0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut melakukan analisis kelayakan usaha brownis biji salak dengan menghitung HPP, BEP, omset, rasio B/C, keuntungan, dan PBP. HPP per buah brownis biji salak adalah Rp35.960, sedangkan harga jual ditetapkan Rp50.000. BEP tercapai pada penjualan 72 buah dan rasio B/C 1,4 menunjukkan usaha layak dilakukan.
Dokumen tersebut melakukan analisis kelayakan usaha brownis biji salak dengan menghitung HPP, BEP, omset, rasio B/C, keuntungan, dan PBP. HPP per buah brownis biji salak adalah Rp35.960, sedangkan harga jual ditetapkan Rp50.000. BEP tercapai pada penjualan 72 buah dan rasio B/C 1,4 menunjukkan usaha layak dilakukan.
Dokumen tersebut melakukan analisis kelayakan usaha brownis biji salak dengan menghitung HPP, BEP, omset, rasio B/C, keuntungan, dan PBP. HPP per buah brownis biji salak adalah Rp35.960, sedangkan harga jual ditetapkan Rp50.000. BEP tercapai pada penjualan 72 buah dan rasio B/C 1,4 menunjukkan usaha layak dilakukan.
2.4.1 HPP (Harga Pokok Produksi) Dalam satu kali produksi, dibuat produk Brownis Biji Salak sebanyak 100 buah. Maka, Harga Pokok Produksi (HPP) yang didapat adalah sebesar : HPP = Biaya Habis Produksi : Total Produksi = Rp.3.596.000 : 100 = Rp. 35.960 Artinya untuk mendapatkan keuntungan, harga produk harus diatas Rp. 40.000 perbuah . Berdasarkan Harga Pokok Produksi diatas, harga produk Brownis Biji Salak ditetapkan sebesar Rp. 50.000 2.4.2 BEP (Break Event Point) BEP = Total Biaya Produksi : Harga Jual Perbuah = Rp 3.596.000 : Rp. 50.000 = 72 2.4.3 Hasil Penjualan (Omset) Omset/hasil penjualan dalam sekali produksi Brownis Biji Salak yaitu sebesar Rp. 50.000 x 100 buah = Rp. 5.000.000 2.4.4 B/C ratio (Benefit and Cost Ratio) B/C Ratio = Hasil Penjualan : Total Biaya Produksi = Rp. 5.000.000 : Rp. 3.596.000 = 1,4 Karena nilai ratio lebih dari 1, maka usaha Brownis Biji Salak ini layak dijalankan. Artinya satuan biaya dikeluarkan diperoleh dari hasil penjualan sebesar 1,4 kali lipat. 2.4.5 Keuntungan Keuntungan perbuah = Harga jual perbuah – HPP perbuah = Rp. 50.000 – Rp. 35.960 = Rp. 14.040 Keuntungan produksi = Rp. 14.040 x 100 = Rp. 1.404.000 dalam sekali produksi 2.4.6 PBP (Pay Back Period) PBP = Total investasi : (BEP x Keuntungan perbuah) = Rp. 9.135.000 : (72 x 14.040) = 9 kali produksi 2.5 Aspek Produksi Proses produksi Brownis Biji Salak merujuk pada kebiasan masyarakat yang sangat gemar mengkonsumsi dessert salah satunya kue brownis. Kue brownis ini sangat terkenal di berbagai daerah, selain untuk dessert (makanan penutup) brownis ini juga biasa digunakan untuk kue ulang tahun. Hal ini sangat bisa mendorong berkembangnya usaha kue brownis tetapi dengan inovasi baru yaitu dengan menambahkan olahan biji salak yang menyehatkan untuk tubuh . Dan mengingat kesibukan masyarakat yang semakin padat sehingga jika sedang bekerja,kuliah, atau sedang melakukan kesibukan lainnya mereka akan memilih makanan yang cepat saji dan mudah didapatkan dengan mudah.