Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Definisi
Tumor jinak dan ganas dapat berkembang pada permukaan dinding kandung kemih atau
tumbuh di dalam dinding dan dengan cepat menyerang otot di bawahnya. Sekitar 90% kanker
kandung kemih merupakan karsinoma sel transisional, berasal dari epitel transisional dari
membran mukosa. Tumor kandung kemih paling sering terjadi pada orang lanjut usia yang
berusia lebih dari 50 tahun, dan lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita, serta di area
industri dengan penduduk padat (Joan dan Lyndon 2014).
Kanker kandung kemih adalah kanker non agresif yang muncul pada lapisan sel
transisional kandung kemih. Kanker ini sifatnya kambuh. Dalam kasus yang lebih sedikit,
kanker kandung kemih ditemukan menginvasi lapisan lebih dalam dari jaringan kandung
kemih. Dalam kasus ini, kanker cenderung lebih agresif. Paparan zat kimia industri (cat,
tekstil), riwayat penggunaan cyclophosphamide, dan merokok meningkatkan resiko kanker
kandung kemih (Di Giulio,et al., 2007). Kanker kandung kemih (karsinoma buli-buli) adalah
kanker yang mengenai kandung kemih dan kebanyakan menyerang laki-laki (Nursalam
2009).

2.2 Faktor Resiko


Ada 3 hal penyebab terjadinya karsinoma,, yaitu:
1. Host
a. Genetik
Keluarga yang memiliki riwayat kanker kandung kemih maupun kanker lain seperti
kanker kolon dan kanker ginjal (RCC) akan menimbulkan resiko kanker kandung
kemih.
b. Life style
1. Mengkonsumsi makanan yang mengandung 4P (Pemanis, pewarna, pengawet,
penyedap rasa)
2. Merokok selama bertahun-tahun memiliki resiko lebih tinggi daripada orang
yang tidak merokok atau orang yang merokok dalam jangka waktu yang pendek.
Rokok mengandung bahan karsinogen berupa amin aromatic dan nitrosamine.
3. Sering mengkonsumsi kopi dalam jangka waktu lama
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Infeski saluran kemih, ca colon, ca rnal, ca prostat, ca rectum.
d. Obat atau tindakan (cytoksan dan cyclofosfamid). Orang yang pernah mendapatkan
pengobatan kanker dengan obat-obatan tertentu seperti cyclophosphamide akan
meningkatkan resiko kanker kandung kemih. Juga orang yang pernah mendapatkan
terapi radiasi di abdomen atau panggul akan memiliki resiko.
2. Agent
Invasi kuman (parasit: schistozomiasis yang terdapat pada siput).
3. Environment
Berhunbungan dengan pekerjaan di pabrik kimia (terutama cat), pabrik rokok, penyamak
kulit dan pekerja salon karena sering terpapar oleh bahan karsinogen (senyawa ain
aromatic: 2 naftilamin, bensidin dan 4 aminobifamil).
Faktor Resiko kanker kandung kemih, antara lain: (Lyndon 2014)
1. Para pekerja di pabrik kimia (terutama cat), laboratorium pabrik korek api, tekstil, pabrik
kulit dan pekerja salon karena sering terpapar oleh bahan karsinogen (senyawa ain
aromatic: 2 naftilamin, bensidin dan 4 aminobifamil).
2. Perokok aktif karena rokok mengandung bahan karsinogen berupa amin aromatic dan
nitrosamine.
3. Infeksi saluran kemih seperti E-coli dan proteus sp yang menghasilkan nitrosamine
sebagai zat karsinogen.
4. Sering mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dan siklamat,
serta pemakaian obat-obatan siklofosfamid melalui intravesika, fenasetin,opium, dan
antituberkulosis INH dalam jangka waktu lama.
Kanker kandung kemih memiliki beberapa faktor resiko termasuk interaksi antara latar
belakang genetik dan faktor lingkungan dan merokok adalah faktor resiko utama pemicu
kanker kandung kemih (Cohen, et al., 2000 dalam Rouissi, et al., 2011), dan bertanggung
jawab atas 50% kasus pada pria dan 35% pada wanita (Zeegers,et al., 2000 dalam Rouissi,
et al., 2011). Asap rokok mengandung sejumlah xenobiotics termasuk oksidan dan radikal
bebas, sehingga asap rokok dapat menurunkan serum dan folat sel darah merah dalam darah
dan antioksidan vitamin B12 (Maninno, et al., 2003; Tungtrongchitr, et al., 2003 dalam
Rouissi,et al., 2011). Sebagai tambahan laporan mengindikasikan bahwa konsentrasi total
plasma homocysteine lebih tinggi pada perokok daripada non perokok (Lwin, et al., 2002;
Saw, et al., 2001 dalam Rouissi. et al., 2011). Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa
fungsi polimorfisme pada gen terlibat dalam metabolisme folat dan tingkat serum dari
vitamin B12 memiliki peranan penting dalam perkembangan karsinogenesis kanker.
Bagaimanapun juga, peneliti yakin bahwa orang-orang dengan faktor resiko tertentu
akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terpapar kanker kandung kemih. Penelitian
menemukan bahwa faktor-faktor berikut beresiko terhadap munculnya kanker kandung
kemih (National Cancer Institute 2010):
1. Merokok
Merokok merupakan faktor resiko utama untuk kanker kandung kemih. Merokok
merupakan penyebab utama dari beberapa kasus kanker kandung kemih. Orang yang
merokok selama bertahun-tahun memiliki resiko lebih tinggi daripada orang yang tidak
merokok atau orang yang merokok dalam jangka waktu yang pendek.
2. Bahan-bahan kimia di tempat kerja
Orang-orang tertentu memiliki resiko lebih tinggi karena bahan kimia penyebab
kanker di tempat mereka bekerja. Pekerja di industri pewarnaan, karet, kimia, logam,
tekstil,dan bulu, akan memiliki resiko terkena kanker kandung kemih. Resiko lain juga
muncul pada penata rambut, masinis, pekerja printer, pengecat, dan supir truk.
3. Riwayat kanker kandung kemih
Orang-orang yang memiliki riwayat kanker kandung kemih memiliki kemungkinan
untuk kembali memiliki penyakit yang sama.
4. Pengobatan kanker tertentu
Orang yang pernah mendapatkan pengobatan kanker dengan obat-obatan tertentu seperti
cyclophosphamide akan meningkatkan resiko kanker kandung kemih. Juga orang yang
pernah mendapatkan terapi radiasi di abdomen atau panggul akan memiliki resiko.
5. Arsenik
Arsenik merupakan suatu racun yang mampu meningkatkan resiko kanker kandung
kemih. Dibeberapa bagian dunia, kadar arsenik mungkin ditemukan tinggi pada air
minum.
6. Riwayat keluarga dengan kanker kandung kemih
Keluarga yang memiliki riwayat kanker kandung kemih maupun kanker lain seperti
kanker kolon dan kanker ginjal (RCC) akan menimbulkan resiko kanker kandung
kemih.
7. Infeksi
Infeksi kronis saluran kencing dan infeksi dari parasit. Haematobium juga dikaitkan
dengan peningkatan resiko kanker kandung kemih, seringnya pada karsinoma sel
skuamosa. Inflamasi kronis juga diperkirakan memainkan peran penting pada proses
karsinogenesis pada kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai