Anda di halaman 1dari 10

Membuat Kisi-Kisi Soal 

Yang Baik Dan Benar


Cara Membuat Kisi-Kisi Soal
Cara Mudah Membuat Kisi-Kisi Soal Yang benar
Selamat Malem Sahabat Semua ! Kali ini kami akan berbagi tentang cara membuat kisi-
kisi soal yang baik dan benar sehingga menjadi soal yang berkualitas. Lalu bagaimana cara
mudah dalam membuat kisi-kisi soal semester / ujian tengah semester (MID/PTS) yang baik dan
benar? Silahkan anda simak baik-baik cara yang mudah membuat kisi soal berikut. Langkah
mudah membuat kisi-kisi soal ini saya dapat dari forum KKG kelas 6 kecamatan Puger yaitu
tentang pembuatan kisi-kisi soal beberapa hari lalu, tapi jujur saat itu saya tidak hadir dalam
pelatihan membuat kisi-kisi soal tersebut, karena ada kesibukan yg lain, tetapi saya dulu pernah
ikut pelatihan 2 kali beberapa tahun lalu syukur Alhamdulillah kami menjadi pengurus sekaligus
tim revisi dalam forum kkg kecamatan yang punya proyek membuat kisi-kisi soal semester dan
bedah kisi-kisi soal UASBN/UN kelas 6 SD/MI.
Atas bekal yang sudah ada itu kami terus menggali ilmu dari mbah google dalam
menyusun kisi kisi soal semester yang baik dan benar. Akan tetapi ada sebagian teman yang gak
terima karena ilmu yang saya peroleh akhir-akhir ini dari si mbah, bahkan menganggap saya
tidak tahu…. Hmmmm, seperti apa kualitas orang itu ya? He he he … ternyata hanya
bermodalkan S O K saja, alias sok tahu. Jujur selama 2 tahun ini kami sudah tidak membuat kisi-
kisi soal tersebut tapi terus kami cari informasi di mbah google.
Sekarang sudah modern kalau sudah banyak fasilitas kenapa tidak kita mafaatin aja
dengan baik, contohnya membuat kisi kisi soal semester yang baik dan benar, membuat soal
ulangan yang baik/ kisi-kisi UKK.
Dulu di awal-awal kuliah Pemahaman bahwa soal ulangan itu dibuat berdasarkan
indikator pencapaian kompetensi. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar, dan juga tidak
sepenuhnya salah lo……. Alhasil setelah tahu, ternyata indikator dalam membuat kisi-kisi soal
itu berbeda dengan indikator pencapaian kompetensi yang ada di silabus. Lalu kenapa karena
dari Indikator Pencapaian Kompetensi Tersebut bisa muncul banyak indikator soal. Oh, ya….
Mari kita ke pembahasan inti tetang membuat kisi-kisi soal semester / UAS / UKK dengan baik
dan benar. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Seorang guru tentu sudah terbiasa melakukan ulangan kepada anak didik. Fungsi dari tes
tersebut bisa macam-macam. diantaranya adalah untuk mengetahui kelemahan, untuk mengukur,
untuk memperbaiki dll. Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana dijelaskan
di Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, bahwa maksud
terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran. Secara garis besar, Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya
adalah:
1.    Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian
harus mengacu pada rumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata
pelajaran
2.    Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan antara lain :
dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran
yang digunakan guru, media pembelajaran.
3.    Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Beberapa tes yang harus dilakukan seorang guru antara lain:
1.    Ulangan harian: Ulangan ini dilakukan minimal setelah 1 KD selesai
2.    UTS : Ulangan ini dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran setengah dari jumlah KD yang
ada. Misal Pkn ada 4 KD maka UTS bisa dilakukan setelah 2 KD. Atau setelah 8-9 minggu
pembelajaran
3.    Ulangan Akhir semester: Ulangan yang dilakukan setelah pembelajaran 1 semester selesai. Jika
terdapat banyak indikator, maka ulangan ini tidak harus mengambil semua indikator yang ada
akan tetapi boleh diambil dari indikator yang dianggap penting.
Dalam melakukan penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu
:
1. Penentuan tujuan tes,
2. Penyusunan Kisi-kisi tes,
3. Penulisan Soal,
4. Penelaahan Soal (validasi soal),
5. Perakitan soal menjadi perangkat tes,
6. Uji coba soal termasuk analisisnya,
7. Bank Soal
8. Penyajian tes kepada siswa
9. Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi adalah Suatu format berupa matriks yang memuat pedoman untuk menulis soal atau
merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan
atau dalam melakukan perakitan tes.
Syarat-syarat kisi-kisi yang baik :
1. Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
3. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
Komponen kisi-kisi terdiri dari :
A.Kelompok Identitas :
1. Jenis institusi
2. Program/Jurusan
3. Bidang studi/matapelajaran
4. Tahun Pelajaran
5. Kurikulum yang diacu/dipergunakan
6. Jumlah soal
7. Bentuk soal
Prinsip pembuatan kisi-kisi soal adalah UKRK yaitu:
Urgen: artinya bagian yang penting dari pembelajaran yang harus dikuasai siswa.
Kontinuitas: berkelanjutan dari pelajaran yang sebelumnya.
Reliabel: keandalan soal. Artinya bisa membedakan kemampuan siswa. tidak terlalu mudah
tetapi juga tidak terlalu sukar.
Keterpakaian: berhubungan dengan dunia nyata siswa

Sedangkan Prinsip pembuatan soal yaitu: Substansi, Konstruksi dan bahasa. sebuah soal
kadang dinyatakan sulit karena bahasa soal yang kurang bisa dipahami oleh pembaca soal.
Kisi-kisi soal yang baik adalah kisi-kisi yang bisa juga dipakai oleh orang lain. Artinya
jika pembuat kisi-kisi dengan pembuat soal adalah orang yang berbeda maka pembuat soal bisa
membuat soal sesuai dengan harapan si pembuat kisi-kisi soal.
Apa saja yang harus kita siapkan untuk membuat kisi-kisi soal(untuk mempermudah kita
dalam membuat kisi-kisi):
1.      Silabus
2.      KKO=Kata Kerja Operasional
3.      Materi Pelajaran yang akan diujikan
Penulisan soal bentuk uraian membutuhkan kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan soal meliputi:

Kaidah penulisan soal uraian seperti berikut :


1.        Materi
a.    Soal harus sesuai dengan indikator.
b.    Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.
c.    Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan peugukuran.
d.   Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
2.        Konstruksi
a.       Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai.
b.      Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
c.       Setiap soal harus ada pedoman penskorannya.
d.      Tabel, gambar, grafik, peta, ilustrasi, narasi atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca,
dan berfungsi.
3.        Bahasa
a.       Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
b.      Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku).
c.       Tidak menimbulkan penafsiran ganda.
d.      Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
e.       Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik.
Kaidah penulisan soal Pilihan Ganda
Penyusuan soal pilihan ganda juga menggunakan kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan.
Penyusunan soal pilihan ganda memerlukan ketelitian dan keterampilan. Hal ini mengandung arti
bahwa pengecoh yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa sehingga pengecoh tersebut
dapat berfungsi. Kaidah-kaidah yang diperlukan dalam penyusunan soal pilihan ganda adalah
sebagai berikut:
1.        Materi
a.       Soal harus sesuai dengan indikator
b.      Pengecoh harus berfungsi
c.       Terdapat 1 jawaban benar
d.       
2.        Kontruksi
a.       Pokok soal jelas dan tegas
b.      Pokok soal hanya pernyataan yang diperlukan saja
c.       Pokok soal jangan memberi petunjuk ke jawban yang benar
d.      Tidak boleh terdapat arti ganda
e.        Jawaban harus logis dan homogeny
f.       Panjang jawaban harus relatif sama
g.      Tidak boleh mengandung pernyatan semua benar maupun semua salah
h.      Jawaban berbetuk angka dan waktu harus disusun secara berurutan
i.        Gambar, grafik, table, narasi, ilustrasi harus berfungsi dan jelas
j.        Pokok soal tidak boleh mengandung kata yang mengungkapkan ketidakpastian
k.      Butir soal jangan bergantung pada jawaban sebelumnya
3.        Bahasa
a.       Sesuai dengan EYD
b.      Bahasa harus komunikatif
c.       Letakkan kata pada pokok soal

Pilihan ganda yang baik mempunyai beberapa bagian. Nana Sudjana (2009) berpendapat
bahwa soal pilihan ganda terdiri dari :
1.    Stem merupakan pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
2.    Option merupakan sejumlah pilihan atau alternative jawaban
3.    Kunci merupakan jawaban yang benar atau yang paling tepat
4.    Distraktor merupakan jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban

Kelompok Matriks
1.    Kompetensi Dasar
2. Materi yang akan diberikan/dijadikan soal
3. Indikator
4. Nomor urut soal (jika diperlukan)
Salah satu unsur penting dalam komponen matriks adalah indikator. Indikator adalah
rumusan pernyataan sebagai bentuk ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Dalam praktiknya, penggunaan kata
kerja operasional untuk setiap indikator harus disesuaikan dengan domain dan jenjang
kemampuan yang diukur. Berikut contoh rumusan kata kerja operasional.
1.    Domain Kognitif :
a.    Pengetahuan/ingatan : mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi nama,
menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali,
memilih, menyatakan, dan sebagainya.
b.    Pemahaman : mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan, menjelaskan,
menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukiskan kata-kata sendiri,
meramalkan, menuliskan kembali, meningkatkan, dan sebagainya.
c.    Penerapan : menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan dengan teliti,
menjalankan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan, dan sebagainya.
d.    Analisa : mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan,
membuat garis besar, menghubungkan, merinci, dan sebagainya.5) Sintesa : menggolongkan,
menggabungkan, menghimpun, menciptakan, merencanakan, menjelaskan, membangkitkan,
mengorganisir, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, dan sebagainya.
e.    Evaluasi : menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengeritik, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, dan sebagainya.

2.    Domain Afektif :
a.    Kemauan menerima : bertanya, memilih, menggambarkan, mengikuti, memberi, berpegang
teguh, menjawab, menggunakan, dan sebagainya.
b.    Kemauan menanggapi : menjawab, membantu, memperbincangkan, memberi nama,
menunjukkan, mempraktikkan, mengemukakan, membaca, melaporkan, menuliskan,
memberitahu, dan sebagainya.
c.    Berkeyakinan : melengkapi, menggambarkan, membeda-bedakan, mengusulkan, bekerjasama,
mencoba, dan sebagainya.
d.    Ketekunan, ketelitian : merevisi, melaksanakan, memeriksa kebenaran, melayani, dan
sebagainya.
3.    Domain psikomotor :
Menirukan, menggunakan, artikulasi (mengucapkan dengan nyata, menyatukan dengan
menyambung), mewujudkan, membina, menukar, membersihkan, menyusun, menghubungkan,
melatih, mengikuti, membuat bagan, melokalisir, mengikat, mencampur, mengasah/menajamkan,
mengaduk, mengerjakan dengan teliti, memulai, memanaskan, mengidentifikasi, dan sebagainya.

INDIKATOR SOAL
Indikator soal berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat
soal. Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dg kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah :
1.  Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.
2.  Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
3.  Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
4.  Dapat dibuatkan soalnya.

Teknik Perumusan Indikator Soal :


1.    Bila soal terdapat Stimulus (misal: gambar) maka rumusan indikatornya adalah: Disajikan ….
Siswa dapat …. (titik-titk di isi dengan KKO, misal: menjelaskan, menyebutkan, dst. Diikuti
materi yang di inginkan). Contoh: Disajikan  gambar tumbuhan, siswa dapat menentukan bagian
akar pada tumbuhan dengan benar.
2.    Bila soal tidak terdapat stimulus maka rumusan indikatornya: Siswa dapat ….

Mekanisme Pengembangan Indikator


a. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Langkah
pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD.
Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara
nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut. Tingkat
kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD.
Tingkat kompetensi dapat
diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan.
Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan.
Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan. Klasifikasi
tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan disajikan dalam Tabel berikut

Tabel Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional

No Klasifikasi Tingkat Kata Kerja Operasional yang


Kompetensi Digunakan
1 Berhubungan dengan 1.Mendeskripsikan (describe)
mencari keterangan 2.Menyebutkan kembali (recall)
(dealing with retrieval) 3.Melengkapi (complete)
4.Mendaftar (list)
5.Mendefinisikan (define)
6.Menghitung (count)
7.Mengidentifikasi (identify)
8.Menceritakan (recite)
9.Menamai (name)
2 Memproses 1.Mensintesis (synthesize)
(processing) 2.Mengelompokkan (group)
3.Menjelaskan (explain)
4.Mengorganisasikan (organize)
5.Meneliti/melakukan eksperimen
(experiment)
6.Menganalogikan (make analogies)
7.Mengurutkan (sequence)
8.Mengkategorikan (categorize)
9. Menganalisis (analyze)
10.Membandingkan (compare)
11.Mengklasifikasi (classify)
12.Menghubungkan (relate)
13.Membedakan (distinguish)
14.Mengungkapkan sebab (state
causality)
3 Menerapkan dan 1.Menerapkan suatu prinsip (applying
mengevaluasi a principle)
(Application and 2.Membuat model (model building)
Evaluation) 3.Mengevaluasi (evaluating)
4.Merencanakan (planning)
5.Memperhitungkan/meramalkan
kemungkinan
(extrapolating)
6.Memprediksi (predicting)
7.Menduga/Mengemukakan pendapat/
mengambil
kesimpulan (inferring)
8.Meramalkan kejadian alam/sesuatu
(forecasting)
9.Menggeneralisasikan (generalizing)
10.Mempertimbangkan /memikirkan
kemungkinan-kemungkinan
(speculating)
11.Membayangkan /mengkhayalkan/
mengimajinasikan (Imagining)
12.Merancang (designing)
13.Menciptakan (creating)
14.Menduga/membuat dugaan/
kesimpulan awal
(hypothezing)

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang
diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus
mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan
harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan
aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik disajikan dalam tabel 2, 3, dan 4.

Tabel Kata Kerja Ranah Kognitif


Pengetahua Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian
n
Mengutip Memperkirak Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membanding
Menyebutkan an Mengurutkan Mengaudit Mengatur kan
Menjelaskan Menjelaskan Menentukan Memecahka Menganimasi Menyimpulka
Menggambar Mengkategori Menerapkan n Mengumpulka n
Membilang kan Menyesuaika Menegaskan n Menilai
Mengidentifi Mencirikan n Mendeteksi Mengkategori Mengarahkan
kasi Merinci Mengkalkula Mendiagnosi kan Mengkritik
Mendaftar Mengasosiasi si s Mengkode Menimbang
Menunjukka kan Memodifikas Menyeleksi Mengombinasi Memutuskan
n Membanding i Merinci kan Memisahkan
Memberi kan Mengklasifik Menominasi Menyusun Memprediksi
label Menghitung asi kan Mengarang Memperjelas
Memberi Mengkontras Menghitung Mendiagram Membangun Menugaskan
indeks kan Membangun kan Menanggulang Menafsirkan
Memasangka Mengubah Membiasaka Megkorelasi i Mempertahan
n Mempertahan n kan Menghubungk kan
Menamai kan Mencegah Merasionalk an Memerinci
Menandai Menguraikan Menentukan an Menciptakan Mengukur
Membaca Menjalin Menggambar Menguji Mengkreasika Merangkum
Menyadari Membedakan kan Mencerahka n Membuktikan
Menghafal Mendiskusika Menggunaka n Mengoreksi Memvalidasi
Meniru n n Menjelajah Merancang Mengetes
Mencatat Menggali Menilai Membagank Merencanakan Mendukung
Mengulang Mencontohka Melatih an Mendikte Memilih
Mereproduks n Menggali Menyimpulk Meningkatkan Memproyeksi
i Menerangkan Mengemuka an Memperjelas kan
Meninjau Mengemukak kan Menemukan Memfasilitasi
Memilih an Mengadaptas Menelaah Membentuk
Menyatakan Mempolakan i Memaksimal Merumuskan
Mempelajari Memperluas Menyelidiki kan Menggeneralis
Mentabulasi Menyimpulka Mengoperasi Memerintah asi
Memberi n kan kan Menggabungk
kode Meramalkan Mempersoal Mengedit an
Menelusuri Merangkum kan Mengaitkan Memadukan
Menulis Menjabarkan Mengkonsep Memilih Membatas
kan Mengukur Mereparasi
Melaksanaka Melatih Menampilkan
n Mentransfer Menyiapk
Meramalkan an
Memproduks Memproduksi
i Merangkum
Memproses Merekonstruks
Mengaitkan i
Menyusun
Mensimulasi
kan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
Memproses
Meramalkan

Tabel Kata Kerja Ranah Afektif


Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati
Memilih Menjawab Mengasumsika Menganut Mengubah
Mempertanyaka Membantu n Mengubah perilaku
n Mengajukan Meyakini Menata Berakhlak
Mengikuti Mengompromika Melengkapi Mengklasifikasika mulia
Memberi n Meyakinkan n Mempengaruhi
Menganut Menyenangi Memperjelas Mengombinasikan Mendengarkan
Mematuhi Menyambut Memprakarsai Mempertahankan Mengkualifikas
Meminati Mendukung Mengimani Membangun i
Menyetujui Mengundang Membentuk Melayani
Menampilkan Menggabungka pendapat Menunjukkan
Melaporkan n Memadukan Membuktikan
Memilih Mengusulkan Mengelola Memecahkan
Mengatakan Menekankan Menegosiasi
Memilah Menyumbang Merembuk
Menolak

Tabel Kata Kerja Ranah Psikomotor


Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam
Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk
Melamar Memilah Mengirim Memadankan
Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjeniskan
Membangun Menempatkan Mencampur Menempel
Mengubah Membuat Mengoperasikan Menseketsa
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Melonggarkan
Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang
Mengonstruksi Mencampur

Perbedaan Tes Uraian dan Pilihan Ganda


Tabel Perbandingan Tes Uraian dan Pilihan Ganda
No Bentuk
Kelebihan Kekurangan
. Tes
1 Uraian Dapat mengetahui kemampuan peserta Kesulitan dalam penyusunan
didik dalam menyusun jawaban dengan pedoman penskorannya.
menggunakan bahasa mereka sendiri
2 Mampu mengukur aspek perilaku peserta Pengaruh subyektivitas
didik (kelengkapan aspek pengukuran) penilai cukup besar
3 PG Mampu menilai secara objektif Sukar untuk menentukan
pengecohnya
4 Materi yang diujikan dapat mencangkup Kemungkinan untuk
sebagian besar dari bahan pengajaran yang melakukan tebakan jawaban
diajarkan masih cukup besar
5 Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan Proses berpikir siswa tidak
mudah dan cepat dapat diketahui dengan
nyata

CATATAN PENTING!
-          Indikator soal dikembangkan dari IPK (indikator pencapaian kompetensi) (IPK bisa lihat
di silabus)
-          Satu indikator pencapaian kompetensi tidak harus menjadi 1 indikator soal. Artinya bisa
dikembangkan menjadi beberapa indikator soal.
-          Satu indikator soal tidak harus menjadi 1 soal, dalam referensi lain menyebutkan bahwa 1
indikator soal hanya menjadi 1 soal. Keduanya kami belum menemukan referensi yang valid.
(silahkan masukannya jika ada sumber yang lebih valid)
-          Dalam membuat indikator soal harus sudah membayangkan menjadi soal apa (Pilihan
ganda/Isian singkat/ Uraian)
-          Kisi-kisi ada 2 macam yaitu kisi-kisi terbuka dan kisi-kisi tertutup.
-          titik-titik pada soal yang letaknya di akhir hanya 4 titik saja (1 titik penutup kalimat & 3 titik
untuk kata/kalimat yang dihilangkan), Jika di tengah-tengah maka hanya 3 titik. Misal : 1. Ir.
Soekarno lahir di kota … .
Contoh format Kisi-kisi soal
No SK/KD IPK Kls Materi Indikator Bentu No. Soal Tingkat
k Soal Soal
NB. Format Kisi-kisi Soal banyak Versi, namun ini versi lengkapnya
Cukup Sekian Dulu dari kami, Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi kita semua
dan pendidikan di Indonesia akan lebih baik dengan hadirnya guru-guru yang professional dan
berkualitas. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, mohon kritikan guna
memperbaiki tulisan kami. Boleh di share jika bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai