Anda di halaman 1dari 3

F.3.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Dawe, Kudus
Mei 2019 – September 2019

PENYULUHAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL

dr. Andreas Tigor Partomuan


Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah
anemia gizi, yang merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit
diatasi di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan
bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di negara berkembang.
Di Indonesia (Susenas dan Survei Depkes-Unicef) dilaporkan bahwa dari
sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta
lainnya mengalami kekurangan energi kronis.

Anemia sering terjadi akibat defisiensi zat besi karena pada ibu hamil
terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat akibat peningkatan
volume darah tanpa ekspansi volume plasma, untuk memenuhi kebutuhan
ibu (mencegah kehilangan darah pada saat melahirkan) dan pertumbuhan
janin.

Upaya pencegahan telah dilakukan dengan pemberian tablet besi


selama kehamilan. Akan tetapi hasilnya belum memuaskan. karena dalam
kehamilan, terjadi peningkatan absorpsi dan kebutuhan besi dimana total
besi yang dibutuhkan adalah sekitar 1000 mg . Kebutuhan yang tinggi
dimana cadangan besi di tubuh kosong maka hal ini tidak dapat dipenuhi
melalui diet besi harian dan juga oleh besi suplemen.

Menurut teori tersebut, supelemen besi seharusnya diberikan pada


periode sebelum hamil untuk mengantisipasi rendahnya cadangan besi
tubuh. Kegagalan ini mungkin diakibatkan oleh rendahnya bahkan
kosongnya cadangan besi tubuh sewaktu pra-hamil, terutama di negara
sedang berkembang. Oleh karena itu, suplemen besi yang hanya diberikan
waktu kehamilan tidak cukup untuk mencegah terjadinya anemia
defisiensi besi.

Permasalahan Minimnya pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil akan bahaya


yang dapat muncul akibat anemia defisiensi besi ditambah dengan
kurangnya kesadaran terhadap konsumsi makanan tinggi zat besi dapat
mempersulit proses kehamilan dan bahkan persalinan pada ibu hamil
terkhusus di daerah kerja Puskesmas Dawe. Oleh karena itu dilakukan
penyuluhan mengenai bahaya anemia defisiensi besi serta cara untuk
mencegahnya. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat
memiliki kesadaran akan bahaya anemia defisiensi besi dan bersikap
proaktif di dalam mencegah dan menindaklanjuti kasus anemia defisiensi
besi pada ibu hamil.
Perencanaan Intervensi dari masalah diatas dilakukan oleh penulis dengan melakukan
dan Pemilihan penyuluhan tentang anemia defisiensi besi dan cara untuk mencegah dan
Intervensi menanganinya.
Hari / Tanggal :20 Juni 2019
Lokasi : Puskesmas Dawe
Metode : Metode yang digunakan adalah dengan melakukan
penyuluhan mengenai bahaya anemia defisiensi
pada ibu hamil, cara mengenalinya dan memberikan
pengetahuan untuk mencegah dan menangani
anemia defisiensi besi
Peserta : Ibu hamil Kecamatan Dawe, Kudus

Pelaksanaan Penyuluhan mengenai anemia defisiensi pada ibu hamil dilaksanakan


pada tanggal 20 Juni 2019 di Puskesmas Dawe. Penyuluhan ini
dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Kegiatan
yang dilakukan adalah penyuluhan mengenai bahaya anemia defisiensi
besi pada ibu hamil, disertai dengan pemberian pengetahuan tentang cara
mengenali, mencegah, dan menangani anemia defisiensi pada ibu hamil.
Monitoring dan Kegiatan penyuluhan mengenai anemia defisiensi besi pada ibu hamil
Evaluasi berjalan lancar, sesuai dengan tujuan diadakannya penyuluhan. Para
peserta memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti acara dan
beberapa kali memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait anemia
defisiensi besi. Selain itu juga ibu hamil dapat mengulang kembali isi dari
penyuluhan yang dilakukan
Dokumentasi :

Komentar / saran pendamping :

Kudus, Mei 2019


Peserta Pendamping

dr. Andreas Tigor P dr. Noor Hasyim Afro

Anda mungkin juga menyukai