Anda di halaman 1dari 2

HIDUP YANG MEMBERI DAMPAK

Matius
5 : 13-16

Pembukaan : Video “Hidup yang memberi dampak baik bagi orang lain.

Penjelasan Matius 5 :13-16


 Garam : bahasa asli halas.
Artinya gambaran kekuatan yang memberi pengaruh
Garam bila terkontaminasi akan menjadi tawar.
 Fungsi garam : berfungsi memberi rasa
 Anak Tuhan harus memberi rasa.
 Kita yang diumpamakan sebagai garam harus mempengaruhi terhadap lingkungan
dan bukan terpengaruh.

Bila garam itu tidak berfungsi dengan baik akan menjadi tawar sehingga tidak dipakai.
Kita sebagai anak Tuhan jangan sampai terpengaruh oleh situasi dunia sehingga kehilang
an fungsinya.

 Terang : Terang sesungguhnya adalah Yesus (Yoh.1 , 8 : 12 )


Orang percaya tidak memiliki terang dan bukan terang itu.
Orang percaya : memancarkan terang Tuhan melalui hidupnya.
Seperti rembulan tidak memiliki terang sendiri, yang memiliki terang adalah
Matahari.
Bulan memantulkan terang matahari sehingga bercahaya di tengah kegelap-
An malam.
DEMIKIAN SEHARUSNYA KITA.
 Perbuatan : ay, 16. Kata aslinya erga. Bentuk jamak dari kata ergo.
Yang memiliki maksud menunjukkan perbuatan pada manusia yang memper
Lihatkan karakter moral yang konsisten. . . . .
Jadi jangan menjadi lampu yang terangnya berkedip-kedip.
SEMAKIN ITA HIDUP DALAM KEBENARAN , TERANG KITA SEMAKIN MEMAN-
CARKAN DAN BERKESINAMBUNGAN. ( amsal 4 : 18 )
 Terang kita bercahaya DI DEPAN orang.
Kata di depan (emprosthen) yang artinya kehadiran secara langsung di ha –
Dapan orang , sehingga orang dapat melihatnya.
 Bercahaya di depan orang maksudnya perbuatan baik kita terus menerus dilihat.
Jangan sampai dari sekian perbuatan baik , ada satu atau dua yang perbuat
An jelek, karena akan menimbulkan penghalang bagi orang lain, sehingga kita
Gagal menjadi terang kristus (Lumen Kristi)

 Kata baik ( kalos) yang berarti kebaikan moral yang elok, berharga dan layak dipuji,
Serta berkontribusi terhadap keselamatan orang lain.
Perbuatan baik harus berkontribusi sampai kepada keselamatan orang lain
Sehingga ia dapat memuliakan Allah.

 Hasil dari terang : Orang akan memuliakan Allah.


 Bercahaya (lampsato), yang artinya terang harus bersinar dihadapan orang lain.
 Kegagalan orang percaya dalam melayani Tuhan dan menjadi terang adalah kalau
orang itu tidak tumbuh dalam kebenaran sehingga tidak menjadi petita yang
menerangi orang lain.
 Jadi kalau dikatakan terang itu bercahaya di dalam kegelapan artinya kehidupan
orang percaya akan menyelamatkan orang lain, tidak hanya sekedar menjadi orang
Kristen.
 Hidup kita merupakan Injil yang diperagakan . Alkitab berkata orang percaya itu
seperti Kitab terbuka ( 2 Kor. 3 : 3 )
 Dari Uraian di atas sangat jelas bahwa peran kita sebagai orang percaya itu harus
sebagai terang dan garam yang bisa memberi pengaruh baik untuk kemuliaan
Tuhan.
 Bagaimana agar kita bisa melakukannya ? Agar bisa membawa pengaruh baik ?
Ada 4 hal menarik yang bisa kita teladani dari Yusuf ( Kej. 39 : 1-10 )
1. Penyertaan Tuhan ( ayat 1-3)
Saat itu Yusuf hanyalah seorang budak tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia
menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya.
Jadi apapun pekerjaan kita saat ini tetap berdoa agar Tuhan senantiasa
menyertai hidup kita maka apapun yang kita kerjakan pasti berhasil.
2. Dapat dipercaya ( ayat 4-6)
Untuk menjadi orang kepercayaan tentu kita harus menunjukkan prestasi dan
integritas, hal tersebut dibyktikan Yusuf kepada tuannya Potifar sehingga
meskipun sebagai budak ia diberi kuasa atas seisi rumah dan segala harta milik
tuannya.
3. Menjadi berkat (ayat 5-6)
Potifar merasa semakin diberkati sejak mempercayakan segala miliknya kepada
Yusuf dan Firman Allah dengan jelas mengatakan Tuhan memberkati rumah
Potifar itu karena Yusuf.
Demikian juga dengan kita dimanapun berada kita harus dapat menjadi saluran
berkat, melalui kehidupan kita keluarga, teman, dan orang –orang di sekitar kita
merasa diberkati.
4. Memiliki moral yang baik (ayat 10)
Yusuf lulus dalam ujian moral, ia dapat menguasai hawa nafsu dan
mempertahankan imannya meskipun istri Potifar setiap hari menggodanya. Yusuf
sadar kesempatan tidak datang dua kali sehingga ia selalu ingat akan Tuhan dan
tidak tergoda untuk berbuat dosa.

Penutup : Berguna , membangun dan berpengaruh positif bagi orang lain


membuktikan terang kita mulai bercahaya.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai