Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ihsan Hanafi Firmansyah

NIM : 604031419071

Prodi : PJKR ( 6B )

MK : Tenis Meja

Dosen Pengampu : Irfan Abdurahman, M.Pd

SEJARAH DAN PERATURAN TENIS MEJA

 Sejarah Tenis Meja di Dunia


Awal mula munculnya olahraga tenis meja ini lebih dikenal dengan sebutan whiff
whaff. Sekitar abad ke 19 masehi, bangsa Inggris tercatat sebagai negara yang
mempopulerkan olahraga tenis meja ini untuk pertama kalinya. Dalam
perkembangannya, para tentara Inggris yang saat itu sedang berada di India juga
sering memainkan olahraga tenis meja ini. Seiring berjalannya waktu, para tentara ini
pun membawa pulang permainan ini ke Inggris. Untuk memainkan olahraga tenis
meja, para pemain menggunakan beberapa buku yang disusun rapi di atas meja dan
berfungsi sebagai net atau jarring di tengah meja. Sementara dua buku lainnya
digunakan sebagai pemukul bola tenis meja. Sekitar tahun 1901, konsep dari
permainan tenis meja ini pun mulai berubah. Saat itu seseorang yang bernama E. C
Goode mulai membuat permainan tenis meja yang lebih modern di mana beliau
menambahkan selembar karet yang berbintik-bintik pada kayu yang telah diasah.

Pada tanggal 15 Januari 1926, Dr. George Lehmen yang berasal dari Jerman
mencetuskan sebuah organisasi tenis meja dunia yang dikenal dengan nama
International Table Tenis Federation (ITTF).

 Sejarah Tenis Meja di Indonesia


Indonesia mengenal permainan tenis meja sebagai olahraga rekreasi, tahun 1930 yang
dibawa oleh Belanda. Pada tahun 1939, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan PPPSI
(Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di
Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia). Pada tahun 1960, PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis
meja Asia, yaitu TTFA (Table Tenis Federation of Asia).
 Peraturan Tenis Meja

1) Sebuah meja dengan panjang 2,7 meter kali 1,5 meter, tingginya harus 76 centimeter
(cm) di atas permukaan lantai.
2) Jaring atau net yang digunakan harus memiliki panjang 1,8 meter. Tepi atas jaring
tersebut harus memiliki panjang 15,25 cm.
3) Sebuah bola berwarna oranye atau putih yang memiliki berat 2,7 gram serta
berdiameter 4 cm.
4) Bet yang terbuat dari sebilah kayu yang pipih dan kaku. Umumnya bet dilapisi dengan
karet tipis serta karet spons sebagai pelapis karet tipis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai