kontak dengan fase cair kedua (solvent). Proses ini memanfaatkan perbedaan sifat
fisik dan
kimiawi komponen, seperti perbedaan kelarutan, polaritas dan sifat
hidrofobik/hidrofilik
komponen untuk memisahkannya (Frank, dkk 2008). Dalam ekstrasi cair-cair,
semakin tinggi nilai separasi, semakin besar kemampuan separasi.