Anda di halaman 1dari 18

Nama Lengkap : Aderia Nur Hidayah

NIM/Kelompok : M0420001 / 3

Acara 5

ISOLASI BAKTERI

I. Tujuan
Mempelajari cara-cara mengisolasi bakteri dari suatu campuran
dengan teknik cawan gores, cawan tuang dan cawan sebar.
II. Dasar Teori
Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi
campuran dari berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara,
makanan, maupun yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan.
Pemisahan bakteri diperlukan untuk mengetahui jenis, mempelajari
kultural, morfologi, fisiologi, dan karakteristik. Teknik pemisahan tersebut
disebut isolasi yang disertai dengan pemurnian. Pengertian isolasi bakteri
yaitu suatu proses mengambil bakteri dari medium atau dari lingkungan
asalnya lalu menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media
padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada
tempatnya. Beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni
dari suatu biakan campuran. Metode yang paling sering digunakan adalah
metode cawan gores, metode cawan sebar dan metode cawan tuang. Yang
didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh
spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari
satu jenis sel yang dapat diamati.
Metode cawan gores merupakan cara menumbuhkan
mikroorganisme dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang
mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pada
cawan petri. Metode cawan sebar adalah suatu teknik menumbuhkan
mikroorganisme didalam media agar dengan cara menuangkan suspensi
bakteri diatas media yang telah padat. Metode cawan tuang merupakan
suatu cara menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar dengan
cara mencampurkan media yang masih cair dengan bakteri, sehingga sel-
sel bakteri tersebar merata dan diam dengan baik dipermukaan maupun
didalam agar. Dalam metode ini diperlukan pengenceran susupensi bakteri
terlebih dahulu sebelum ditumbuhkan pada medium agar didalam cawan
petri. Setelah diinkubasi maka terbentuk koloni pada cawan tersebut
sehingga jumlah bakteri biakan dapat dihitung.(Damayanti dkk, 2020)
III. Metode
A. Alat
1. Neraca Analitik (1 buah)
2. Gelas Ukur (1 buah)
3. Erlenmeyer (2 buah)
4. Jarum Ose (1 buah)
5. Cawan Petri (2 buah)
6. Inkubator (1 buah)
7. Mikropipet (1 buah)
8. Mikrotip (2 buah)
9. Batang Drygalski (1 buah)
10. Penangas Air (1 buah)
11. Bunsen (1 buah)
12. Spidol (1 buah)
B. Bahan
1. Tanah (10 gram)
2. Garam Fisiologis Steril (90 mL)
3. Media NA hangat (Secukupnya)
4. Tisu (Secukupnya)
5. Plastik wrap (Secukupnya)
6. Alkohol (Secukupnya)
C. Cara Kerja
1. Pengenceran Sampel

10 gram tanah ditimbang

Tanah dimasukkan ke dalam erlenmeyer

90 mL garam fisiologis steril ditambahkan ke dalam erlenmeyer

Erlenmeyer digoyangkan secara perlahan

2. Metode Cawan Gores

4 buah kuadran digambar pada bagian belakang cawan petri

Ujung jarum ose dipanaskan dan erlenmeyer digoyangkan secara


perlahan kemudian tepi mulut pada erlenmeyer dipanaskan.

1 ose inokulum diambil dari suspensi tanah dan tepi cawan petri
dipanaskan.

Jarum ose digoreskan pada kuadran 1 secara searah. Kemudian, jarum


ose dipanaskan dan cawan petri diputar hingga kuadran 2 berada pada
bagian atas. Kuadran 2 digores mulai dari ujung goresan kuadran 1

Kegiatan tersebut diulang hingga kuadran ke-4 kemudian bagian tepi


cawan petri dipanaskan.

Jarum ose dipanaskan, kemudian dimasukkan kembali ke dalam alkohol.

tepi cawan petri direkatkan dengan plastik wrap.

Cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik dalam inkubator dengan


suhu 37◦C selama 48 jam.
3. Metode Cawan Tuang

Skala mikropipet diatur menjadi 0.1 mL.

Mikrotip dipasang pada mikropipet secara aseptis. Kemudian, suspensi


tanah digoyangkan secara perlahan.

Tepi mulut erlenmeyer dipanaskan dan suspensi tanah diambil sebanyak


0.1 mL.

Tepi cawan dipanaskan dan suspensi tanah sebanyak 0.1 mL tadi


dimasukkan ke dalam cawan petri.

Media NA hangat dari pemangsa air diambil lalu dikeringkan bagian


luarnya menggunakan tisu.

Tepi mulut erlenmeyer dipanaskan serta, tepi cawan petri juga


dipanaskan.

Tepi mulut erlenmeyer dipanaskan serta, tepi cawan


Media NA dituangkan ke dalam cawan petri lalu digoyangkan
petri juga dipanaskan.
membentuk angka 8 secara perlahan. Kemudian, tepi cawan petri
direkatkan dengan plastik wrap.

Cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik dalam inkubator dengan


suhu 37◦C selama 48 jam.

4. Metode Cawan Sebar

Mikrotip dipasang pada mikropipet secara aseptis.

Suspensi tanah digoyangkan secara perlahan.


Tepi mulut erlenmeyer dipanaskan dan suspensi tanah diambil sebanyak
0.1 mL.

Suspensi tanah sebanyak 0.1 mL dimasukkan ke dalam cawan petri. Lalu


ujung drygalski dipanaskan.

Suspensi tanah diratakan ke seluruh permukaan media dengan ujung


batang drygalski yang steril

Tepi cawan petri dipanaskan dan direkatkan dengan plastik wrap

Cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik dalam inkubator dengan


suhu 37◦C selama 48 jam.

5. Pemurnian Koloni

Ujung jarum ose dipanaskan dan koloni yang terpisah sebanyak 1 ose
diambil.

Tepi cawan petri dan mulut tabung reaksi dipanaskan.

Inokulum digoreskan pada media agar dalam tabung. Kemudian, mulut


tabung reaksi dipanaskan.

Ujung jarum ose dipanaskan dan diletakkan kembali dalam alkohol.


Lalu, sumbat tabung direkatkan dengan plastik wrap.

Tepi cawan petri dipanaskan dan direkatkan dengan plastik wrap.

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
No Foto Keterangan
1. Isolasi bakteri dengan metode
cawan gores (Streak plate)
dengan lama waktu inkubasi
24 jam.

2. Isolasi bakteri dengan metode


cawan sebar (Spread plate)
dengan lama waktu inkubasi
24 jam.

3. Isolasi bakteri dengan metode


cawan tuang (Pour plate)
dengan lama waktu inkubasi
24 jam.

4. Isolasi bakteri dengan metode


cawan gores (Streak plate)
dengan lama waktu inkubasi
48 jam.

5. Isolasi bakteri dengan metode


cawan sebar (Spread plate)
dengan lama waktu inkubasi
48 jam.
6. Isolasi bakteri dengan metode
cawan tuang (Pour plate)
dengan lama waktu inkubasi
48 jam.

B. Pembahasan
Praktikum isolasi bakteri dilakukan untuk mempelajari cara-cara
mengisolasi bakteri dari suatu campuran dengan metode cawan gores,
cawan tuang dan cawan sebar. Isolasi bakteri merupakan suatu proses
mengambil bakteri dari medium atau dari lingkungan asalnya lalu
menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang
murni. Pemisahan bakteri ini dilakukan untuk mengetahui jenis,
mempelajari kultural, morfologi, fisiologi, dan karakteristik bakteri.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal
ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel
mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa
cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan
campuran yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores,
metode cawan sebar dan metode cawan tuang. Metode-metode tersebut
berdasarkan pada prinsip pengenceran campuran mikroorganisme sehingga
individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya, dengan anggapan bahwa
setiap koloni terpisah yang tampak pada cawan setelah inkubasi berasal
dari 1 sel tunggal.
Dalam proses isolasi bakteri diperlukan medium untuk
menumbuhkan bakteri. Medium yang dipakai dalam praktikum ini adalah
medium Nutrien Agar atau NA. Medium NA merupakan medium
berwarna putih kekuningan dengan komposisi terpenting berupa
karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan pepton
sesuai dengan kebutuhan sebagian besar bakteri. Sehingga medium NA
berdasarkan komposisinya termasuk dalam medium non sintetik.
Sedangkan berdasarkan fungsinya yaitu menumbuhkan satu atau lebih
kelompok bakteri secara umum maka medium NA termasuk dalam
medium umum. Medium NA yang digunakan adalah medium NA miring
yang berfungsi untuk mempermudah pengamatan bentuk koloni yang
tumbuh. Medium yang dapat juga digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme tanah adalah agar ekstrak tanah (soil extract agar / SEA).
Dalam praktikum acara isolasi bakteri ini untuk melakukan isolasi
bakteri pertama kali dilakukan pengenceran sampel terlebih dahulu
menggunakan garam fisiologis yang juga berperan memberikan
lingkungan yang sama seperti metabolisme bakteri dialam. Kemudian
dilakukan pengoyangan erlenmeyer yang berfungsi menghomogenisasi
suspensi supaya rata. Kemudian barulah dilakukan isolasi bakteri dengan 3
metode yaitu metode cawan gores, metode cawan sebar dan metode cawan
tuang.
Metode cawan gores (Streak Plate Method) merupakan metode
yang dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang
mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pada
cawan petri. Penggoresan suspensi bahan tersebut dilakukan dengan jarum
ose yang telah dipanaskan diatas api bunsen untuk mencegah kontaminasi.
Keuntungan metode cawan gores yaitu menghemat bahan dan waktu,
koloni bakteri yang dihasilkan merupakan koloni tunggal, bakteri yang
kontaminan mudah dibedakan dan dapat membuat goresan dengan pola
tertentu (Dahlia dkk, 2017). Namun kekurangan metode ini memerlukan
ketrampilan yang tinggi karena biasanya kesalahan yang sering dilakukan
adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan optimal dan
cenderung memakai inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan
pemisahan sel.
Metode cawan sebar (Spread Plate Method) merupakan metode
isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara
pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat. Metode ini
dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba. Karena
konsentrasi sel-sel mikroba pada umumnya tidak diketahui, maka
pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap, sehingga sekurang-
kurangnya ada satu dari pengenceran itu yang mengandung koloni terpisah
(30-300 koloni). Koloni mikrobia yang terpisah memungkinkan koloni
tersebut dapat dihitung. Keuntungan metode cawan sebar dapat digunakan
untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam satu sel. Sedangkan
kekurangan metode cawan sebar ini cukup sulit terutama saat meratakan
suspensi dengan batang drygalski / L rod untuk menumbuhkan koloni
secara merata sehingga biakan justru terkontaminasi.
Metode cawan tuang (Pour Plate Method) merupakan metode
untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara
mencampurkan media yang masih cair/hangat pada temperatur 45-50oC
dengan suspensi bahan yang mengandung bakteri di dalam cawan petri
steril. Sehingga sel-sel tersebut tersebar merata di permukaan agar atau di
dalam agar. keunggulan metode tuang adalah dapat digunakan untuk
memperoleh biakan murni dan relatif lebih mudah dari pada cara cawan
gores. Sedangkan kekurangan pada metode cawan tuang adalah hasil
perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya,
karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni
selain itu juga cenderung boros bahan dan waktu.
Pada table hasil dapat diamati bahwa pada metode cawan gores
menghasilkan biakan bakteri tanpa kontaminasi pada media agar dengan
kondisi baik, keberadaan bakteri dapat dilihat dengan adanya koloni-
koloni berwarna putih dengan opositas yang transparan dan buram serta
pertumbuhannya sangat banyak. Pada cawan dengan waktu inkubasi 24
jam dapat dilihat memiliki biakan bakteri lebih banyak dari pada cawan
dengan waktu inkubasi 48 jam. Hasil yang sama juga terlihat pada isolasi
bakteri dengan metode cawan tuang dan metode cawan sebar. Hal ini
menandakan bahwa waktu inkubasi optimal pada cawan agar adalah 24
jam karena jumlah nutrisi pada media agar masih mencukupi kebutuhan
nutrisi pada bakteri biakan. Penyebab hasil biakan bakteri dengan waktu
inkubasi 48 jam lebih sedikit karena kemungkinan media agar sudah tidak
dapat menyediakan nutrisi yang cukup bagi bakteri yang terus tumbuh
sehingga bakteri banyak mengalami kematian dan pertumbuhan bakteri
tidak lagi optimal.
Berdasarkan persebaran pertumbuhan bakteri metode isolasi yang
optimal adalah metode cawan sebar dimana metode ini memperlihatkan
bakteri tumbuh menutupi hampir seluruh media agar. Lalu metode cawan
tuang yang memperlihatkan bakteri tumbuh menutupi lebih dari setengah
media agar baru metode cawan gores dimana bakteri hanya tumbuh
dibagian samping media. Namun dalam praktikum ini koloni bakteri yang
tumbuh masih terlihat bertumpuk-tumpuk hal ini karena kurangnya
pengenceran yang dilakukan sehingga koloni bakteri tumbuh melimpah
dan belum bisa didapatkan koloni murni. Bakteri yang tumbuh menumpuk
tersebut masih harus dimurnikan lagi (beberapa tahap) sampai koloni
benar-benar murni kemudian baru dipindahkan ke agar miring.

V. Kesimpulan
Isolasi bakteri merupakan suatu proses mengambil bakteri dari
medium atau dari lingkungan asalnya kemudian menumbuhkannya di
medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Terdapat 3 metode
mengisolasi bakteri yaitu :
1. Metode cawan gores (Streak Plate Method) merupakan metode yang
dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang
mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pada
cawan petri. Hasil isolasi bakteri dengan metode ini menghasilkan
sebaran yang kurang rata dengan waktu optimal inkubasi 24 jam.
2. Metode cawan sebar (Spread Plate Method) merupakan metode
isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara
pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat. Hasil
isolasi bakteri dengan metode ini menghasilkan sebaran paling baik
dengan waktu optimal inkubasi 24 jam.
3. Metode cawan tuang (Pour Plate Method) merupakan metode
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara
mencampurkan media yang masih cair/hangat pada temperatur 45-
50oC dengan suspensi bahan yang mengandung bakteri di dalam
cawan petri steril. Hasil isolasi bakteri dengan metode ini
menghasilkan sebaran yang baik dengan waktu optimal inkubasi 24
jam.
VI. Daftar Pustaka
Dahlia. Suprapto H. dan Kusdarwati R. 2017. Isolasi dan identifikasi
bakteri pada benih ikan kerapu cantang (Epinephelus sp) dari
kolam pendederan balai perikanan budidaya air payau (BPBAP)
Situbondo, Jawa timur. Journal of Aquaculture and Fish Health.
6(2) : 57-66.
Damayanti NEW. Abadi MF. dan Bintari NWD. 2020. Perbedaan jumlah
bakteriuri pada wanita lanjut usia berdasarkan kultur mikrobiologi
menggunakan teknik cawan tuang dan cawan sebar. Meditory.
8(1) : 1-4.
VII. Lampiran
1. Abstrak Jurnal (2 lembar)
2. Highlight Sitasi Jurnal (3 lembar)
3. Foto Dokumentasi (6 buah)

Anda mungkin juga menyukai