1992), Understanding Motivation and Emotion Fort Wort
Harcout : Brace College.
Sardiman, (2014), Inter Aksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali
Pers.
Sudarwan Danim, (2005 ) Visi Baru Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara Group.