Anda di halaman 1dari 2

WHO Jelaskan soal Efek Samping Setelah Disuntik Vaksin

Covid-19
24 Mar 2021

Program vaksinasi Covid-19 mulai dijalankan di beberapa negara di dunia termasuk di


Indonesia. Hal itu dilakukan untuk meredakan pandemi virus corona yang terjadi lebih dari
setahun ini.  Namun terkait vaksinasi, sejumlah orang masih khawatir mengenai efek atau
reaksi setelah dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut. 

Staff bagian Keamanan Obat dan Vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Ayako
Fukushima memberi penjelasan mengenai efek samping atau reaksi setelah vaksinasi Covid-
19 melalui akun Twitter @WHO, Minggu (21/2/2021). 
Dia menjelaskan gejala umum yang terjadi, serta tindakan yang dilakukan bila mendapati
gejala yang cukup parah. "Ketika Anda divaksinasi, beberapa efek samping adalah hal
normal dan sudah diperkirakan. Ini menandakan bahwa tubuh Anda sedang membangun
perlindungan terhadap virus," kata Fukushim

Reaksi kurang dari seminggu Dalam pengembangan vaksin Covid-19, setiap otoritas
kesehatan di masing-masing negara melakukan pengujian ketat. Pengujian ini termasuk
memperkirakan dan mengurangi risiko yang terjadi setelah vaksinasi, sehingga vaksin aman
untuk semua orang yang menerimanya.

Fukushima menjelaskan beberapa reaksi umum yang terjadi setelah vaksinasi. Reaksi umum
tersebut,
meliputi:
Nyeri atau kemerahan di sekitar tempat suntikan
Demam ringan Kelelahan
Sakit kepala
Nyeri otot atau sendi.
Ia menjelaskan bahwa reaksi umum ini hanya berlangsung kurang dari seminggu.
Bila lebih dari seminggu efek samping tidak juga hilang, maka perlu segera menemui
layanan kesehatan. "Jika gejala Anda lebih parah atau berlangsung lebih dari seminggu, beri
tahu petugas kesehatan yang memberi Anda vaksin," jelas Fukushima
Apabila terjadi efek samping Pelaporan terhadap reaksi berat atau yang terjadi lebih dari
seminggu, dinilai perlu dan penting.
Fukushima menjelaskan bahwa pelaporan dapat melindungi penerima vaksin dan membantu
orang lain dari reaksi serupa. "Ini melindungi Anda dan membantu menjaga vaksin tetap
aman untuk orang lain," ujar Fukushima.
Tahapan yang dilakukan bila seseorang melaporkan reaksi negatif atau berat terhadap vaksin
Covid-19: Petugas kesehatan akan mengobati gejala yang dialami penerima vaksin Otoritas
kesehatan akan melakukan penyelidikan terperinci tentang penyebab gejala, seberapa umum
gejala tersebut di komunitas atau negara, Mengecek apakah gejala tersebut mungkin terkait
dengan masalah penyimpanan, pengangkutan, atau administrasi vaksin. Jika ada dugaan
reaksi berat, otoritas kesehatan dapat menangguhkan penggunaan vaksin. WHO mendukung
penyelidikan ini dan melacak reaksi terhadap vaksin di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai