Anda di halaman 1dari 2

Kuliah Kebangsaan “Menyemai Asa Merajut Nusa: Sebuah Cerita”

Sesi 1
Narasumber: Ayu Kartika Dewi

Manusia yang berkebangsaan adalah manusia yang bahagia. Dari buku Authentic Happiness
oleh Martin Seligman, disebutkan ada tiga level kebahagiaan, yaitu:
1. The Pleasant Live
Mencari kesengangan sebanyak mungkin dalam hidup
2. The Good Live
Memperbaikiki hidup dengan tambahan skill
3. The Meaningful Live
Berkontribusi untuk hal yang lebih besar di luar diri kita sendiri

Perbedaan antara pleasure dengan Happiness


Pleasure atau kesenangan bersifat dopamine dan juga addictive, kesenangan juga dirasakan
hanya dalam jangka pendek dan hanya dapat dirasakan sendirian. Pleasure didapatkan dari
substance dan behaviour yang hanya dapat melalui mengambil sesuatu.
Sedangkan Happiness atau kebahagiaan bersifat serotonin dan juga non-addictive.
Kebahagiaan kebalikan dengan kesenangan, jika kesenangan jangka pendek kebahagiaan
jangka Panjang dan dapat dirasakan oleh banyak orang. Happiness didapatkan melalui
berbagi ke orang lain.

Sesi 2
Narasumber: Lina Puryanti, Ph.D

1. Benedict Anderson’s Imagined Community


Sebuah "komunitas yang dibayangkan" tidak berarti bahwa komunitas nasional itu palsu,
tetapi lebih mengacu pada posisi Anderson bahwa setiap komunitas yang begitu besar
sehingga anggotanya tidak saling mengenal secara tatap muka harus dibayangkan sampai
tingkat tertentu.

Kebangkitan teknologi cetak sangat penting untuk menciptakan "persaudaraan horizontal


yang dalam" yang terlepas dari asal-usulnya yang dibangun secara sosial, juga asli dan
mendalam, menjelaskan mengapa nasionalisme dapat mendorong orang untuk berperang,
mati, dan membunuh untuk negara mereka.

2. Border and Nationalism


Perbatasan negara sebagai instrumen batas untuk sosialisasi spasial atau proses di mana orang
tidak hanya diintegrasikan sebagai anggota wilayah negara di mana orang tidak hanya
terintegrasi sebagai anggota wilayah negara tetapi juga memecah-belah orang menjadi 'kita'
dan 'mereka' yang menjadi satu bagian.dan sebidang identitas nasional wacana identitas
nasional.
Sebaliknya, identitas etnis lokal lebih kuat daripada rasa kebangsaan dan kerajaan. Jaringan
berbasis kekerabatan dan etnis di perbatasan yang digunakan oleh berbagai kegiatan lintas
batas informal.

3. The Portrayals of Education in Border Area


Studi wajib selama enam tahun (1984); sembilan tahun (1990). Di pulau sebatik, pemerintah
menyediakan SD dan SMP yang tidak cukup menampung.
Relaxed border, jarak pendek dari Indonesia pulau Sebatik ke sisi Malaysia, dan keberadaan
kerabat di Malaysia menjadi alasan preferensi.

4. Some Changes Since 2000’s


Pengetatan dan peninggian perbatasan dari dua negara bagian:
 Malaysia: Larangan bagi pekerja migran untuk menikah dan memiliki anak selama
masa kontrak, meningkatnya jumlah anak tanpa kewarganegaraan yang diperkirakan
mencapai 50.000 anak di Sabah pada tahun 2011.
 Indonesia: Reformasi 1998, mengubah orientasi nasional ke pinggiran, termasuk di
bidang pendidikan.
 Semua sekolah di kabupaten nunukan, termasuk di pulau sebatik Indonesia, menerima
anak tanpa prosedur administrasi yang rumit
 Menciptakan reorientasi pendidikan dengan arus balik sekolah yang sebenarnya, dari
Malaysia ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai