Trimester II
Di susun Oleh:
Telp.(04354)772628
c. Persiapan sibling
Jika memutuskan untuk mempunyai bayi lagi, kekuatan dari ikatan batin
antara ibu dan anak pertama akan terbukti sangat penting. Anak-anak yang
lebih tua, yang telah membentuk semacam independensi dan ikatan batin yang
kuat biasanya tidak begitu merasa terancam oleh kedatangan bayi baru
daripada anak-anak yang belum mencapai kekuatan ikatan batin yang sama.
Anak-anak berusia 3 tahun atau lebih akan cenderung menunggu-nunggu
kelahiran seorang bayi baru, sedangkan anak-anak yang lebih muda mungkin
merasa cemas menantikan peristiwa kelahiran adiknya.
Kenyataannya semua anak merasa teraancam oleh kedatangan seorang bayi
baru, meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, baik selama kehamilan
maupun setelah kelahiran dan perlu diyakini bahwa ibu masih mencintai
mereka. Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran
adiknya dapat dilakukan dengan cara :
1. Ceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuannya untuk memahami, tapi tidak pada usia kehamilan muda
karena anak akan cepat bosan
2. Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang lain
3. Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya
4. Gunakan gambar-gambar mengenai cara perawatan bayi
5. Sediakan buku yang menjelaskan dengan mudah tentang kehamilan,
persalinan dan perawatan bayi
6. Menunjukkan foto anak semasa bayi, sehingga dapat membantunya
membayangkan kecilnya tubuh adiknya.
7. Mengajaknya menengok teman yang sedang memiliki bayi, sehingga anak
dapat menyentuhnya dan melihat bagaimana bayi disusui, diganti
pakaiannya dan dimandikan. Baik anak laki-laki atau perempuan dapat
menggunakan boneka untuk memperagakannya di rumah.
8. Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaian calon
adiknya
9. Bila akan menggunakan kamar sang kakak, siapkan beberapa bulan
sebelumnya agar tidak merasa tersisihkan
10. Yakinkan bahwa ibu tetap mencintainya setelah adiknya lahir
11. Apabila bayi kembar atau cacat maka persiapkan sedini mungkin sang
kakak untuk lebih mandiri
12. Bila anak sudah cukup besar ajarkan cara memakai dan melepas baju
sendiri, makan ataupun membantu untuk membawakan sesuatu agar anak
mandiri ketika bersalin
13. Memperkenalkan pengasuh
14. Beri kesempatan suami untuk turut mengurusinya agar anak sadar bahwa
bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan makanannya atau menemani
tidurnya tetapi ayah juga bisa
15. Perlihatkan cinta pada anak tertua
16. Apabila sang kakak mengatakan ketidaksukaan pada sang adik, maka
jangan panik
17. Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yang mungkin anak
rasakan tapi tidak dapat dibicarakan
18. Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama-sama dengan anak
beberapa bulan sebelum tiba saat melahirkan sehingga anak terbiasa
dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan
19. Jika punya kesempatan mulailah menempatkan anak dalam kelompok
bermain sebelum bayi lahir
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Prof.dr. Ida bagus Gde. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC
Pantikawati, Ika .S.SiT dan Saryono, S.Kp. M. Kes. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta : Nuha Medika
Saifudin,Abdul Bari, SpOG. MPH. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Prof. Dr. Dr. Gulardi Hanifa, SpOG dkk. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo