Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sirait, Lydia Veronica

NPM : 19221043
Kelas : AK-3B
Latihan Soal CH4- Pajak Penghasilan
1. Yang bukan termasuk ke dalam Pajak Penghasilan Yaitu = C. PPN
 PPN itu sendiri, Pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang
dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKP), dimana objek pengenaan nya ialah Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa
Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha, Impor Barang Kena
Pajak
2. Yang termasuk ke dalam Subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi = A. Subjek PPh Dalam Negeri OP
 WP yang dikenai pajak seperti wajib pajak orang pribadi yang dimana wajib pajak ini memiliki
gaji Rp.4.500.000/bulan atau Rp.54.000.000 setahun dan orang yang bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan.
3. Yang tidak termasuk ke dalam bukan subjek pajak penghasilan orang pribadi/badan = D. Badan Usaha
Tetap (BUT) yang menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia.
 Karena BUT mempunyai penghasilan tetap di Indonesia maka dari itu BUT di kenakan pajak
4. Yang termasuk ke dalam Pajak Penghasilan Final = A. Penghasilan berupa bunga deposito, penghasilan
dari transaksi pengalihan harta, dan penghasilan berupa hadiah/undian.
 Pengenaan Objek pajak tersebut di perlukan beberapa pertimbangan antara lain : Pemerataan
dalam pengenaan pajaknya; dan-memerhatikan perkembangan ekonomi dan moneter, atas
penghasilan-penghasilan tersebut perlu diberikan perlakuan tersendiri dalam pengenaan
pajaknya. Dan perlu adanya dorongan dalam rangka perkembangan investasi dan tabungan
masyarakat
5. Kategori PPh Pasal 21 diantaranya adalah = Pegawai dan bukan pegawai, Penerima pensiun dan
pesangon, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
 Yang dikategorikan Pajak atas penghasilan yaitu Subjek pajak yang memiliki penghasilan berupa
gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa
pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi subjek pajak dalam negeri.
6. Manakah tarif yang paling tepat untuk Penghasilan PPh Pasal 21 dengan nominal 0-50 juta = A. 5%
 Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh No. 36/2008, perhitungan tarif pajak pribadi
menggunakan tarif progresif dimana penghasilan 0-50Juta dikenakan tarif 5%.
7. Badan usaha apa sajakah yang dikenakan PPh Pasal 22 = Badan usaha yang bergerak di bidang usaha
industry semen, Badan usaha yang bergerak di bidang usaha industry baja, Badan usaha yang bergerak
di bidang usaha industry otomotif.
 Karna PPh 22 ini dikenakan pada wajib pajak badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah
maupun swasta yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor, impor dan re-impor.
8. Berapa besar tarif atau pungutan pajak atas impor dengan menggunakan Angka Pengenal Impor (API)
= 2,5% x nilai impor
 Nilai impor itu sendiri adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan Bea Masuk
(BM) yaitu Cost Insurance and Freight (CIF) ditambah dengan Bea Masuk dan pungutan lainnya
yang dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan kepabeanan di bidang
impor
9. Berapa besar tarif atau pungutan pajak atas penjualan hasil produksi kertas dan semen = C. Kertas :
0,1% x DPP PPN, Semen: 0,25% X DPP PPN
 Besarnya tarif pemungutan yang diterapkan terhadap wajib pajak yang tidak memiliki NPWP
lebih tinggi 100% daripada tarif yang diterapkan terhadap wajib pajak yang dapat menunjukkan
NPWP. Ketentuan ini berlaku untuk pemungutan PPh Pasal 22 yang bersifat tidak final. Seperti
Kertas, Semen, Baja, Otomotif.
10. Berdasarkan PMK 141/PMK.03/2015, manakah yang termasuk ke dalam objek PPh Pasal 23 atas jasa
= Jasa pembukuan, akuntansi dan atestasi laporan, Jasa penyedia tenaga kerja, Jasa pembersihan septi
tank
 Pajak Penghasilan Pasal 23 itu sendiri adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas
modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.
Pihak pemberi penghasilan (pembeli atau penerima jasa) akan memotong dan melaporkan PPh
pasal 23 tersebut kepada kantor pajak.
11. Berapakah tarif PPh Pasal 23 untuk sewa kendaraan dan pajak dividen yang merupakan wajib pajak
dalam negeri = A. Sewa kendaraan 2%, dividen 15%
 Besarnya pph pasal23 yang dipotong sebesar 15% dari jumlah bruto atas Deviden, Bunga
termasuk Premium, Diskonto, Royaliti, Hadiah, Penghargaan, Bonus yang telah dipotong pajak
penghasilan pasal 21. Dan tarif sebesar 2% untuk objek pajak lainnya seperti sewa, dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, imbalan sehubungan dengan jasa dan
lain lain.
12. Penghasilan atas sewa tanah/bangunan masuk ke dalam Pajak Penghasilan apa =C. PPh Pasal 4(2)
 Pada dasarnya terdapat dua aspek perpajakan atas sewa tanah dan bangunan, yakni PPh Pasal 4
ayat (2) dan PPN.  Jenis PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Final ini dikenakan pada wajib pajak badan
maupun wajib pajak pribadi atas beberapa jenis penghasilan yang mereka dapatkan dan
pemotongan pajaknya bersifat final.
13. Berapakah tarif PPh Pasal 4(2) untuk sewa tanah/bangunan = A. 5%
 PPh Final Pasal 4 ayat (2) ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan, transaksi atau lainnya
yang telah ditentukan pada objek-objek PPh 4 ayat (2)
14. Dalam PPh Final PP 23/2008, objek pajak penghasilan dari usaha yang dijalankan dengan jumlah
penghasilan/omset/peredaran bruto mencapai kurang dari = B. 4,8 milyar dalam satu tahun pajak
 Batasan nilai tersebut secara eksplisit menargetkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
sebagai target pajak. Dan karena Pemerintah memang ingin merangkul sebanyak mungkin
UMKM untuk masuk dalam sistem perpajakan.
15. Berapakah tarif PPh Final PP 23/2018 yang telah ditetapkan pemerintah adalah sebesar = A. 0,5%
dari penghasilan/total omzet (peredaran bruto) per bulan.
 Tarif 0,5% ini di tunjukan untuk Wajib Pajak orang pribadi, Wajib Pajak badan berbentuk
koperasi, CV, firma, atau PT yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan peredaran
bruto di bawah Rp 4,8 miliar.
 Yang tidak dikenai Tarif pajak 0,5% ialah Wajib pajak dengan penghasilan yang diperoleh di luar
negeri yang pajaknya terutang atau telah dibayar di luar negeri, Wajib pajak yang
penghasilannya telah dikenai PPh yang bersifat final dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan tersendiri.

Esai
1.Yola bekerja di PT. Z sebagai staf perpajakan. Suatu ketika, ada tagihan kepada PT. Z dari PT. A atas
tagihan sewa kendaraan yang harus dibayarkan oleh PT. Z pada bulan Maret 2020 sebesar Rp5.000.000.
 Jawaban PPh 23 yaitu dikenakan tarif 2% untuk sewa dan penghasilan lain lain
Besar Pemotongan PPh 23 = Rp.5.000.000 * 2% = Rp.100.000
PT. Z membayar tagihan sebesar Rp.4.900.000, serta memberikan bukti potongan PPh pasal 23
sebesar Rp.100.000 kepada PT.A
2. Tn. Agung memiliki usaha sewa tanah dan bangunan di Bogor. Pada suatu hari, Tn.Radi menyewa
bangunan milih Tn. Agung selama 1 bulan dengan harga Rp10.000.000.
 Jawaban PPh yang akan dipotong oleh untuk Tn. Agung atas sewa bangunan yaitu PPh Final atau
PPh pasal 4 ayat 2 dimana dikenakan tarif pajak 10%
10%*Rp.10.000.000 = Rp.1.000.000
 Tagihan yang akan diterima oleh Tn. Agung dari Tn. Radi sebagai penyewa bangunan sebesar
Rp.9.000.000, Serta menyertakan bukti pemotongan pajak PPh Final sebesar Rp.1.000.000
3. PT. PLN pada bulan Juni 2020 membagikan dividen sebesar Rp1.000.000.000 kepada pemegang
saham yang terdiri dari 90% Yayasan Pensiunan Karyawan PT. PLN dan 10% dan kepada Tn. Agus
 Berapakah tarif PPh atas dividen untuk pemotongan kepada para pemegang saham tersebut
Yayasan Pensiunan Karyawan PT.PLN 15 % * ( 90% * Rp.1.000.000.000 )
15% * ( Rp. 900.000.000 )
Potongan PPh Pasal 23 untuk Yayasan sebesar Rp. 135.000.000
Tn. Agus 15% * ( 10% * Rp.1.000.000.000 )
15% * ( Rp. 100.000.000 )
Potongan PPh Pasal 23 untuk Tn. Agus sebesar Rp.15.000.000
 Berapakah Dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham setelah dilakukan
pemotongan pajak ?
Yayasan Pensiunan Karyawan PT.PLN Rp.900.000.000 – RP.135.000.000 = Rp.765.000.000
Tn. Agus Rp. 100.000.000 – Rp. 15.000.000 = Rp.85.000.000

Anda mungkin juga menyukai