Askep Clarita Revisi
Askep Clarita Revisi
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
68
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATANMERAUKE
Jalan Maluku No. 8 Karang Indah Distrik Merauke Kabupaten Merauke Papua
Telepon (0971) 324394 Faksimili, ( 0971 ) 321438 Email :prodi.d3kepmerauke@yahoo.com
I. PENGKAJIANKEPERAWATAN
A. DATAUMUM
1. Identitas Kepala Keluarga:
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
b. JenisKelamin : Laki-laki
c. Umur : 58 Tahun
d. Agama : Kristen Protestan
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
f. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
g. Suku/Bangsa : China Marind
h. Alamat : Jln. Gudang arang Kel. Kabahedoga
i. No.telepon : ………………………………..
j. Jumlah Anggota Keluarga : 5 Anak (2 Meninggal)
2. Susunan Anggota Keluarga / KomposisiKeluarga
Hub Status
No Nama L/P Kel Umur Pend Pekj Imunisasi KB Kes
Sroke &
1 Ny A P Istri 59 Tahun SMP IRT Lengkap Tidak Hipertensi
Pengguruan Maha
2 An Ester P Anak 20 Tahun Tinggi siswa Lengkap Tidak Sehat
3 An Eden P Anak 13 Tahun SMP Pelajar Lengkap Tidak Sehat
4 An David L Anak 9 Tahun SD Pelajar Lengkap Tidak Sehat
3. Genogram (3generasi)
69
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Garis Penghubung
: Tinggal Serumah
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Pasien
70
4. Tipe keluarga
a. Tipe keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family)
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut :
5. Suku Bangsa(Etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga:
Tn A dari suku China Marind dan Ny A dari suku Marind. Bahasa yang digunakan dalam
keseharian adalah bahasa Indonesia dalam keluarga Tn A tidak ada pantangan atau
kebiasan yang mengikat, terutama kaitannya dengan kesehatan.
b. Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat
homogen), uraikan:
Keluarga Tn A tinggal di lingkungan dengan beragam suku. Keluarga mengatakan sesekali
berkumpul dengan tetangga di waktu sore untuk berbimcang-bincang
c. Kegiatan keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan (apakah kegiatan-kegiatan ini
berada dalam kelompok kultur/budaya keluarga):
Keluarga keseluruhan jarang mengikuti kegiatan dikarenakan sbuk dengan pekerjaan, dan
ibu yang masih sakit
d. Kebiasaan-kebiasaan berbusana (tradisional atau modern):
Kebiasaan berbusana keluarga yaitu menggunakan busana modern
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern:
Keluarga menggunakan struktur kekuasaan modern
f. Bahasa yang digunakan di rumah:
Bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn A adalah bahasa Indonesia
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. (apakah keluarga
mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik-praktik pelayanan kesehatan
tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan):
6. Agama danKepercayaan
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka:
Keluarga Tn A memiliki keyakinan yang sama dengan seluruh anggota keluarganya yaitu
Kristen protestan
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan:
Tn A mengatakan akibat pandemic, keluarga tidak lagi mengikuti kegiatan di luar rumah,
69
c. Agama yang dianut oleh keluarga:
Keluarga Tn. A menganut agama Kristen Prostestan
d. Kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan keluarga terutama
dalam hal kesehatan:
Keluarga Tn.A memiliki kebiasaan sebelum minum obat dan ketika anggota keluarga Tn. A
yang sakit selalu meminta pendeta/pendoa untuk mendoakan.
8. Aktivitas Rekreasi
Keluarga Tn. A selalu rekreasi ke pantai atau tempat rekrasi lainya. Jika ada libur seperti hari
sabtu atau minggu.
70
3. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang DiManfaatkan
Tn. A mengatakan sumber pelayanan kesehatan keluarga Tn.A yaitu Puskesmas
dan Rumah Sakit
D. PENGKAJIANLINGKUNGAN
1. Karakterisitik rumah:
a. Gambaran tipe tempat tinggal:
Tempat tinggal keluarga Tn.A memiliki luas 12 x 8 m 2 bangunan tersebut merupakan
kepemilikan pribadi. Rumah Tn. A terdiri dari 3 kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga,
1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 ruang kios. Penerangan dan ventilasi cukup memadai, lantai
rumah tanpak bersih. Hal ini terlihat karena tidak ada kotoran dan debu di lantai dan dinding
rumah, lantai rumah menggunakan keramik dan diunding terbuat dari bata.
1 2
3 5
4 7
6
Keterangan :
Ruang 1 : Ruang Keluarga
Ruang 2 : Kios
Ruang 3 : Kamar
Ruang 4 : Kamar
Ruang 5 : Kamar
Ruang 6 : Dapur
Ruang 7 : Toilet
71
c. Gambaran kondisi rumah:
Keluarga memiliki 1 ruang tamu, 1 kios, 3 kamar, 1 ruang tengah, 1 wc, 1 dapur, dan 1
gudang penyimpanan barang.
d. Dapur:
Keluarga memiliki dapur yang luas, bersih, dan memiliki pencahayaan yang baik
e. Kamar mandi:
Kondisi kamar mandi bersih, berlantai keramik
f. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah:
Keluarga tidur mulai jam 21.00 dan bangun jam 05.00-06.00 WIT
g. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah:
Kondisi rumah bersih, lingkungan sekitar area rumah juga bersih
h. Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah/lingkungan:
Tn A mengatakan bahwa tidak adanya bahaya terhadap keamanan rumah/lingkungan
i. Pembuangan sampah:
Tn A mengatakan untuk sampah anorganik dikumpulkan menjadi 1 dan dibakar,
j. Sumber air:
Untuk mandi, keluarga menggunakan air sumur. Dan untuk masak dan air minum, keluarga
menggunakan air hujan
k. Penataan rumah:
l. Kaji perasaan puas / tidak puas dari anggota keluarga dengan penataan / pengaturan
rumah:
71
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga yang harmonis. Dalam menghadapi suatu masalah biasanya selalu melakukan
musyawarah keluarga sebelum mengambil keputusan
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Merupakan keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan 3 orang anak yang saling melengkapi
3. Struktur Peran
Tn A sebagai orang yang dihormati dan sebagai pengambil keputusan, menjadi kepala
keluarga, suami, bapak
4. Nilai dan Norma Keluarga
Memiliki kebiasaan sebelum makan, dan tidur/bangun, selalu berdoa. Dan rajin beribadah.
F. FUNGSIKELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina keluarga
2. Fungsi Sosial
Kerukunan terjaga dengan baik, interaksi dalam keluarga sangat baik dengan komunikasi yang
dilakukan secara terbuka. Dan interaksi dengan masyarakat sangat baik.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn A sering membatasi makan Ny A terutama makanan mengadung garam dan makanan yang
dapat meningkatkan darah tinggi, mengingat Ny A memiliki masalah kesehatan yaitu stoke dan
hipertensi, maka aktifitas Ny Apun dibatasi
4. FungsiReproduksi
Ny A sudah menopause
5. Fungsi Ekonomi
Tn A memiki usaha kios dan membuat terasi sendiri di rumah untuk di jual di took-toko atau
kios-kios
72
H. POLA KEBISAAAN ANGGOTAKELUARGA
1. Makan dan Minum
Keluarga makan dan minum 3x sehari, dengan lauk pauk seperti, sayur, ikan, daging telur,dll.
Dan minum air putih.
2. PolaEliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan BAK/BAB
3. Pola Aktivitas dan Istirahat
Keluarga mempunyai aktivitas sehari-hari yaitu menjaga kios secara bergantian, selain itu Tn A
dan Ny A saling membantu untuk membuat terasi hampir setiap hari.
73
4. KebiasaanOlahraga
Keluarga mengatakan jarang berolaraga
I. PEMERIKSAAN FISIK
Untuk masing-masing anggota keluarga : (per sistem)
Tn A
1. Kepala : Bersih, beruban, simetris, tidak ada benjolan
2. Muka : simetris, tidak ada benjolan, kunjung tiva tidak anemis, hidung bersih, tidak ada
sekret
3. Mulut : tidak ada stomatis
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan menelan
5. Dada : pergerakan dinding dada simetris, suara sonor seluruh lapang paruh, tidak ada
bantuan otot pernapasan.
6. Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
7. Punggung : Punggung simetris, tidak ada kelainan
8. Ekstremitas : Pergerakan bebas, tidak ada kelainan otot dan tulang.
9. Tangan : Tangan simetris, tidak ada kelainan
10. Kaki : Kaki simetris, tidak ada kelainan
Ny A
1. Kepala : Bersih, beruban, simetris, tidak ada benjolan
2. Muka : simetris, tidak ada benjolan, kunjung tiva tidak anemis, hidung bersih, tidak ada
sekret
3. Mulut : tidak ada stomatis
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan menelan
5. Dada : pergerakan dinding dada simetris, suara sonor seluruh lapang paruh, tidak ada
bantuan otot pernapasan.
6. Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
7. Punggung : Punggung simetris, tidak ada kelainan
8. Ekstremitas : Pergerakan bebas, tidak ada kelainan otot dan tulang.
9. Tangan : Tangan simetris, tidak ada kelainan
10. Kaki : Kaki kanan sulit untuk berjalan
An E
1. Kepala : Bersih, rambut warna hitam, simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada massa
2. Muka : simetris, tidak ada benjolan, kunjung tiva tidak anemis, hidung bersih, tidak ada
sekret
3. Mulut : tidak ada stomatis
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan menelan
5. Dada : pergerakan dinding dada simetris, suara sonor seluruh lapang paruh, tidak ada
bantuan otot pernapasan.
74
6. Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
7. Punggung : Punggung simetris, tidak ada kelainan
8. Ekstremitas : Pergerakan bebas, tidak ada kelainan otot dan tulang.
9. Tangan : Tangan simetris, tidak ada kelainan
10. Kaki : Kaki simetris, tidak ada kelainan
An E
1. Kepala : Bersih, rambut warna hitam, simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada massa
2. Muka : simetris, tidak ada benjolan, kunjung tiva tidak anemis, hidung bersih, tidak ada
sekret
3. Mulut : tidak ada stomatis
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan menelan
5. Dada : pergerakan dinding dada simetris, suara sonor seluruh lapang paruh, tidak ada
bantuan otot pernapasan.
6. Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
7. Punggung : Punggung simetris, tidak ada kelainan
8. Ekstremitas : Pergerakan bebas, tidak ada kelainan otot dan tulang.
9. Tangan : Tangan simetris, tidak ada kelainan
10. Kaki : Kaki simetris, tidak ada kelainan
An D
1. Kepala : Bersih, rambut warna hitam, simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada massa
2. Muka : simetris, tidak ada benjolan, kunjung tiva tidak anemis, hidung bersih, tidak ada
sekret
3. Mulut : tidak ada stomatis
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan menelan
5. Dada : pergerakan dinding dada simetris, suara sonor seluruh lapang paruh, tidak ada
bantuan otot pernapasan.
6. Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
7. Punggung : Punggung simetris, tidak ada kelainan
8. Ekstremitas : Pergerakan bebas, tidak ada kelainan otot dan tulang.
9. Tangan : Tangan simetris, tidak ada kelainan
10. Kaki : Kaki simetris, tidak ada kelainan
J. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya:
75
Keluarga berharap untuk selalu sehat, terutama pada ibu yang sakit, keluarga ingin agar ibu
bisa kembali pulih dan dapat beraktifitas kembali dengn baik dan sehat
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Dapat membantu dan mengunjungi terutama Usia Tn A n Ny A yang sudah lanjut usia.
K. PENGKAJIAN FOKUS (disesuaikan dengan tugas dan tahap perkembangan keluarga saat
ini)
Keluarga Tn A dikaruniai 5 orang anak. Ny A menderita hipertetensi dan stroke sejak 2016.Tn A
mengatakan suasana dalam rumah selalu menyenangkan, hubungan dengan dengan istri dan anak
baik, Tn A mengatakan kegiatan di rumah yaitu menjaga kios dan membuat terasi hampir setiap
hari.
III. ANALISADATA
Data
NO Etiologi (Interpretasi) Masalah (Problem)
DS/D
O
1 Data subjektif : Penurunan kekuatan Hambatan mobilitas fisik
otot(kerusakan neuron)
Klien mengatakan kaki
kanannya masih sakit dan
belum bisa berjalan normal
Data objektif;
2 Data subjektif:
- Tensi Ny A terkadang tinggi Hipertensi Ketidakmampuan
bila makan makan bersantan keluarga untuk
atau makan daging dan juga menentukan tindakan
pengobatan yang tepat
banayak pikiran membuat
klien pusing
76
Data objectif
TTV : TD : 140/90 mmhg
N : 80x/m
S : 36,8 oC
R : 18x/m
-
77
2. Diagnosa : Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit degenerative (hipertensi) b.d ketidakmampuan
keluarga untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi anggota keluarga yang sakit
No Kriteria Skore Bobot Scoring Pembenaran
3 1 3/3x1=1 Hipertensi telah dialami ibu
1. Sifat masalah : kurang lebih 5 tahun yang lalu
Tdk/kurang sehat
Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2x2=2 Hipertensi dapat ditangani bila
2. tidak mengomsumsi makanan
diubah: yang dapat menyebabkan darah
mudah tinggi
2 1 3/3x1=2/3 Bila ibu dapat menjaga pola
3. Potensial masalah untuk di cegah: makan
cukup
2 1 2/2x2=1 Bia tidak maka akan berdampak
4. Menonjolnya masalah: pada penyakit stroke Yg pernah
Berat harus segera ditangani dialami oleh ibu
Total Skore
3. Diagnosa : …………………………....................................................
No Kriteria Skore Bobot Scoring Pembenaran
1. Sifat masalah :
4. Menonjolnya masalah:
Total Skore
V. PRIORITAS MASALAHKEPERAWATAN
(Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas) 1
75
VI. RENCANA PERAWATANKELUARGA
Tujuan Tujuan
No Diagnosa Kriteria Standart Intervensi
Umum Khusus
1 2 3 4 5 6 7
1 Klien dapat Klien mampu Respon Keluarga dapat -kaji TTV
hambatan
berjalan normal beraktiftitas verbal mengatasi -batasi gerakan terutama
molilitas fisik
dengan maslah penyakit, kaki kanan
pada Ny A di
normal, keluarga dapat -anjurkan klien untuk
Keluarga Tn A
membantu kurangi makanan dan
b/d
anggota keluarga minuman yang
Ketidakmapua
yang sakit mengandung garam
n keluarga
dalam merawat -kaji keluhan klien
anggota -anjurkan klien untuk
keluarga yang rutin minum obat
sakit - berikan edukasi kepada
klien tentang penyakit
troke
-TTV :
TD : 140/90 mmhg
N : 80x/m
S : 36,8 oC
RR : 18x/m
A:
Hambatan mobilitas fisik belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
P:
intervensi dihentikan
4 4
4 3
meminum obat
-TTV :
TD : 140/90 mmhg
N : 80x/m
S : 36,8 oC
RR : 18x/m
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Catatan Perkembangan hari ke 2
4 4
4 3
-TTV :
TD : 140/90 mmhg
N : 80x/m
S : 36,8 oC
RR : 18x/m
A:
Masalalah belum teratasi
- P : intervensi belum selesai, lanjutkan
intervensi 3 dan 4
A:
Masalah belum teratasi
P:
-
-
Penyakit Stroke
B. Sasaran
Pada akhir proses penyuluhan Penyakit Stroke keluarga Tn A dapat memahami tentang Penyakit
Stroke
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya-Jawab
H. Waktu
Hari/Tanggal: Selasa, 3 Juli 2018
Pukul : 10.00 s.d. 10.30 WIB
I. Alokasi Waktu
d. Melakukan terminasi
e. Memberikan salam
J. Tempat
Penyuluhan akan diadakan di rumah Ny. T di Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Setting
tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan
: Penyuluh
: Meja
: Peserta
K. Evaluasi
Daftar pertanyaan evaluasi:
1. Aspek Kognitif
a. Apakah yang dimaksud dengan stroke?
b. Apa saja tanda gejala stroke?
c. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien stroke?
d. Bagaimana penatalaksanaan pada saat serangan stroke? e. Bagaimana penatalaksanaan
pasca stroke?
2. Aspek Afektif
Setelah dilakukan penyuluhan ini, apa yang akan dilakukan terhadap Ny. T?
3. Aspek Psikomotor
Menggunakan lembar observasi Aspek Psikomotor.
Lembar Observasi Aspek Psikomotor
No Kegiatan Ya Tidak
1. Kontrol Rutin
2. Melaksanakn Diet
3. Minum Obat Teratur
4. Memasak makanan dengan
benar
MATERI
PENYULUHAN STROKE
A. Pengertian Stroke
Stroke adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit
neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih, atau langsung
menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah non-
traumatik. Jenis Stroke dibagi menjadi dua, antara lain:
1. Stroke karena perdarahan. Stroke ini terjadi karena satu atau beberapa pembuluh darah
di otak pecah.
2. Stroke karena penyumbatan. Stroke ini terjadi karena pembuluh darah di otak
mengalami penyumbatan oleh kolesterol atau lemak lain sehingga suplai oksigen ke
otak terhambat. Otak tidak dapat bernapas sehingga fungsi jaringannya terganggu.
B. Bagaimana Tanda dan Gejala Stroke Gejala stroke tergantung luas dan area otak yang
mengalami gangguan stroke. Gejala Stroke secara umum sebagai berikut:
1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya satu sisi saja) yang timbul mendadak.
2. Gangguan kepekaan pada satu atau lebih anggota badan
3. Perubahan mendadak status mental (bingung, mengigau, koma)
4. Afasia (bicara tidak lancar, ucapan kurang, atau sulit memahami ucapan)
5. Disartria (bicara pelo atau cadel)
6. Gangguan penglihatan atau diplopia (penglihatan dobel)
7. Ataksia (kesulitan gerakan)
8. Vertigo, mual, dan muntah, atau nyeri kepala.
C. Makanan/Diet untuk Pasien Stroke
1. Pasien stroke dianjurkan untuk makan:
a. Sumber karbohidrat: beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biscuit, bihun
b. Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu skim
c. Sumber protein nabati: semua kacang-kacangan dan produk olahannya (tahu &
tempe)
d. Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, toge.
e. Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti pisang, papaya,
manga, jambu biji, melon, semangka.
f. Sumber lemak: minyak jagung dan mintak kedelai, margarin dan mentega dalam
jumlah terbatas, dan santan encer.
2. Makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke:
a. Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu manis
b. Sumber protein hewani: daging sapid an ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein
hewani yang diawetkan
c. Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang diawetkan.
d. Sayuran: Sayuran yan gmengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, dan lobak
e. Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian, nangka, dan buah-
buahan yang diawetkan (buah kaleng)
f. Sumber lemak: santan kental dan produk goring-gorengan.
D. Penatalaksanaan Stroke
a. Pada saat terjadi serangan
Stroke merupakan suatu kegawatdaruratan medis. Periode Emas stroke hanya 3-6 jam,
sehingga penatalaksanaan cepat, tepat, dan cermat berperan besar dalam menentukan
hasil akhir pengobatan. Deteksi dini stroke dapat dilakukan dengan F.A.S.T.
Merupakan latihan gerak untuk melatih otot dan saraf yang lemah agar dapat berfungsi
normal kembali. Latihan Gerak Aktif dilakukan oleh pasien sendiri, sedangkan
latihan gerak pasif otot pasien digerakkan oleh orang lain.
2) Memonitor tekanan darah secara rutin
3) Meminum obat sesuai anjuran dokter
4) Melakukan diet rendah garam dan rendah lemak
5) Melakukan olahraga sesuai kondisi.