168 326 1 SM
168 326 1 SM
1 Tahun 2019
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of auditor independence, audit quality,
earnings management, and independent commissioners on the integrity of financial
statements. This research is included in descriptive research. The population in this study are
banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2014-2017. The
sample in this study was determined using a purposive sampling method and obtained 25
companies, samples in the 4 years of the annual financial report. The type of data used is
secondary data. To find out the influence between independent variables and the dependent
variable using the method of multiple regression analysis. The results of this study indicate
that auditor independence has no significant effect, audit quality has no significant effect,
earnings management has a significant effect, independent commissioners have a significant
effect on the integrity of financial statements.
Keywords : Auditor Independence, Audit Quality, Profit Management, Independent Commissioner,
and Financial Report Integrity
197
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
hanya dari pihak dalam perusahaan saja yang Komisaris independen adalah dewan
bertanggung jawab, tetapi pihak luar dari komisaris yang berasal dari luar emiten atau
perusahaan juga berpengaruh. perusahaan publik dan memenuhi syarat
sebagai komisaris independen. Pada sebuah
Independensi seorang auditor berarti perusahaan terdapat sebuah komisaris
auditor harus bisa mandiri dan terpisah dari independen yang terdiri dari dewan komisaris
berbagai kegiatan yang diperiksa. Independensi yang bertugas menilai perusahaan secara
merupakan dasar untuk merumuskan serta keseluruhan. Komisaris independen berguna
menyatakan pendapat atas laporan keuangan untuk menyeimbangkan keputusan yang akan
yang diperiksa (Santoso 2016). Bagi pemakai diambil oleh kepemilikan saham minoritas.
laporan keuangan harus memandang Kantor Komisaris independen menjalankan fungsi
Akuntan Publik (KAP) sebagai pihak yang monitoring agar integritas laporan keuangan
independen dan kompeten. Hal ini dapat yang dihasilkan semakin baik (Widodo 2016).
mempengaruhi jasa yang diberikan, maka nilai
audit atau kualitas audit juga meningkat, Terkait dengan fenomena yang terjadi
sehingga KAP dituntut untuk bertindak dengan dan banyak topik yang dilakukan oleh beberapa
profesionalisme tinggi. peneliti sebelumnya, penelitian ini mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh Abdullah
Kualitas audit bisa terwujud apabila Chello Adriansano dan Nuryantoro (2015) yang
memenuhi standar audit yang berlaku umum. berjudul “Pengaruh independensi Auditor dan
Pengguna laporan keuangan menyatakan bahwa kualitas audit terhadap integritas laporan
kualitas audit terjadi jika auditor dapat keuangan”. Perbedaan penelitian terdahulu
memberikan jaminan bahwa tidak ada dengan penelitian ini terletak pada penambahan
kesalahan atau kecurangan ( fraud ) dalam variabel manajemen laba, komisaris
menyusun laporan keuangan (Akram et al., independen, studi kasus, dan tahun penelitian.
2017). KAP besar mempunyai alasan reputasi Tahun penelitian yang sekarang 2014-2017, dan
dan kekayaan (deep pocket) sehingga memiliki studi kasusnya pada perusahaan perbankan
hubungan positif dengan kualitas audit (Hamid yang terdaftar di BEI. Alasan penambahan
& Solikhah 2017). Penelitian ini membuktikan variabel manajemen laba karena ingin
kesesuaian hipotesis reputasi yang berargumen menegetahui kinerja laporan keuangan
bahwa KAP besar memiliki insentif untuk khususnya laporan keuangan perbankan apakah
mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki ada unsur permainan laba dalam menyusun
lebih banyak hubungan spesifik dengan klien laporan keuangan yang dilakukan oleh manajer.
yang akan hilang jika mereka memberikan Serta penambahan variabel komisaris
laporan yang tidak akurat. independen untuk mengetahui apakah sudah
Manajemen laba adalah sebuah memenuhi presentase ketentuan untuk posisi
tindakan manajer untuk memaksimumkan atau komisaris independen yang dibutuhkan. Peneliti
meminimumkan laba yang dilaporkan dalam memilih perusahaan perbankan sebagai sampel
penyusunan laporan keuangan dari unit yang penelitian karena peneliti ingin mengetahui
menjadi tanggung jawabnya dan tidak memiliki integritas laporan keuangan yang disajikan pada
hubungan terhadap perubahan profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen Efek Indonesia sudah sesuai atau masih banyak
laba sebagai upaya manajer perusahaan untuk kecurangan dalam menyusun laporan keuangan.
mempengaruhi informasi laba dalam laporan Berdasarkan latar belakang tersebut maka
keuangan (Putra 2012). Informasi yang penulis tertarik untuk mengambil judul
diberikan manajemen belum dapat dijamin “PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR,
bahwa laporan keuangan yang disajikan sesuai KUALITAS AUDIT, MANAJEMEN LABA,
dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. DAN KOMISARIS INDEPENDEN
Salah satu penyebab terjadinya manajemen laba TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN
yaitu adanya ketidakseimbangan penguasaan KEUANGAN ( Studi Kasus Pada
informasi yang dapat memicu timbulnya suatu Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di
kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi BEI Periode 2014-2017)”.
(information asymmetry).
198
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
199
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
Rahayu 2014). Manajemen laba diukur dengan Penugasan audit yang lama kemungkinan dapat
menggunakan model Modifikasi Jones. pula meningkatkan independensi karena
Modifikasi ini dirancang untuk menghilangkan akuntan publik sudah familiar, sehingga
kesalahan manajemen terhadap pendapatan. semakin tinggi independensi auditor maka akan
semakin baik integritas pelaporan keuangan
Komisaris Independen yang dihasilkan. Berdasarkan uraian tersebut,
Komisaris independen adalah suatu maka hipotesis alternatif yang dikemukakan
badan yang dibentuk perusahaan dengan adalah sebagai berikut :
anggotanya yang berisikan dewan komisaris H1 : Independensi Auditor berpengaruh
dari luar perusahaan dan memiliki fungsi untuk positif terhadap integritas laporan
menilai kinerja manajemen secara keseluruhan, keuangan
Linata dan Sugiarto (2012:80) dalam (Widodo
2016). Komisaris independen adalah anggota Pengaruh Kualitas Audit terhadap Integritas
Dewan Komisaris yang berasal dari luar emiten Laporan Keuangan
serta telah memenuhi persyaratan sebagai
komisaris independen. Pada Peraturan OJK Pada penelitian sebelumnya
Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan menunjukkan bahwa auditor memiliki berbagai
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan tingkat kualitas audit yang berbeda, hal ini
Publik pada pasal 20 ayat 2 dan 3. Komisaris untuk merespon permintaan klien yang
independen harus mendorong diterapkannya berbeda-beda terhadap kualitas audit (Hamid &
praktik tata kelola perusahaan yang baik. Solikhah 2017). Kualitas auditor adalah
Seorang komisaris independen dapat kemampuan profesional individu auditor dalam
menyampaikan pendapat yang berbeda dengan melakukan pekerjaannya. KAP yang besar
dewan komisaris dan harus dimasukan dalam cenderung independen dibandingkan dengan
laporan tahunan. KAP yang kecil. Penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan (2015) dan Widodo (2016)
menghasilkan temuan bahwa kualitas audit
berpengaruh positif terhadap integritas laporan
Perumusan Hipotesis keuangan, sedangkan penelitian yang dilakukan
Pengaruh Independensi Auditor terhadap oleh Hamid & Solikhah (2017) dan Tussiana &
Integritas Laporan Keuangan Lastanti (2016) menghasilkan temuan bahwa
kualitas audit memiliki pengaruh negatif
Independensi adalah standar umum terhadap integritas laporan keuangan.
nomor dua yang ditetapkan oleh (Ikatan
Akuntansi Indonesia) dalam (Hamid & Dengan demikian semakin tinggi
Solikhah 2017) yang menyatakan bahwa semua kualitas audit dan semakin besar ukuran KAP
yang berhubungan dengan independensi dan maka integritas laporan keuangan yang
sikap mental harus dipertahankan oleh seorang dihasilkan akan semakin baik. Semakin besar
auditor. Lamanya hubungan antara auditee ukuran KAP maka semakin baik integritas
dengan auditor dapat mengganggu independensi laporan keuangan yang dihasilkan. Hal ini
serta keakuratan auditor. Hal ini berarti semakin dikarenakan KAP besar lebih insentif untuk
lamanya hubungan relasi antara KAP-klien menghindari hal-hal yang dapat merusak
dapat mempunyai pengaruh yang merugikan reputasinya. Berdasarkan uraian tersebut, maka
terhadap independensi KAP (Subandono 2015). hipotesis alternatif yang dikemukakan adalah
sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Santoso
(2016), Subandono (2015) dan Setiawan H2 : Kualitas Audit berpengaruh positif
(2015)menghasilkan temuan bahwa terhadap integritas laporan keuangan
independensi memiliki pengaruh positif
terhadap integritas laporan keuangan,
sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Pengaruh Manajemen Laba terhadap
Hamid & Solikhah (2017) menghasilkan Integritas Laporan Keuangan
temuan bahwa independensi berpengaruh
negatif terhadap integritas laporan keuangan.
200
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
201
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model t Sig.
B Error Beta
(Constant) .171 .483 .354 .724
INDP AUD -.077 .179 -.043 -.433 .666
KUA AUD .017 .228 .008 .074 .941
MNJ LB 2.037E-013 .000 .314 3.193 .002
KOMI 1.750 .695 .251 2.517 .014
Sumber: Data diolah SPSS 21 tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y= 0,171 – 0,077X1 + 0,017X2 + 2,037E13X3 + 1,750X4
Hasil Uji F
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 4,066 dengan nilai
signifikan 0,004 sedangkan nilai F tabel sebesar 2,31. Hal ini berarti nilai F hitung lebih besar dari F
tabel, maka model regresi menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan atau dapat dikatakan
202
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
terdapat pengaruh signifikan antara variabel Independensi Auditor, Kualitas Audit, Manajemen Laba,
dan Komisaris Independen terhadap variabel Integritas Laporan Keuangan dalam penelitian ini.
Berdasarkan tersebut menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar .146 yang berarti 14,6%
integritas laporan keuangan dipengaruhi oleh variabel independensi auditor, kualitas audit,
manajemen laba, dan komisaris independen, sedangkan sisanya 85,4% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti oleh peneliti.
203
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
ukuran KAP maka integritas laporan keuangan yang berarti semakain besar manajemen laba
yang dihasilkan akan semakin baik. Hasil yang dilakukan maka integritas laporan
penelitian ini tidak mendukung penelitian yang keuangan akan semakin buruk. Hasil
dilakukan oleh Hamid & Solikhah (2017), penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
serta penelitian yang dilakukan oleh Tussiana yang dilakukan oleh Sari & Rahayu (2014)
dan Lastanti (2016) yang menyatakan bahwa yang menyatakan bahwa manajemen laba
kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh signifikan dengan integritas
integritas laporan dan menyatakan adanya laporan keuangan dan memiliki koefisien
hubungan negatif antara kualitas audit dengan negatif yang berarti semakin kecil manajemen
integritas laporan keuangan yang berarti laba yang dilakukan maka integritas laporan
semakin kecil kualitas audit KAP maka keuangan semakin baik.
integritas laporan keuangan semakin rendah.
Pengaruh Komisaris Independen Terhadap
Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Integritas Laporan Keuangan
Integritas Laporan Keuangan Hipotesis ke empat yang menyatakan
Hipotesis ketiga yang menyatakan komisaris independen berpengaruh positif
manajemen laba berpengaruh negatif terhadap terhadap integritas laporan keuangan
integritas laporan keuangan tidak terdukung. terdukung. Hal tersebut dibuktikan dengan
Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hasil pengujian pada penelitian ini
pada penelitian ini memperoleh nilai koefisien memperoleh nilai signifikan 0,014 < 0,05 yang
sebesar 2,037E-013 yang menunjukkan berarti bahwa komisaris independen memiliki
hubungan positif yang berarti bahwa semakin pengaruh signifikan terhadap integritas
besar tingkat manajemen laba maka integritas laporan keuangan, dengan nilai koefisien dari
laporan keuangan akan semakin buruk, dengan komisaris independen pada penelitian ini
nilai signifikan 0,002 < 0,05 yang berarti sebesar 1,750 yang menunjukkan hubungan
manajemen laba memiliki pengaruh signifikan positif yang berarti dengan koefisien positif
terhadap integritas laporan keuangan, dengan menunjukkan bahwa semakin tinggi
nilai uji t yang menghasilkan nilai t hitung presentase komisaris independen dalam
sebesar 3.193 lebih besar dari t tabel 1,66105 perusahaan maka integritas laporan keuangan
dalam penelitian ini manajemen laba yang dihasilkan semakin baik. Hal ini juga
berpengaruh positif terhadap integritas laporan didukung oleh uji t yang menghasilkan nilai t
keuangan. Manajemen laba merupakan hitung 2,517 lebih besar dari t tabel 1,66105.
campur tangan manajemen dalam penyusunan Komisaris independen pada suatu
keuangan ekstrnal untuk menguntungkan diri perusahaan dapat mempengaruhi integritas
sendiri. laporan keuangan yang dihasilkan oleh
Penelitian ini sesuai dengan teori manajemen, dengan demikian maka
keagenan asumsi sifat dasar manusia manajer perusahaan yang memiliki komisaris
sebagai manusia akan bertindak opportunistic independen yang sesuai maka integritas
yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya. laporan keuangan yang dihasilkan akan baik.
Alasan penelitian ini tidak didukung karena Hasil penelitian ini mendukung penelitian
kurangnya mekanisme pengawasan yang tepat yang dilakukan oleh Savero (2017), Setiawan
di dalam perusahaan, sehingga manajemen (2015), dan Subandono (2015) yang
memanfaatkan fleksibilitasnya untuk menyatakan bahwa komisaris independen
kepentingan pribadi. Hal ini apabila terjadi berpengaruh signifikan terhadap integritas
suatu kondisi dimana pihak manejemen tidak laporan keuangan dan memiliki hubungan
dapat mencapai target laba, maka manajemen yang positif yang berarti semakin tinggi
akan memanfaatkan fleksibilitas untuk presentase komisaris independen dalam
memodifikasi laba yang dilaporkan. perusahaan maka integritas laporan keuangan
Penelitian ini mendukung penelitian yang dihasilkan semakin baik. Penelitian ini
yang dilakukan oleh Putra (2012) yang tidak mendukung penelitian yang dilakukan
menyatakan bahwa manajemen laba oleh Hamid & Solikhah (2017) serta penelitian
berpengaruh signifikan terhadap integritas Santoso (2016) yang menunjukkan bahwa
laporan keuangan dan memiliki nilai positif komisaris independen tidak berpengaruh
204
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
205
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
206
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 16 No. 1 Tahun 2019
207