Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

Trimester II

Di susun Oleh:

1. Novi Hariyani (Bd.DH.2020.003)


2. Tika Nur Tofa’Ati (Bd.DH.2020.006)

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Jl penanggungan No. 41A kediri, kode Pos 64114

Telp.(04354)772628

TAHUN AKADEMI 2020/2021


A. PENGERTIAN
Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi,
konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin hidup diluar (Saifudin, Abdul
Bari, 2008).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama hadi
berakhir. (Wiknjosastro, Hanifa.2008)
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba,
Prof. Dr. Ida Bagus Gde, 2010)
Pengertian Kehamilan Trimester II
1. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14 – 28 minggu.
(Manjoer, Arief. 2003)
2. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13 – 27 minggu.
(Kusmiati, Yuni. 2009)
3. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 – 28 minggu
(Saifudin, Abdul Bari. 2008)
B. FISIOLOGIS KEHAMILAN TRIMISTER II
Perubahan adaptasi fisiologis pada trimester II adalah
1. Uterus
Terjadi perubahan bentuk dan ukuran uterus akibat pengaruh dari estrogen dan
progesteron. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bukit. Hubungan antara
besarnya dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, diantaranya untuk
mengetahui diagnosa apakah wanita tersebut hamil fisiologis atau hamil ganda
atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebaganinya (Saifudin, Abdul
Bari. 2008)
UK 16 minggu, tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara ½ jarak pusat ke
simpisis.
UK 20 minggu, tinggi fundus uteri kira – kira terletak dipinggir bawah pusat.
UK 24 minggu, tinggi fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat
Umumnya seiring pembesaran uterus berotasi ke kanan. Hal ini kemungkinan
disebabkan adanya colon rektosigmoid di sebelah kiri. Hipertrofi
ekstensif (pembesaran) dan mendesak usus halus ke kedua sisi abdomen. Segera
setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan selalui dinding
abdomen. Kontraksi ini disebut tanda brakton hicks. Selain bertambah besar
uterus yang mengalami perkembangan desidua dan perubahan berat. Bentuk serta
posisi dinding otot menjadi kuat dan elastis. Fundus pada serviks mudah fleksibel
yang disebut tanda Mc. Donald.
2. Vulva dan Vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan perjadi
hipervascularisasi mengakibatkan pembuluh – pembuluh darah dan alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini terjadi karena oksigenasi dan nutrisi pada alat –
alat genetalia tersebut meningkat. Peningkatan sensitifitas dan meningkatkan
keinginan dan bangkitnya nafsu seksual. Khususnya selama Trimester II
kehamilan. Peningkatan Kongesti kehamilan relaksasi dingin pembuluh darah dan
uterus akan dapat menyebabkan timbulnya odema dan varices vulva. (Kusmiati,
Yuni. 2009)
3. Ovarium
Dalam Endokrinologi, ovarium memiliki 2 fungsi yaitu :
a. Fungsi proliferasi (generatif) yaitu sumber ovum selama masa reproduksi.
b. Fungsi Sekretorik (vegetatif) yaitu tempat pembentukan dan pengeluaran
hormon steroid (estrogen, progesteron, androgen)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada umur 16 minggu seterlah plasenta terbentuk, korpus luteum
mengecil (Saifudin, Abdul Bari. 2008)
4. Servik Uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar – kelenjar serviks akan berfungsi
lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak (keputihan) (Kusmiati, Yuni.
2009)
5. Payudara/ mammae
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut colostrum. Colostrum berasal dari asinus yang
bersekresi. Selama trimester kedua pertumbuhan kelenjar mammae meningkat
secara progesif. Kadar hormon luteal dan plasenta pada masa hamil meningkatkan
proliferasi ductus laktiferus dan jaringan lubulus alveolar sehingga pada palpasi
teraba penyerapan nodul kasar. Peningkatan jaringan glandular menggantikan
jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih panjang.
Peregangan ligamentum cooper sucpensosium fibrosa berlebihan yang
menompang payudara dapat dicegah dengan menggunakan bra maternitas sesuai
ukuran.
Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada
pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun,
yakni setelah janin dan plasenta lahir.(Pantikawati, Ika. 2010)
6. Sirkulasi Darah
Peredarahan darah Ibu mempengaruhi beberapa faktor antara lain :
- Peningkatan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin
- Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro placenta.
- Pengaruh hormon estrogen dan progesteron mungkin meningkat, akibat dari
faktor tersebut dijumpai beberapa pengaruh peredaran darah, yaitu :
a. Volume darah è Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum
darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi hemodilusi
dengan puncak pada umur hamil 32 minggu curah jantung akan bertambah
sekitar 30% bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar UK 16
minggu.
b. Sel darah è Sel darah merah mungkin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim tetapi pertambahan sel
darah merah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga
terjadi hemodilusi (salah satu penyebab gusi berdarah) dan disertai anemia
fisilogis (Saifudin, Abdul Bari. 2008).
7. Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengeluhkan
sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas. (Pantikawati, Ika. 2010)
8. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat
selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ – organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral, wasir
(hemoroid).
Cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya
tekanan vena – vena di bawah uterus termasuk vena hemoroid, perut panas
(heartburn) terjadi karena aliran balik asam gastrik ke dalam esofagus bagian
bawah (Kusmiati, Yuni. 2009)
9. Sistem Kardiovasculer
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadinya proses
hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit mengalami
kenaikan kembali tekanan darah sebelum aterm.
Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung juga
menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil.
Bunyi spitting S1  dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah
minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat di dengar
di daerah pulmonal. (Pantikawati, Ika. 2010)

10. Sistem tractus urinarius


Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang. Pada
trimester II kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah
abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke
arah atas. Kongesti panggul pada masa hamil di tunjukkan oleh hyperemia
kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kadung kemih
sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama pembesaran uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih, walaupun kemih haya berisi
sedikit urine. (Pantikawati, Ika. 2010)
11. Sistem musculosletal
Selama trimester II mobilitas persendian akan berkurang terutama di daerah siku
dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
konektif/ jaringan yang berhubungan di sekitarnya. (Pantikawati, Ika. 2010)
12. Sistem Integument
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron kadar MSHnya pun
meningkat (Kusmiati, Yuni. 2009)
13. Sistem endokrin
Adanya peningkatan estrogen dan progesteron serta bertambahnya pembentukan
FSH dan LH. (Pantikawati, Ika. 2010)
14. Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4 – 0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.
(Pantikawati, Ika. 2010)
C. PERUBAHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER II
1. Ibu merasa sakit (karena HCL terlalu tinggi)
2. Rasa tidak nyaman karena kehamilan berkurang.
3. Ibu menerima kehamilannya
4. Mulai menggunakan energi dan pikiran lebih konstruktif.
5. Dapat merasakan gerakan janin
6. Libido meningkat
(Kusmiati, Yuni.2009)
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN TRIMESTER II
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
b. Status kesehatan wanita sebelum hamil akan berpengaruh pada kehamilan,
kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan
mempengaruhi tumbuh kembang zygote, embrio, dan janin termasuk
keabnormalan formasi.
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu
penyakit seperti hepatitis, infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-
lain. Maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk
mengetahui apakah ia masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penyakit tersebut. Hal ini sangat penting karena beberapa penyakit yang dibawa
ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya seperti sifilis atau campak
jerman yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
Beberapa hal yang mempengaruhi status kesehatan wanita hamil:
1. Riwayat penggunaan obat-obatan
2. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami (penyakit kronis, penyakit
infeksi, riwayat kecelakaan, riwayat operasi
3. Riwayat melakukan transfusi darah
4. Imunisasi
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit
yang dialami oleh ibu hamil :
1. Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, yaitu hyperemesis
gravidarum, preklamsia/eklamsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan
ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum,
gemelli.
2. Penyakit atau kelainan yang tidak berhubungan langsung dengan
kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat
memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat
diperberat oleh karena kehamilan. Termasuk klasifikasi ini adalah :
a. Penyakit atau kelainan alat kandungan misalnya varises vulva, kelainan
bawaan, oedema vulva, hematoma vulva, peradangan, gonorea,
bartholinitis, trikomonas vaginalis, kista vagina, kelainan bawaan
uterus, kelainan letak uterus, tumor uteri, mioma uteri, dan lain-lain.
b. Penyakit kardiovaskuler misalnya penyakit jantung, hipertensi, stenosis
aorta, mitral insufiensi, jantung rematik, endokarditis.
c. Penyakit darah misalnya anemia dalam kehamilan, leukemia,
hemostatis dan kelainan pembekuan darah, trombositopeni dan lain-
lain.
d. Penyakit saluran nafas misalnya influensa, bronkitis, pneumonia, asma
bronkiale, TB paru.
e. Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis,
pirosis, hernia diafragmatika gastritis, ileus, valvulusta dan lain-lain.
f. Penyakit hepar dan pankreas misalnya, hepatitis, rupture hepar, sirosis
hepatis, ikterus, atrofi hepar, penyakit pankreas, dan lain-lain.
g. Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih,
bakteriuria, sistitis, pielonefritis, glomerulonephritis dan lain-lain.
h. Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan, kelainan
kelenjar gondok dan anak ginjal, kelainan hipofisis, dan lain-lain.
i. Penyakit saraf misalnya epilepsia, pendarahan intrakranial, tumor otak,
mistenia gravis, otosklerosis dan lain-lain.
j. Penyakit menular misalnya IMS, (penyakit akibat hubungan seksual),
AIDS, kondiloma akuminata, thypus, kolera, tetanus, TORCH dan lain-
lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi
abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi
transplasental, pertus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatorum,
shock, perdarahan.
c. Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kahamilan. Banyak
wanita yang tidak mengetahui manfaat gizi bagi hamil (diet ibu hamil). Masalah
inilah yang menjadi tugas kita sebagai seorang bidan untuk menerangkannya di
setiap ibu berkunjung.
Kebutuhan ibu hamil akan nutrisi lebih tinggi dibandingkan saat sebelum hamil
dan kebutuhan tersebut semakin bertambah pada saat ibu menyusui bayinya.
Kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur
berdasarkan kenaikan berat badannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi
maka ibu harus makan makanan yang banyak mengandung gizi karena makanan
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin,plasenta,buah dada dan kenaikan
metabolisme dan apabila kekurangan dapat menyebabkan terjadinya abortus (pada
kehamilan trimester I) atau terjadinya partus prematurus atau kelahiran anak
pertama.
Berikut ini merupakan zat makanan yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan
menyusui:
Kalori 2000 kkal, Protein 55 g, Kalsium 0.5 g, Zat bezi 12 g, Vitamin A 5000 IU,
Vitamin D 400 IU, Thiamin 0.8 mg, Roboflavin 1.2 mg, Niasin 13 mg, Vitamin C
60 mg.
d. Gaya Hidup : Subtance abuse, perokok, hamil diluar nikah, kehamilan tidak
diharapkan.
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani oleh
para wanita pada masa kini, dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-
kadang langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu
rasa mual di pagi hari, keletihan,sakit punggung,dan gangguan pencernaan.

e. Subtance abuse (Alkohol)


Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Pada hakekatnya semua wanita tahu
tentang akibat dari meminum alkohol. Resiko dari minum alkohol yang terus-
memerus, tentunya juga berhubungan dengan dosis yang akan menyebabkan
berbagai masalah yang serius seperti meningkatkan resiko keguguran,lahir
prematur,berat lahir yang rendah,komplikasi selama masa persiapan kelahiran,
persalinan dan FAE (Fetal Alkohol effect). Di Amerika Serikat, penggunaan
alkohol selama kehamilan merupakan penyebab terbesar dari keterbelakangan
mental dan cacat lahir. Makin cepat seorang peminum menghentikan kebiasaanya
selama kehamilan akan lebih kecil resikonya pada bayi
f. Merokok
Terdapat bukti kuat bahwa ibu hamil yang merokok dapat langsung
mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim seperti BBLR,
apneu dan kemungkinan meninggal karena SIDS ( Sudden Infant Death Sindrome)
atau Crib Death atau kematian diranjang bayi. Asap rokok dapat menyebabkan
suplai Oksigen dan nurisi kepada janin melalui plasenta berkurang
g. Hamil diluar Nikah / Kehamilan tidak diharapkan
Hamil tidak diharapkan adalah kehamilan yang oleh karena suatu sebab maka
keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu pihak ataupun keduanya.
2. Faktor Psikologis
Kehamilan merupakan krisis maternitas yang dapat menimbulkan stres tetapi berharga
karena menyiapkan wanita tersebut untuk memberi perawatan dan mengemban tugas
yang lebih berat. Apabila wanita saat hamil berubah menjadi cepat naik darah atau
yang rajin menjadi malas hal tersebut merupakan hal yang wajar karena wanita
tersebut mengalami perubahan emosi. (Pantikawati, Ika. 2010)
E. KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER II
1. Kebutuhan fisik
a. Oksigen
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan tubuhnya
dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Asupan oksigen bisa terganggu
disebakan oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil
yang berlebihan, karena kegiatan yang berlebihan dapat membuat daya serap
oksigen lemah. Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang
bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan oksigen
ke rahim.
Pada dasarnya kebutuhan oksigen manusia sama yaitu udara bersih, tidak
kotor, tidak bau dan tidak berpolusi.
b. Nutrisi Ibu hamil
Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat
memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk berdua
yaitu untuk ibu sendiri dan anaknya dalam kandungan.
Makanan yang cukup mengandung zat gizi selama hamil penting artinya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya
dikurangi maka berat bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih
kecil.Komplikasi pada ibu yang mungkin terjadi adalah anemia dan pre
eklamsi. Selain berat badan janin lebih kecil, menyebabkan pula pertumbuhan
dan perkembangan otak janin tidak sempurna.
Ibu hamil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang
cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 9–13,5 kg.
Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu
terakhir.
Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi yaitu :
fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae, darah, lemak, protein serta
retensi air.
Pada trimester II kalori dibutuhkan untuk penambahan darah, pertumbuhan
uterus, pertumbuhan jaringan mammae dan penimbunan lemak.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Asam folat
Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi
dari daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur.
Asam folat disebut juga dengan folacin/liver lactobacillus cosil
faktor/faktor U dan faktor R atau vitamin B11. Kebutuhan akan folic acid
sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal dan 300-400 mg/hari pada
wanita hamil sedangkan hamil kembar lebih besar lagi.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta, abortus
habitualis, solusio plasenta, dan kelainan kongenital pada janin.
Pemberian asam folat diberikan pada masa perikontrasepsi, satu bulan
sebelum konsepsi dan 1 bulan post konsepsi, karena neural tube manusia
menutup pada minggu ketiga post konsepsi. Minimal pemberian suplemen
asam folat yang dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut hingga 3
bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif
adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko
adalah 4 mg/hari.
2. Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi
pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif
unutk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan
energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin
dan perubahan pada tubuh ibu.
3. Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar
910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram
protein sehari untuk ibu hamil.
4. Zat besi (FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah
untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa
darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30
mg ), minimal 90 tablet perhari.
5. Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sebesar 500 mg perhari.
6. Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok berisiko penyakit
menular seksual dan di negara dengan musim dingin yang panjang.
7. Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.
8. Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan
minyak ikan selama hamil.
c. Personal Hygiene dan Pakaian
Kebesihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya yang longgar
dan mudah dipakai. Jika telah sering hamil, maka pemakaian setagen untuk
menunjang otot-otot perut baik dinasehatkan pada ibu hamil. Sepatu atau alas
kaki yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat
wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh. Mammae yang
bertambah besar juga membutuhkan kutang atau BH yang lebih besar dan
cukup menunjang.Tak bisa disangkal, hampir semua bagian tubuh memang
bertambah besar dan berat di saat hamil.
1. Bra    
Selama hamil, payudara perlu tersangga dengan baik. pilih bra yang biasa
dipakai untuk berolahraga, bra biasa tapi tanpa kawat penyangga (kawat
penyangga dapat mencederai jaringan payudara yang lembut), atau bra
khusus untuk kehamilan.
Sebenarnya, tidak harus mengenakan bra khusus untuk kehamilan, namun
pemakaian bra jenis ini dapat menyangga payudara dengan baik, sehingga
terasa nyaman saat bergerak
Ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga menyusui. Bra jenis ini
memiliki “jendela” yang bisa dibuka bila ingin menyusui bayi kelak. Bra
ini juga memudahkan, mengingat setelah melahirkan perlu pakai bra siang
dan malam (terutama di minggu pertama), untuk menghindari tetesan ASI
“tumpah” ke mana-mana.
Pilih yang bahan dasarnya katun, agar kulit bisa “bernapas” dengan
nyaman. Sekalipun begitu, bahan elastis yang menyertainya akan membuat
bra lebih lentur ketika ukurannya berubah
Untuk payudara besar, bra yang memiliki tali bahu lebar, sehingga dapat
menahan beban payudara.
Pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman dipakai. Jika terlalu
ketat dapat memicu sakit di ulu hati. Selain itu, bra yang terlalu ketat akan
menahan aliran darah seputar payudara, dan meningkatkan kemungkinan
penyumbatan saluran air susu (mastitis). Memakai bra yang pas akan
menghindari berbagai gangguan tersebut
2. Celana Dalam
Awalnya mungkin masih bisa memakai celana dalam yang biasa di pakai.
Akibat perut yang mulai membesar, terkadang akan lebih terasa nyaman
bila bagian pinggangnya ditarik ke bawah hingga di bawah garis perut
(bikini line). Namun, umumnya celana dalam harus diganti dengan yang
lebih besar setelah kehamilan memasuki usia 16 minggu.       
a. pilih celana dalam berbahan dasar katun, karena memberi “ventilasi”
yang baik sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Ingat, selama
hamil suhu tubuh akan meningkat dan cairan vagina juga kadang-
kadang keluar, sehingga membuat ibu hamil rentan terhadap infeksi
bakteri
b.  perhatikan ukuran dan karet celana, jangan sampai menekan perut,
pinggang atau lingkar paha
c. celana dalam yang pas, menutupi sekaligus menyangga perut dan
bokong, serta tidak terlalu ketat menekan bagian selangkangan, akan
sangat membantu ibu hamil yang mengalami varises (pembesaran
pembuluh darah balik vena.
d. Eliminasi
Masalah eliminasi terkadang mengalami kesulitan tetapi banyak pula
yang cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal,
sehingga daerah kelamin menjadi basah. Situasi basah ini
menyebabkan jamur (Tricomonas) kambuh sehingga wanita sering
mengeluh keputihan dan gatal.
e. Seksualitas
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang,
sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu
plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih
kecil.
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah
masuk kedalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena
dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil.
Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka
melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang
berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat yang sama,
gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual.
Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah
seksual.
Trimester kedua: Minat meningkat (kembali) memasuki trimester
kedua, umumnya libido timbul kembali. Tubuh sudah dapat menerima
dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat
menikmati aktivitas dengan lebih leluasa daripada di trimester pertama.
Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada
trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya
sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula
untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke
organ-organ seksual dan payudara.
f. Mobilisasi dan body mekanik
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak bebas
mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas
guna mempertahankan kesehatan.
g. Gunakan body mekanik yang baik:
1. Hindari mengangkat beban yang berat
2. Gunakan kasur yang keras untuk tidur
3. Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
4. Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan
sirkulasi darah menjadi terhambat
5. Boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari selama tidak memberikan
gangguan.
6. Aktivitas dibatasi bila didapatkan penyulit : partus prematurus
imminens, ketuban pecah, menderita kelainan jantung.
h. Exercise/ senam Hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini
terjadi peningkatan metabolisme yang pada dasarnya dengan
peningkatan metabolisme diperlukan peningkatan penyediaan oksigen
sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan pemeliharaan
kehamilan yang bertujuan melindungi ibu dan anak adalah dengan
jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam persiapan
persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan
memberikan latihan fisik kepada wanita hamil. “Senam adalah terapi
latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik
maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai
waktu yang diharapkan”.
Pada prinsipnya senam hamil adalah exercise therapy atau terapi
latihan yang merupakan bagian dari ilmu fisioterapi yang dilaksanakan
dibagian obstetric pada ibu hamil oleh seorang fisioterapis.
Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam
hamil penting bagi seorng ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk
persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20
minggu.
Tujuan
1. Menguasai tehnik pernafasan
2. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut
3. Melatih sikap tubuh selama hamil
4. Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi
5. Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit  sehingga ibu dan bayi sehat
setelah persalinan
Manfaat
1. Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding
perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan
2. Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-
keluhan seperti sakit
3. Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil
diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat
memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya
sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat.
4. Membuat tubuh lebih rileks (membantu mengatasi stress dan
rasa sakit akibat his ketika bersalin).
i. Istirahat dan Tidur
Selama hamil, tubuh butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama
dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai
perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan
mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu
istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3
hingga 4 jam.
Sebaiknya tidak berbaring terlentang waktu tidur. Dengan besarnya
rahim, berbaring terlentang bisa menempatkan rahim di atas pembuluh
darah penting yang berjalan ke bawah di bagian perut. Beberapa
wanita hamil mengalami kesulitan bernafas bila berbaring terlentang,
posisi istirahat yang bagus adalah tidur menyamping.
j. Imunisasi
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan
adanya akibat yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan
pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan
tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali,
dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil
harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.
k. Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan  yang cenderung
lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai karena
kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang
dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang
menonjol.  Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan
dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi
kehamilan.Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti
konstipasi / diare karena asupan makanan dan minuman cenderung
berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan.
l. Persiapan Kelahiran Bayi
Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat
dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan
sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah
rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan.
Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang
tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk
memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan.
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan
kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan
bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
1. Membuat rencana persalinan
2. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
3. Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
4. Membuat rencana/pola menabung
5. Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan
m. Memantau Kesejahteraan Bayi
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara
menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan
ibu setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.
n. Ketidaknyamanan Dan Cara Mengatasinya
1. Chloasma/perubahan warna areola
a. Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan
b. Gunakan bahan pelindung non alergis
2. Gusi berdarah
a. Berkumur dengan air hangat
b. Memeriksakan gigi secara teratur
c. Jaga kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing
3. Kelebihan Gas/kembung
a. Hindari makanan yang mengandung gas
b. Mengunyah makanan secara sempurna
c. Lakukan senam secara teratur
o. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan
antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM
III).  Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian
komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
Jadwal kunjungan ulang sebaiknya : Sampai dengan 28 minggu usia
kehamilan, setiap 4 minggu
p. Pekerjaan
Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah
sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan
pekerjaan mengancam kehamilan/tidak dan seberapa besar energi fisik
dan mental yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita
yang bekerja sebagai radiografer dianjurkan untuk meninggalkan
pekerjaannya beberapa bulan sebelum hamil. 
q. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala hebat
3. Bengkak di wajah dan jari – jari tangan
4. Keluar cairan pervaginam
5. Gerakan janin tidak ada/ berkurang
6. Nyeri perut yang hebat
(Pantikawati, Ika. 2010)
2. Kebutuhan psikologis pada trimester II
a. Support keluarga dan tenaga kesehatan
Ibu hamil sangat memerlukan dukungan dan perhatian dari keluarga dan
tenaga kesehatan. Adanya dukungan ini menyebabkan ibu merasa aman dan
nyaman dalam melewati kehamilannya. Psikologi ibu hamil sangatlah unik
dan sensitif, oleh karena itu dukungan yang diberikan harus serius dan
maksimal. Selain itu, persiapan untuk menjadi orang tua merupakan hal yang
sangat penting dilakukan sebelum anggota keluarga baru dilahirkan. Bagi yang
sudah memiliki anak, hal yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan anak
tertua dalam menghadapi kelahiran adik barunya.
Biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil pun sudah
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini ibu sudah
merasakan gerak bayinya dan mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seorang di luar dirinya sendiri.
Pada periode ini banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan
rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama, merasakan
meningkatnya libido.
Dukungan yang dapat diberikan keluarga atau suami adalah bersama-sama
dengan ibu merencanakan persalinan, ikut mewaspadai adanya komplikasi dan
tanda-tanda bahaya, dan bersama-sama merencanakan suatu rencana apabila
terjadi komplikasi.
Petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan mengajarkan kepada
ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda bahaya, rencana kelahiran,
dan rencana kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan waktu dan
kesempatan yang paling tepat.
b. Persiapan menjadi orang tua
Kelahiran dapat pula disebut sebagai suatu keajaiban karena dalam waktu
sembilan bulan terbentuklah suatu makhluk hidup baru dari sebuah sel yang
besarnya tidak lebih dari sebutir pasir. Peristiwa ini membuat pasangan suami
istri berubah status menjadi orang tua dan mengalami berbagai kejadian berarti
dalam hidupnya. Kegembiraan dan kesedihan akan lebih mempererat
hubungan diantara keduanya.
Mengandung merupakan waktu yang paling mencemaskan bagi ibu apalagi
ketika menunggu saat kelahiran dan ini dapat diperingan dengan
mendiskusikan semua kecemasan yang dirasakan dengan pasangan, keluarga
dan tenaga kesehatan. Memamg ketika mengetahui bahwa diri hamil akan
terasa mengejutkan, namun diperlukan persiapan untuk menjadi orang tua
sedini mungkin, diantaranya :
1. Bersama-sama dengan pasangan selama kehamilan dan saat melahirkan
untuk saling berbagi pengalaman yang unik tentang setiap kejadian yang
dialami.
2. Berdiskusi dengan pasangan tentang apa yang akan dilakukan untuk
menghadapi status sebagai orang tua, seperti : akomodasi bagi calon bayi,
menyiapkan tambahan penghasilan, bagaimana nanti apabila nanti bila
tibanya saat ibu harus kembali bekerja, apa saja yang diperlukan untuk
merawat bayi, dll.
Hubungan ini dapat memperkokoh perasaan diantara pasangan, bahwa
memiliki bayi berarti saling membagi tugas. Yang tidak kalah penting
adalah persiapan  psikologis dalam menghadapi perubahan status dari
hanya hidup berdua dengan pasangan, sekarang ada anggota baru dalam
keluarga.

c. Persiapan sibling
Jika memutuskan untuk mempunyai bayi lagi, kekuatan dari ikatan batin
antara ibu dan anak pertama akan terbukti sangat penting. Anak-anak yang
lebih tua, yang telah membentuk semacam independensi dan ikatan batin yang
kuat biasanya tidak begitu merasa terancam oleh kedatangan bayi baru
daripada anak-anak yang belum mencapai kekuatan ikatan batin yang sama.
Anak-anak berusia 3 tahun atau lebih akan cenderung menunggu-nunggu
kelahiran seorang bayi baru, sedangkan anak-anak yang lebih muda mungkin
merasa cemas menantikan peristiwa kelahiran adiknya.
Kenyataannya semua anak merasa teraancam oleh kedatangan seorang bayi
baru, meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, baik selama kehamilan
maupun setelah kelahiran dan perlu diyakini bahwa ibu masih mencintai
mereka. Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran
adiknya dapat dilakukan dengan cara :
1. Ceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuannya untuk memahami, tapi tidak pada usia kehamilan muda
karena anak akan cepat bosan
2. Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang lain
3. Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya
4. Gunakan gambar-gambar mengenai cara perawatan bayi
5. Sediakan buku yang menjelaskan dengan mudah tentang kehamilan,
persalinan dan perawatan bayi
6. Menunjukkan foto anak semasa bayi, sehingga dapat membantunya
membayangkan kecilnya tubuh adiknya.
7. Mengajaknya menengok teman yang sedang memiliki bayi, sehingga anak
dapat menyentuhnya dan melihat bagaimana bayi disusui, diganti
pakaiannya dan dimandikan. Baik anak laki-laki atau perempuan dapat
menggunakan boneka untuk memperagakannya di rumah.
8. Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaian calon
adiknya
9. Bila akan menggunakan kamar sang kakak, siapkan beberapa bulan
sebelumnya agar tidak merasa tersisihkan
10. Yakinkan bahwa ibu tetap mencintainya setelah adiknya lahir
11. Apabila bayi kembar atau cacat maka persiapkan sedini mungkin sang
kakak untuk lebih mandiri
12. Bila anak sudah cukup besar ajarkan cara memakai dan melepas baju
sendiri, makan ataupun membantu untuk membawakan sesuatu agar anak
mandiri ketika bersalin
13. Memperkenalkan pengasuh
14. Beri kesempatan suami untuk turut mengurusinya agar anak sadar bahwa
bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan makanannya atau menemani
tidurnya tetapi ayah juga bisa
15. Perlihatkan cinta pada anak tertua
16. Apabila sang kakak mengatakan ketidaksukaan pada sang adik, maka
jangan panik
17. Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yang mungkin anak
rasakan tapi tidak dapat dibicarakan
18. Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama-sama dengan anak
beberapa bulan sebelum tiba saat melahirkan sehingga anak terbiasa
dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan
19. Jika punya kesempatan mulailah menempatkan anak dalam kelompok
bermain sebelum bayi lahir
DAFTAR PUSTAKA

    Kusmiati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.

   Manjoer,Arif dkk. 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : media Aeusculapious

   Manuaba, Prof.dr. Ida bagus Gde. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC

Pantikawati, Ika .S.SiT dan Saryono, S.Kp. M. Kes. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta : Nuha Medika

 Saifudin,Abdul Bari, SpOG. MPH. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Wiknjosastro, Prof. Dr. Dr. Gulardi Hanifa, SpOG dkk. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai