Anda di halaman 1dari 21

MODUL II

RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL


Miftahul Donny Sanjaya (119130144)
Asisten : Marwan (118130006)
Tanggal Percobaan : 03/04/2021
EL2202_D-11_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_2
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak—Penguat operasional atau operational amplifier 3. Dapat menggunakan rangkaian-rangkaian standar


(Op-Amp) merupakan suatu komponen analog berbentuk operational amplifier pada komputasi analog sederhana
blok penguat yang mempunyai dua input dan satu output.
Op Amp sering digunakan sebagai penguat sinyal-sinyal
terutama dalam sistem-sistem pengaturan dan II. LANDASAN TEORI
pengendalian, instrumentasi, dan komputasi analog. Op
Amp yang biasanya terdapat di pasaran berupa rangkaian Operational Amplifier (Op Amp)
terpadu (integrated circuit- IC). Pada praktikum kali ini Penguat operasional atau Operational Amplifier (Op-Amp)
akan melakukan percobaan tentang rangkaian penguat merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari
operasional, dan menggunakan IC Op Amp LM 741 untuk resistor, diode, dan transistor. Penyusunan dari Op-Amp
setiap rangkaian. Rangkaian yang akan di uji coba pada tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau
praktikum kali ini adalah rangkaian penguat non- yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp
inverting, rangkaian penguat inverting, rangkaian summer dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat.
dan rangkaian integrator. Kita akan mengukur tegangan Pada rangkaian OP-Amp dalam aplikasinya biasa
input dan tegangan output untuk masing- masing dilambangkan seperti pada gambar 1 dapat dilihat bahwa
rangkaian kemudian kita akan membandingkan hasil terdapat dua buah input, yaitu input inverting dan non-
pengukuran dengan hasil perhitungannya. inverting. Pada gambar 1 tersebut, terdapat pula dua sumber
masukan sebagai sumber daya dari Op-Amp tersebut, yaitu
Kata Kunci— operational amplifier, integrated circuit, tegangan positif (+Vcc) dan tegangan negative (-Vcc).
rangkaian penguat non-inverting, rangkaian penguat
inverting, rangkaian summer dan rangkaian integrator.

I. PENDAHULUAN

Kemajuan Teknologi yang begitu pesat khususnya pada bidang


elektronik mempengaruhi pembuatan suatu peralatan
elektronik salah satunya rangkaian op-amp. Penguat
operasional atau lebih dikenal dengan nama Operational
Amplifier (Op-Amp) adalah rangkaian yang berfungsi sebagai
penguat sinyal baik yang linear maupun yang non-linear.
Aplikasi Op-Amp yang paling sering dibuat antara lain adalah Gambar 1. Simbol Op-Amp pada rangkaian.
rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan diferensiator.
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan percobaan
untuk mengukur besar tegangan input dan tegangan output pada
masing-masing rangkaian penguat operasional. Rangkaian IC Op Amp 741
yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu rangkaian non-
inverter, rangkaian inverter, rangkaian summer dan rangkaian Op-Amp LM-741 mempunyai 8 kaki yang mana masing-
integrator. masing kaki mempunyai fungsi masing-masing.

Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah :

1. Dapat menyusun rangkaian pada breadboard.


2. Memahami penggunaan operational amplifier
_
Gambar 2. IC dan kaki-kaki Op-Amp LM-741 Gambar 3. Rangkaian Penguat Inverting
Penjelasan kaki Op-Amp LM-741, yaitu Rangkaian Penguat non-inverting
a. kaki 1 : offset Null. Kaki ini berfungsi untuk mengontrol
offset tegangan untuk meminimalkan kebocoran, karena Op- Rumus penguatan penguat non-inverting adalah sebagai
Amp berjenis differensial. berikut:
𝑅1 + 𝑅2
b. kaki 2 : Inverting Input. Kaki ini berfungsi sebagai masukan 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛 ( )
𝑅1
pada Op-Amp. Sifat keluaran dari masukan melalui kaki ini, Atau dengan kata lain :
yaitu fasa sinyal keluaran akan berlawanan dengan sinyal 𝑅2
masukan. 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛 (1 + ( ))
𝑅1
Dengan demikian, penguat non-inverter memiliki batas
c. kaki 3 : Non-Inverting Input. Kaki ini berfungsi sebagai minimum bernilai 1. Karena tegangan sinyal masuk terhubung
masukan pada Op-Amp. Sifat keluaran dari masukan melalui langsung dengan masukan pada penguat operasional maka
kaki ini yaitu fasa sinyal keluaran akan berfasa sama dengan impedansi masukan bernilai 𝑍𝑖𝑛 ≈ ∞.
sinyal masukan.

d. kaki 4 : V negatif. Kaki ini berfungsi sebagai sumber daya


tegangan negatif pada Op-Amp agar dapat bekerja.

e. kaki 5 : Offset Null. Fungsi kaki ini sama dengan kaki 1.

f. kaki 6 : output. Kaki ini berfungsi sebagai keluaran dari Op-


Amp.

g. kaki 7 : V positif. Kaki ini berfungsi sebagai sumber daya


tegangan positif .
Gambar 4. Rangkaian Penguat non-Inverting.
h. kaki 8 : Not Connected. Kaki ini berfungsi pelengkap
kemasan standar komponen 8-pin. Kaki ini tidak terhubung Rangkaian Summer (Penguat Penjumlah)
kemanapun pada rangkaian.
Penguat Penjumlah menjumlahkan beberapa tegangan
masukan, dengan persamaan sebagai berikut:
Rangkaian Penguat Inverting 𝑅2 𝑅2 𝑅2
𝑉0 = −(( ) ∗ 𝑉𝐴 + ( ) ∗ 𝑉𝐵 + ( ) ∗ 𝑉𝐶 )
Op-Amp dengan resistansi umpan balik dan terminal non- 𝑅𝐴 𝑅𝐵 𝑅𝐶
inverting terhubung ke ground. Ini merupakan rangkaian Sebagai contoh jika resistor dengan nilai sama dipilih, katakan
umpan balik yang merupakan satu dari banyak rangkaian yang 𝑅𝐴 = 𝑅𝐵 = 𝑅𝐶 = 𝑅1 , maka :
menggunakan Op-Amp, penguatan rangkaian dapat diatur 𝑅2
𝑉0 = − (𝑉𝐴 + 𝑉𝐵 + 𝑉𝐶 )
dengan mengatur besar nilai Rf dan Ri. Penguat ini dapat 𝑅1
menguatkan sinyal bolak-balik maupun searah. Tegangan Jadi tegangan output sama dengan jumlah dari seluruh tegangan
𝑅
masukan positif (Vi) melalui Rf diberikan pada masukan inputnya di-skala dengan factor (− 2 ).
𝑅1
inverting Op-Amp, dan umpan balik negatif diberikan oleh
resistor umpan balik Rf.
Langkah Kerja

1. Rangkaian penguat non-inverting

Gambar 5. Rangkaian Penguat Summer

Rangkaian Integrator

Penguat Integrator ini mengintegrasikan tegangan masukan


terhadap waktu, dengan persamaan :
1 𝑡
𝑉𝑂𝑢𝑡 = − ∫ 𝑉 𝑑𝑡 + 𝑉𝑚𝑢𝑙𝑎
𝑅𝐶 0 𝑖𝑛
Dimana t adalah waktu dan Vmula adalah tegangan keluaran
pada t = 0. Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai
penapis pelewat-tinggi (high passfilter) dan dapat digunakan
untuk rangkaian penapis aktif .

2. Rangkaian Penguat inverting

Gambar 6. Rangkaian Penguat Integrator

III. METODOLOGI

Alat dan Bahan

1. Power Supply DC (2 buah)


2. Generator Sinyal (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. Kabel BNC-probe jepit (2 buah)
5. Kabel BNC-BNC (1 buah)
6. Kabel 4mm-4mm (max. 5 buah)
7. Kabel 4mm-jepit buaya (max. 5 buah)
8. Multimeter Digital (2 buah)
9. Breadboard (1 buah)
10. Kabel Jumper (1 meter)
11. IC OP Amp 741 (7 buah)
12. Kapasitor 1 nF (1 buah)
13. Resistor 1 kΩ (6 buah)
14. Resistor 1,1 kΩ (2 buah)
15. Resistor 2,2 kΩ (7 buah)
16. Resistor 3,3 kΩ (4 buah)
IV. HASIL DAN ANALISIS

Rangkaian Penguat Non-Inverting


Tabel 1. Rangkaian penguat non-inverting
Titik Perhitungan Pengukuran
Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V)
A 6 12 6 10,8
B 2 4 2 4
C -2 -4 -2 -4
D -6 -12 -6 -10,8
Perhitungan :
𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 = 12𝑣 − (−12𝑣) = 24𝑣
3. Rangkaian Summer Titik A
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
3,3 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 6 𝑉

𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 6 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 6 𝑉

𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉
𝑅1 𝑖𝑛
1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ).6
1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 12 𝑉
Titik B
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
4. Rangkaian Integrator 5,5 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 10 𝑉

𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 10 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 2 𝑉
𝑅2 B 0 0 0 0
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉
𝑅1 𝑖𝑛
1 𝑘Ω Perhitungan :
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ).2
1 𝑘Ω 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 = 12𝑣 − (−12𝑣) = 24𝑣
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 4 𝑉
Titik A
Titik C 𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥𝑉𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 3,3 𝑘Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
7,7 𝑘Ω 6,6 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 12 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 14 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 12 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 0 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 14 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = −2 𝑉 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− ) 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅2 𝑅1
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉 2,2 𝑘Ω
𝑅1 𝑖𝑛 𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− )𝑥 0𝑉
1 𝑘Ω 1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ) . (−2 𝑉) 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 0 𝑉
1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −4 𝑉
Titik B
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
Titik D 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥𝑉𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 4,4 𝑘Ω
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉
9,9 𝑘Ω 6,6 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( ) 𝑥 24 𝑉 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 16 𝑉
13,2 𝑘Ω
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 18 𝑉 𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 16 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉 + − 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑉𝑖𝑛 = −4 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = 12 𝑉 − 18 𝑉
𝑉𝑖𝑛 = −6 𝑉 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− ) 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅2 𝑅1
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + )𝑉 2,2 𝑘Ω
𝑅1 𝑖𝑛 𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− ) 𝑥 (−4) 𝑉
1 𝑘Ω 1 𝑘Ω
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + ) . (−6 𝑉) 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 8 𝑉
1 𝑘Ω Dari percobaan 2, hasil pengukuran dan perhitungan untuk
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −12 𝑉 mencari tegangan input dan tegangan output di titik A dan titik
Pada percobaan 1, hasil pengukuran dan perhitungan untuk B, didapatkan hasil berupa tegangan input dan tegangan output
tegangan input dan tegangan output memiliki nilai yang yang berbeda di masing-masing titik. Berdasarkan perhitungan
berbeda-beda di setiap titik nya. Berdasarkan perhitungan, perbedaan antara tegangan input dan tegangan output terjadi
perbedaan nilai tegangan di setiap titik berbeda karena untuk karena rumus yang digunakan untuk mencari tegangan input
mendapatkan nilai tegangan di setiap titik digunakan rumus dan tegangan output berbeda, untuk mencari tegangan input V+
pembagi tegangan dimana besar resistor untuk setiap titik dikurang dengan Vtitik. Kemudian untuk mencari tegangan
berbeda-beda nilainya. Kemudian resistor yang dipasang secara output didapat dari membagi resistor dua dengan satu kemudian
parallel antara VOut dan titik minus pada Op-Amp mengalikanya dengan -1 lalu dikali dengan nilai Vin. Rangkaian
mempengaruhi nilai tegangan outputnya (Vout). inverting menguatkan sinyal masukan dan keluaran, tetapi
sinyal keluaranya memiliki fasa yang berbeda sebesar 180⁰.
Rangkaian non-inverting menguatkan sinyal masukan dan
keluaran, fasa sinyal masukan dan keluaran nya sama.
Rangkaian Penguat Inverting
Tabel 2. Rangkaian penguat inverting Rangkaian Summer
Titik Perhitungan Pengukuran Tabel 3. Rangkaian penguat summer
Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V) Titik Perhitungan Pengukuran
A -4 8 -1,62 3,57 Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V)
1
A 8V -6,79 1,71 V 4V Vrms = × 2 = 0.7072
2√2
B 6V -475 1,76 V 4V
vout
Perhitungan : 1
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = ( 𝑅𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘/𝑅𝑖𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) 𝑥𝑉𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦 Vrms = × 21,32 = 7.53
2√2
A= (2.2k/6.6k)x12V= 0,33x12= 4V High dan low di set 2
B= (2.2 k + 1.1 k/6.6k)x12V= 6V Vpp = kotak x chanel
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉+− 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 vin
A= 12-4= 8V Vpp = 8x 0,5= 4v
B= 12-6= 6V Vout
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑉𝑖𝑛/√2 Vpp = 4x 5,33= 21,32v
A= 1,71/√2 = 1,209
B= 1,76/√2 = 1,244 Vrms =
1
× 𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (− 𝑅2/𝑅1 𝑥𝑉𝑖𝑛) + 𝑉𝑟𝑚s 2√2
A= -(R2)(Vin)/(R1)+vrms= -(1.0)(8)/(1.0)= -8+ 1,209= -6,79 vin
1
B= -(R2)(Vin)/(R1)+vrms= -(1.0)(6)/(1.0)= -6+ 1,244= -475 Vrms = × 4 = 1.4144
2√2
vout
Pada percobaan 3, hasil pengukuran dan perhitungan tegangan 1
input dan output berbeda di masing-masing titiknya. Vrms = × 21,32 = 7.53
2√2
Berdasarkan perhitungan, tegangan input dan output dapat Pada percobaan 4, ketika High dan Low di set 1 tegangan input
berbeda karena rumus untuk menghitungnya berbeda. Untuk didapatkan sebesar 2 volt, kemudian ketika High dan Low di
mencari tegangan input, V+ dikurangi dengan Vtitik. Kemudian set 2 tegangan input didapatkan sebesar 4 volt. Hal ini dapat
untuk mencari nilai tegangan output, resistor 2 dibagi dengan terjadi karena pada rangkaian integrator besar tegangan input
resistor 1 kemudian dikali dengan negatif 1, lalu dikali tegangan merupakan pengintegralan terhadap waktu. Fungsi kapasitor
input dan ditambah dengan Vrms. Perbedaan antara rangkaian pada rangkaian integrator adalah untuk menyimpan tegangan
inverting dengan rangkaian summer adalah pada sumber sehingga terjadi pengintegralan fungsi tegangan terhadap
tegangan nya, pada rangkaian inverting hanya terdapat satu waktu.
sumber tegangan input, sedangkan pada rangkaian summer,
sumber tegangan inputnya terdiri dari beberapa sumber
tegangan input yang dihubungkan ke terminal inverter.
V. SIMPULAN
Rangkaian Penguat Integrator
1. Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atau
Tabel 4. Rangkaian penguat Integrator tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan
membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar.
Vpp Nilai Simulasi 2. Rangkaian penguat non-inverting didesain untuk keperluan
penguatan tegangan atau arus yang tinggi tanpa terjadi
Vin Vout pembalikan (inversion) isyarat. Rangkain ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC
High dan Low di set 1 Vpp = 2v Vpp = dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan.
21,32 3. Rangkaian summer merupakan hasil penjumlahan
tegangan inputnya.
Vrms = 0.7072 Vrms = 7.53 4. Rangkaian integrator mengintegrasikan tegangan input
terhadap waktu.
High dan Low di set 2 Vpp = 4v Vpp =
21,32 VI. REFERENSI
Vrms = 1.4144 Vrms = 7.53
Perhitungan : [1] L. E. Nuryanto, "PENERAPAN DARI OP-AMP
High dan low di set 1 (OPERATIONAL AMPLIFIER)," ORBITH, vol. 13, p. 8,
Vpp = kotak x chanel 2017.
vin [2] F. G. d. J. K. W. Alex Candra, "Sistem Penimbangan Berat
Vpp = 4x 0,5= 2v Barang Berbasis Komputer PC," TESLA, vol. 17, p. 14,
Vout 2015.
Vpp = 4x 5,33= 21,32v [3] Romdhoni, "ANALISIS KARAKTERISASI OP-AMP
1
MENGGUNAKAN VIRTUAL INSTRUMENT," EPIC,
Vrms = × 𝑉𝑝𝑝 vol. 01, p. 8, 2015.
2√2
vin
[4] P. Herman Dwi Surjono, Elektronika Lanjut, Jember:
Penerbit Cerdas Ulet Kreatif, 2009.

VII.
Lampiran

Data pengukuran :
I. Pembagian Tugas Kelompok

Nama Rincian Tugas


Miftahul Donny Sanjaya Melakukan percobaan 1 dan 2
Muhammad Fadzan Mursid Melakukan percobaan 3
Angga Riduansyah Melakukan percobaan 4

II. Link Video Percobaan

A. Percobaan 1 dan 2

No. Percobaan Link video


1. Rangkaian Penguat https://youtu.be/ZOe1iuCuPQM
non-inverter
2. Rangkaian Penguat https://youtu.be/MwJMTelsqWk
inverter

B. Percobaan 3

No. Percobaan Link video


1. Rangkaian Summer https://youtu.be/n7i-4zmvE1Y
C. Percobaan 4

No. Percobaan Link video


1. Rangkaian Integrator https://youtu.be/RZVZbVoK_64

Anda mungkin juga menyukai