Penyuluhan pengelolaan sampah organik dilaksanakan pada tanggal 1 mei 2016
yang bertempat di Balai Pertemuan Kampung Pulutan. Sasaran dari penyuluhan
ini adalah pemuda pemudi yang ada dikampung pulutan. Pemanfaatan sampah organik dalam hal ini menggunakan teknologi biopori merupakan alternatif pemecahan masalah sampah organik yang didasarkan pada lokasi dan keadaan yang ada di kampung Pulatan tersebut. Kebiasaan masyarakat yang membakar sampah untuk mengatasi masalah sampah merupakan salah satu alasan mengapa diadakan penyuluhan tentang pemanfaatan sampah. Selain itu, kondisi tanah yang ada di kampung Pulutan dengan tekstur tanah yang ada dibeberapa titik sulit untuk menjadi resapan air hujan dan mengakibatkan genangan. Kondisi jalan dan banyaknya bangunan yang ada menjadikan tempat resapan air hujan menjadi berkurang. Banyaknya lahan kosong yang berupa kebun mengakibatkan banyaknya sumber penimbul sampah organik, masyarakat menganggap itu hal biasa karena akan terurai dengan sendirinya ketika ranting atau daun-daun dari tumbuhan yang ada tersebut jatuh ketanah. Akan tetapi apabila itu terjadi terus menerus maka akan mengakibatkan terganggunya hidup biota-biota yang ada dalam tanah. Pemanfaatan sampah dengan biopori merupakan hal yang mudah dan sederhana untuk diterapkan dalam masyarakat karena tidak memerlukan lahan yang luas dan biaya yang mahal. Partisipasi dari pemuda pemudi kampung Pulutan dalam acara penyuluhan ini sangat baik dan perlu untuk diapresiasi lebih lanjut dari pihak-pihak terkait yang berhubungan dalam hal ini agar kemauan pemuda pemudi dapat terfasilitasi. Penyuluhan ini dihadiri oleh 27 orang yang mengikuti acara dari awal hingga akhir acara. Selama penyuluhan dilaksanakan suasana berlangsung kondusif, layaknya pemuda pemudi yang lain sikap-sikap bercanda sangatlah wajar jika terjadi.