Anda di halaman 1dari 4

F.3.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Dawe, Kudus
Mei 2019 – September 2019

KELAS IBU BALITA

dr. Andreas Tigor Partomuan


Latar Belakang Ibu hamil dan anak balita merupakan salah satu kelompok yang
paling beresiko mengalami berbagai gangguan kesehatan dan kematian.
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2007, didapatkan 32 kematian balita dari 1000 angka kelahiran
hidup. Angka ini terhitung cukup tinggi. Entah karena pengetahuan
yang kurang memadai atau persepsi yang keliru atau mitos tentang
kehamilan dan persalinan, serta pemahaman yang kurang tentang peran
dan fungsi ibu. Akibatnya masih tingginya angka kematian ibu dan
balita
Balita sendiri adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan
karakteristik pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun, dimana umur 5
bulan berat badan naik 2 kali berat badan lahir dan berat badan naik 3
kali dari berat badan lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali pada
umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah
kenaikan berat badan kurang lebih 2 kg per tahun, kemudian
pertumbuhan konstan mulai berakhir. Balita merupakan masa
pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian
keoptimalan fungsinya, pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi
serta menentukan perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia.
Selaras dengan upaya strategis desentralisasi dengan cara
meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara
dan merawat kesehatan ibu dan anak melalui penggunaan Buku KIA,
maka dalam kegiatan Proyek fase II “Ensuring MCH Services with the
MCH Handbook” tahun 2006-2009, dikembangkan model peningkatan
penggunaan Buku KIA oleh masyarakat melalui Kelas Ibu Balita. Kelas
Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar
pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi
dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh
fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.
Permasalahan Data yang didapatkan dari Puskesmas Dawe bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Dawe masih terdapat angka kesakitan balita yang cukup
tinggi. Dari data diatas menunjukkan bahwa masih kurang pemahaman
ibu balita terhadap apa saja yang dibutuhkan oleh balita dalam usianya.
Tujuan diadakannya kelas ibu balita adalah untuk meningkatkan
kesadaran pemberian ASI eksklusif, meningkatkan pengetahuan, akan
pentingnya imunisasi, memantau pertumbuhan dan perkembangan
balita, serta meningkatkan pengetahuan tentang penyakit terbanyak serta
cara perawatannya pada balita.
Perencanaan dan Intervensi dari masalah diatas dilakukan oleh penulis dengan metode
Pemilihan penyuluhan dalam bentuk kelas ibu balita. Kegiatan ini dilakukan di
Intervensi Rumah Bidan Desa Wonokerto. Kegiatan dilakukan yang merupakan
program dari Puskesmas Dawe:
Hari / Tanggal :20 Mei 2019
Lokasi : Rumah Bidan Desa Ternadi
Metode : Metode yang digunakan untuk penyuluhan adalah
metode ceramah menggunakan logbook bergambar
kelas ibu balita dan tanya jawab.
Peserta : Ibu balita Desa Ternadi

Pelaksanaan Kelas ibu balita dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2019 di Rumah
Bidan Ternadi. Peserta yang hadir merupakan para Ibu balita.
Pertemuan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00
WIB. Materi yang diberikan adalah mengenai pentingnya pemberian
ASI eksklusif, pentingnya pemberian MPASI dan gizi seimbang pada
balita, serta pengetahuan tentang penyakit terbanyak pada balita serta
perawatannya (diare).
Monitoring dan Proses penyuluhan dan pelatihan mengenai pentingnya pemberian ASI
Evaluasi eksklusif, pentingnya pemberian MPASI dan gizi seimbang pada balita,
serta pengetahuan tentang penyakit terbanyak pada balita serta
perawatannya (diare) berjalan lancar, sesuai dengan tujuan diadakannya
kelas ibu balita. Para peserta berusaha untuk memahami materi,
memanfaatkan sesi diskusi dengan baik. Sebagai hasil evaluasi dari
penyuluhan ini perlu dilakukan monitoring dari masing-masing ibu
balita tentang penerapan materi kelas ibu balita. Bila dikemudian hari
dijumpai kembali permasalahan terkait ibu balita maka dapat
dikonsultasikan dengan dokter ataupun bidan.
Dokumentasi :

Komentar / saran pendamping :

Kudus, Mei 2019


Peserta Pendamping

dr. Andreas Tigor P dr. Noor Hasyim Afro

Anda mungkin juga menyukai