Anda di halaman 1dari 12

1.

posyandu lansia

Posyandu lansia adalah wadah pelayanan untuk warga lanjut usia. Pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan berdasarkan inisiatif masyarakat. Hal ini membuat program dan layanan yang tersedia bisa
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.

Di Posyandu lansia ada susunan kepengurusan yang akan menjalankan program-program yang telah
dirancang. Program-program tersebut umumnya dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan
pencegahan.

Jenis pelayanan yang diberikan di Posyandu lansia

Pelayanan yang diberikan oleh Posyandu lansia melalui program dan kadernya pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup para orang tua yang lebih rentan terhadap penyakit.

Di daerah yang memiliki Posyandu lansia, kadernya akan memantau kesehatan lansia yang ada di daerah
itu secara individual dan detail. Umumnya, akan ada kartu atau buku yang digunakan untuk mencatat
status kesehatan dan pola hidup para lansia.

Secara umum, ada empat jenis pelayanan yang diberikan Posyandu lansia:

1. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya mencakup sesuatu yang berhubungan dengan
penyakit. Pada Posyandu lansia, kader juga akan melakukan pemeriksaan aktivitas sehari-hari seperti:

Mencatat pola makan

Cara mandi

Rutinitas buang air

Kemampuan untuk berjalan dan berpakaian

Kemampuan untuk turun atau naik tempat tidur

Kemandirian lansia tersebut

Selain itu, lansia juga akan menerima pemeriksaan berupa:

Pemeriksaan kondisi mental

Pemeriksaan status gizi

Pengukuran tekanan darah

Pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti pemeriksaan kadar asam urat dan gula darah
Posyandu lansia juga bisa memberikan rujukan ke Puskesmas apabila ada kondisi yang memerlukan
pemeriksaan lanjutan.

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan untuk lansia bisa dilaksanakan di balai warga seperti layaknya
Posyandu balita dan ibu hamil. Namun, bagi lansia yang kesulitan untuk keluar rumah, akan ada kader
yang mengunjunginya secara langsung.

2. Pemberian makan tambahan (PMT)

Para kader Posyandu lansia akan memberikan penyuluhan kepada para lansia mengenai makanan yang
sehat dan bergizi yang perlu mereka konsumsi. Untuk memudahkan, para lansia akan mendapatkan
contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi yang dibutuhkan, dengan
menggunakan bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut.

3. Kegiatan olahraga

Olahraga juga penting dilakukan para lansia untuk menjaga kebugaran tubuh. Para kader akan
menuntun kakek dan nenek untuk mengikuti gerakan senam lansia, gerak jalan santai, maupun aktivitas
lain yang aman untuk usia lanjut.

4. Kegiatan non kesehatan

Di Posyandu lansia, juga sering dilakukan kegiatan non kesehatan untuk meningkatkan interaksi sosial
dan menjadikan Posyandu sebagai wadah lansia untuk berkegiatan. Jenis kegiatan yang sering dilakukan
di antaranya:

Kegiatan kerohanian

Arisan

Kegiatan ekonomi produktif seperti berjualan

Berkebun

Forum diskusi penyaluran hobi dan lain-lain.

Selain rutin mengunjungi Posyandu, ini hal-hal yang perlu diperhatikan lansia

Meski Posyandu bisa memfasilitasi berbagai kegiatan dan program untuk menjaga kesehatan para
lansia, tapi tetap saja diperlukan kesadaran sendiri dalam menjaga kondisi badan agar hasil yang dicapai
bisa maksimal. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan para lansia soal kesehatannya:

• Mengenali perubahan di tubuh

Seiring bertambahnya usia, maka tubuh pun akan mengalami banyak perubahan. Dengan mengenali
perubahan yang dapat terjadi, lansia dapat melakukan usaha-usaha untuk mengantisipasinya.

Beberapa perubahan yang sering terjadi antara lain:


Kekuatan tubuh menurun, sehingga mudah lelah, gigi goyang, mulut kering

Penurunan daya ingat

Pendengaran dan penglihatan berkurang

Mudah jatuh

Kekebalan tubuh menurun

Rentan mengalami gangguan pencernaan

• Menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Menjadi tua bukan berarti Anda hanya bisa pasrah akan keadaan. Tubuh lansia memang lebih rentan
terhadap penyakit. Namun ingat, penyakit pun tidak akan muncul jika Anda terus berusaha untuk
mencegahnya.

Salah satu cara mencegah terjadinya penyakit yang paling efektif adalah dengan menjalani perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Contoh PHBS yang bisa dilakukan lansia antara lain:

Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang

Minum air putih minimal 2 liter per hari

Memeriksakan kesehatan secara rutin, minimal 1 tahun sekali

Minum obat secara teratur dan hindari pantangan yang diberikan oleh dokter, jika punya riwayat
penyakit

Mandi dua kali sehari

Menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum
tidur. Jika memakai gigi palsu lepasan, maka gigi palsu tersebut harus dilepas saat tidur dan dibersihkan
setiap hari.

Melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti jalan santai

Tidak merokok

Beristirahat dengan cukup

Melakukan hobi agar pikiran tenang dan rileks

Terus mengasah otak agar tidak pikun, misalnya dengan bermain catur, rajin membaca, mengisi teka-
teki silang, bercerita, bermain musik, dan lain-lain

• Tidak menyepelekan keluhan kesehatan yang sering muncul


Jangan sepelekan keluhan kesehatan yang sering muncul dengan berpikir, “Ah, biarin saja namanya juga
sudah tua”. Periksakan diri ke dokter apabila Anda merasakan gejala penyakit tertentu, agar perawatan
dapat segera dimulai sebelum kondisi bertambah parah.

Contoh keluhan kesehatan yang sering muncul pada lansia antara lain:

Sering sakit seperti batuk tidak sembuh-sembuh

Nafsu makan berkurang

Gangguan tidur

Sering lupa

Kesepian

Gangguan fungsi seksual

Sesak napas

Kaki bengkak, kesemutan, sering haus

Muncul benjolan tidak normal

Gangguan buang air

Posyandu lansia bisa menyediakan layanan kesehatan dasar, terutama yang bersifat preventif dan
promotif untuk warga berusia lanjut. Dengan adanya Posyandu, kualitas hidup lansia di daerah tersebut
diharapkan bisa meningkat dan risiko terjadinya keparahan penyakit akan berkurang. Lansia pun bisa
hidup lebih tenang dan bahagia

https://www.sehatq.com/artikel/peran-posyandu-lansia-dalam-menjaga-kualitas-hidup-para-senior

2.pos yandu ibu hamil

Tujuan POSYANDU yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan
janinya, agar dapat mencegah dan mengatasi masalah kehamilan, untuk membantu masalah gizi,
masalah sosial dan untuk memberikan pendidikan penyuluhan dalam masalah persalinan dan nifas, cara
menjaga diri agar tetap sehat dalam masa hamil, membantu wanita hamil dan keluarganya untuk
mempersiapkan kelahiran bayi dan juga penyuluhan tentang KB beserta meningkatkan kesadaran
mereka tentang kemungkinan adanya komplikasi dalam kehamilan dan persalinan.

Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan daan
kematian baik ibu maupun janin. Sebagian dari ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilannya
karena berbagai alasan. Maka dari itu penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperluhkan untuk memberikan
pengetahuan mengenai kehamilan. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan termotivasi kuat
untuk menjaga diri dan kehamilanya dengan menaati nasehat yang diberikan tenaga kesehatan,
sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan menghasilkan bayi yang sehat.

. Program kesehatan ibu hamil

Pelayanan yang diberikan posyandu kepada ibu hamil mencakup pemeriksaan kehamilan dan
pemantauan gizi. Tak hanya pemeriksaan, ibu hamil juga dapat melakukan konsultasi terkait persiapan
persalinan dan pemberian ASI.

Agar kondisi kehamilan tetap terjaga, ibu hamil juga bisa mendapatkan vaksin TT untuk mencegah
penyakit tetanus yang masih umum terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia.

Setelah melahirkan, ibu juga bisa mendapatkan suplemen vitamin A, vitamin B, dan zat besi yang baik
dikonsumsi selama masa menyusui, serta pemasangan alat kontrasepsi (KB) di posyandu.

https://www.alodokter.com/ini-kegiatan-posyandu-dan-manfaatnya-bagi-ibu-dan-anak

http://trimulyajaya.desa.id/2018/01/pentingnya-posyandu-untuk-kesehatan-ibu-hamil/

3.pos yandu bayi dan balita

Pos Pelayanan Terpadu atau posyandu balita adalah salah bentuk fasilitas kesehatan yang diutamakan
untuk ibu dan anak, khususnya balita. Fasilitas ini umumnya tersedia di setiap desa, kelurahan, atau RW,
dan berada dalam wilayah kerja suatu puskesmas.

Pengelola posyandu atau kader posyandu umumnya dipilih dari dan oleh masyarakat secara
musyawarah. Kader ini setidaknya terdiri dari lima orang.

Kader-kader tersebut sebaiknya memiliki motivasi untuk mengabdi pada masyarakat. Untuk
pengetahuan seputar medis, petugas puskesmas juga dapat membantu para kader posyandu.

Apa saja manfaat posyandu balita?

Posyandu ada untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi, maupun balita melalui upaya
pemberdayaan masyarakat. Fasilitas kesehatan (faskes) ini memang dikhususkan guna menaungi
masalah dan perkembangan kesehatan bayi, balita, ibu hamil maupun menyusui, serta pasangan usia
subur.
Oleh karena itu, keberadaan posyandu diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat di bawah ini
bagi masyarakat, terutama ibu, bayi dan balita:

Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan
balita

Mendapatkan saran seputar asupan gizi bayi dan anak, sehingga tidak mengalami gizi buruk

Memastikan bayi dan balita memperoleh imunisasi lengkap yang diwajibkan oleh pemerintah

Ibu hamil dapat terpantau asupan gizi, vitamin, suplemen, maupun vaksin yang diperlukannya

Ibu nifas dapat terjaga kesehatannya, seperti mendapatkan vitamin A dan tablet tambah darah

Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak

Apabila terdapat kelainan pada bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui dapat segera
diketahui dan dirujuk ke puskesmas

Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita

SehatQ Logo

Cari Apapun di SehatQ

BPJS

Posyandu Balita Tak Hanya Penting untuk Kesehatan Buah Hati

Posyandu balita merupakan fasilitas kesehatan yang berfokus menangani kesehatan ibu hamil maupun
balita. Apa sajakah peran dan kegiatannya?

08 Aug 2020|Annisa Trimirasti

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Melalui posyandu balita, buah hati bisa mendapatkan vaksin wajib

Pemberian vaksin termasuk kegiatan utama posyandu balita

Pos Pelayanan Terpadu atau posyandu balita adalah salah bentuk fasilitas kesehatan yang diutamakan
untuk ibu dan anak, khususnya balita. Fasilitas ini umumnya tersedia di setiap desa, kelurahan, atau RW,
dan berada dalam wilayah kerja suatu puskesmas.
Pengelola posyandu atau kader posyandu umumnya dipilih dari dan oleh masyarakat secara
musyawarah. Kader ini setidaknya terdiri dari lima orang.

Kader-kader tersebut sebaiknya memiliki motivasi untuk mengabdi pada masyarakat. Untuk
pengetahuan seputar medis, petugas puskesmas juga dapat membantu para kader posyandu.

Apa saja manfaat posyandu balita?

Posyandu ada untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi, maupun balita melalui upaya
pemberdayaan masyarakat. Fasilitas kesehatan (faskes) ini memang dikhususkan guna menaungi
masalah dan perkembangan kesehatan bayi, balita, ibu hamil maupun menyusui, serta pasangan usia
subur.

Oleh karena itu, keberadaan posyandu diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat di bawah ini
bagi masyarakat, terutama ibu, bayi dan balita:

Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan
balita

Mendapatkan saran seputar asupan gizi bayi dan anak, sehingga tidak mengalami gizi buruk

Memastikan bayi dan balita memperoleh imunisasi lengkap yang diwajibkan oleh pemerintah

Ibu hamil dapat terpantau asupan gizi, vitamin, suplemen, maupun vaksin yang diperlukannya

Ibu nifas dapat terjaga kesehatannya, seperti mendapatkan vitamin A dan tablet tambah darah

Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak

Apabila terdapat kelainan pada bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui dapat segera
diketahui dan dirujuk ke puskesmas

Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita

Ragam kegiatan di posyandu balita

Kegiatan di posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pilihan. Mari simak penjelasan di bawah
ini.

Kegiatan utama

Posyandu umumnya memiliki jenis-jenis kegiatan utama sebagai berikut:

1. Kegiatan untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Pada kegiatan ini, sasaran bisa merupakan ibu hamil, ibu nifas dan menyusui, serta bayi maupun balita.
Pada ibu hamil, berikut jenis-jenis kegiatan yang bisa dilakukan:

Pemantauan kesehatan ibu hamil. Mulai dari menimbang berat badan, informasi asupan gizi, cek
tekanan darah dan fungsi tubuh lain, vaksinasi, serta konsultasi medis.

Kelas ibu hamil yang dapat berupa senam, penyuluhan, ataupun pelatihan. Misalnya, teknik pemberian
ASI, perawatan bayi baru lahir, dan lainnya.

Pada ibu menyusui, kegiatan posyandu tidak jauh berbeda. Beberapa contohnya adalah penyuluhan
tentang alat kontrasepsi, pemberian ASI eksklusif, perawatan masa nifas.

Sementara kegiatan posyandu balita untuk anak bisa meliputi penimbangan berat badan, penentuan
status pertumbuhan, ataupun penyuluhan kesehatan.

2. Kegiatan untuk Keluarga Berencana (KB)

Pada kegiatan ini, posyandu dapat melakukan penyuluhan seputar KB (keluarga berencana). Pemberian
alat kontrasepsi, seperti pil KB dan suntik KB, juga bisa didapatkan pada faskes ini.

3. Kegiatan untuk imunisasi

Pelayanan imunisasi di posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas Puskesmas. Jenis vaksin yang
diberikan akan disesuaikan dengan program untuk bayi dan ibu hamil.

4. Kegiatan untuk pemantauan gizi

Kegiatan ini dapat berupa penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, pemberian
suplemen atau makanan tambahan, dan konseling seputar asupan gizi. Bila ditemukan kondisi kurang
gizi pada ibu hamil atau balita, seperti berat badan yang tidak bertambah, pasien harus segera dirujuk ke
puskesmas.

5. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan diare

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain
penyuluhan, pemberian obat seperti oralit atau obat diare lain pun bisa dilaksanakan.

Kegiatan pilihan

Kegiatan pilihan atau tambahan baru boleh dilakukan bila kelima kegiatan utama sudah terpenuhi atau
terkelola dengan baik. Kegiatan tambahan di posyandu dapat berupa:

Pengamatan penyakit yang memiliki potensi KLB (Kejadian Luar Biasa), seperti demam berdarah dengue
(DBD) ataupun tetanus

Pendidikan anak usia dini (PAUD)

Penyediaan air bersih


Tabungan ibu bersalin

Kesehatan reproduksi remaja

Kesehatan orang lanjut usia

Posyandu dapat menjadi pilihan faskes yang dekat dan ramah bagi masyarakat, terutama untuk ibu
hamil, ibu menyusui, dan balita. Dengan adanya posyandu balita, kesehatan keluarga di Indonesia
diharap dapat menjadi lebih baik, khususnya untuk memperbaiki gizi dan mencegah stunting (kerdil)
pada balita dan anak-anak.

https://www.sehatq.com/artikel/posyandu-balita-tak-hanya-penting-untuk-kesehatan-buah-hati

4.posyandu remaja

Posyandu remaja adalah kegiatan berbasis kesehatan yang diperuntukkan khusus untuk remaja.
Kegiatan ini akan membahas mengenai kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu
perkembangan remaja

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja sering disebut masa
terlabil, di mana seorang anak berusaha mencari jati dirinya. Dalam fase ini, mereka akan melakukan
penyesuaian dengan lawan jenis, perubahan pola perilaku, dan sosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Saat memasuki masa remaja, seseorang akan cenderung memisahkan diri dari keluarga

Cari Apapun di SehatQ

Parenting

Kenali Apa Itu Posyandu Remaja bagi Generasi Muda

Posyandu remaja adalah kegiatan berbasis kesehatan yang diperuntukkan khusus untuk remaja.
Kegiatan ini akan membahas mengenai kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu
perkembangan remaja.

17 Jun 2020|Adhenda Madarina

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Posyandu remaja adalah tempat remaja berkumpul membahas kesehatan


Kumpulan remaja tengah berfoto bersama

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja sering disebut masa
terlabil, di mana seorang anak berusaha mencari jati dirinya. Dalam fase ini, mereka akan melakukan
penyesuaian dengan lawan jenis, perubahan pola perilaku, dan sosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Saat memasuki masa remaja, seseorang akan cenderung memisahkan diri dari keluarga.

Maka tidak salah jika dikatakan bahwa masa remaja adalah masa rentan dengan berbagai
permasalahan. Mulai dari permasalahan dengan diri sendiri, keluarga, hingga permasalahan dengan
perkembangan zaman.

Oleh karena itu, perlu ada pendampingan dan pembinaan agar remaja tidak terjerumus pada hal negatif
yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

Apa itu posyandu remaja?

Sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi remaja, pemerintah menghadirkan posyandu remaja
untuk mendampingi para remaja menghadapi fase-fase krusial dalam hidupnya.

Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat khusus remaja, untuk
memantau dan melibatkan mereka demi peningkatan kesehatan dan keterampilan hidup sehat secara
berkesinambungan. 

Setiap dusun atau RW biasanya mengadakan posyandu remaja dengan beranggotakan maksimal 50
orang. Adapun kriteria kader posyandu remaja, yaitu berusia antara 10-18 tahun, mau secara sukarela
menjadi kader, dan berdomisili di wilayah posyandu remaja tersebut berada.

Manfaat posyandu remaja

Berkaitan dengan hal ini, posyandu remaja juga menyediakan pelayanan kesehatan, termasuk
pemberian informasi kesehatan maupun informasi penting lainnya kepada remaja.

Meski posyandu remaja biasanya hanya dilaksanakan setiap sebulan sekali, ada banyak manfaat yang
dapat diraih dari program ini. Berikut adalah beberapa manfaat dari posyandu remaja.

1. Memperoleh pengetahuan mengenai kesehatan

Posyandu remaja berperan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, khususnya remaja, perihal
informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan. Pengetahuan tersebut mencakup kesehatan
reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa, menanggulangi penyalahgunaan NAPZA, pemenuhan gizi,
aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak menular, dan kekerasan pada remaja.

2. Membekali remaja keterampilan hidup sehat


Manfaat lain dari posyandu remaja adalah membekali remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat,
sekaligus sebagai aktualisasi diri dalam peningkatan derajat kesehatan mereka. Dengan adanya
keterampilan ini, diharapkan dapat membantu para remaja membentuk pribadi yang lebih baik dan
berprinsip.

3. Sebagai sarana sosialisasi remaja

Selain memperoleh pengetahuan tentang kesehatan, posyandu remaja juga dapat menjadi sarana
sosialisasi antarsesama. Bertemu dengan teman sebaya, mengobrol, dan bertukar pikiran bisa saling
memberikan motivasi dan sugesti positif yang baik untuk perkembangan psikologis mereka.

4. Kesehatan akan terus terpantau

Kegiatan posyandu remaja diawali dengan pengecekan kesehatan secara menyeluruh. Pengecekan
kesehatan yang dilakukan setiap bulan sekali ini membantu remaja untuk memperoleh tumbuh
kembang yang optimal. Dengan begitu, kesehatan fisik maupun mental remaja akan terpantau dengan
baik.

Apa saja kegiatan posyandu remaja?

Sama seperti posyandu lainnya, posyandu remaja juga melakukan kegiatan pengecekan kesehatan dan
konseling. Hanya saja, posyandu remaja lebih menekankan pada edukasi kesehatan remaja, atau lebih
tepatnya pemberdayaan untuk mengenali diri sendiri dan mengenali masalah dalam diri beserta
solusinya. Berikut ini penjelasan mengenai kegiatannya.

1. Pengisian kuisiner kesehatan

Bagi Anda yang baru pertama kali mengikuti posyandu remaja, biasanya setelah mendaftar akan
diarahkan untuk mengisi formulir data diri dan pengisian kuisioner kesehatan.

2. Pemeriksaan kesehatan

Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan, yang meliputi penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, mengukur tekanan darah, lingkar lengan atas dan lingkar perut, serta
pengecekan anemia pada remaja putri. Apabila ada tanda klinis anemia, seseorang akan dirujuk ke
fasilitas kesehatan.

3. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan akan diberikan sesuai dengan permasalahan masing-masing, seperti konseling,
pemberian obat atau vitamin, menjelaskan mengenai kondisi kesehatan tertentu, dan merujuk remaja
ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.

4. Kegiatan berbeda setiap bulannya


Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama setelah semua remaja melewati beberapa tahap di atas.
Materi kegiatan ini dapat berupa penyuluhan, pemutaran film, bedah buku, pengembangan soft-skill,
atau senam.

Pelaksanaan materi kegiatan posyandu remaja biasanya setiap bulan akan berbeda-beda sesuai dengan
keputusan kader posyandu.

https://www.sehatq.com/artikel/pelaksanaan-posyandu-remaja-perlu-digiatkan-demi-generasi-yang-
berkualitas

Anda mungkin juga menyukai