Nim : 1903061
Kelas: AKFIS 2B
semester : 2
Definisi
Komuniksi Antar Pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling
berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok
kecil (Febrina, 2008).
Komunikasi Interpersonal Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah
interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok
kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau
bekerja untuk suatu tujuan.
Beberapa definisi menurut para ahli tentang komunikasi antar pribadi, yaitu:
1. Menurut Little John, Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi
antar individu-individu
3. KAP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal
dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
4. Bittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung bila pengirim menyampaikan informasi berupa
kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice).
5. Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta
dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
6. Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin
banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang
terbawa dalam komunikasi tersebut.
7. Edna Rogers (2002:1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP
mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
8. Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang
berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik).
9. Menurut Effendy : Proses interaksi antara komunikator dan komunikan, yang mana dianggap
sebagai alat yang efektif untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku.
10. Menurut Evert M. Rogers: Interaksi yang cenderung 2 arah (antara komunikator dan komunikan),
dengan cara tatap muka, memiliki umpan balik (feedback), dan terdapat efek yang terjadi, seperti
perubahan sikap.
11. Menurut Reardon : Proses komunikasi yang kerap kali berbalas-balasan (terdapat feedback), yang
paling sedikit dilakukan oleh 2 orang, dan memiliki pengaruh/efek.
Kesimpulan: Komunikasi Antarpribadi adalah proses interaksi antara komunikator dan komunikan yang
memiliki sebuah efek (seperti perubahan sikap) dan kerap kali berbalas-balasan.
Sumber: Dr. Alo Liliweri, M.S, Komunikasi Antarpribadi (Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1997) Hal. 12
· Komunikasi antar pribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang
menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita, artinya dipengaruhi oleh pengalaman dan pengamatan
kita.
· Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada pihak-pihak yang
berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar, menyampaikan dan menerima pesan.
· Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Artinya isi
pesan dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang berkomunikasi.
· Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam
proses komunikasi.
· Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah mengucapkan
sesuatu pada pasangan maka tidak dapat diubah. Bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan atau
menghapus yang sudah dikatakan.
· Komunikasi antar pribadi berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan
hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis.
Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap
hubungan dimana dia terlibat di dalamnya.
13. Pada dasarnya, komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang
terlibat di dalamnya saling memengaruhi. Sebagaimana diungkapkan oleh Devito (1997: 97), bahwa
komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang
lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.
Selanjutnya Devito (1997: 169-170) menjabarkan komunikasi antar pribadi menjadi tiga pendekatan
secara umum, yaitu:
· Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi antara dua orang yang memang telah ada
hubungan di antara keduanya.
Dalam bukunya “Komunikasi Antar pribadi” (1991: 12), Alo Liliweri mengemukakan bahwa pada
hakikatnya komunikasi anatarpribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang
komunikan.
Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
sesorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan dan arus balik bersifat langsung.
Komunikator mengetahui tanggapan komunikank etika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan.
Komunikan mengetahui pasti apakah komunikasi itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia
dapat memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Menurut Everet M. Rogers (Liliweri 1991: 46) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran
antar pribadi, yaitu :
1. Komponen-komponen utama.
2. Hubungan diadik.
3. Pengembangan
Komponen-Komponen Utama
Bittner (1985:10) menerangkan Komunikasi Antar Pribadi berlangsung, bila pengirim menyampaikan
informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human
voice).
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali Komunikasi Antar Pribadi
sebagai berikut:
1. Bersifat spontan.
2. Tidak berstruktur.
3. Kebetulan.
Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi yang berlangsung antara
dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam
situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang
berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah:
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan
jaringan komunikasi.
Pengembangan
Komunikasi Antar Pribadi dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal
dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan dan
kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin
banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang
terbawa dalam komunikasi tersebut.
Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP
mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
Efektifitas KAP
Komunikasi Antar Pribadi merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau
perilaku seseorang.
Menurut Kumar (2000: 121-122), lima ciri efektifitas KAP sebagai berikut:
1. Keterbukaan (openess).
2. Empati (empathy).
3. Dukungan (supportiveness).
5. Kesetaraan (equality).
Feedback yang diperoleh dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mendasar dalam
komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.
David Berlo (1997:172) mengembangkan konsep empati menjadi teori komunikasi. Empat tingkat
ketergantungan komunikasi adalah:
4. Terjadi pergantian peran untuk mencapai kesamaan pengalaman dalam perilaku empati.
a) Teori Penyimpulan (inference theory), orang dapat mengamati atau mengidentifikasi perilakunya
sendiri.
b) Teori Pengambilan Peran (role taking theory), seseorang harus lebih dulu mengenal dan mengerti
perilaku orang lain.
1) Kelayakan (decentering).
Bagaimana individu memusatkan perhatian kepada orang lain dan mempertimbangkan apa yang
dipikirkan dan dikatakan orang lain tersebut.
Mengidentifikasikan orang lain ke dalam dirinya, menyentuh kesadaran diri melalui orang lain. Tingkatan
dalam pengambilan peran:
budaya (cultural level), mendasarkan keseluruhan karakteristik dari norma dan nilai masyarakat.
A. Tingkatan sosiologis (sociological level), mendasarkan pada asumsi sebagian kelompok budaya.
B. Tingkatan psikologis (psycological level), mendasarkan pada apa yang dialami oleh individu.
Empati komunikasi meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses yang menyatakan
tidak langsung perubahan sikap/perilaku penerima.
Blumer mengembangkan pemikiran Mead melalui pokok pikiran interaksionisme simbolik yaitu
“Manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna (meaning) yang dipunyai objek
tersebut bagi dirinya.