I. PENDAHULUAN
Rangkaian Integrator
III. METODOLOGI
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 6 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 6 𝑉
𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉
𝑅1 𝑖𝑛
1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ).6
1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 12 𝑉
Titik B
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
4. Rangkaian Integrator 5,5 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 10 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 10 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 2 𝑉
𝑅2 B 0 0 0 0
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉
𝑅1 𝑖𝑛
1 𝑘Ω Perhitungan :
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ).2
1 𝑘Ω 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 = 12𝑣 − (−12𝑣) = 24𝑣
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 4 𝑉
Titik A
Titik C 𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥𝑉𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 3,3 𝑘Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
7,7 𝑘Ω 6,6 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 12 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 14 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 12 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 0 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 14 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = −2 𝑉 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− ) 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅2 𝑅1
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉 2,2 𝑘Ω
𝑅1 𝑖𝑛 𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− )𝑥 0𝑉
1 𝑘Ω 1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ) . (−2 𝑉) 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 0 𝑉
1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −4 𝑉
Titik B
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
Titik D 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥𝑉𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 4,4 𝑘Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
9,9 𝑘Ω 6,6 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 16 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 18 𝑉 𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 16 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑉𝑖𝑛 = −4 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 18 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = −6 𝑉 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− ) 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅2 𝑅1
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉 2,2 𝑘Ω
𝑅1 𝑖𝑛 𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− ) 𝑥 (−4) 𝑉
1 𝑘Ω 1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ) . (−6 𝑉) 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 8 𝑉
1 𝑘Ω Dari percobaan 2, hasil pengukuran dan perhitungan untuk
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −12 𝑉 mencari tegangan input dan tegangan output di titik A dan titik
Pada percobaan 1, hasil pengukuran dan perhitungan untuk B, didapatkan hasil berupa tegangan input dan tegangan output
tegangan input dan tegangan output memiliki nilai yang yang berbeda di masing-masing titik. Berdasarkan perhitungan
berbeda-beda di setiap titik nya. Berdasarkan perhitungan, perbedaan antara tegangan input dan tegangan output terjadi
perbedaan nilai tegangan di setiap titik berbeda karena untuk karena rumus yang digunakan untuk mencari tegangan input
mendapatkan nilai tegangan di setiap titik digunakan rumus dan tegangan output berbeda, untuk mencari tegangan input V+
pembagi tegangan dimana besar resistor untuk setiap titik dikurang dengan Vtitik. Kemudian untuk mencari tegangan
berbeda-beda nilainya. Kemudian resistor yang dipasang secara output didapat dari membagi resistor dua dengan satu kemudian
parallel antara VOut dan titik minus pada Op-Amp mengalikanya dengan -1 lalu dikali dengan nilai Vin. Rangkaian
mempengaruhi nilai tegangan outputnya (Vout). inverting menguatkan sinyal masukan dan keluaran, tetapi
sinyal keluaranya memiliki fasa yang berbeda sebesar 180⁰.
Rangkaian non-inverting menguatkan sinyal masukan dan
keluaran, fasa sinyal masukan dan keluaran nya sama.
Rangkaian Penguat Inverting
Tabel 2. Rangkaian penguat inverting Rangkaian Summer
Titik Perhitungan Pengukuran Tabel 3. Rangkaian penguat summer
Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V) Titik Perhitungan Pengukuran
A -4 8 -1,62 3,57 Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V)
1
A 8V -6,79 1,71 V 4V Vrms = × 2 = 0.7072
2√2
B 6V -475 1,76 V 4V
vout
Perhitungan : 1
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( 𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘/𝑅𝑖𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) 𝑥𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 Vrms = × 21,32 = 7.53
2√2
A= (2.2k/6.6k)x12V= 0,33x12= 4V High dan low di set 2
B= (2.2 k + 1.1 k/6.6k)x12V= 6V Vpp = kotak x chanel
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+− 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 vin
A= 12-4= 8V Vpp = 8x 0,5= 4v
B= 12-6= 6V Vout
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑉𝑖𝑛/√2 Vpp = 4x 5,33= 21,32v
A= 1,71/√2 = 1,209
B= 1,76/√2 = 1,244 Vrms =
1
× 𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− 𝑅2/𝑅1 𝑥𝑉𝑖𝑛) + 𝑉𝑟𝑚s 2√2
A= -(R2)(Vin)/(R1)+vrms= -(1.0)(8)/(1.0)= -8+ 1,209= -6,79 vin
1
B= -(R2)(Vin)/(R1)+vrms= -(1.0)(6)/(1.0)= -6+ 1,244= -475 Vrms = × 4 = 1.4144
2√2
vout
Pada percobaan 3, hasil pengukuran dan perhitungan tegangan 1
input dan output berbeda di masing-masing titiknya. Vrms = × 21,32 = 7.53
2√2
Berdasarkan perhitungan, tegangan input dan output dapat Pada percobaan 4, ketika High dan Low di set 1 tegangan input
berbeda karena rumus untuk menghitungnya berbeda. Untuk didapatkan sebesar 2 volt, kemudian ketika High dan Low di
mencari tegangan input, V+ dikurangi dengan Vtitik. Kemudian set 2 tegangan input didapatkan sebesar 4 volt. Hal ini dapat
untuk mencari nilai tegangan output, resistor 2 dibagi dengan terjadi karena pada rangkaian integrator besar tegangan input
resistor 1 kemudian dikali dengan negatif 1, lalu dikali tegangan merupakan pengintegralan terhadap waktu. Fungsi kapasitor
input dan ditambah dengan Vrms. Perbedaan antara rangkaian pada rangkaian integrator adalah untuk menyimpan tegangan
inverting dengan rangkaian summer adalah pada sumber sehingga terjadi pengintegralan fungsi tegangan terhadap
tegangan nya, pada rangkaian inverting hanya terdapat satu waktu.
sumber tegangan input, sedangkan pada rangkaian summer,
sumber tegangan inputnya terdiri dari beberapa sumber
tegangan input yang dihubungkan ke terminal inverter.
V. SIMPULAN
Rangkaian Penguat Integrator
1. Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atau
Tabel 4. Rangkaian penguat Integrator tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan
membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar.
Vpp Nilai Simulasi 2. Rangkaian penguat non-inverting didesain untuk keperluan
penguatan tegangan atau arus yang tinggi tanpa terjadi
Vin Vout pembalikan (inversion) isyarat. Rangkain ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC
High dan Low di set 1 Vpp = 2v Vpp = dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan.
21,32 3. Rangkaian summer merupakan hasil penjumlahan
tegangan inputnya.
Vrms = 0.7072 Vrms = 7.53 4. Rangkaian integrator mengintegrasikan tegangan input
terhadap waktu.
High dan Low di set 2 Vpp = 4v Vpp =
21,32 VI. REFERENSI
Vrms = 1.4144 Vrms = 7.53
Perhitungan : [1] L. E. Nuryanto, "PENERAPAN DARI OP-AMP
High dan low di set 1 (OPERATIONAL AMPLIFIER)," ORBITH, vol. 13, p. 8,
Vpp = kotak x chanel 2017.
vin [2] F. G. d. J. K. W. Alex Candra, "Sistem Penimbangan Berat
Vpp = 4x 0,5= 2v Barang Berbasis Komputer PC," TESLA, vol. 17, p. 14,
Vout 2015.
Vpp = 4x 5,33= 21,32v [3] Romdhoni, "ANALISIS KARAKTERISASI OP-AMP
1
MENGGUNAKAN VIRTUAL INSTRUMENT," EPIC,
Vrms = × 𝑉𝑝𝑝 vol. 01, p. 8, 2015.
2√2
vin
[4] P. Herman Dwi Surjono, Elektronika Lanjut, Jember:
Penerbit Cerdas Ulet Kreatif, 2009.
VII.
Lampiran
Data pengukuran :
I. Pembagian Tugas Kelompok
A. Percobaan 1 dan 2
B. Percobaan 3