Sedangkan Prinsip pembuatan soal yaitu: Substansi, Konstruksi dan bahasa. sebuah soal
kadang dinyatakan sulit karena bahasa soal yang kurang bisa dipahami oleh pembaca soal.
Kisi-kisi soal yang baik adalah kisi-kisi yang bisa juga dipakai oleh orang lain. Artinya
jika pembuat kisi-kisi dengan pembuat soal adalah orang yang berbeda maka pembuat soal bisa
membuat soal sesuai dengan harapan si pembuat kisi-kisi soal.
Apa saja yang harus kita siapkan untuk membuat kisi-kisi soal(untuk mempermudah kita
dalam membuat kisi-kisi):
1. Silabus
2. KKO=Kata Kerja Operasional
3. Materi Pelajaran yang akan diujikan
Penulisan soal bentuk uraian membutuhkan kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan soal meliputi:
Pilihan ganda yang baik mempunyai beberapa bagian. Nana Sudjana (2009) berpendapat
bahwa soal pilihan ganda terdiri dari :
1. Stem merupakan pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
2. Option merupakan sejumlah pilihan atau alternative jawaban
3. Kunci merupakan jawaban yang benar atau yang paling tepat
4. Distraktor merupakan jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban
Kelompok Matriks
1. Kompetensi Dasar
2. Materi yang akan diberikan/dijadikan soal
3. Indikator
4. Nomor urut soal (jika diperlukan)
Salah satu unsur penting dalam komponen matriks adalah indikator. Indikator adalah
rumusan pernyataan sebagai bentuk ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Dalam praktiknya, penggunaan kata
kerja operasional untuk setiap indikator harus disesuaikan dengan domain dan jenjang
kemampuan yang diukur. Berikut contoh rumusan kata kerja operasional.
1. Domain Kognitif :
a. Pengetahuan/ingatan : mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi nama,
menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali,
memilih, menyatakan, dan sebagainya.
b. Pemahaman : mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan, menjelaskan,
menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukiskan kata-kata sendiri,
meramalkan, menuliskan kembali, meningkatkan, dan sebagainya.
c. Penerapan : menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan dengan teliti,
menjalankan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan, dan sebagainya.
d. Analisa : mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan,
membuat garis besar, menghubungkan, merinci, dan sebagainya.5) Sintesa : menggolongkan,
menggabungkan, menghimpun, menciptakan, merencanakan, menjelaskan, membangkitkan,
mengorganisir, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, dan sebagainya.
e. Evaluasi : menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengeritik, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, dan sebagainya.
2. Domain Afektif :
a. Kemauan menerima : bertanya, memilih, menggambarkan, mengikuti, memberi, berpegang
teguh, menjawab, menggunakan, dan sebagainya.
b. Kemauan menanggapi : menjawab, membantu, memperbincangkan, memberi nama,
menunjukkan, mempraktikkan, mengemukakan, membaca, melaporkan, menuliskan,
memberitahu, dan sebagainya.
c. Berkeyakinan : melengkapi, menggambarkan, membeda-bedakan, mengusulkan, bekerjasama,
mencoba, dan sebagainya.
d. Ketekunan, ketelitian : merevisi, melaksanakan, memeriksa kebenaran, melayani, dan
sebagainya.
3. Domain psikomotor :
Menirukan, menggunakan, artikulasi (mengucapkan dengan nyata, menyatukan dengan
menyambung), mewujudkan, membina, menukar, membersihkan, menyusun, menghubungkan,
melatih, mengikuti, membuat bagan, melokalisir, mengikat, mencampur, mengasah/menajamkan,
mengaduk, mengerjakan dengan teliti, memulai, memanaskan, mengidentifikasi, dan sebagainya.
INDIKATOR SOAL
Indikator soal berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat
soal. Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dg kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah :
1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
4. Dapat dibuatkan soalnya.
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang
diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus
mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan
harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan
aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik disajikan dalam tabel 2, 3, dan 4.
CATATAN PENTING!
- Indikator soal dikembangkan dari IPK (indikator pencapaian kompetensi) (IPK bisa lihat
di silabus)
- Satu indikator pencapaian kompetensi tidak harus menjadi 1 indikator soal. Artinya bisa
dikembangkan menjadi beberapa indikator soal.
- Satu indikator soal tidak harus menjadi 1 soal, dalam referensi lain menyebutkan bahwa 1
indikator soal hanya menjadi 1 soal. Keduanya kami belum menemukan referensi yang valid.
(silahkan masukannya jika ada sumber yang lebih valid)
- Dalam membuat indikator soal harus sudah membayangkan menjadi soal apa (Pilihan
ganda/Isian singkat/ Uraian)
- Kisi-kisi ada 2 macam yaitu kisi-kisi terbuka dan kisi-kisi tertutup.
- titik-titik pada soal yang letaknya di akhir hanya 4 titik saja (1 titik penutup kalimat & 3 titik
untuk kata/kalimat yang dihilangkan), Jika di tengah-tengah maka hanya 3 titik. Misal : 1. Ir.
Soekarno lahir di kota … .
Contoh format Kisi-kisi soal
No SK/KD IPK Kls Materi Indikator Bentu No. Soal Tingkat
k Soal Soal
NB. Format Kisi-kisi Soal banyak Versi, namun ini versi lengkapnya
Cukup Sekian Dulu dari kami, Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi kita semua
dan pendidikan di Indonesia akan lebih baik dengan hadirnya guru-guru yang professional dan
berkualitas. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, mohon kritikan guna
memperbaiki tulisan kami. Boleh di share jika bermanfaat.