BAB 9
SENI BUDAYA
VII D
1
BAHAN AJAR
MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
Kompetensi Inti:
Kompetensi Dasar:
2
3
PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
A. Pengertian
4
B. Jenis dan sifat bahan tekstil
Seperti halnya berbagai media apapun, setiap bahan tekstil memiliki
sifat yang berbeda-beda. Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari perbedaan
jenis benang dan teksturnya. Terdapat beberapa jenis bahan pembuatan
tekstil. Secara umum terdapat dua jenis benang atau serat, yaitu benang dari
bahan alam dan buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis
bahan tekstil beserta sifatnya.
5
1. Bahan Tekstil Alami
Beberapa jenis bahan tekstil yang dihasilkan dari bahan alam sebagai bahan
utama produk tekstil antara lain sebagai berikut;
a. Kapuk
Sifat bahan tekstil alami kapuk yaitu;
bahan tekstil alami kapuk diperoleh dari tanaman pohon randu (Ceiba
Pentandra) yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko,
Amerika Tengah, Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat
disebut katun sutra karena mengkilap seperti sutera
tekstur halus
lemah
serat pendek
tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
digunakan untuk kasur, bantal, dan furnitur berlapis
b. Katun/Kapas
Sifat dari bahan tekstil alam katun/ kapas yaitu;
serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di
sekitar biji tanaman kapas.
kekuatan cukup baik
elastisitas sangat rendah
kurang kuat dan rentan terhadap kerutan
jika dipakai nyaman dan terasa lembut
daya serap terhadap air baik
mengalirkan panas dengan baik
bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
kekuatan serat dapat melemah jika dijemur menggunakan sinar matahari
dalam jangka waktu yang lama
umumnya digunakan sebagai bahan pakaian tenun dan rajutan
digunakan untuk bahan tekstil rumahan, misalnya handuk mandi, jubah
mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya
digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti poliester, spandeks
dan sebagainya
lentur, mudah kusut, serta dapat disetrika dengan temperatur panas yang
tinggi.
c. Sutra
Sifat dari bahan tekstil alam sutra yaitu;
terbuat dari serat kepompong ulat sutra
ekstur halus dan lembut, berkilau, licin, serta lentur
6
kuat, ringan, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya saat basah
jika terkena terlalu banyak sinar matahari dapat melemah
jika dibiarkan kotor, dapat dirusak oleh serangga
diterapkan untuk pembuatan kemeja, piyama, jubah, dasi, blus, gaun
formal, pakaian mode kelas atas, setelan pria dan baju musim panas,
penutup dinding, pelapis jok, dan hiasan dinding
banyak menyerap air dan nyaman saat digunakan.
d. Wol
Sifat dari bahan tekstil alam wol yaitu;
serat wol berasal dari bulu domba, memiliki tekstur serat yang relatif
kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya
higroskopis (mudah menyerap kelembaban)
tahan terhadap listrik statis
diterapkan untuk pembuatan jaket, jas, celana, baju hangat, topi, selimut,
dan karpet
tidak mudah kusut, dapat menahan panas, sangat lentur, apabila
dipanaskan menjadi lebih lunak.
e. Goni
Sifat dari bahan tekstil alam goni yaitu;
berasal dari tumbuhan rami (jute) atau rosela
serat termurah
tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena air dalam waktu lama
kekuatan kurang tidak bisa diubah warnanya menjadi putih bersih
diterapkan untuk pembuatan benang pengikat untuk karpet, kain kasar,
karung dan sebagainya
2. Bahan Tekstil Buatan
7
Selain bahan alam saat ini juga telah banyak diproduksi bahan tektil buatan.
Beberapa janis bahan tekstil buatan antara lain sebagai berikut;
a. Nilon
Sifat bahan tekstil buatan nilon yaitu;
elastisitas tinggi
sangat kuat dan tahan lama
termoplastik
bisa menjadi sangat mengkilat atau kusam
tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan diterapkan untuk
pembuatan stocking, parasut, dan kantong udara
b. Dakron
Sifat dari bahan tekstil buatan dakron yaitu;
nama asli yaitu polietilena tereftalat
mudah dicuci, cepat kering, tidak mudah kisut, dan mempunyai daya serap
tinggi
agak keras, akan tetapi bisa digunakan untuk pengisian bantal, guling
maupun boneka agar terlihat lebih terisi, terlihat rapi, memiliki bobot
ringan dan mengembang dengan baik
c. Poliester
Sifat dari bahan tekstil buatan poliester yaitu;
termoplastik, bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan
kekuatan baik
hidrofobik (tidak menyerap)
diterapkan untuk pembuatan pakaian tenun dan rajutan, kemeja, celana,
jaket, topi, seprai, selimut, dan bahan bantal
8
1. Pewarna Tekstil Alami
Pewarna tekstil alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak
tahan terhadap sinar matahari.
a. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit merupakan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan cara merebuat
parutan kunyit. Warna yang dihasilkan dari bahan ini adalah warna kuning
hingga jingga.
b. Kayu tingi (saga)
Kayu tingi merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami yang
dibuat dengan mengolah kulit kayu dan getahnya. Warna yang dihasilkan dari
bahan kayu tingi/ saga yaitu merah dan hitam.
c. Kesumba
Kesumba merupakan bahan dasar pewarna tekstil alami berbentuk biji-bijian.
Warna yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah atau kuning.
d. Tarum atau tom (Indigofera Tinctoria)
Tarum atau tom merupakan sejenis tanaman yang dapat diolah sebagai bahan
dasar pembuatan pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari rendaman daun
tarum adalah warna biru.
e. Pinang (Areca Cathecu)
9
Biji buah pinang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan pewarna tekstil
alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukkan halus biji buah pinang tua
adalah warna merah.
f. Suji (Dracaena angustifolia)
Tumbuhan suji juga dapat dibuat menjadi pewarna tekstil alami. Warna alami
yang dihasilkan dari air hasil tumbukan halus tumbuhan ini yaitu warna hijau.
g. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
Kulit buah manggis merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami.
Warna yang dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru, ungu dan merah. Warna
tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis kemudian
bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan dikeringkan.
h. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Akar tanaman mengkudu merupakan salah satu bahan dasar pembuatan
pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu
warna merah kecoklatan.
i. Getah gambir
Gambir yaitu sejenis getah yang telah dikeringkan dari ekstrak remasan daun
dan ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga kecoklatan yang dihasilkan
dari tumbuhan ini.
j. Jati (Tectona grandis)
Pucuk daun jadi juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pewarna alami.
Warna yang dihasilkan dari daun jati yaitu warna merah kecoklatan.
k. Angsana
Kayu dan daun tanaman angsana dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pewarna alami. Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana yaitu warna merah
sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan.
10
Pewarna tekstil buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap
sinar matahari. Jenis pewarna naphtol digunakan dengan teknik celup, sedangkan
pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis).
a. Naphtol
Zat warna naptol terdiri dari 2 komponen, yaitu naphtol sebagai komponen dasar
dan garam diazonium atau garam naphtol sebagai komponen pembangkit warna.
b. Zat Warna Indigosol
Zat warna indigosol atau bejana larut adalah zat warna yang ketahanan lunturnya
baik, berwarna merata dan cerah. Zat warna ini dapat dipakai dengan cara
pecelupan dan coletan. Warna dapat timbul setelah dibangkitkan dengan Natrium
Nitrit dan Asam/Asam sulfat atau Asam florida.
c. Zat Warna Rapid
Zat warna rapid biasanya digunakan untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna
rapid merupakan campuran dari komponen naphtol dan garam diazonium yang
distabilkan, yang paling banyak dipakai biasanya rapid merah, karena berwarna
lebih cerah dan tidak ditemui di kelompok indigosol.
d. Zat Warna Pigmen
Pemakaian pada bahan tekstil membutuhkan zat pengikat yang membantu
pengikatan zat warna tersebut dengan serat. Zat warna pigmen umumnya
digunakan untuk cetak saring dan kurang cocok digunakan pada teknik celup.
e. Cat Tekstil
Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus digunakan untuk melukis di
atas kain. Cat ini cocok untuk kegiatan melukis sepatu kanvas, tas kain atau t-
shirt. Setelah cat mengering kain yang dilukis harus disetrika, namun besi
setrikaan jangan langsung mengenai lukisannya.
f. Cat Akrilik
Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai untuk melukis. Cat ini
adalah janis cat yang terbuat dari plastik dengan dasar polietilen dan mengeras
11
saat kering. Cat akrilik dapat dicampur dengan air, tetapi menjadi tahan air
apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik mampu menyerupai lukisan cat air
atau lukisan cat minyak.
D. Teknik
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
a. Membatik
Pengertian secara umum batik tulis/klasik adalah sebuah teknik menahan
warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain, namun pada
perkembangannya, batik dibuat menggunakan teknik celup, cap, sablon, dan
printing
b. Menenun
Teknik pembuatan kain dengan cara memasukkan secara berselang-seling
kelompok benang yang membujur (lungusi) ke dalam kelompok benang yang
melintang (pakan)
12
c. Menyulam
Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit
menggunakan keterampilan tangan secara manual
d. Membordir
Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit
menggunakan bantuan mesin
e. Melukis
Teknik pembuatan hiasan pada kain menggunakan alat bahan kuas dan cat
13
1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
2. Siapkan tas kain atau totebag yang akan dihias dan berilah alas dari bahan karton
atau tripleks di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang
3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil
4. Selanjutnya memberikan warna-warna yang menarik pada gambar rancangan
dipermukaan kaos dengan menggunakan alat kuas
5. Setelah selesai pewarnaan, lanjutkan dengan finishing, lalu keringkan hasil gambar
ragam hias dengan hair dryer atau dijemur
14