Disusun Oleh:
Kelas : D4TE-1A/15
NIM : 2041170108
B. Dasar Teori
Pengertian Aljabar Boolean dan Hukumnya – Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Boolean Algebra adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan
Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe
data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya
dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer.
Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris
pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.
Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean
Hukum Komutatif (Commutative Law)
Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak akan
berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau dalam hal ini
adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya.
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam hal ini
adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak
peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk
mempermudah mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu.
Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan tempatnya
atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output Keluarannya.
Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau perkalian.
Berikut ini contohnya :
Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah Contohnya :
Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan jika terjadi Inversi ganda
(kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai aslinya.
Pengertian Encoder Dan Decoder
Encoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode
yang lebih dikenal oleh manusia ke dalam kode yang kurang dikenal manusia.
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode
yang kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia.
Contoh
Diandaikan hanya ada satu saluran input dengan logik 1 untuk setiap kalinya, seelain
dari itu input tersebut tidak mempunyai arti. Tampak bahwa rangkaian itu
mempunyai delapan input yang dapat memberikan 28 kemungkinan kombinasi,
tetapi hanya delapan kombinasi yang mempunyai arti.
B. Decoder Biner ke Octal
Pada decoder dari biner ke oktal ini terdapat tiga input yaitu A, B dan C yang
mewakili suatu bilangan biner tiga bit dan delapan output yang yaitu D0 sampai
dengan D7 yang mewakili angka oktal dari 0 sampai dengan
Dalam hal ini unsur informasinya adalah delapan angka oktal. Sandi untuk informasi
diskrit ini terdiri dari bilangan biner yang diwakili oleh tiga bit. Kerja dekorder ini
dapat lebih jelas tampak dari hubungan input dan output yang ditunjukan pada tabel
kebenaran dibawah ini. Tampak bahwa variabel outputnya itu hanya dapat
mempunyai sebuah logk 1 ntuk setiap kombinasi inputnya. Saluran output yang
nilainya sama dengan 1 mewakili angka oktal yang setara dengan bilangan biner
pada saluran inputnya
C. Peraga 7 segmen
Untuk menampilkan bilangan yang dikeluarkan oleh decoder akan dapat dipakai
sebuah penampil 7-segmen (seven segment display). Penampil ini terdiri dari 7-
segmen yang tersusun membentuk angka-angka, ditunjukkan pada Gabar.C1.
Jenis penampil lain adalah yang segmen-segmennya mengandung tabung gas (gas
discharge tube), yang beroperasi dengan tegangan tinggi. Penampil ini berpendar
dengan warna jingga. Ada pula penampil pendaran (fluorescent tube) yang
mengeluarkan cahaya kehijauan, dan beroperasi dengan tegangan rendah.
Penampil yang banyak dipakai adalah yang menerapkan LED (Light Emitting Diode).
Untuk menyalakan LED diterapkanlah sirkit seperti pada Gb.C2. R=150Ω berfungsi
untuk membatasi arus agar bertahan pada 20mA. Tanpa R, LED akan terbakar. Pada
LED akan terdapat tegangan kira-kira 1,7V.
Gabar. C2. Sirkit untuk menyalakan LED
Decoder BCD ini ada 2 macam yaitu yang outputnya aktif level tinggi dan yang
outputnya aktif rendah sehingga membutuhkan 7 segmen yang berbeda. Untuk aktif
level tinggi menggunakan 7 segmen kommon katoda, sedangkan untuk aktif level
rendah menggunakan 7 segmen kommon anoda.
Tabel Kebenaran:
A B C D A B C D E F G
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 6
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9
1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 A
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 B
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 C
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 D
1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 E
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 F
K-Maps
A.
AB 00 01 11 10
/CD
00 1 0 1 1
01 0 1 0 1
11 1 0 1 0
10 1 1 1 1
B.
AB/ 00 01 11 10
CD
00 1 1 0 1
01 1 0 1 1
11 1 1 0 0
10 1 0 0 1
C.
AB/ 00 01 11 10
CD
00 1 1 0 1
01 1 1 1 1
11 1 1 0 1
10 0 1 0 1
D.
AB/ 00 01 11 10
CD
00 1 0 1 1
01 0 1 1 0
11 1 0 0 1
10 1 1 1 0
E.
AB/ 00 01 11 10
CD
00 1 0 1 1
01 0 0 1 0
11 0 0 1 1
10 1 1 1 1
F.
AB/ 00 01 11 10
CD
00 1 0 1 1
01 1 1 0 1
11 0 0 1 1
10 0 1 1 1
G.
AB/ 00 01 11 10
CD
00 0 0 0 1
01 0 1 1 1
11 1 0 1 1
10 1 1 1 1
D. Gambar Rangkaian
E. Daftar Komponen
1. IC 7404…………………….1 BUAH
2. IC 7420…………………….6 BUAH
3. IC 7410…………………….4 BUAH
4. IC 7411…………………….1 BUAH
5. IC 7421…………………….2 BUAH
6. 7SEGMENT CC………….1 BUAH
F. Pengkawatan PortoBoard
G. Simulasi Rangkaian
H. Analisa dan Pembahasan
Dari percobaan rangkaian decoder tersebut hasilnya sangat memuaskan
sesuai dengan table kebenaran dan ouput heksadesimalnya pun sesuai dengan
syarat dari tabel nomor 1, dan rangkaian ini berjalan dengan 7segment common
cathode, terdapat berberapa kendala di penarikan garis line dikarenakan sangat
banyak jalur dari rangkaian tersebut sehingga dibutuhkan kosentrasi dan ketelitian
yang sangat tinggi, salah dalam penarikan garis meskipun 1 jalur saja maka akan
berakibat fatal yang menyebabkan output tidak sesuai dengan tabel kebenaran.
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu kami selaku mahasiswa menjadi lebih menguasai
dalam berberapa materi tidak hanya satu, yaitu diantaranya pengetahuan tentang ic
gerbang yang meluas, kemampuan dalam penyederhanaan k-map dan aljabar boelan,
kesabaran dan ketelitian yang meningkat, skil dalam perangkaian di software proteus dan
lain sebagainya, tugas rangkaian decoder ini hanyalah sedikit dari sekian banyak rangkaian
yang masih bisa di dalami, dengan menggunakan ic gerbang logika dasar maka pengetahuan
kami semakin meningkat sebelum mengenal ic yang lebih kompak dalam ukuran dan
rangkaian.
J. Lampiran
1. http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-decoder.html
2. http://ondyx.blogspot.com/2014/02/pengertian-encoder-dan-
decoder.html#:~:text=Encoder%20adalah%20suatu%20rangkaian%20logika,kode
%20yang%20lebih%20dikenal%20manusia.
3. https://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-aljabar-
boolean/
4. https://alltransistors.com/mosfet/transistor.php?transistor=21032
5. https://www.futurlec.com/74/IC7421.shtml
6. https://www.futurlec.com/74/IC7411.shtml