Anda di halaman 1dari 13

Pentingnya Kandungan Gizi

(Protein) Bagi Tubuh Manusia

Disusun Oleh :
Nama: Bertha Fara Puspita
Kelas: X ASKEP 2

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


KESEHATAN BANTUL
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya
sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang " Pentingnya
Kandungan Gizi (Protein) Bagi Tubuh Manusia " dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran anak bangsa tentang pentingnya Kandungan Gizi
(Protein) Bagi Tubuh manusia.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu, memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan
makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh
Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan
masyarakat.
Bantul, 15 Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia,
terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, Dimana kondisi
masyarakat banyak yang kurang memahami akan pentingnnya kandungan
gizi dalam hal ini protein, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi
buru /gizi kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang,
terutama dalam hal protein.
Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap
memperhatikan asupan gizi setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada
makanan yang mungkin sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda
konsumsi.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan
meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga
akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan
penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas.
Banyak yang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan
yang sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur
dasar yang dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang
dibutuhkan oleh sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh
dapat melakukan berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia
dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan
siraman air secara terus menerus, pemupukan dan pemeliharaan agar
menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan secara kuat. Demikianlah
pentingnya gizi untuk kehidupan manusia
Selama masa penambahan gizi, hanya gizi yang seimbang yang dapat
mencegah tubuh dari keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang
yang selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit. Pemberian
tambahan gizi hendaklah secara wajar dan menurut ilmu pengetahuan
ilmiah. Bila seseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk memperoleh
pengobatan; bila seseorang berada dalam keadaan sehat, maka perlu untuk
melakukan penjagaan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, melakukan
pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai masalah yang sangat
mendasar dalam hubungannya dengan pemeliharaan kesehatan.
Sebagai kunci pokok dalam hubungannya dengan kebiasaan makan
adalah menjaga jangan sampai makan secara berlebihan sehingga
kekenyangan, makan disertai adanya sayur-sayuran, tidak memakan
makanan yang dimasak sampai kelewat matang, makan secara tidak tergesa-
gesa, makanan yang memiliki rasa yang ringan, makanan masih dalam
kondisi yang segar; memiliki keragaman, dengan kondisi yang sejuk,
terdapat pemisahan, disertai dengan pematangan. Hanya dengan cara
demikian seseorang akan dapat memiliki badan yang sehat disertai dengan
kehidupan yang penuh semangat dan percaya diri.
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang yang telah penulis
paparkan, maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan  judul
“Pentingnya Kandungan Gizi (Protein) Bagi  Tubuh Manusia”

B.     Rumusan Malasah
Rumusan masalah dalam makalah ini penulis paparkan dalam beberapa
poin yaitu
1.      Bagaimana akibatnya bila tubuh kekurangan Protein ?
2.      Bagaimana Akibat Kelebihan Protein?
3.      Bagaimana Penanggulangan Kekurangan Protein ?

C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana akibatnya bila tubuh kekurangan Protein
2.      Untuk mengetahui Bagaimana Akibat Kelebihan Protein
3.      Untuk mengetahui cara Penanggulangan Kekurangan Protein
D.    Manfaat Makalah 
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup khususnya mengenai kesadaran akan
pentingnnya  Pentingnya Kandungan Gizi (Protein) Bagi  Tubuh Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kajian Pustaka
1.      Pengetian Gizi
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan
oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan
makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Menurut Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S (2010) :

“Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan,
mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam
tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan
sebagai komponen pembangun tubuh manusia”.

Menurut Ugi (Sunita Almatsir-2012) Kata “gizi” berasal dari bahasa


Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan
makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan
makanan, pangan dan bahan makanan.

2.      Pengertian Protein
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara
menghitung jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan
dengan menghitung jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam
proteinm makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang
dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja
Menurut Suhardjo-Clara M. Kusharto (1999) mengemukakan bahawa:
“Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling
erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Nama protein berasal
dari bahasa Yunani (Greek) proteus yang berarti yang pertama atau yang
terpenting. Seorang ahli kimia belanda bernama Mulder, mengisolasi
susunan tubuh yang mengandung nitrogen dan menamakannya terdiri dari
satuan dasarnya yaitu asam amino (biasa disebut unit pembangun protein).”
B.     Pembahasan
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan
protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat
badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan
protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak
sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada
dalam makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar
mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya
untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein
yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah
protei yang mereka perlukan
Secara Klasik: gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh
(menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh). Sekarang: selain untuk kesehatan,
juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan
dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Gizi  yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup,
yaitu, Memelihara   proses   tubuh  dalam   pertumbuhan/perkembangan
serta  mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi guna
melakukan kegiatan sehari-harim, mengatur metabolisme dan mengatur
berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, Berperan
dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein)
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/
tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah
umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
 Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan
atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh
tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Bahan makanan
adalah makanan dalam keadaan mentah. Status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi

1.      Akibat Kekurangan Protein


Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi
rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan
Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan
protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang
menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun
yang sering terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi
gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.  Kwashiorkor
dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.Gejalanya :
a.       Pertumbuhan terhambat.
b.      Otot-otot berkurang dan lemah.
c.       Edema.
d.      Muka bulat seperti bulan (moonface Gangguan psikimotor.)
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan
tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada
kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu
rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat
badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang,
maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya
berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar
bagi umur yang sesuai. Ciri-ciri :
a.       Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
b.      Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis garis
permukaan yang jelas
c.       Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan
hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar,
meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap
d.      Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
e.       Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.
Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama),
karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena
penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak
higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku
yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara
kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang
berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor. Gejalanya :
a.       Pertumbuhan terhambat.
b.      Lemak dibawah kulit berkurang.
c.       Otot-otot berkurang dan melemah.
d.      Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti :
panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
e.       Muka seperti orang tua (oldman's face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati
(hepatomegalia) dan kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun.
Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-
aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
2.      Akibat Kelebihan Protein.
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang
tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan
obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat
badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain,
terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati
yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare,
kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat
pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi,
sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan
untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG) untuk
protein.

3.      Penanggulangan Kekurangan Protein


Pengobatan terhadap Kekurangan Energi Protein adalah ditujukan
untuk menambah zat gizi yang kurang, namun dalam prosesnya
memerlukan waktu dan harus secara bertahap, oleh karenanya harus di
rawat inap di rumah sakit. Secara garis besar penanganan KEP adalah 1)
pada tahap awal harus diberikan cairan intra vena, selanjutnya dengan
parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet tinggi kalori
dan tinggi protein. 2) komplikasi penyakit penyerta seperti infeksi, anemia,
dehidrasi dan defiseiensi vitamin diberikan secara bersamaan. 3)
penanganan terhadap perkembangan mental anak melalui terapi tumbuh
kembang anak.4) penanganan kepada keluarga, melalui petunjuk terapi gizi
kepada ibu karena sangat penting pada saat akan keluar rumah sakit  akan
mempengaruhi keberhasilan penanganan KEP di rumah.
Pencegahan dari KEP pada dasarnya adalah bagaimana makanan yang
seimbang dapat dipertahankan ketersediannya di masyarakat. Langkah-
langkah nyata yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah
mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan
menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi kesehatan terdepan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu), mengurangi resiko untuk mendapat
penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang, penyuluhan
pemberian makanan pendamping ASI, memperbaiki/mengurangi efek
penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak menurunkan status gizi.,
merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM,
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana,
meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala
sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain). 
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan.
Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa protein
sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein
merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga
apabila anak cukup asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh
dari gizi kurang dan tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan
adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi
yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang,
tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan
atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti :
kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaat
kan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk
meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang
sehat.

B.      Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi
asupan protein, agar dapat tumbuh dengn sehat. Agar seluruh ibu-ibu
memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi
penderita gizi buruk. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein.
Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta menggalakkan
program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia sehat
2010.

Anda mungkin juga menyukai