Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:
Ahmad Fakhri Hutauruk, M.Pd.
Andres M Ginting, M.Pd
LATAR BELAKANG
Pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum
sekolah di Indonesia mulai dikenal sejak
diberlakukannya mata pelajaran Civics tahun
1962. Selanjutnya mata pelajaran tersebut
berganti nama menjadi Pendidikan Kewargaan
Negara dan Kewargaan Negara tahun 1968,
Pendidikan Moral Pancasila tahun 1975,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
tahun 1994, dan Pendidikan Kewarganegaraan
tahun 2003.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran dengan visi utama
sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat
multidimensional. Ia merupakan pendidikan nilai
demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial,
dan masalah pendidikan politik. Namun yang
paling menonjol adalah sebagai
pendidikan nilai dan pendidikan moral. Oleh
karena itu secara singkat Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan dinilai sebagai mata
pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai
dan moral.
Landasan PKN adalah Pancasila dan
UUD 1945, yang berakar pada
nilainilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia, tanggap pada
tuntutan perubahan zaman, serta
Undang Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
APA ITU PKn
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan bidang studi yang bersifat
multifaset dengan konteks lintas bidang
keilmuan, dan merupakan bidang kajian yang
mutidimensional sebagai integrasi dari disiplin
ilmu politik, hukum, pendidikan, psikologi, dan
disiplin ilmu lainnya yang dapat mendukung
pembentukan warga negara yang baik.
Karakteristik Mata Pelajaran PKn
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki
komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan NKRI
2. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
3. Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
4. Komitmen terhadap Kesadaran belanegara
5. Ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan
perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
6. PPKn Fokus pada pembentukan warganegara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman
cita-cita nasional /tujuan negara.
2. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang
bertanggung jawab dalam menyelsaikan masalah
pribadi, masyarakat dan negara.
3. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat
membuat keputusan-keputusan yang cerdas.
4. Wahana untuk membentuk warga negara yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada
bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan
dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai
dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
isu Kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab,
serta bertindak secara sadar dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lain. Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
PKn dinilai sebagai mata pelajaran yang mengusung misi
Pendidikan Nilai dan Moral, dengan alasan sebagai berikut:

1. Materi PKn adalah Konse-konsep nilai Pancasila dan


UUD 1945 beserta dinamika perwujudan dalam
kehidupan masyarakat negara Indonesia
2. Sasaran akhir belajar PKn adalah perwujudan nilai-
nilai tersebut dalam prilaku nyata dalam kehidupan
sehari-hari
3. Proses pembelajaran menuntut terlibatnya
emosional,intelektual,dan sosial dari peserta didik
dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan hanya
dipahami (bersifat kognitif) tetapi dihayati (bersifat
objektif) dan dilaksanakan (bersifat prilaku).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai