adalah salah satu masalah klinis tersering yang di hadapi dalam perawatan
terjadi pada pada pasien postoperasi saat dikirik ke ICU yaitu sekitar 30%.
dapat meningkat, menurun, atau normal. Oleh karena itu, status volume
7
harus dinilai pada pasien dengan hiponatremia atau hipernatremia sebelum
memulai pengobatan.1
8
8
1.1 Hiponatremia
gejala muncul <48 jam dan kronik bila gejala muncul >48 jam serta
ekstraseluler ke intraseluler.3,4
hiperproteinemia.3,4
osmolalitas serum, osmolatias urin, natrium urin, dan status volume pasien
9
kronis, yaitu hiponatremia terjadi lebih dari 2-3 hari, koreksi hiponatremia
jam dan koreksi tuntas dalam 48-96 jam. Kadar natrium plasma harus
dan setiap 4-8 jam sampai kadar natrium normal. Penilaian kebutuhan
Sodium deficit (meq) = TBW × (140 – measured serum sodium conc.), where
TBW (men) = 0.6 L/kg × weight in kg and TBW (women) = 0.5 L/kg ×weight in kg
10
dengan penurunan kesadaran yang terjadi dalam satu sampai enam hari
motorik.1
osmolalitas urin 100 meq/L, Na urin >30 meq/L, tidak didapatkan bukti
cairan (<1000 sampai 1500 mL setiap hari). Pasien dengan gejala berat
11
dengan kelainan ginjal, jantung, dan hepar. Pada SIADH kroik dapat juga
dengan gangguan renal, hepar, dan jantung. Kelainan ini juga dapat terjadi
Corrected serum sodium conc.= serum sodium conc. + 1.6 ([serum glucose
conc. –100]/100)
12
1.2 Hipernatremia
urin, konsentrasi natrium urin, dan urin output. Untuk membedakan antara
tunggal.4
positive
Intake Diabetes Osmotik Kehilangan
sodium
inadekuat insisipidus diuresis cairan
balance
Osmolalitas
Maksimal Uosm < Posm Uosm > Posm maksimal maksimal
urin
Na urin <25 mmol/L <25 mmol/L >25 mmol/L <25 mmol/L >25 mmol/L
Urin output Oligouiria Poliuria Poliuria Poliuria Normo/poliuria
dapat berupa letargi, lemah lesu, haus, kaku otot, kejang, dan kematian. 1,4
14
tidak tepat dari kelainan tersebut. Oleh karena itu, pengkajian segera
dan natrium serum harus dikoreksi secara bertahap. Ketika natrium serum
mental, kejang, koma, harus dipantau kadar natriumnya setiap 2-4 jam.
Setelah gejala menghilang, serum serum natrium harus dipantau setiap 4–8
1)
15
cairan awal dapat diberikan cairan isotonik (kristaloid atau koloid) karena
terhadap pasien. Setengah dari defisit cairan harus diganti dalam 24 jam
pertama, dan sisanya diganti dalam 24–72 jam berikutnya, dengan total
glukosa) atau glukosa 5%, baik secara oral melalui selang nasogastrik atau
24 jam.1,4
besar (misalnya, 3–15 L setiap hari) dan polidipsia. DI dapat terjadi akibat
hasil dari gangguan sintesis atau pelepasan ADH, dan NDI disebabkan
oleh kurangnya respons ginjal terhadap ADH. Respon urin (volume dan
asetat 1 μg s.c.) dapat membedakan antara CDI dan NDI. CDI dapat terjadi
akibat trauma, bedah saraf, tumor, trauma kepala, infeksi, atau penyakit
intranasal dua kali sehari atau 1–2 μg secara subkutan dua kali sehari).
hati-hati karena ginjal berpotensi negatif efek. NDI yang diinduksi litium
cairan tubuh.4
(TBW + 1)
Kalium adalah kation terbanyak kedua di dalam tubuh. Sekitar 98% dari total
Normal konsentrasi kalium serum 3,5–5,0 meq/L. Kalium memiliki banyak fungsi
fisiologis, termasuk metabolisme sel, glikogen dan sintesis protein, dan regulasi
2.1 Hipokalemia
dianggap berat jika kadar serum kalium <2,5 mmo /l atau jika pasien
gelombang U.1,4
19
secara oral atau intravena. Suplemen kalium tersedia bersama klorida, bikarbonat,
sitrat, glukonat, dan fosfat garam. Paling umum digunakan kalium khlorida.4
pasien dengan gejala atau hipokalemia berat (konsentrasi kalium serum <2,5
meq / L) membutuhkan terapi yang lebih agresif dengan dosis kalium hingga 40–
80 meq. Pada Penderita gangguan fungsi ginjal dosis suplementasi kalium tidak
lebih dari 50% dari yang dosis awal yang direkomendasikan. Dosis dapat diulang
jika diperlukan. Namun, serum kadar kalium harus diperiksa setelah dosis total
60-80 meq dengan total pemberian kalium tidak melebihi 200-400 meq/hari.
Kalium aman diberikan dengan kecepatan infus kalium 10–20 meq/jam. Adapun
dosis pemberian secara oral dapat diberikan dengan dosis 40-100 meq/hari. Jika
mendapatkan terapi. Serum kalium harus dipantau setiap 2-8 jam pada
2.2 Hiperkalemia
ventricular, asistol).1,4
harus dihentikan dan diuretik hemat kalium serta obat lain yang dapat
Fosfor adalah anion utama intraseluler. Konsentrasi fosfor serum normal adalah
2,7-4,5 mg / dL. Di dalam tubuh, sekitar 85% fosfor terdapat di tulang, 14-15%
terdapat di dalam jaringan lunak dan hanya < 1% terdapat dalam cairan
ekstraseluler. Oleh karena itu, kadar fosfor serum mungkin tidak mencerminkan
konsentrasi fosfor tubuh . Fosfor terutama dalam bentuk fosfat dalam serum
konduksi saraf, dan fungsi otot. Fosfat memberikan ikatan kaya energi dalam
homeostatis, dan metabolik. Oleh karena itu, fosfat sangat penting pada pasien
mungkin membutuhkan fosfor yang lebih tinggi. Diperlukan total fosfor dan fosfat
tubuh yang memadai untuk proses metabolisme glukosa, glikolisis, sintesis ATP,
24
3.1 Hipofosfatemia
terjadi akibat penurunan absorpsi di usus karena diet dengan rendah fosfat
dan apakah meninmbulkan gejala atau tidak. Pasien dengan gejala ringan
atau tanpa gejala dapat diobati dengan pemberian fosfat secara oral jika
25
dapat diberikan 2,5-3,5 gram (80-110 mmol) dibagi dalam 3 dosis. Pasien
dengan gejala sedang atau berat yang tidak mentolelir pemberian fosfat
oral harus mendapakan terapi fosfat secara intravena sampai kadar fosfor
serum normal.1,5
yang bermasalah atau tidak mendapatkan terapi CRRT, maka dosis fosfat
berfluktuasi. oleh karena itu, konsentrasi fosfor serum harus diperiksa 2-4
3.2 Hiperfosfatemia
pemberian fosfat dan juga akibat pemberian nutrisi. Etiologi lain dari
oral dapat juga diberikan untuk terapi hiperfosfatemia yang tersedia dalam
fosfat non ionik yang efektif dalam menurunkan tingkat fosfor serum.
garam kalsium lebih dipilih pada pasien dengan insufisiensi ginjal kronis
atau dalam jangka panjang terapi diperlukan. Karena onset terapi yang
24-48 jam. Pada pasien dengan gejala berat atau pasien yang mendapatkan
sering.1,5
Sekitar 99% dari total kalsium tubuh ditemukan di tulang, dan <1%
pada pasien dengan sakit kritis, oleh karena itu dapat menyebabkan
kalsium serum total berkurang sekitar 0,8 mg/dL. Oleh karena itu, pada
serum])1
normal. Kalsium serum terionisasi diatur secara ketat oleh sistem endokrin
4.1 Hipokalsemia
Tanda khas dari hipokalsemia akut adalah spasme otot, spasme carpopedal
yang diberikan selama 30-60 menit. Dosis dapat diulang setiap 6 jam
ditransfusikan.1
/hari).1,6
4.2 Hiperkalsemia
berat bila total konsentrasi kalsium serum ≥13 mg/dL. Penyebab utama
berlebih akibat hidrasi saline dengan pemantauan ketat. Hidrasi saline dan
fungsi ginjal.1
33
adalah inhibitor kuat reasorpsi tulang melalui aksi pada osteoblas dan
secara intravena dengan dosis 7,5 mg/ kg/hari diberikan lebih dari 2 jam
karena onset kerja yang lama. Konsentrasi kalsium serum biasanya mulai
kalsitonin, plikamisin, dan galium nitrat, juga telah digunakan. fosfat tidak
penggunaan alkohol.1,7
5.1 Hipomagnesemia
Hipomagnesemia sering terjadi diamati pada pasien yang sakit kritis dan
paraatiroid.1,7
trauma, infeksi atau sepsis, luka bakar, transfusi darah dengan komponen
namun memiliki onset kerja yang lambat dan intoleransi terhadap sistem
jaringan terjadi secara perlahan, tetapi eliminasi ginjal terjadi secara cepat dengan
sekitar 50% dari total pemberian magnesium intravena diekskresikan melalui urin.
Oleh karena itu, kecepatan pemberian magnesium secara infus sangat penting dan
ringan sampai sedang dapat diberikan 8-32 meq magnesium sampai 1,0 meq/kg.
Pada hipomagnesemia berat dapat diberikan 32-64 meq magnesium sampai 1,5
meq/kg. Dosis <6 g magnesium sulfat dapat diberikan selama 8-12 jam dan dosis
sulfat murni dapat diberikan secara intra muskuler pada orang dewasa.
jam).1
5.2 Hipermagnesemia
magnesium serum 4-12,5 mg/dL dan dapat menunjukkan tanda dan gejala,
intravena harus diberikan untuk pasien dengan gejala berat. Dosis kalsium
kalsium dan harus diberikan melalui kateter vena sentral lebih dari 5-10
menit dan diulangi sampai gejala hilang. Jika pasien tidak memiliki kateter
vena sentral, 1–3 g dari kalsium glukonat intravena atau 4,56-13,7 meq
lebih sering mungkin diperlukan pada pasien dengan gejala bila lebih