Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Cahaya memegang pernanan penting dalam kehidupan karena kita dapat mengenali banyak
informasi melalui cahaya yang masuk ke mata. Untuk melihat suatu benda dengan dua cara :
benda sebagai sumber cahaya, misalnya lampu dan bintang dan benda yang memantulkan
cahaya. Namun, untuk mengamati benda-benda yang kecil atau benda yang jauh, dapat meminta
bantuan alat-alat optik.
Dalam modul ini, akan mempelajari berbagai konsep tentang optika, mencakup optika
geometris, optika fisis, dan alat optik. Optika geometris menganalisis peristiwa optis dengan
bantuan sinar cahaya. Sedangkan optika fisis memanfaatkan sifat gelombanng cahaya. Akan
tetapi, peristiwa-peristiwa interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya hanya dapat dijelaskan
dengan gelombang cahaya.

1.2  Rumusan  Masalah
Rumusan masalah ini antara lain berupa :
1.2.1        Apa saja yang termasuk pada cahaya dan sifatnya?
1.2.2        Apa saja yang termasuk pada alat optik?

1.3  Tujuan Masalah


1.3.1        Untuk mengetaui apa saja yang termasuk pada cahaya dan sifatnya.
1.3.2        Untuk mengetahui apa saja yang termasuk pada alat optik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 CAHAYA DAN SIFATNYA

Ada 8 yang termasuk pada cahaya :


1)      Model sinar cahaya
2)      Pemantulan
3)      Pembiasan
4)      Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
5)      Dispersi
6)      Interferensi cahaya
7)      Difraksi cahaya
8)      Polarisasi cahaya

2.1.1        MODEL SINAR CAHAYA


Salah satu sifat cahaya adalah bergerak lurus kesemua arah. Hal ini dapat dibuktikan dari
berkas cahaya lampu senter yang tampak sebagai berkas lurus, sumber cahaya tidak
menghasilkan bayang-bayang dibelakang benda tak tembus cahaya. Cahaya merambat melalui
lintasan garis lurus yang disebut sinar cahaya. Sinar merupakan suatu idealisasi yang dipakai
untuk menggambarkan berkas cahaya yang sangat sempit.
2.1.2        PEMANTULAN
Apabila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu benda, cahaya tersebut dipantulkan.
Pemantulan berkas cahaya sejajar oleh permukaan datar dan dalam arah tertentu. Ketika seberkas
sinar cahaya yang sempit jatuh pada permukaan rata, kita perlu mendefinisikan sudut yang
dibentuk oleh sinar datang (normal berarti tegak lurus) sebagai sudut datang i. kemudian kita
mendefinisikan sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dan normal sebagai sudut pantul r.
2.1.3        PEMBIASAN
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan berkas cahaya ketika melewati bidang batas
antara dua medium yang berbeda kerapatannya. Hukum Snell yaitu sudut bias suatu berkas sinar
cahaya pada bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya sama dengan
perbandingan laju cahaya dalam dua medium itu.

2.1.4        CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Energi dapat di bawa dari suatu tempat ke tempat lain melalui dua cara, yaitu oleh partikel
atau oleh gelombang. Menjelang akhir abad ke-19, cahaya dianggap merupakan gelombang
elektromagnetik. Pada awal abad ke-20 dapat ditunjukkan bahwa cahaya mempunyai sifat
partikel juga. Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat menjelaskan berbagai
gejala fisis.
2.1.5        DISPERSI
Dispersi adalah frekuensi-frekuensi yang berbeda ketika melewati bahan yang mempunyai
indeks bias bervariasi dengan frekuensi. Cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dari
400 nm disebut ultraungu (UV = ultraviolet) dan cahaya dengan panjang gelombang lebih besar
dari 750 nm disebut inframerah (IR = infrared).
2.1.6        INTERFERENSI CAHAYA
Interferensi konstruktif mengacu pada penguatan gelombang-gelombang yang mempunyai
fase sama dengan gelombang-gelombang lainnya, sedangkan interferensi destruktif mengacu
pada penghapusan sebagian atau seluruh gelombang-gelombang yang berlawanan fase dengan
gelombang-gelombang lainnya. Gelombang cahaya dari tabung lucutan gas adalah inkoheren,
sedangkan gelombang radio dari suatu antenna adalah koheren.
2.1.7        DIFRAKSI CAHAYA
Difraksi adalah tepi rintangan yang berada dalam lintasan gelombang itu. Difraksi cahaya
sukar diamati karena panjang gelombang cahaya tampak sedemikian pendek. Kurang dari 10 -6 m,
sehingga perluasan difraksi dalam zona banyang-bayang adalah kecil. Peristiwa difraksi cahaya
dapat ditunjukkan dengan kisi difraksi, yang tersiri atas celah-celah sejajar yang berjumlah besar.
2.1.8        POLARISASI CAHAYA
Berkas gelombang transversal tak terpolarisasi adalah berkas gelombang yang mempunyai
getaran-getaran sama seringnya kesegala arah yang tegak lurus pada arah rambatannya. Berkas
gelombang transversal terpolarisasi adalah berkas gelombang yang hanya mempunyai satu arah
getaran yang tegak lurus pada arah hambatannya. Bidang tempat getaran-getaran ini terjadi
disebut bidang polarisasi.
Medan listrik yang sedang bergetar dalam gelombang cahaya menyebabkan elektron-
elektron dalam atom-aom dan molekul-molekul yang dijumpai juga bergetar dengan frekuensi
yang sama. Kemudian, elektron-elektron tersebut juga memancarkan kembali gelombang-
gelombang cahaya dengan frekuensi ini. Akibatnya, sejumlah sejumlah gelombang cahaya yang
dating dihamburkan ke samping dari lintasannya semula.
2.2 ALAT OPTIK
2.2.1 Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar, misalnya cermin hias. Sinar-sinar
cahaya sebenarnya tidak melewati titik bayangan. Bayangan yang terbentuk semacam ini tidak
dapat tampak pada kertas atau film fotografis (setelah proses) yang diletakkan pada lokasi
bayangan, bayangan ini disebut bayangan maya atau semu.
2.2.2 Cermin Sferis
Cermin sferis adalah cermin yang permukaannya lengkung dan biasanya merupakan
bagian dari permukaan bola. Cermin dengan permukaan pemantul sferis dikelompokkan menjadi
2, yaitu cermin cekung dan cermin cembung. Tiga sinar istimewa yang dapat dilacak merupakan
sinar-sinar dengan sifat pemantulan :
a.    sinar yang meninggalkan benda sejajar sumbu cermin cekung dipantulkan melalui titik focus
cermin cekung itu.
b.    Sinar yang meninggalkan benda melalui titik focus cermin cekung dipantulkan sejajar sumbu
cermin cekung.
c.    Sinar yang meninggalkan benda melalui pusat kelengkungan cekung dipantulkan kembali
melalui lintasan mula-mula.
2.2.3 Lensa
Lensa adalah sekeping kaca atau bahan transparan yang dibentuk sedimikian rupa
sehingga dapat menghasilkan bayangan nyata atau maya, sama tegak atau terbalik terhadap
benda, lebih kecil atau lebih besar, atau sama seperti ukuran benda. Lensa tipis biasanya bundar
dan dua permukaannya biasanya sferis, yaitu bagian dari permukaan bola. Sebuah lensa
dikatakan sebagai lensa tipis jika lensa tersebut mempunyai ketebalan kecil dibandingkan dengan
jari-jari kelengkungannya.
ALAT OPTIK
Alat optik alamiah adalah mata, baik mata manusia maupun binatang. Mata manusia
merupakan suatu volume tertutup dan cahaya masuk ke dalammya melalui sebuah lensa.

A.    Mata
Bagian-bagian Mata
  Dibagian bawah dinding mata, terdapat selaput berisi pembuluh darah.
  Iris berfungsi mengatur secara otomatis dan mengendalikan jumlah cahaya yang memasuki
mata.
  Di tengah selaput pelangi terdapat lubang diaphragm yang disebut dengan pupil.
  Ruang dimuka lensa mata berisi zat cair disebut aqueous humor H.
  De belakang lensa terwujud benda cair bening disebut vitreus humor.
  Garis khayal yang tegak lurus lensa mata dan diafragma disebut dengan Sumbu mata.
  Retina yang terdiri atas suatu susunan syaraf yang rumit dan penerima dikenal sebagai rods
(batang-batang) dan cones (kerucut-kerucut).
  Tempat yang sangat tidak peka terhadap cahaya pada selaput jala disebut bintik buta.
Kemampuan mengubah ketegangan urat yang berhubungan dengan lensa mata
(pengaturan fokus lensa) disebut dengan daya akomodasi dari lensa mata atau sifat
menyesuaikan diri. Pengaturan fokus lensa mata disebut akomodasi.
Penglihatan dekat atau miopi mengacu pada mata yang hanya dapat memusatkan
benda-benda yang berjarak dekat. Orang yang tidak dapat melihat dekat atau titik dekatnya
lebih besar dari titik dekat normalnya dikatakan orang menderita hipermetropi atau
berpenglihatan jauh. Cacat atigmatisme dapat terjadi pada penderita miopi ataupun
hipermetropi. Lensa yang digunakan untuk ini adalah lensa jenis silindris.
B.     Periskop
Periskop merupakan alat optis yang digunakan dalam kapal selam untuk melihat dituasi
dipermukaan laut. Alat ini digunakan 2 prisma (2 cermin datar), masing-masing prisma
mempunyai satu sudut 900 dan dua sudut 450. Dua prisma atau cermin datar ini dipasang dengan
sisi miring sejajar satu sama lain.
C.     Kaca Pembesar
Kaca pembesar sederhana sering digunakan oleh tukang arloji (juga tukang mas dan
permata) untuk melihat bagian-bagian arloji yang kecil dan dikenal sebagai loupe. Perbesaran
suatu lensa dapat dinaikkan sedikit dengan menggerakkan lensa tersebut dan mengatur mata kita
sehingga mata memusatkan pada bayangan di titik dekat.
D.    Mikroskop
Mikroskop majemuk yaitu mikroskop yang menggunakan dua lensa. Lensa yang
langsung berinteraksi dengan benda, dalam hal ini preparat, disebut dengan lensa benda atau
lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat dengan mata si pengamat disebut dengan lensa mata
atau lensa okuler. Perumusan untuk mikroskop ini bergantung pada kondisi mata pengguna, yaitu
kondisi mata tanpa akomodasi dan kondisi mata berakomodasi secara maksimal.
E.     Teropong
Teropong atau teleskop adalah alat optis yang digunakan untuk melihat benda yang
sangat jauh. Untuk teropong yang sederhana menggunakan dua lensa posotif, lensa yang dekat
mata disebut lensa okuler dan lensa yang dekat dengan benda disebut lensa objektif.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
CAHAYA DAN SIFATNYA
1)      Model sinar cahaya
Sinar merupakan suatu idealisasi yang dipakai untuk menggambarkan berkas cahaya yang sangat
sempit.
2)      Pemantulan
Apabila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu benda, cahaya tersebut dipantulkan.
Pemantulan berkas cahaya sejajar oleh permukaan datar dan dalam arah tertentu.
3)      Pembiasan
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan berkas cahaya ketika melewati bidang batas antara dua
medium yang berbeda kerapatannya.
4)      Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat menjelaskan berbagai gejala fisis.
5)      Dispersi
Dispersi adalah frekuensi-frekuensi yang berbeda ketika melewati bahan yang mempunyai
indeks bias bervariasi dengan frekuensi.
6)      Interferensi cahaya
Interferensi merupakan peristiwa perpaduan gelombang-gelombang cahaya.
7)      Difraksi cahaya
Difraksi adalah tepi rintangan yang berada dalam lintasan gelombang itu.
8)      Polarisasi cahaya
Bidang tempat getaran-getaran ini terjadi disebut bidang polarisasi.
ALAT OPTIK
1)      Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar, misalnya cermin hias.
2)      Cermin Sferis
Cermin sferis adalah cermin yang permukaannya lengkung dan biasanya merupakan bagian dari
permukaan bola.
3)      Lensa
Lensa adalah sekeping kaca atau bahan transparan yang dibentuk sedimikian rupa sehingga dapat
menghasilkan bayangan nyata atau maya, sama tegak atau terbalik terhadap benda, lebih kecil
atau lebih besar, atau sama seperti ukuran benda.
Alat Optik
a)      Mata
b)      Periskop
c)      Kaca Pembesar
d)      Mikroskop
e)      Teropong

3.2 Saran-saran
Pembaca harus lebih banyak membaca tentang Optik dan bagian-bagian yang berkaitan
dengan mata kita. Agar pembaca dapat mengetahui istilah-istilah yang terdapat pada cahaya dan
istilah lain dari mata manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Sumadri, Yosaphat, dkk. (2009 ). Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai