Anda di halaman 1dari 22

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui Laporan Kasus pada Program Studi D-III

Radiologi Purwokerto Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Nama : Rizki Arum W

NIM : P1337430319073

Judul Laporan Kasus :Teknik Pemeriksaan Clavicula dengan Kasus

Fraktur di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto.

Purwokerto, April 2021

Pembimbing

Kholik Al Amin, S.SI, MM.

NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan laporan

kasus yang berjudul “Teknik Pemeriksaan Radiografi Os. Cruris 1/3 Distal

Dextra dengan Kasus Fracture di Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto.”

Penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan 1 semester 4 Program Studi

Diploma 3 Radiologi Purwokerto Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan

Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang, yang

dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 s.d 10 April 2021 di Instalasi

Radiologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Dalam penyusunan laporan kasus ini, saya banyak mendapat

bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena ittu pada

kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat-Nya.

2. Bapak, Ibu, Kakak, Keponakan dan seluruh keluarga tercinta atas

doa dan dukungannya.

3. Marsum, BE, S.Pd, MHP., selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Semarang.


4. Fatimah, S.ST, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Teknik

Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Semarang.

5. Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.S., selaku ketua Program Studi D-III

Radiologi Purwokerto Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.

6. Kepala instalasi

7. Shaleh Isma Indra, Amd.Rad selaku Clinical Instrukture Instalasi

Radiologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

8. Kholik Al Amin S.SI, MM selaku dosen pembimbing di Praktek Kerja

Lapangan 1.

9. Semua Dosen dan Staf Akademik Program Studi D-III Radiologi

Purwokerto Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.

10. Seluruh Radiografer dan seluruh staf karyawan Instalasi Radiologi

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

11. Teman seperjuangan pada PKL 1 di Instalasi Radiologi RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

12. Teman – temanku angkatan XII Program Studi Radiologi

Purwokerto Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.
13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam

penyusunan laporan kasus ini yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini

masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, mengingat

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan saya sebagai penulis.

Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk perbaikan laporan kasus ini.

Purwokerto, April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii

KATA PENGANTAR.................................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH......................................................

RUMUSAN MASALAH....................................................................

TUJUAN PENULISAN.....................................................................

SISTEMATIKA PENULISAN...........................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI CLAVICULA.................................................................

PATOLOGI CLAVICULA...............................................................

TEKNIK PEMERIKSAAN CLAVICULA.........................................

BAB III PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI PASIEN.................................................................

RIWAYAT KLINIS PASIEN...........................................................


TEKNIK PEMERIKSAAN CLAVICULA KASUS FRAKTUR.........

PEMBAHASAN.............................................................................

BAB IV PENUTUP

SIMPULAN....................................................................................

SARAN..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

LAMPIRAN...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instalasi radiology pada setiap rumah sakit memberikan

pelayanan radiodiagnostik dan radioterapi yang sebaik-baiknya kepada

pasien yang membutuhkan dengan penuh kesanggupan dan rasa

tanggung jawab, berlandaskan pada etika rumah sakit, dengan

memanfaatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

mempertimbangkan unsur resiko dan biaya serta disesuaikan dengan

tujuan dan pengembangan rumah sakit.

Pelayanan radiology di rumah sakit yang meliputi pelayanan yang

maksimal kepada pasien untuk membantu menegakkan diagnosa yang

cepat dan tepat dengan tidak menambah beban penderitaan pasien

akibat bahaya radiasi.

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sebagai lembaga

pelayanan kesehatan masyarakat terdapat unit pelayanan kesehatan

utama dan unit pelayanan kesehatan pendukung. Salah satu unit

pelayana kesehatan pendukung adalah unit pelayanan radiology

dimana peran palayanan radiology merupakan disiplin ilmu yang luas

dan dibutuhkan oleh hambpir semua jenis pelayanan kesehatan. Di

samping itu minat kebutuhan masyarakat akan pelayanan radiology

terus meningkat dari waktu ke waktu, oleh karena itu pelayanan

radiology perlu mendapat perhatian.


B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas ,maka laporan kasus ini akan

dirumuskan mengenai profil kasus dan pembahasannya serta

kesesuaian hasil radiograf dengan teori yang ada.

C. Tujuan Penulisan

Laporan Praktek Kerja Lapangan I di BP RSUD Kab. Kebumen ini

disusun dengan tujuan :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk

memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan I.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat melaksanakan administrasi di

Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto.

b. Mahasiswa dapat menentukan proyeksi pemotretan

yang akan digunakan sesuai dengan formulir permintaan foto

dan kondisi pasien yang diperiksa.

c. Mahasiswa dapat memilih peralatan yang akan

digunakan dalam pengambilan foto.

d. Mahasiswa dapat melakukan positioning radiografi

os. Clavikiula sesuai dengan kondisi pasien yang dihadapi.


e. Mahasiswa dapat mementukan factor eksposi dari

pemotretan os. Clavikula.

f. Mahasiswa dapat menerapkan kaidah proteksi

fadiasi dalam pemotretan os.clavikula.

g. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan

keperawatan kepada pasien sebelum, saat dan sesudah

dilakukan pemeriksaan.

h. Mahasiswa dapat mengoperasikan pesawat

diagnostik dengan baik untuk pemeriksaan radiografi yang

dimaksud.

i. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi radiograf

yang dibuat.

D. Metode Penulisan

Metode Penulisan yang dilakukan penulis adalah :

a. Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung di lingkungan

Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

b. Studi Pustaka

Penulis membaca berbagai literature yang berhubungan dengan

kasus yang diambil.

c. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.


E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman laporan ini, maka

penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan

sistemetika penulisan.

Bab II : Dasar Teori berisi anatomi, patologi dan teknik radiografi

os.clavikula.

Bab III : Profil Kasus dan Pembahasan

Bab IV : Penutup berisi kesimpulan dan saran

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB II

DASAR TEORI

A. Anatomi

Kerangka anggota atas dikaitkan pada kerangka badan dengan

perantaraan gelang bahu, yang terdiri atas klavikula dan scapula.

Di bawahnya terdapat tulang-tulang yang yang membentuk kerangka

lengan, lengan bawah dan tapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30

tulang :

 Humerus : tulang lengan atas

 Ulna dan Radius: tulang hasta dan tulang pengumpil

 8 tulang Marpal : tulang pangkal lengan

 5 tulang Karpal : ruas jari tangan

1. Klavikula
Klavikula atau tulang selangka adalah tulang yang

melengkung yang membentuk bagian anterior dari gelang bahu.

Untuk keperluan pemeriksaan dibagi atas batang dan dua

ujung.Ujung medial disebut extremitas sternal dan membuat sendi

dengan sternum. Ujung lateral disebut extremitas akromial, yang

bersendi pada prosessus akromion dari scapula.

Bagian os klavikula yang terletak medial terhadap prosesus

korakoideus yang letak di bawahnya ( bagian ¾ medial ), pada

penampang melintang, berbentuk segitiga seperti pada umumnya

yang terdapat pada tulang-tulang panjang,tetapi bagian yang

terletak lateral terhadap prosesus tersebut mendatar dan di sebelah

bawahnya kasar, untuk ligamen-ligamen yang mengikat tulang

scapula melalui prosesus korakoideusnya, ke tulang klavikula. Bila

tulang klavikula patah ( patah tulang selangka ), daerah bahu turun

dalam arah yang khas, apakah turun ke medial, muka atau bawah.

Meskipun hampir selalu terlihat melalui kulit, tulang klavikula

tidak seluruhnya terletak subkutan, suatu lapisan otot yang lebar,

yakni platisma, yang turun dari leher sampai iga ke 1 atau ke 3,

bersama saraf-saraf supraklavikularis, terdapat superficial terhadap

tulang klvikula ini.


Fungsi klavikula adalah memberi kaitan kepada beberapa

otot dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai

penopang lengan.

2. Skapula

Skapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang

dari gelang bahu dan terletak di sebelah belakang torax lebih dekat

permukaan daripada iga. Bentuknya segitiga pipih dan

memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan tiga sisi.

Permukaan anterior scapula atau kostal disebut fossa

subskapularis dan terletak paling dekat dengan iga. Permukaan

posterior scapula atau dorsal terbagi oleh sebuah belebas yang

disebut spina dari scapula dan yang berjalan menyebrangi

permukaan itu sampai ujungnya dan berakhir menjadi prosessus

akromion. Prosessus akromion ini menutupi sendi bahu.


B. Patologi

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma

atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan

tulang itu sendiri dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan

apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur

lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur

tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulng.

Jenis fraktur menurut sudut patah :

 Fraktur transversal, yaitu fraktur yang garis patahnya tegak lurus

terhadap sumbu panjang tulang.

 Fraktur oblik, yaitu fraktur yang garis patahnya membentuk sudut

terhadap tulang.

 Fraktur spiral, timbul akibat torsi pada ekstrimitas. Fraktur-fraktur ini

khas pada cedera main ski, di mana ujung ski terbenam pada

tumpukan salju dan ski terputar sampai tulang patah.

Fraktur multiple pada satu tulang :

 Fraktur segmental yaitu dua fraktur berdekatan pada satu tulang

yang menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai

darahnya.

 Comminuted fraktur yaitu serpihan-serpihan atau terputusnya

keutuhan jaringan di mana terdapat lebih dari dua fragmen tulang.


Fraktur-fraktur lain :

 Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulah menjadi lemah

oleh karena tumor atau proses patilogik lainnya.

 Fraktur kompresi merupakan fraktur yang khusus terjadi pada

vertebra dan terlihat jelas pada foto lateral.

 Fraktur greenstick yaitu fraktur tidak sempurna dan sering terjadi

pada anak-anak. Korteks tulangnya masih utuh , demikian juga

periosteum.

 Fraktur avulsi yaitu fraktur yang memisahkan suatu fragmen tulang

pada tempat insersi tendon ataupun ligamen.

 Fraktur impresi yaitu fraktur yang khusus terjadi pada kepala.Pada

foto rontgen fraktur ini berwarna putih.

 Fraktur beban yaitu fraktur yang terjadi pada orang-orang yang

baru saja menambah aktivitasnya. Misalnya pada seseorang yang

baru diterima untuk berlatih dalam angkatan bersenjata atau orang-

orang yang baru mamulai latihan lari.

Penyembuhan fraktur

Jika suatu tulang sudah patah, maka jaringan lunak sekitarnya

juga rusak, periosteum terpisah dari tulang, dan terjadi perdarahan

yang cukupberat. Bekuan darah terbentuk pada daerah tersebut.

Bekuan akan membentuk jaringan granulasi, di mana sel-sel

pembentuk tulang primitif ( osteogenik ) berdiferensiasi menjadi


kondroblas dan osteoblas. Kondroblas akan mensekresi fosfat yang

merangsang deposisi kalsium. Terbentuknya lapisan tebal ( kalus ) di

sekitar lokasi fraktur. Lapisan ini terus menebal dan meluas, bertemu

dengan lapisan kalus dari fragmen satunya, dan menyatu. Fusi dari

kedua fragmen ( penyembuhan fraktur ) terus berlanjut dengan

terbentuknya trabekula oleh osteoblas, yang melekat pada tulang dan

meluas menyebrangi lokasi fraktur.Persatuan ( unuion ) tulang

provisional ini akan menjalani transformasi metaplastik untuk menjadi

lebih kuat dan lebih terorganisasi. Kalus tulang akan mengalami re-

modelling di mana osteoblas akan membentuk tulang baru sementara

osteoklas akan menyingkirkan bagian yang rusak sehingga akhirnya

akan terbentuk tulang yang menyerupai keadaan tulang aslinya.

Empat R Pada Fraktur

Ada empat konsep dasar yang harus dipertimbangkan dalam

menangani fraktur:

1. Rekognisi, menyangkut diagnosis fraktur pada tempat kejadian

kecelakaan dan kemudian di rumah sakit.

2. Reduksi adalah reposisi fragmen-fragmen fraktur sedekat mungkin

dengan letak normalnya.

3. Retensi, menyatakan metode-metode yang dilaksanakan untuk

mempertahankan fragmen-fragmen tersebut selam penyembuhan.

4. Rehabilitasi, harus segera dimulai dan dilaksanakan bersamaan

dengan pengobatan farktur


Contoh-contoh fraktur pada klavikula :

 Bagian atas : fraktur green stick

 Bagian tengah : terdapat fragment sentral yang terpisah

 Bagian bawah : tipe yang paling sering adalah fraktur 1/3 medial

C. Teknik Radiografi klavikula

Proyeksi yang digunakan adalah AP, AP axial, PA dan PA axial.

1. Proyeksi AP

Posisi pasien : Supine / berdiri sesuai kondisi pasien

Posisi obyek : Tubuh diatur sehingga pertengahan klavikula /

dengan meletakkan titik tengah antara MSP dengan batas lateral

shoulder joint ( prosessus coracoid ) berada pertengahan kaset

kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh dan kedua bahu

diatur sejajar.

Pengaturan sinar :

 CR : Berdiri :Horisontal tegak lurus kaset

 Supine : Vertikal tegak lurus kaset

 CP : Pertengahan klavikula

 FFD :100 cm

 Film : 24 x 30 cm

 Ekspose : Ekspirasi penuh dan tahan nafas


Kriteria yang harus tampak : Gambaran klavikula terproyeksi frontal

/ AP. Setengah bagian lateral

tergambar di atas skapula dan

setengah bagian medial superposisi

dengan torax.

2. Proyeksi AP Axial

Posisi pasien : Supine/berdiri menghadap arah sinar posisi lordotik.


Posisi organ : Punggung dalam posisi ekstensi penuh sehingga

bahu posterosuperior yang difoto menempel pada

pertngahan kaset. Kedua lengan lurus ke bawah dan

kedua tangan di pinggang untuk lengan lurus ke

bawah dan kedua tangan dipinggang untuk fiksasi.

Leher fleksi penuh.

Pengaturan sinar:

 CR : 15-45 cephalad

o berdiri lordotik 15-25 cephalad

o Supine : 25-30 cephalad

 CP : pertengahan clavicula

 FFD : 100 cm

 Film : 24x30 cm melintang

 Ekspose : inspirasi penuh dan tahan napas

Kriteria yang harus tampak : Gambaran clavikula terproyeksi di atas

iga dan scapula dengan bagian medial

overlap iga 1 dan 2. Klavikula pada

posisi horizontal. Sternoklavilar joint

dan acromial joint masuk dalam

radiograf.
3. PA

Pada umumnya proyeksi PA cocok untuk pasien yang bisa berdiri

dan kooperatif dan sangat berguna untuk mendapatkan radiograf

dengan detail yang baik. Keuntungan proyeksi ini, klavikula lebih

dekat dengan film sehingga mengurangi magnifikasi obyek. Prinsip

posisioningnya hampir sama, yang membedakan pasien

berdiri/prone membelakangi arah sinar.


4. PA Axial

Posisi Pasien : Prone/berdiri membelakangi arah sinar

Posisi Pasien: Pada pasien diatur sehingga bahu antero superior

yang difato menempel pada pertengahan kaset. Kedua lengan

lurus ke bawah.Wajah menghadap ke sisi yang tidak difoto.

Pengaturan sinar :

 CR : 15-45 caudad

o Berdiri : 25-25 caudad

o Supine : 25- 30 caudad


 CP : Pertengahan klavikula

 FFD : 100 cm

 Film : 24 x 30 cm

Kriteria yang harus tampak : Gambaran klavikula terproyeksi di atas

iga dan scapula dengan bagian medial

overlap iga 1 dan 2 klavikula pada

posisi horizontal.Sternoclavicular joint

dan acromial joint masuk dalam

radiograf.

Anda mungkin juga menyukai