Anda di halaman 1dari 7

Apa itu Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu


penyebab utama kematian prematur di dunia. Hipertensi adalah Suatu kondisi ketika tekanan
darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas
140/90, dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120. Jika tidak segera ditangani, hipertensi
bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal
jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Tahukah ayah?

Hipertensi memiliki julukan “Si Pembunuh Senyap”

Mengapa?

Karena memiliki gejala tanpa keluhan dan baru bisa tahu setelah terjadi komplikasi

Pravelensi Hipertensi di Indonesia

Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk
usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di
Papua sebesar (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang,
sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017, menyatakan bahwa dari 23,7 %
dari 1,7 juta Kematian di Indonesia tahun 2016 tersebab Hipertensi.
Pravelensi hipertensi
tertinggi di Kalimantan Pravelensi hipertensi
terendah di papua

Gejala

Hipertensi

Pada umumnya Hipertensi tidak disertai dengan gejala atau keluhan tertentu.

Keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi adalah :

 Sakit kepala. Pusing


 Jantung berdebar-debar. Rasa sait di dada
 Gelisah
 Penglihatan kabur
 Mudah lelah. Dll
Faktor Resiko Hipertensi

ada faktor hipertensi yang tidak bisa diubah yaitu :

1. Umur
2. Riwayat Keluarga
3. Jenis Kelamin
Selain itu ada juga faktor resiko hipertensi yang dapat diubah untuk meminimalisir terjadinya
hipertensi pada bapak – bapak :

1. Merokok

2. Mengkonsumsi Garam yang Berlebih


3. Berat Badan Berlebih atau Kegemukan

4. Kurang Aktivitas Fisik

5. Konsumsi alkohol berlebih

Pencegahan Hipertensi

Hipertensi dapat dicegah dengan :

1. Mengurangi konsumsi garam (jangan lebih dari 1 sdt/hari)


2. Melakukan aktivitas fisik (30 menit/hari 5 kali seminggu)

3. Tidak merokok dan menghindari asap rokok

4. Menghindari minuman alkohol

5. Mempertahankan Berat Badan Ideal


6. Diet dengan gizi seimbang

Alasannya memilih tema ini

Alasannya adalah dikarenakan seorang Bapak merupakan pemegang role model dalam keluarga
dimana bapak didalam keluarga terlibat dalam membentuk peraturan rumah tangga terkait dalam
pemenuhan gizi di keluarga. Masih banyak bapak yang tidak menerapkan asupan gizi seimbang
pada diri sendiri maupun keluarga dan kurang peduli akan bahaya penyakit hipertensi. Yang
mana sekarang kita ketahui bahwa banyak sekali bapak bapak yang badan dan perutnya mulai
membesar dikarenakan asupan makanan yang berlebih dan juga kebiasaan merokok,
mengkonsumsi minuman beralkohol yang mana itu semua merupakan faktor resiko hipertensi
yang harus dihindari agar tidak terjadi pada bapak-bapak. Hal tersebut juga jika tidak diatasi
maka akan menimbulkan faktor resiko untuk anggota keluarga lainnya seperti anak yang akan
terkena faktor resiko genetik hipertensi bahkan bisa terkena penyakit degeneratif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai