Sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar benar terjadi dimasa lampau yang
mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan seseorang, institusi, bangsa atau negara
di kemudian hari. Kejadian dan persitiwa masa lampau itu direfleksikan hanya oleh manusia,
tidak oleh mahuk ciptaan lainnya, karena hanya manusia sajalah ciptaan yang disebut mahluk
sejarah, ia juga hidup dalam sejarah dan oleh sejarah.
Sejarah bertalian erat dengan dan terjadi didalam ‘waktu’(tempus), yang dibagi atas
tiga : masa lampau, masa kini, dan waktu yang akan datang. Sebagaimana sejarah adalah
bagian integral dari diri manusia, demikian juga waktu bukanlah sesuatu yang berada diluar
manusia dan sejarahnya. Waktu adalah pengalaman manusia mengenai urutan peristiwa,
lamanya peristiwa terjadi, serta urutan perubahan yang selalu pula terjadi, baik pada manusia
sendiri maupun segala yang mengiringinya.
Selain waktu, kita menemukan bahwa didalam sejarahnya manusia menciptakan
kebudayaan : hasil karya manusia berkat olah pikir, rasa dan karsa. Bersama sejarah,
kebudayaan merupakan ekspresi diri manusia dalam segala dimensi kodratnya sebagai:
mahluk jasmani-rohani, mahluk individu-sosial, dan mahuk personal yang otonom dan
mahluk Tuhan. Sejarah dan kebidayaan mengungkapkan siapa sebenarnya manusia itu.
Setiap negara memliki suatu system pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam kerangka menciptakan tata tertib diseluruh negeri, kepastian dan kelancaran
pembangunan nasional disegala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem
pengaturan itu diterapkan didalam apa yang disebut sebagai “konstitusi” yang artinya
“menetapkan” dan “menentukan” dan kata benda ketetapan atau ketentuan yang lazim
diterjemahkan dengan Undang-Undang Dasar 1945
Begitu banyak definisi tentang konstitusi, namun dari definisi-definisi terebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa konstitusi adalah:
1. Keseluruhan peraturan-peraturan dasar suatu bangsa, negara atau organisasi politik , baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
2. Berisi ketentuaan-ketentuan yang menetapakan distribusi kekuasaan yang berdaulat pada
unsur, unit dan Lembaga secara horizontal maupun vertical dalam kehidupan yang dimaksus
3. Peraturan-peraturan dasar tersebut mengandung prinsip-prisnip dan norma-norma yang
mendasari kehidupan bersama.
4. Mengatur hak dan kewajiban dari segala unsur yang terlibat dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
5. Menjamin dan melindungi hak-hak tertentu rakyat atau anggotannya.
BAB 3
Landasa Histroris, Kultual dan Konstituional