Askep Ansietas 21
Askep Ansietas 21
DENGAN ANSIETAS
Kep.Jiwa-Document-Endah 2
Karakteristik Ansietas
Mpk emosi dan bersifat subyektif.
Sumber tdk jelas (takut ~ sumber
jelas).
Terjadi akibat adanya ancaman pada
harga diri, identitas diri.
Perlu adanya keseimbangan antara
keberanian dan kecemasan
Kep.Jiwa-Document-Endah 3
Tingkat Ansietas
1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari.
Individu sadar. Lahan persepsi meningkat
(mendengar, melihat, meraba lebih dari
sebelumnya). Perlu untuk memotivasi
belajar, pertumbuhan, dan kreativitas.
2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit
(melihat, mendengar, meraba menurun dpd
sblmnya). Fokus pd perhatian segera.
Kep.Jiwa-Document-Endah 4
Tingkat Ansietas
3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat
sempit, hanya bisa memusatkan
perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
Semua perilaku ditujukan untuk
menurunkan ansietas.
4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa
menurut perintah
Kep.Jiwa-Document-Endah 5
Panik
Hilang kontrol
Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah
atau arahan.
Disorganisasi kepribadian.
Meningkatnya aktivitas motorik
Menurunnya kemampuan menghubung-
hubungkan.
Distrosi persepsi
Hilangnya pikiran rasional
Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
Bila berlangsung berkepanjangan
menyebabkan exhaustion ~ kematian
Kep.Jiwa-Document-Endah 6
Rentang Respon Ansietas
Adaptif Maladaptif
Kep.Jiwa-Document-Endah 7
Pengkajian
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Kep.Jiwa-Document-Endah 8
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas
mengingatkan ego akan adanya bahaya yg
perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Kep.Jiwa-Document-Endah 9
Faktor Predisposisi
Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa
sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara
nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas
dan depresi.
Kep.Jiwa-Document-Endah 10
Faktor Predisposisi
Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas
terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi,
jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan idv mudah terangsang
dan merasa ansietas.
Kep.Jiwa-Document-Endah 11
Faktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri”; mengancam
identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk,
kesulitan peran baru.
Gabungan: penyebab timbulnya ansietas
gabungan dr genetik, perkembangan, stresor
fisik, stresor psikososial.
Kep.Jiwa-Document-Endah 12
Perilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs
melalui timbulnya gejala/mekanisme koping
utk mempertahankan diri dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, neuromuskuler,
GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Kep.Jiwa-Document-Endah 13
Efek fisiologis ansietas
Kardiovaskuler: palpitasi, TD, pingsan, TD,
N .
Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak,
nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
Neuromuskuler: refleks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, agitasi,
gelisah, wajah tegang, kelemahan umum,
gerakan lambat, kaki goyah.
Kep.Jiwa-Document-Endah 14
Efek fisiologis ansietas
Gastrointestinal: hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen tdk nyaman,
nyeri abdomen, mual, perih, diare.
Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k.,
sering b.a.k.
Kulit: keringat lokal,adanya urtikaria,
rasa panas dingin, wajah pucat,
berkeringat seluruh tubuh.
Kep.Jiwa-Document-Endah 15
Respon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
resko celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
Kep.Jiwa-Document-Endah 16
Respon Perilaku
Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,
takut berlebihan, teror, gugup, sangat
gelisah.
Kep.Jiwa-Document-Endah 17
Mekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
Difikirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
Disadari dan berorientasi pd tindakan
Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk
memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk
memuaskan kebutuhan)
Kep.Jiwa-Document-Endah 18
Mekanisme Koping
2. Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi “self”
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy
dan buruk
Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Kep.Jiwa-Document-Endah 19
Defens Mechanism
Kompensasi Proyeksi
Denial Rasionalisasi
Displacement Reaksi formasi
Identifikasi Regresi
Intelektualisasi
Kep.Jiwa-Document-Endah 20
Diagnosis Keperawatan
Ansietas
Koping individu tidak efektif
Takut
Kep.Jiwa-Document-Endah 21
Tujuan
Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Mendukung dan
melindungi klien
Kep.Jiwa-Document-Endah 22
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi,
dan menurunkan tingkat ansietas pada
tkt sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan
terbuka: dengarkan keluhan, dukung
utk menceritakan perasaan, jawab
pertanyaan scr lags, menerima tanpa
pamrih, hargai pribadi klien.
Kep.Jiwa-Document-Endah 23
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Kep.Jiwa-Document-Endah 24
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping
yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan
diri pd perilaku maladaptif: terima dan
dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan
perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk
memfokuskan pada rasa tersebut; beri
umpan balik thd perilaku, stresor, dampak
stresor dan sumber koping; dukung ide kshtn
fisik berhub dg kesehatan mental; batasi
perilaku maladaptif dg cara suportif.
Kep.Jiwa-Document-Endah 25
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas: sikap tenang;
lingkungan tenang; batasi kontak dg klien
lain; identifikasi dan modifikasi hal yg
menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air
hangat, pijat
Kep.Jiwa-Document-Endah 27
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
Dengar keluhan klien dengan hangat dan responsif
Beri waktu kepada klien untuk berespon
Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal
ansietasnya sendiri:
Kenali perasaan diri
Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif
pd klien
Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt
belajar dan berkembang
Kep.Jiwa-Document-Endah 28
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
Bantu klien mengekspresikan perasaan.
Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan
klien.
Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd
stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan
konflik.
Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa
Kep.Jiwa-Document-Endah 29
lalu
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
o Menggali pengalaman klien menghadapi
ansietas sebelumnya.
o Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
o Dorong klien untuk mencoba koping adaptif
yg baru
o Memusatkan tanggung jawab perubahan
pada klien
Kep.Jiwa-Document-Endah 30
o Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan
sebab-akibat keadaan ansietasnya.
o Bantu klien menyusun kembali tujuan
memodifikasi perilaku
o Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
pertumbuhan diri.
o Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
o Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif
diterapkan oleh klien.
o Anjurkan penggunaan koping yg baru
Kep.Jiwa-Document-Endah 31
THANKS FOR YOUR ATTENTIONS
Kep.Jiwa-Document-Endah 32