Atherosclerosis: Oleh: DR - Fitriani Lumongga
Atherosclerosis: Oleh: DR - Fitriani Lumongga
OLEH:
Dr.FITRIANI LUMONGGA
Atherosclerosis berasal dari bahasa Yunani “athera” yang artinya bubur dan sclerosis
artinya pengerasan. merupakan salah satu jenis dari arteriosclerosis yang terjadi pada
arteri besar dan sedang , Yang dimaksud disini yaitu terbentuknya bercak seperti bubur
yang terdiri dari penumpukan lemak cholesterol pada lapisan intima lumen pembuluh
darah. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya penebalan pada dinding pembuluh
darah dan hilangnya elastisitas arteri, disertai perubahan degenerasi lapisan media dan
intima. Pada bagian tengah bercak terdapat gumpalan yang mengandung lemak.
Bercak berlemak dengan inti besar yang disebut atheroma, menonjol kedalam lumen
pembuluh darah , dapat menyumbat aliran darah dan akhirnya menimbulkan komplikasi
yang serius.
Atherosclerosis dapat menyerang arteri pada otak, jantung, ginjal , organ vital lainnya
dan ekstremitas. Bila atherosclerosis terjadi pada arteri yang mensuplai darah keotak (
a.caroticus) maka akan menimbulkan stroke, dan bila terjadi pada arteri coronaria dapat
menimbulkan penyakit jantung iskemia yang dapat menyebabkan kematian.
Di Amerika Serikat dan banyak negara barat, atherosclerosis ini merupakan penyebab
kematian yang paling banyak. Hal ini diduga berkaitan dengan perubahan pola makan
dan kurangnya olah raga. Atherosclersis sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi
bisa juga terjadi pada usia lebih muda. Penyakit ini sebenarnya diawali sebagai
perubahan yang tidak nyata pada pembuluh darah pada usia anak-anak dan tanpa
gejala. Sejalan dengan bertambahnya umur maka baru menunjukkan manifestasi klinik
pada usia pertengahan sampai lanjut usia.
Dasar dari kelainan atherosclerosis adalah penimbunan lipid complex didalam tunika
intima pembuluh darah. Penyebab yang pasti dari kelainan ini belum diketahui, tetapi
ada sejumlah faktor resiko yang dapat menimbulkan atherosclerosis.
A. Hiperkolesterolemia
Merupakan suatu faktor resiko utama untuk terjadinya atherosclerosis oleh karena
:
• Diet yang banyak mengandung kolesterol, seperti kuning telur , lemak hewan
dan butter dapat meningkatkan level kolesterol plasma.
B. Hipertensi
Ditemukan hubungan yang kuat dan menetap antara merokok sigaret dengan
komplikasi dari aterosclerosis, yaitu ischaemic heart disease. Hubungan ini paling
kuat terjadi pada pria yang berumur 35-55 tahun. Resiko ini akan menurun setelah
penghentian merokok.
D. Diabetes Mellitus
Kelainan metabolik ini dapat menimbulkan kelainan atherosclerosis pada umur dini
dan mempercepat progresivitasnya. Diabetes mellitus ini dapat mengakibatkan
peningkatan kadar lemak darah yang selanjutnya akan menimbulkan
atherosclerosis.
B. Stress emosional
D. Hiperuricemia
E. Obesitas
MORFOLOGI
Proses utama pada atherosclerosis adalah penebalan pada intima dan penumpukan
lemak yang menimbulkan atheroma. Pada lesi awal dijumpai adanya fatty streak.
Atheroma terdiri dari lesi focal yang diawali dari lapisan intima, yang mempunyai celah
lipid yang lunak, kuning dan ditutupi oleh fibrous cap yang lunak dan putih, disebut juga
fibrofatty lipid ataupun fibrolipid plaque. Lesi atherosclerotic biasanya mengenai dinding
arteri hanya sebagian saja dari lumen (eccentric lesion).
Ketiga komponen ini terjadi dalam proporsi dan konfigurasi yang berbeda pada tiap lesi.
Fibrous cap pada bagian superficial terdiri dari sel otot polos dan dense collagen,
sedangkan pada bagian dalam merupakan daerah necrotic yang berisi massa lipid yang
mengalami disorganisasi, debris yang terbentuk dari sel yang mati, foam cell, fibrin dan
thrombus serta plasma protein yang lain.
Pada bagian perifer dari lesi biasanya tampak neovascularisasi (proliferasi dari
pembuluh darah kecil).
PATOGENESIS
Sampai saat ini mekanisme terjadinya penumpukan lemak pada lapisan intima dan
pembentukan lesi atheromatous belum dapat diketahui dengan pasti.
2. Hipotesis Encrustation.
3. Hipotesis Monoklonal.
Konsep pada monoclonal ini difokuskan pada proliferasi sel otot polos. Hal ini
diketahui dari fibrous cap atherosclerosis yang terdiri dari sel otot polos.
GEJALA KLINIS
Iskemia, akibat dari penyempitan arteri merupakan akibat yang paling banyak
dijumpai pada atherosclerosis. Berkurangnya aliran darah biasanya terjadi pada
penyempitan yang berat ( > 70% ). Sering terjadi pada arteri coronaria (dapat terjadi
MCI ), Arteri cerebral ( menimbulkan stroke ), arteri renalis, arteri mesenterica dan
arteri pada iliofemoral.
B. Embolisme.
Ulserasi pada atheromarous plaque dapat menimbulkan emboli lipid. Hal ini penting
pada sirkulasi serebral, dimana emboli yang kecil dapat mengakibatkan transient
ischemic attack. Dapat juga terjadi pada arteri retina, yang dapat dilihat dengan
funduscopy.
C. Aneurysm
Pada atherosclerosis yang berat pada aorta, dindingnya menjadi lemah yang bisa
menimbulkan dilatasi dan aneurysma.
A. Komplikasi Plaque
1. Erosi, ulserasi dan fisura timbul akibat adanya denudasi pada permukaan
endotel.
3. Mural trombosis , terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah disekeliling
plaque dan terjadi penonjolan pada lumen. Gangguan aliran darah ini juga
menyebabkan kerusakan pada lapisan endotel.
4. Plaque haemorrhage, dapat terjadi akibat robeknya fibrous cap ataupun rupture
pada pembuluh darah yang tipis, yang baru terbentuk.
B. Komplikasi Atherosclerosis
1. Oklusi akut
3. Aneurysma
4. Emboli.
2. Emanuel Rubin, John L.Farber , Pathology, Third edition, 1999, Lippincott William
& Wilkins ( Philadelphia)
teaching/foundat/athero