3. Buat justifikasi muncul tanda dan gejala, hasil pemeriksaan laboratorium dan
diagnostic pada kasus di atas !
Jawab :
Ronkhi Kasar :
Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae
Pernapasan Cepat :
Karena Ph turun Pao naik Paco turun, sehingga membuat tekanan parsial karbon dioksida
yang menurun karena adanya tekanan yang meningkat pada pernapasan. Pernapasan ini
membuang banyak karbon dioksida.
4. Jelaskan indikasi dan implikasi keperawatan dalam pemberian obat obatan pada
kasus di atas dan tentuka masuk ke diagnosis keperawatan yang mana ?
Insulin suntik
Indikasi > Insulin suntik adalah jenis obat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pasokan insulin yang dibutuhkan oleh penderita diabetes. Insulin merupakan hormon
yang bertugas membantu mengolah gula yang telah diserap tubuh agar menjadi energi.
Insulin juga berperan dalam menyimpan cadangan energi yang nantinya bisa digunakan
jika suatu saat dibutuhkan oleh tubuh.
Implikasi > Harap berhati-hati dalam menggunakan insulin suntik, jika sedang
mengalami gangguan fungsi ginjal, penyakit tiroid, penyakit liver, hipoglikemia (kondisi
di mana kadar gula darah berada di bawah batas normal), hipokalemia (kondisi di mana
kadar kalium berada di bawah batas normal), lipoatrophy (berkurangnya jaringan lemak
di daerah tubuh tertentu), atau gangguan penglihatan.
NaCL 0,9%
Indkasi > Cairan saline NaCL 0.9 % merupakan cairan kristaloid yang sering ditemui.
Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini digunakan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan
menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
Implikasi > Hipersensitif
5. Bandingkan dan bedakan parameter pengkajian hemodinamik (tekanan darah,
frekuensi pernapasan, tekanan vena sentral, curah jantung, tahanan vaskular
sistemik) pada kasus di atas!
Di Kasus Nilai Normal
hematokrit 48,6% Pria dewasa: 38,8-50 persen
Wanita dewasa: 34,9-44,5 persen
sel darah putih 36.400/mm 5,0 – 10,0 103/µl
glukosa 910 mg/d Sebelum makan: sekitar 70-130
mg/dL
Dua jam setelah makan: kurang dari
140 mg/dL
Setelah tidak makan (puasa) selama
setidaknya delapan jam: kurang dari
100 mg/dL
Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
natrium 128 mEq/l 135-145 milliequivalents per liter
(mEq/L)
kalium 6,7 mEq/l 3,5 – 5,0 mEq/l
klorida 90 mEq/l 94 – 111 mEq/l
BUN 43 mg/100ml Pria dewasa: 8-24 mg/dL
kreatinin 2,3 mg/dl Wanita dewasa: 6-21 mg/dL
Anak usia 1-17 tahun: 7-20 mg/dL
keton serum 4 uji keton negatif (kurang dari15
mg/dl)
pH darah arteri 7,06 7,38-7,42.
Pao, 112 mmHg 75-100 mmHg.
SaO2 94-100%.
Paco, 13mmHg 38-42 mmHg
bikarbonat 2,5 mEq/l 22-28 mEq/
Diagnosa Keperawatan
7. Tentuka standar Luaran ( definisi, ekspektasi dan kriteria hasil !) dan Buat
Intervensi keperawatan (Definisi dan Tindakan (observasi, terapeutik, edukasi dan
kolaborasi) baik pada kasus di atas !
Tanggal No.dx Tujuan & KH Rencana
14-04- 1. Kestabilan Kadar Glukosa DX: Ketidakstabilan Kadar Glukosa
2021 Darah Dapat (L.03022) Darah
Manajemen Hiperglikemia (I. 03115)
Selama dilakukan intervensi Tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
Observasi
masalah kestabilan kadar
Identifikasi kemungkinan
glukosa darah dapat penyebab hiperglikemia
meningkat dengan Kriteria Identifikasi situasi yang
menyebabkan kebutuhan insulin
hasil : meningkat (mis. Penyakit
kekambuhan)
- Pusing: cukup
Monitor kadar glukosa darah
menurun (4) Monitor tanda dan gejala
- Lelah /lesu: cukup hiperglikemia (mis. Polyuria,
polydipsia, pliofagia, kelemahan,
menurun (4) malaise, pandangan kabur, sakit
- Keluhan lapar: kepala)
menurun (5) Monitor intake dan outcut cairan
Monitor keton urin, kadar analisa
- Kadar glikosa dalam gas darah, elektrolit, tekanan
darah: cukup membaik darah ortostatik dan frekuensi
(4) nadi
Terapeutik
berikan asupan cairan oral
konsultasi dengan tim medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk
Edukasi
Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan Terhadap
diet dan olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya
pengujian keton urine, jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. Penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan
bantuan professional kesehatan)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin
Kolaborasi pemberian cairan IV
14-04- 2. Bersihan Jalan Napas (L. DX: Bersihan Jalan Napas Tidak
2021 01001) Efektif
Setelah dilakukan tindakan Penghisapan Jalan Napas (I. 01020)
Tindakan
keperawatan 1x24 jam
Observasi
diharapkan bersihan jalan
Identifikasi kebutuhan dilakukan
napas klien meningkat, penghisapan
dengan kriteria hasil : Auskultasi suara nafas sebelum
Produksi sputum: dan sesudah dilakukan
penghisapan
Cukup menurun (4)
Monitor status oksigenasi (sao2
Dispnea: Cukup dan svo2), status neurologis
menurun (4) (status mntal, tekanan intra
Frekuensi napas: kranial, tekanan perfusi cerebral)
Cukup membaik (4) dan status hemodinamik (map
Pola napas: Cukup dan irama jantung) sebelum,
selama dan setelah tindakan
membaik (4)
Monitor dan catat warna, jumlah
dan konsistensi secret
Terapeutik
Gunakan teknik aseftik (mis.
Gunakan sarung tangan,
kacamata atau masker, jika perlu)
Gunakan [rosedural steril dan
disfosibel
Gunakan teknik penghisapan
tertutup, sesuai indikasi
Pilih kateter suction yang
menutupi tidak lebih dari
setengah diameter ett lakukan
penhisapan mulut, nasofaring,
trakea, dan atau endotracheal
tube (ett)
Berikan oksigen dengan
konsentrasi tinggi (100%) paling
sedikit 30 detik sebelum dan
setelah tindakan
Lakukan penghisapan lebih 15
detik
Lakukan penghisapan ett dengan
tekanan rendah (80 – 120 mmhg)
Lakukan penghisapan di
sepanjang ett untuk
meminimalkan invasive
Hentikan penghisapan dan
berikan terpai oksigen jika
mengalami kondisi – kondisi
seperti bradikardi, penurunan
saturasi
Lakukan kultur dan uji
sensitivitas secret jika perlu
Edukasi
Anjurkan melakukan teknik
nafas dalam sebelum melakukan
penghisapan di nasotracheal
Anjurkan bernafas dalam dan
pelan selama insersi kateter
suction
14-04- 3. Sirkulasi Spontan (L. Dx: Risiko Gangguan Sirkulasi
2021 02015) Spontan
Setelah dilakukan tindakan Resusitasi Cairan (I.02082)
Tindakan
keperawatan 1x24 jam
Observasi
diharapkan Sirkulasi klien
Identifikasi kelas syok untuk
meningkat, dengan kriteria estimasi kehilangan darah
hasil : Monitor status hemodinamik
Tingkat kesadaran: Monitor status oksigen
Cukup meningkat (4) Monitor kelebihan cairan
Frekuensi nadi: Monitor output cairan tubuh
Cukup menurun (4) (mis. Urin, cairan nasogastrik,
cairan selang dada)
Tekanan darah:
Monitor nilai BUN, kreatinin,
Cukup menurun (4) protein total, dan albumin, jika
Frekuensi nadi: perlu
Cukup menurun (4) Monitor tanda dan gejala edema
Suhu tubuh: Cukup paru
menurun (4)
Terapeutik
Saturasi oksigen:
Pasang jalur IV berukuran besar
Cukup menurun (4)
(mis. Nomor 14 atau 16)
Gambaran EKG Berikan infus cairan kristaloid 1-
aritmia: Cukup 2 L pada dewasa
menurun (4) Berikan infus cairan kristaloid 20
Produksi urin: Cukup mL/kg BB pada anak
menurun (4) Lakukan cross matching produk
darah
Kolaborasi
Kolaborasi menentukan jenis dan
jumlah cairan (mis. Kristaloin,
koloid)
Kolaborasi pemberian produk
darah
SOP pemeriksaan GDS
PETUGAS Perawat
PERALATAN
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Tahap orientasi
Tahap kerja
Menjaga privasi klien
Mempersiapkan klien
Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang
kurang dipahami/jelas
Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-
2) menit
Merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tangan, kaki menuju keparu-
paru seterusnya rasakan udara mengalir keseluruh bagian anggota
tubuh
Minta pasien untuk memusatkan perhatian pad kaki dan tangan dan
merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki dan rasakan
kehangatannya
Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara
yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan
kai dan rasakan kehangatanya
Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri
kembali lagi
Tahap terminasi
Cuci tangan
Dokumentasi
Sop Suction
SUCTION
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
Melakukan penghisapan lendir di jalan napas
PETUGAS Perawat
PERALATAN
Bak instrumen
Kasa
Kanul suction
Mesin suction
Handscoon
PROSEDUR Tahap prainteraksi
PERALATAN
Mengecek program terapi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Tahap orientasi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
FASE ORIENTASI
FASE KERJA
FASE TERMINASI
Mencuci tangan
Mengucapkan salam
Cara menghitung balance cairan yaitu dengan menentukan total jumlah input dan output dengan
memperhatikan air metabolisme (AM), insensible water loss (IWL), suhu. Kemudian dimasukan
kedalam rumus balance cairan dengan mengurangkan input dan output.
Keterangan :
Dewasa : AM = 5 cc x kg BB/hari
Anak :
Dewasa : IWL = 15 cc x kg BB
Anak : IWL = 30-usia (tahun) cc x kg BB/hari. Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc
– 1 cc/kgBB/hari
Turgor kulit
Hasilnya didokumnetasikan
Cuci tangan
Tahap Orientasi
Memberikan salam, panggil klien serta mengenalkan diri.
Tahap Kerja
Menjaga privasi
Arteri radialis
Arteri bracialis
Bila perlu obat anastesi lokal gunakan spuit 1 cc yang sudah diisi dengan obat
intracutan dan sebelum obat dimasukan, terlebih dahulu aspirasi untuk
mencegah masuknya obat ke dalam pembuluh darah.
Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri, dengan cara
kulit ditegakkan dengan kedua jari penunjuk dan jari tengah, sehingga arteri
yang akan ditusuk berada diantara dua jari tersebut.
Spuit yang sudah diheparinisasi pegang seperti memegang pensil dengan tangan
kanan, jarum ditusukkan ke dalam arteri yang sudah terfiksasi tadi:
Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum kita cabut dan usahakan posisi
pemompa spuit tetap untuk mencegah terhisapnya udara ke dalam spuit
dan segera gelembung udara dikeluarkan dari spuit.
Bekas tusukan fungsi arteri tekan dengan kapas alkohol campur betadine:
Putar syringe 4-5 kali putaran agar darah tercampur dengan heparin.
Memberi etiket laboratorium dan mencantumkan nama pasien, ruangan, tanggal
dan jam pengambilan.
Rapikan alat-alat.
Tahap Terminasi
Mengevaluasi klien
Memberikan reinforcemen
Cuci tangan
Pendokumentasian