Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI PENELITIAN I

DOSEN PENGAMPU :
Dr.MUSLIMAH S.Pd.I M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :


INDRIANSYAH
LATIFAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH


KUALA TUNGKAL
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmatNya dan juga semoga sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul “Mengidentifikasi masalah dan Rumusan masalah ”


ini disusun oleh penulis untuk memenuhi kelengkapan tugas yang diberikan dosen
pengampu mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN I yang harus diselesaikan
sebaik mungkin.

Kepada pihak-pihak yang kiranya sudi membantu memberikan motivasi


dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan banyak terima kasih. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca
umumnya.

Kuala Tungkal, 25 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Identitas masalah .................................................................................. 2
B. Perumusan masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan penelitian .................................................................................. 5

D. Mamfaat penelitian .............................................................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana telah diterangkan terdahulu, penelitian merupakan suatu
rangkaian kegiatan ilmiah yang berawal dari adanya suatu permasalahan yang
hendak dicarikan jawabannya. Oleh karena itu, penelitian memiliki pula cirri-ciri
kerja ilmiah.
Dua diantara ciri kerja ilmiah yang sangat penting adalah jelasnya tujuan
yang hendak dicapai dan adanya prosedur pelaksanaan yang sistematis.
Bertujuan, maksudnya adalah adanya arah yang jelas dan target yang
hendak dicapai dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penelitian selalu dirumuskan
dalam kaitannya dengan usaha pemecahan permasalahan. Adanya tujuan yang jelas
dan terumuskan dengan baik menunjukkan apakah tujuan penelitian itu realistic
atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan urgen atau belum urgenuntuk dilaksanakan.
Dengan tujuan yang jelas maka arah kegiatan pun akan jelas, efisiensi kerja akan
tercapai dan motivasi peneliti akan selalu terpelihara.
Maka oleh karena itu kami perlu menjelaskan identifikasi masalah,
danrumusan masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang penulis paparkan pada pendahuluan diatas, maka pada
makalah ini penulis akan membahas tentang:
a) Bagaimana identifikasi masalah
b) Bagaimana perumusan masalah
c) Apa tujuan penelitian
d) Apa manfaat penelitian
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa/i dapat
mengetahui tentang pengidentifikasian masalah dan perumusan masalah penelitian
Disamping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah “Metodologi Penelitian”

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar faktor
– faktor yang berupa permasalahan.mengidentifikasi masalah – masalah penelitian
bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga kegiatan ini lebih daripada itu
karena masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki nilai yang sangat penting atau
signifikansi untuk dipecahkan”1
“Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan
paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari
penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau
tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat
pengamatan lapangan.
Langkah paling awal yang harus dilakukan oleh peneliti, setelah ia memperoleh dan
menentukan topik penelitiannya adalah mengidentifikasikan permasalahan yang hendak
dipelajari. Identifikasi ini dimaksud sebagai penegasan batas-batas permasalahan,
sehingga cakupan penelitian tidak keluar dari tujuan. Identifikasi permasalahan terdiri
atas dua langkah pokok, 2
a) Penguraian latar belakang permasalahan dan
b) Perumusan masalah.
Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber masalah adalah :
1.Bacaan
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan
hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan
penelitian yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih
lanjut, yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Suatu penelitian sering tidak
mampu memecahkan semua masalah yang ada, karena keterbatasan penelitian. Hal

1sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2012) hlm.33
2Elvinaro ardianto, motodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif
(Bandung:Simbiosa rekatama medi, 2011) hlm.13

2
3

ini menuntut adanya penelitian lebih lanjut dengan mengangkat masalah-masalah


yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat
dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama buku bacaan

yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam suatu kehidupan yang


menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan yang
dimuat dimedia cetak
2. pertemuan ilmiah
Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti
seminar, diskusi. Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah
dapat muncul berbagai permasalahan yang memerlukan jawaban melalui
penelitian.
3.Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure
yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan
oleh pemegang otoritas tersebut dapat dijadikan sumber masalah. Pemegang
otoritas di sini dapat bersifat formal dan non formal.
4.Observasi(Pengamatan)
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan
ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu
yang cukup lama, dapat melahirkan suatu masalah. Contoh : Seorang pendidik
menemukan masalah dengan melihat (mengamati) sikap dan perilaku siswanya
dalam proses belajar mengajar.
5.Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di
lapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat
tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada masyarakat akan dapat
menemukan apa sebenarnya masalah yang dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan
ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang
permasalahan yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya
permasalahan-permasalahan di masyarakat faktor diatas dapat saling
4

mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian, dapat juga berdiri


sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi masalah
dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah tersebut
dapat saling berinteraksi dalam menentukan masalah penelitian, dapat juga melalui
salah satu sumber saja.

Identifikasi masalah sebenarnya dilakukan untuk menemukan ruang


lingkup masalah tertentu dalam ruang lingkup masalah tersebut misalnya
ditentukan bahwa masalah tersebut dalam bidang pendidikan,kemudian dipilih sala
satu masalah sesuai dengan kemampuan peneliti baik dari segi pelaksanaan ataupun
kurikulumnya.
Dari beberapa defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa “tingkah laku
menyimpang” adalah suatu tindakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum,
agama, dan norma-norma masyarakat sehingga akibatnya dapat merugikan orang
lain, mengganggu ketentraman umum ketentraman masyarakat dan juga sekitar nya
sehingga membuat orang tidak nyaman dan juga merusak dirinya sendiri.

B Perumusan masalah
“Rumusan masalah adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau
pertanyaan yang perlu dijawab dengan penelitian.Perumusan masalah merupakan
pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah” 3
“Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun
dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah
kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa saja sebenarnya yang ingin
dikaji / dicari tahu oleh si peneliti. Masalah yang dipilih harus “researchable” dalam
arti masalah tersebut dapat diselidiki. Masalah perlu dirumuskan secara jelas,
karena dengan perumusan yang jelas, peneliti diharapkan dapat mengetahui
variabel-variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat ukur yang sesuai
untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah yang jelas, akan dapat

3 Saifuddin azwar, metode penelitian (yogyakarta:Pustaka pelajar, 1998) hlm.31


5

dijadikan penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya Berdasarkan pandangan di


atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan masalah penelitian, antara lain adalah :
1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna Masalah perlu dirumuskan
dengan singkat dan padat tidak berbelit-belit yang dapat
membingungkan pembaca. Masalah dirumuskan dengan kalimat yang pendek tapi
bermakna.
2. Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat Tanya Masalah akan
lebih tepat apabila dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan kalimat
pernyataan.
3. Rumusan masalah hendaknya jelas dan kongkrit Rumusan masalah yang jelas
dan kongkrit akan memungkinkan peneliti secara eksplisit dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan: apa yang akan diselidiki, siapa yang akan diselidiki,
mengapa diselidiki, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa
tujuan yang diharapkan.
4. Masalah hendaknya dirumuskan secara operasional Sifat operasional dari
rumusan masalah, akan dapat memungkinkan peneliti memahami variabel-variabel
dan sub-sub variabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana mengukurnya.
5. Rumusan masalah hendaknya mampu member petunjuk tenang
memungkinkannya pengumpulan data di lapangan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terkandung dalam masalah penelitian tersebut.
6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan
penarikan simpulan yang tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang bersifat
umum, hendaknya disertai penjabaran-penjabaran yang spesifik dan operasional.
7. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ada rumusan masalah
deskriptif,konpratis dan assosiatif. 4
C. Tujuan penelitian
Dalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang sulit dan
melelahkan tapi dibalik semua itu penelitian mempunyai tujuan yang hendak

4 sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2012) hlm.35
6

dicapai oleh peneliti ada beberapa tujuan yang hebdak dicapai dapat dilihat
diantaranya :
1. Memperoleh informasi baru
Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih
baru jika dilihat dari aspek sipeneliti walaupun mungkin sala satu data atau fakta
tersebut telah ada dan berada di suatu tempat dalam waktu yang lama namun apabila
data tersebut baru diungkap atau disusun secara sistematis oleh seorang peneliti
pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data tersebut adalah data baru .
2. Mengembangkan dan menjelaskan data penelitian
Ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak
menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia – sia
.Mereka perlu menggali dari variasi sumber – sumber pengetahuan yang relevan
agar dapat menerangkan pentingnya permasalahan yang hendak dicapai dengan
melakukan pengembangan dan usaha penjelasan melalui teori yang didukung oleh
fakta – fakta penunjang yang ada peneliti akan dapat sampai kepada pemberian
pernyataan sementara atau hipotesis penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian
Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian
dengan kata lain rumusan tujuan penelitian sejajar dengan rumusan masalah
penelitian perbedaanya hanya terletak pada cara merumuskannya. Masalah
penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan
tujuan penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.Tujuan penelitian
terdiri dari tujuan umum dan tjuan khusus.Tujuan umum menggambarkan secara
singkat melalui satu kalimat yang ingin dicapai dalam penelitian .Tujuan khusus
dirumuskan dalam bentuk butir – butir misalnya (1,2,3) yang mengacu pada
rumusan masalah yang lebih spesifik.
“Rumusan tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah.
Berapa banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan yang
dipilih. Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk perancangan proyek
7

penilitian, untuk pemilihan metode yang paling tepat dan untuk pengolahan proyek
setelah dimulai serta memberikan bentuk dan makna bagi laporan akhir.
Menurut Sugiono (1999) Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan secara
spesifik dan jelas yaitu mengenai kejadian apa, dimana, bilamana terjadinya dan
bagaiamana. Kaburnya tujuan penelitian akan berakibat kaburnya hasil penelitian
yang akan diperoleh.

D. Manfaat penelitian
“Manfaat penelitian menunjukkan pada pentingnya penelitian dilakukan ,baik
untuk pengembangan ilmu dan rferensi penelitian lebih lanjut dengan kata lain
manfaat penelitian berisi uraian yang menunjukkan bahwa masalah yang dipilih
memang layak diteliti”
“Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang
bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun secara
teoretis.5
ManfaatPraktis
Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai sastra lisan, serta untuk memperoleh pengalaman menganalisis Struktur
puisi lisan, konteks penuturan, proses penciptaan dan fungsi umpasa pernikahan
Simalungun.
2. pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun
Bagi sebagai referensi mengenai sastra lisan yang ada di Batak Simalungun
tepatnya mengenai umpasa pernikahan Simalungun.

5Dominikus Dolet Unaradjan, metode penelitian kuantitatif (Jakarta:Universitas Indonesia katolik


atma jaya, 2019) hlm.35
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembuatan suatu penelitian diperlukan pengidentifikasian masalah


terlebih dahulu yaitu pencarian dan pencatatan masalah kemudian setelah itu
barulah diadakan pembatasan masalah yaitu pemilihan masalah dari berbagai
masalah yang ada agar pembahasan lebih focus dilakukan setelah memperoleh
batasan masalah barulah mulai perumusan masalah,masalah yang dirumuskan harus
jelas karena dengan perumusan yang jelas diharapkan dapat mengetahui variabel
apa yang akan diukur untuk mencapai tujuan penelitian. Sehingga hasil yang kita
peroleh bisa membawa manfaat baik bagi peneliti ataupun bagi masyarakat
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyarankan agar terus menggali dan


menggembangkan pengetahuan mengenai metode penelitian pendidikan ,penulis
juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah berikutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2012)

Elvinaro ardianto, motodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif
(Bandung:Simbiosa rekatama medi, 2011

Saifuddin azwar, metode penelitian (yogyakarta:Pustaka pelajar, 1998)

Dominikus Dolet Unaradjan, metode penelitian kuantitatif (Jakarta:Universitas Indonesia


katolik atma jaya, 2019)

Anda mungkin juga menyukai