Anda di halaman 1dari 20

HERBAL MEDICINE

Moch. Amrun Hidayat


Obat Herbal (Herbal Medicine) : Apa yang
perlu disampaikan pada mahasiswa farmasi dan
mahasiswa kedokteran ?
Pendahuluan

Pengertian
Obat herbal atau Herbal medicine :
Bahan baku atau sediaan yang berasal dari
tumbuhan yang memiliki efek terapi atau
efek lain yang bermanfaat bagi kesehatan
manusia; komposisinya dapat berupa bahan
mentah atau bahan yang telah mengalami
proses lebih lanjut yang berasal dari satu
jenis tumbuhan atau lebih (WHO, 2005; 2000)
Pendahuluan

Produksi :
Melalui proses ekstraksi, fraksinasi,
purifikasi, pemekatan atau proses fisika
lainnya, atau diproduksi melalui proses
biologi.
Pendahuluan

Penggunaan :
Dikonsumsi secara langsung,
Digunakan sebagai bahan baku produk
herbal.
Pendahuluan

Faktor pendorong peningkatan penggunaan


Obat herbal :
1. Meningkatnya usia harapan hidup pada
saat prevalensi penyakit kronik
meningkat.
2. Adanya kegagalan penggunaan obat
modern untuk penyakit tertentu seperti
kanker,
3. Semakin meluasnya akses informasi obat
herbal di seluruh dunia.
Regulasi

Regulasi mengatur obat herbal sebagai obat


yang diresepkan, obat bebas ( OTC = over the
counter), obat swamedikasi, suplemen
makanan, makanan kesehatan, makanan
fungsional atau kategori lainnya.
Regulasi

Indonesia
Obat bahan alam Indonesia dikelompokkan
menjadi :
1. Jamu
2. Obat herbal terstandar
3. Fitofarmaka ( BPOM, 2004)
Regulasi

Indonesia
Obat bahan alam Indonesia dikelompokkan
menjadi :
1. Jamu : berdasarkan data empiris (umum)
2. OHT : dibuktikan secara ilmiah/pra klinik
(medium)
3. Fitofarmaka : dibuktikan berdasarkan uji
klinik ( medium dan tinggi)
Regulasi

Indonesia
Melarang adanya penambahan BKO pada
segala jenis obat herbal.
BKO : Bahan Kimia Obat
Regulasi

BKO
Furosemid = jamu darah tinggi
Diazepam = jamu penenang
Deksametason, fenilbutazon, antalgin = jamu
pegal linu atau rematik.
Teofilin dan kofein = jamu sesak nafas
Regulasi

TUGAS :
Tuliskan contoh obat herbal yang beredar di
Indonesia beserta status pendaftarannya serta
industri/produsen obat herbal tersebut.
MONOGRAFI Herbal

Monografi :
Uraian yang menyeluruh dari suatu obat atau
sediaan obat mengenai pemerian, sifat fisika,
sifat kimia, sifat fisikokimia, efek
farmakologi, toksisitas, stabilitas,
penyimpanan dan lain sebagainya sebagai
acuan/standar dalam kontrol kualitas obat
atau sediaan obat.
MONOGRAFI Herbal

Monografi :
Buku acuan/standar resmi :
• Materia Medika Indonesia
• Farmakope Herbal Indonesia
• Ekstra Farmakope Herbal Indonesia.
WHO atau asosiasi bidang herbal :
• ESCOP (The European Scientific Cooperative
On Phytotherapy)
• ASP (American Society of Pharmacognosy)
MONOGRAFI Herbal

Monografi :
JURNAL :
• Planta Medica
• Fitoterapia
• Phytomedicine
• Natural Products
• Phytochemistry
Dan lain sebagainya
Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan :
Teh obat, serbuk terstandar, ekstrak dan lain
sebagainya.
Bentuk sediaan konvensional : tablet, kapsul,
pil, larutan, suspensi dan lain sebagainya.
Diuraikan sesuai dengan : CPOTB (Cara
Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik)
merupakan pedoman produksi sediaan obat
herbal oleh Industri Obat Tradisional (IOT)
atau Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT).
Efikasi

Acuan standar untuk menguji efikasi suatu


jenis terapi atau pengobatan adalah uji klinik
acak (RCT = Randomized Clinical Trial).

Data klinik merupakan hal penting untuk


mengetahui efikasi obat herbal.

Catatan : Cari data klinik dari sediaan herbal


(Fitofarmaka).
Interaksi Obat-Herbal

Herbal : dapat memiliki efek yang


menyerupai, memperkuat atau melawan efek
yang ditimbulkan obat.

Interaksi obat dengan herbal dapat


menyebabkan perubahan ketersediaan hayati
(bioavaibilitas) dan efikasi obat.
Interaksi Obat-Herbal

Contoh :
Interaksi antara warfarin dengan ginkgo,
bawang putih (Allium sativum) dan dong quai
(Angelica sinensis).. Interaksi berpotensi
menimbulkan perdarahan.
Hati-hati... Tindakan operasi : setidaknya 2
minggu terhitung dari konsumsi terakhir
obat herbal tersebut.
Interaksi Obat-Herbal

Contoh :
Interaksi antara obat OTC (Over The Counter-
Obat Bebas) - herbal.
Interaksi kortikosteroid dengan licorice
(Glycyrrhyza glabra).
Potensi efek kortikosteroid akan meningkat,
sehingga dosis kortikosteroid perlu
diturunkan.
KESIMPULAN

Aspek yang harus disampaikan kepada


mahasiswa farmasi :
Aspek regulasi, moografi, bentuk sediaan,
efikasi dan interaksi obat-herbal.

Anda mungkin juga menyukai