NIM : 03061181823012
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan permukiman suatu kawasan
dikategorikan sebagai permukiman kumuh, yaitu:
1. Faktor Geografis
Bagaimana kondisi geografis di kawasan tersebut sehingga mampu dibangun kawasan
permukiman kumuh.
2. Sosial Budaya
Pengaruh dari banyaknya perpindahan masyarakat dari desa ke kota hingga pertumbuhan
penduduk yang tidak sejalan dengan ketersediaan lahan permukiman yang ada.
5. Jalan lingkungan
Bagaimana kondisi akses jalan menuju lingkungan pada kawasan eksisting turut menjadi
kriteria permukiman kumuh. Jalan lingkungan menjadi poros utama kehidupan
masyarakat dalam mobilitas kemanapun mereka pergi.
6. Penyediaan air minum
Ketersediaan akses aman air minum dimana masyarakat tidak dapat mengakses air
minum yang memenuhi syarat kesehatan
tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu dimana kebutuhan air
minum masyarakat dalam lingkungan perumahan atau permukiman tidak mencapai
minimal sebanyak 60 liter/orang/hari.
7. Drainase lingkungan
Drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan sehingga
menimbulkan genangan dimana jaringan drainase lingkungan tidak mampu
mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari
30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun
Ketidaktersediaan drainase dimana saluran tersier dan/atau saluran lokal tidak
tersedia.
Tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan dimana saluran lokal tidak
terhubung dengan saluran pada hierarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak
dapat mengalir dan menimbulkan genangan.
Tidak dipelihara sehingga terjadi akumulasi limbah padat dan cair di dalamnya
dimana pemeliharaan saluran drainase tidak dilaksanakan baik berupa pemeliharaan
rutin atau pemeliharaan berkala.
Kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk dimana kualitas konstruksi drainase
buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup atau telah
terjadi kerusakan.
9. Pengelolaan persampahan
Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sehingga terjadi
pencemaran lingkungan sekitar oleh sampah, baik sumber air bersih, tanah maupun
jaringan drainase dimana pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
tidak dilaksanakan baik berupa pemeliharaan rutin atau pemeliharaan berkala.