Anda di halaman 1dari 21

 Pengertian Laboratorium kimia

Laboratorium adalah tempat dimana untuk melaksanakan berbagai penelitian,


eksperimen, pengukuran atau pengujian ilmiah. Ada laboratorium kimia, laboratorium
biologi, dan juga laboratorium fisika. Laboratorium dilengkapi dengan berbagai peralatan
yang menunjang penelitian, praktek, pembelajaran atau juga pembuatan obat-obatan dan
bahan kimia. Laboratorium juga adalah penunjang akademik yang dibuat atau dikelola
secara sistematis untuk kegiatan penelitian, pengujian, dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan dengan menggunakan berbagai metode keilmuwan
dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, penelitian dan atau pengabdian kepada
masyarakat.

Laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik
berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan
maupun percobaan.

Ada tiga fungsi dan peranan laboratorium menurut Sudaryanto, 1998 yaitu:

1) Sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan
2) Metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan
3) Sarana penelititan, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk
pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah

Laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian.


Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu
ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun dapat menjadi laboratorium.
(Depdikbud, 1994)

Menurut PERMENPAN No. 3 Tahun 2010, laboratorium dibagi menjadi 4 tipe:

1. Laboratorium tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada
jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II,
dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan
siswa
2. Laboratorium tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di perguruan
tinggi tingkat persiapan (semester I, II), atau unit pelaksana teknis yang
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum
untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa.
3. Laboratorium tipe III adalah laboratorium bidang keilmuwan terdapat di jurusan
atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan
dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II dan III, dan
bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani
kegiatan pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen
4. Laboratorium tipe IV adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi
fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II,
dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk
melayani kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dan
dosen

Laboratorium kimia terdiri dari laboratorium kimia dasar, organik, anorganik dan
biokimia sebagai sarana penting untuk pendidikan, penelitian, pelayanan (jasa) dan uji
mutu atau quality control. Dengan berbagai fungsi diatas, laboratorium kimia menjadi
sangat vital dalam perguruan tinggi. Selain tempat sebagai penyelenggaraan praktikum
mahasiswa kimia, laboratorium juga berfungsi untuk penelitian mahasiswa (ujian akhir)
juga penelitian Dosen dan juga sebagai sarana umum untuk masyarakat umum diluar
Universitas untuk pendidikan dan untuk keperluan uji mutu.

Laboratorium kimia dasar merupakan laboratorium yang kegiatannya meliputi


penerapan dasar praktikum kimia, yaitu penimbangan, pemipetan, pelarutan, pembuatan
larutan standar, dan identifikasi bahan/produk secara fisik dan kimia.

Laboratorium kimia analisis merupakan laboratorium yang kegiatannya meliputi


penerapan dasar metode analisis kimia, yaitu analisis konvensional (volumetri dan
gravimetri) serta analisis modern (instrumentasi). (Sudaryanto, 1998)

Tujuan Penggunaan Laboratorium Kimia antara lain:

1. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan alat, dan


penggunaan alat sederhana)
2. Melatih bekerja cermat serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran lab
3. Melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen
4. Memperdalam pengetahuan
5. Mengembangkan kejujuran dan rasa bertanggung jawab

 Sarana Prasarana Laboratorium Kimia

Sarana adalah segala suatu yang memudahkan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Sarana laboratorium adalah segala fasilitas untuk memudahkan belajar mengajar,
penelitian, uji coba, untuk melancarkan pencapaian tujuan laboratorium secara teratur,
efisien, dan efektif. Sarana laboratorium adalah sarana yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektifitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Sarana laboratorium adalah
semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang
bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat
berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Sarana laboratorium
meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam
proses penelitian di laboratorium. Contoh : gedung laboratorium , ruangan, meja,
kursi, alat praktikum dan lain-lain . Sedangkan prasarana adalah semua komponen yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar. Sarana prasarana
laboratorium merupakan salah satu yang sangat diperlukan untuk mendukung
peningkatan kualitas praktikum. Berbagai usaha dilakukan oleh pengelola laboratorium
untuk dapat memiliki sarana dan prasarana laboratorium, baik melalui bantuan
pemerintah, maupun dari sumbangan dari mahasiswa atau civitas akademik universitas.
Dengan sarana dan prasarana laboratoriumyang lengkap, pengelola laboratorium
berharap dapat memanfaatkannya secara optimal yang mendukung proses penelitian
mahasiswa maupun dosen. Dan untuk meningkatkan mutu mahasiswa. (Ibrahim
Bafadal, 2003)

 Peraturan Dasar Laboratorium


Di laboratorium diperlukan pula adanya peraturan dan tata tertib yang harus
dijalankan oleh setiap pengggunaan laboratorium. Secara umum tata tertib
penggunaan laboratorium tersebut antara lain adalah:
1. Tidak diperkenankan mengambil alat dan bahan lain yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan yang dilakukan.
2. Pemakai laboratorium harus mendapat persetujuan Ketua Laboratorium
3. Pemakai laboratorium tidak diperkenankan memasuki atau bekerja tanpa izin
petugas laboratorium
4. Jangan bekerja sendirian di laboratorium
5. Pemakai laboratorium harus datang tepat pada waktunya
6. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium harus mengisi agenda penggunaan
laboratorium
7. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium harus mengisi daftar penggunaan alat
dan bahan yang akan dipakai
8. Pemakai laboratorium harus menempati tempat yang disediakan
9. Pemakai laboratorium harus memperhatikan kelengkapan alat dan bahan yang
telah disediakan petugas laboratorium di meja laboratorium
10. Alat dan bahan yang belum lengkap harus dilaporkan ke petugas laboratorium
11. Pergunakan alat dan bahan sessuai dengan prosedur yang ditetapkan
12. Periksa baik tidaknya alat yang dipinjam, karena kerusakan menjadi tanggungan
pemakai
13. Penggunaan alat dan bahan harus dilakukan dengan hati-hati
14. Alat-alat laboratorium yang rusak selama praktikum harus dilaporkan kepada
petugas laboratorium dan jangan mencoba memperbaiki sendiri
15. Alat, bahan, air, dan listrik hendaknya digunakan seefisien mungkin
16. Bahan kimia bekas praktikum yang bisa dipakai lagi harus ditampung pada
tempat khusus dan diberi label
17. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama terhadap pemakaian bahan
kimia
18. Setelah selesai bekerja, alat-alat dan meja praktikum harus dalam keadaan
bersih
(Arkunto, 1987).

 Penataan Alat dan Bahan

Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung pada fasilitas yang ada di
laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam hal ini
adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gudang), ruang persiapan, dan tempat-tempat
penyimpanan seperti lemari, kabinet dan rak-rak

Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin, perkakas,


perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.

Peralatan laboratorium dibagi menjadi tiga kategori:

1. Peralatan kategori 3 adalah alat yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit,
risiko penggunaan tinggi, akurasi/kecermatan pengukurannya tinggi, serta sistem
kerja rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu dan
bersertifikat
2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya
sedang, risiko penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta
sistem kerja yang tidak begitu rumit dan pengoperasiannya memerlukan pelatihan
khusus/tertentu
3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya
mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukrannya rendah, serta
sistem kerja sederhana, pengoperasiannya cukup dengan menggunakan panduan,
(Permenpan RB No. 03, 2010)

Setiap alat yang akan dioperasikan harus dalam kondisi yang baik yaitu dengan syarat:

a. Siap untuk dipakai (ready for use)


b. Bersih
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi

Peralatan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan


masyarakat atau studi tertentu. Karenanya alat-alat ini harus selalu siap dipakai, agar
sewaktu-waktu dapat digunakan. Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan
berdasarkan penggunaannya. Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan dengan:

 Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu kelengkapannya


 Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan
 Setelah selesai dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan
disimpan dalam keadaan kotor
 Kelengkapan alat tersebut harus di cek terlebih dahulu sebelum disimpan
 Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk atau keterangan
penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita membaca terlebih
dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan atau perawatannya
 Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku petunjuk sebelum
digunakan

Dalam penyimpanan dan penataan alat yang perlu diperhatikan:


 Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya bahan dasar dari
suatu alat kita dapat menentukan cara penyimpanannya
 Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari
gelas atau porselen
 Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan
 Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi, agar mudah
diambil dan disimpan kembali
(Umar Suwito, 2004)

Bahan laboratorium selanjutnya disebut bahan adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, yang dibagi menjadi dua
kategori yaitu:

1. Bahan khusus adalah bahan yang penanganannya memerlukan perlakuan dan


persyaratan khusus
2. Bahan umum adalah bahan yang penanganannya tidak memerlukan perlakuan dan
persyaratan khusus
(Permenpan RB No. 03, 2010)

Dalam laboratorium kimia, penyimpanan zat dan bahan kimia merupakan strategi rencana
yang dilakukan dalam melakukan penyimpanan bahan dan zat yang benar untuk
mengurangi resiko kecelakaan di laboratorium. (Griffin, 2005)

 Administrasi Laboratorium

Administrasi merupakan dokumentasi seluruh sarana dan prasarana serta aktivitas


laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, yang bertujuan untuk
mencegah kehilangan/penyalahgunaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan,
mencegah duplikasi/overlapping permintaan alat dan memudahkan pengecekan. Setiap
laboratorium mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam pengadministrasian.
Contoh sistem administrasi:

 Data ruangan laboratorium


 Kartu barang
 Daftar barang
 Daftar pengeluaran/penerimaan barang
 Daftar usulan penerimaan barang
 Kartu alat
 Daftar alat
 Kartu bahan/zat
 Daftar bahan/zat
 Daftar pengeluaran/penerimaan zat
 Daftar permintaan/usulan zat
 Daftar pengeluaran/penerimaan alat
 Daftar/usulan permintaan alat

Dalam pengadministrasian ruang laboratorium, setiap laboratorium harus memiliki denah


ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan jaringan gas. Ruangan-ruangan tersebut
harus tercatat namanya, ukurannya dan kapasitasnya, dan data ini tercantum dalam data
ruangan laboratorium. Untuk mengadministrasikan fasilitas umum adalah barang-barang
yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang ini di data dalam kartu barang
dan daftar barang, untuk memudahkan pendataan baiknya diurutkan berdasarkan abjad.
Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk memudahkan pengelompokkan jenis alat
dan bahan/zat. Selain pengadministrasian alat dan bahn/zat sistem evaluasi dan pelaporan
juga diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran administrasi yang baik sehingga kegiatan
laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan untuk perencanaan aboratorium
(seperti penambahan alat-alat baru, rencana pembiayaan/dana laboratorium yang
diperlukan, perbaikan sarana dan prasarana yang ada. (Lindawati, 2010)

 Prosedur Masuk Laboratorium


1. Penuhi Tempat Penyimpanan Laci
Sebelum mengisi laci, Anda memerlukan daftar apa yang seharusnya ada di dalam
laci. Ini disebut laci persediaan. Jika persediaan di laci tidak ada di bangku anda,
mintalah kepada instruktur Anda.
2. Isilah Informasi Tentang Persediaan Laci
Cetak nomor ruang aboratorium, nomor laci Anda, hari laboratorium, nama
instruktur laboratorium Anda dan nama Anda di laci persediaan di mana
ditunjukkan.
3. Keluarkan Semua Peralatan Di Laci Anda
Pindahkan laci Anda dari tempatnya, dan letakkan di bangku Anda. Keluarkan
isinya dan letakkan di bangku Anda. Jika kertas dibagian bawah laci kotor,
buanglah dan gantilah dengan selembar kertas baru.
4. Bersihkan Semua Peralatan
Cuci semua gelas dengan sabun dan air, bilas dengan air yang dibuang, dan
keringkan seluruhnya. Lepas semua label. Pastikan bahwa semua peralatan lain
bersih juga.
5. Periksa Semua Gelas Yang Rusak Di Laci Anda
Jika Anda menemukan gelas apapun yang terkelupas, pecah, atau tidak dapat
digunakan, buang ke dalam stopkontak kacah yang pecah.
6. Peralatan Persediaan
Kembalikan peralatan yang telah dibersihkan dan yang masih utuh ke laci satu
barang yang masih utuh. Sewaktu Anda mengembalikan setiap barang, letakkan
tanda centang disebelah benda itu di persediaan dalam laci. Jika Anda menemukan
peralatan tambahan yang tidak ada dalam daftar, sisihkan itu dan jangan
menaruhnya kembali dalam laci Anda.
7. Periksa Sarung Tangan
Periksa sarung tangan dapur yang tersedia agar steril dan terkondisi. Jika cocok dan
tidak rusak, centang di persediaan laci. Jika rusak atau tidak cocok, Anda perlu
menggantinya.
8. Buatlah Daftar Peralatan Yang Diperlukan
Semua barang yang tidak diperiksa di persediaan laci adalah barang yang perlu
Anda Ganti.
9. Pergilah Ke Ruang Persediaan Jika Diperlukan
Jika Anda memiliki barang tambahan atau membutuhkan peralatan pengganti, Anda
akan perlu pergi ke gudang. Ketika Anda pergi, bawalah persediaan lemari Anda
bersama dengan barang-barang tambahan. Di gudang Anda akan menaruh barang
tambahan dan mengambil barang yang hilang. Jika sarung tangan Anda perlu
diganti, bawa ke ruang stok juga untuk pertukarkan.
10. Label Sarung Tangan Dan Kacamata
Dengan menggunakan spidol, tempelkan nama Anda pada kacamata dan sarung
tangan Anda. Sekarang Anda dapat meninggalkannya di laci Anda.
11. Tanda Tangan Persediaan Laci
Ketika Anda puas bahwa laci Anda memiliki setiap barang di persediaan laci dan
bahwa semua peralatan tidak rusak, berikan tanda tangan dan tanggal pada
persediaan laci.
12. Mintalah Instruktur Anda Mengecek Laci
Anda harus pastikan instruktur Anda menandatangani persediaan laci Anda.
13. Kembalikan Persediaan Laci Kepada Instruktur Anda
Kembalikan persediaan laci yang telah ditandatangani ke meja depan di
laboratorium.

 Prosedur Keluar Laboratorium


1. Dapatkan Laci Penyimpanan
Laci penyimpanan Anda di awal semester harus ada di bangku Anda. Jika tidak,
mintalah itu dari itu dari instruktur Anda
2. Singkirkan Semua Peralatan Dari Laci Anda
Singkirkan laci Anda dari tempatnya, dan letakkan di bangku Anda. Keluarkan
isinya dan letakkan semua di bangku Anda. Jika kertas dibawah laci kotor, buanglah
dan gantikan dengan kertas baru.
3. Bersihakan Semua Peralatan
Bersihkan semua peralatan kaca belah dengan sabun dan air, bila dengan air yang
bersih, dan kemudian keringkan. Singkirkan semua label. Pastikan semua peralatan
bersih
4. Periksa Peralatan Yang Rusak
Periksa semua peralatan di dalam laci Anda. Jika Anda menemukan peralatan yang
sudah pecah, rusak, tidak bisa dipakai. Buanglah itu di wadah tempat peralatan
rusak.
5. Simpan Peralatan
Kembalikan peralatan yang bersih dan tidak rusak ke dalam laci Anda. Ketika Anda
mengembalikan setiap barang, berikan tanda pada peralatan di dalam laci. Jika
Anda menemukan peralatan lain yang tidak ada di dalam daftar, sampingkan itu dan
jangan simpan di dalam laci Anda.
6. Buatlah Daftar Peralatan Yang Diperlukan
Semua peralatan yang tidak ada dalam daftar di dalam laci, Anda perlu
menggantinya.
7. Pergi Ke Gudang Jika Diperlukan
Jika Anda memiliki peralatan lain atau perlu untuk diganti, Anda perlu pergi ke
gudang. Ketika Anda ke gudang, bawa serta laci Anda dan juga peralatan yang lain
itu. Ketika berada di gudang, simpan itu lalu ambil peralatan yang dibutuhkan.
8. Tanda Tangan Laci
Jika Anda selesai menempatkan semua peralatan di dalam laci dan peralatan yang
tidak rusak, tanda tangan dan cantumkan tanngal pada laci Anda.
9. Mintalah Instruktur Memeriksa Laci
Mintalah intstruktur Anda untuk memeriksa laci Anda dan formulir laci Anda. Anda
harus pastikan bahwa instruktur menandatangani laci penyimpanan
10. Kembalikan Laci Penyimpanan Kepada Instruktur Anda.
Kembalikan formulir tanda tangan ke meja di depan laboratorium
11. Buanglah Sarung Tangan
Buanglah sarung tangan dapur Anda ke tempat sampah. Itu sudah terkontaminasi
dengan bahan kimia dan tidak bisa dibersihkan dan tidak bisa digunakan lagi.
12. Ambil Barang Pribadi Anda
Ambil semua barang pribadi Anda di lab ketika meninggalkan lab

 Tujuan Dari Buku Catatan

Sebuah buku catatan laboratorium memiliki dua tujuan. Pertama, untuk memberikan
catatan tentang penelitian yang telah Anda lakukan dan hasil yang telah Anda peroleh.
Sebagai peneliti ilmiah, sering kali Anda ingin merujuk kembali karya Anda
sebelumnya untuk mengulangi suatu prosedur atau untuk menggunakan kembali
sepotong data yang telah dikumpulkan. Kedua, catatan laboratorium harus memberikan
catatan kepada orang lain tentang pekerjaan apa yang telah Anda lakukan, ketika Anda
melakukannya, dan apa hasil yang Anda peroleh. Sebuah catatan laboratorium harus
menyampaikan informasi kepada orang lain, bukan hanya kepada Anda. Harus
dilakukan dengan cara yang jelas sehingga orang lain dapat mengikuti langkah-langkah
yang diuraikan dalam buku catatan Anda untuk mendapatkan hasil yang sama.

Dalam kehidupan nyata, mereka yang membuat penemuan ilmiah adalah yang pertama
yang bisa mengklaim kredit untuk pekerjaan itu dan semua keuntungan yang berasal
dari itu. Buku catatan laboratorium adalah bagian penting untuk menentukan kronologi
suatu temuan. Dalam banyak kasus mereka menjadi bagian dari pertempuran hokum
tentang siapa yang memiliki hak atas penemuan. Paten pertempuran senilai jutaan atau
miliaran dolar dimenangkan atau hilang berdasarkan catatan laboratorium disajikan
kepada pengadilan dalam pertempuran seperti itu. Menyimpan buku catatan
laboratorium yang baik merupakan bagian penting dari praktik ilmu pengetahuan. (Dale
J. Brugh, 2006)

 Apa Yang Harus Digunakan

Untuk catatan laboratorium Anda, gunakan catatan komposisi terikat. Sebuah buku
catatan bersampul digunakan sehingga halaman-halaman tidak dapat disisipkan atau
dihapus. Sebuah buku catatan terikat memberikan jaminan kepada pembaca bahwa
tidak ada yang ditambahkan atau dihapus setelah pekerjaan asli yang dilakukan dan
direkam. Buku catatan ini harus didedikasikan untuk digunakan sebagai buku catatam
laboratoriumm kimia umum. Itu hendaknya tidak digunakan untuk catatan kuliah atau
untuk kursus laboratorium lainnya.
 Aturan Umum

Beberapa aturan umum berlaku untuk menyimpan catatan laboratorium. Ikuti pedoman
ini sepanjang waktu

1. Selalu menulis buku catatan dengan tinta biru atau hitam permanen. Jangan pernah
menggunakan pensil atau tinta penghapus. Jangan pernah menggunakan warna tinta
selain hitam atau biru.
2. Jangan pernah menyobek atau memotong halaman dari buku catatan laboratorium
Anda. Buku catatan adalah catatan tentang segala hal yang telah Anda lakukan,
termasuk hal-hal yang buruk dan kesalahan.

 Yang Harus Dilakukan Pertama

Ketika Anda pertama kali mendapatkan buku catatan laboratorium Anda, itu akan
kosong. Anda harus segera melakukan hal berikut.

1. Cetak nama Anda disampul depan dengan tinta biru atau hitam
2. Nomori setiap sisi dari setiap halaman buku catatan laboratorium Anda dengan tinta
biru atau hitam, mulai dengan nomor 1 pada lembaran kertas pertama di buku
catatan itu menggunakan salah satu sudut luar untuk mengelompokkan seperti kiri
dan kanan bawah
3. Biarkan halaman 1 dan 2 kosong. Di halaman 3, buatlah halaman judul dengan
mencetak kursus dan nama Anda. Jika Anda telah melakukan hal-hal dengan benar,
halaman ini harus berada di sisi kanan buku catatan.
4. Biarkan halaman 4 kosong. Di halaman 5, tulis daftar isi di bagian atas. Disinilah
Anda akan membuat daftar judul setiap eksperimen yang Anda lakukan dan nomor
halaman dimana setiap percobaan dimulai.
5. Buatlah halaman 6 sampai 8 kosong untuk entri yang akan Anda buat dalam daftar
isi

 Yang Harus Dimasukkan Ketika Memulai Sebuah Proyek Laboratorium

Proyek laboratorium baru biasanya akan dimulai dengan pekerjaan pra-lab. Oleh karena itu,
pra-lab kerja adalah bahan pertama yang akan Anda masukkan dalam buku catatan Anda
untuk setiap proyek. Jika Anda mengikuti petunjuk diatas, pekerjaan pra-lab untuk proyek
laboratorium pertama Anda hendaknya dimulai di halaman 9 dari buku catatan Anda. Jika
Anda melakukan hal yang benar, ini akan menjadi halaman di sisi kanan buku catatan
laboratorium Anda. Bekerja untuk setiap proyek harus dimulai pada halaman ganjil baru.
(Dale J. Burgh, 2006)

Daftar berikut menguraikan secara lebih terperinci apa yang hendaknya Anda masukkan ke
dalam buku catatan laboratorium Anda ketika memulai sebuah proyek baru dengan
pekerjaaan pra-laboratorium. Tidak ada pra-lab tugas untuk percobaan tertentu, Anda hanya
dapat melanjutkan ke bagian berikutnya

1. Tulis judul percobaan dibagian atas halaman awal.


2. Dibawah judul ini, tulislah sebuah sub judul untuk jenis pekerjaan yang Anda
lakukan. Mislanya, jika Anda melakukan pekerjaan pra-lab, menulis “tuga pra-
lab”di bawah judul percobaan
3. Tulislah tanggal disamping judul dalam format tanggal standar ISO: 2012-09-15
(tahun-bulan-tanggal) ini harus menjadi tanggal bahwa Anda melakukan pekerjaan,
tanggal sebenarnya pada saat Anda menulis tanggal. Jujurlah sepenuhnya.
4. Lakukan pekerjaan pra-lab Anda. Karena pra-lab bekerja terutama untuk
keuntungan Anda, Anda dapat mengatur bahan ini hamper dengan cara apapun yang
Anda inginkan. Ini harus jelas. Akan tetapi, apa yang sedang Anda lakukan dan
bahwa Anda mengerahkan upaya yang sungguh-sungguh untuk meyelesaikan
pekerjaan yang diminta dari Anda. Sama seperti catatan lainnya, seharusnya jelas
bagi pembaca lain apa yang Anda lakukan
5. Ketika Anda menyelesaikan pra-lab bekerja selama satu hari, menggambar garis di
halaman untuk menunjukkan dimana Anda berhenti. Jika Anda melanjutkan
pekerjaan pra-lab di hari lain, tulislah tanggal yang sekarang persisi dibawah garis
yang Anda gambarkan dan teruslah lakukan pekerjaan itu. Ini akan mejelaskan
pekerjaan apa yang Anda lakukan setiap hari.
(Dale J. Brugh, 2006)

 Apa Yang Harus Dimasukkan Ketika Melakukan Eksperimen

ketika Anda datang ke pertemuan laboratorium Anda, Anda harus melakukan hal
berikut.

1. Tulis judul percobaan segera dibawah garis di bagian bawah pra-lab Anda.
2. Tulis sub judul “eksperimental kerja” di bawah judul
3. Tulislah tanggal disamping judul dalam format tanggal standar ISO
4. Jika Anda bekerja dengan mitra, masukkan nama mereka di dekat judul

Ini hanya rincian organisasi. Isi sebenarnya dari buku catatan datanag berikutnya.
Disaat Anda berjalan ke laboratorium sampai saat Anda pergi. Semua yang Anda
lakukan akan dijelaskan dalam buku catatan laboratorium Anda. Bagian ini
memberikan tinjauan tentang hal-hal yang akan dimasukkan dalam catatan laboratorium
Anda selama percobaan dan rekomendasi untuk penyertaan mereka. Petunjuk yang
tepat tidak bisa di tulis dibagian ini. Setiap percobaan berbeda, dan Anda harus belajar
untuk menggunakan penilaian Anda tentang apa yang penting untuk dimasukkan dan
apa yang tidak.

Bahkan para kimiawan yang berpengalaman kadang-kadang tidak berminat pada


informasi yang relevan untuk direkam dalam buku catatan laboratorium. Pemahaman
semacam itu berkembang seiring dengan waktu, dan adalah tugas kita sebagai instruktur
untuk membantu Anda mengembangkan pemahaman itu. (Dale J. Brugh, 2006)

 Prosedur

Selama penelitian, Anda hendaknya mencantumkan uraian terperinci tentang prosedur


yang Anda lakukan sehingga instruktur Anda atau orang lain dapat mengulangi
eksperimen itu dari buku catatan Anda sendiri. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin
ingin memasukkan diagram atas peralatan karena ini mungkin cara yang paling efektif
untuk menjelaskan apa yang Anda lakukan atau peralatan yang Anda gunakan. Prosedur
ini hendaknya ditulis dengan kata-kata Anda sendiri sewaktu Anda melaksanakan
langkah-langkahnya. Anda hendaknya tidak menyalin prosedur dari manual
laboratorium. Apa yang diakatan buku pedoman itu dan apa yang Anda lakukan
mungkin berbeda dan buku catatan laboratorium perlu selalu menjadi catatan tentang
apa yang sebenarnya Anda lakukan.

Prosedur Anda harus dicatat dalam bentuk lampau. Misalnya, “ditambahkan 50,0 mL
dengan air DI dalam botol” adalah benar, tetapi “tambahkan 50,0 mL dengan air DI
dalam botol” tidaklah benar. Prosedur adalah catatan dari apa yang Anda lakukan. (Dale
J. Brugh, 2006)
 Data Dan Obeservasi

Data yang Anda kumpulkan dan pengamatan yang Anda buat harus direkam langsung
dalam catatan laboratorium Anda pada saat Anda mengumpulkan data atau
pengamatan. Selalu masukkan unit yang sesuai untuk nomor yang memilikinya.
Pastikan semua nilai numerik memiliki angka signifikan yang sesuai. Misalnya,
“tambahkan mL DI air ke termos” mungkin berarti Anda menggunakan silinder.

Anda juga harus memastikan bahwa data berlabel sehingga pembaca yang berbeda tahu
apa yang merujuk. Seorang pembaca tidak boleh dalam keadaan apapun, harus
menyimpulkan apa itu sepotong data. Ketika seorang pembaca menemukan nomor di
buku catatan laboratorium Anda, harus secara jelas mengacu pada apa. Jika pembaca
harus back up satu atau dua paragaraf untuk mencari tahu nomor apa yang Anda telah
meminta pembaca buku catatan Anda untuk melakukan terlalu banyak pekerjaan.
Misalnya jika Anda mencatat massa sebuah koin, Anda harus menulis dalam catatan
laboratorium Anda sesuatu seperti ini: “massa koin: 2,456 g”. Anda tidak harus hanya
menulis nomor dengan asumsi Anda.

Jika Anda mengatur data Anda menjadi tabel, tabel harus diberi label sehingga jelas apa
yang diawakili setiap kolom. Tidaklah pelu (bahkan tidak diinginkan) untuk mencap
setiap angka secara individu dalam sebuah tabel. (Dale J Brugh, 2006)

 Spektra

Jika Anda menggunakan instrumen untuk mengumpulkan spectrum, Anda harus


menyertakan spektrum dalam catatan laboratorium And ajika spektrum itu sendiri
penting. Spektrum harus dilipat menjadi dua di sepanjang tepi pendek (tepi pendek 8,5
inci) dan direkatkan di sepanjang salah satu tepi pendek terbuka ke halaman kosong
dalam catatan laboratorium Anda. Jangan meletakkan rekaman di sepanjang lipatan
bagian luar spektrum atau kromatogram harus diberi label dengan deskripsi dari apa
yang ada di dalamnya. Seharusnya mudah untuk membuka spektrum untuk malihat
isinya, yang berarti Anda tidak dapat menututp spektrum tersebut. Jika Anda memiliki
banyak spectra atau kromatogram yang terkait, Anda dapat menempatkan beberapa di
halaman yang sama dalam buku catatan Anda dengan menempelkannya pada posisi
yang sedikit berbeda pada halaman sehingga halamannya menumpuk.

 Kalkulasi

Sertakan dalam buku catatan Anda semua perhitungan yang harus Anda lakukan. Ini
berarti bahwa Anda harus benar-benar melakukan perhitungan di buku catatan Anda.
Ingat, catatan itu adalah catatan semua pekerjaan laboratorium, termasuk perhitungan.
Jika Anda hanya memasukkan jawaban ke perhitungan, instruktur Anda akan
menganggap Anda menjiplak hasilnya.

 Grafik

Jika Anda diminta untuk mempersiapkan sebuah grafik, itu hendaknya disertakan dalam
buku catatan laboratorium Anda dengan cara yang sama seperti Anda menyertakan
spectra. Grafik yang termasuk dalam buku catatan Anda harus di beri label diluar
sehingga jelas apa yang dapat ditemukan didalam. Jangan menutup grafiknya, dan
jangan menyimpannya dalam lipatan. Jika Anda memiliki beberapa grafik terkait untuk
mencakup, Anda dapat memasukkan beberapa dari mereka pada halaman kosong yang
sama dalam buku catatan Anda dengan mereknya ke posisi yang sedikit berbeda pada
halaman grafik tersebut ditumpuk

 Grafik Dan Tanda Tangan

Ketika Anda telah menyelesaikan semua pekerjaan percobaan dan siap untuk
meninggalkan laboratorium untuk hari itu, membuat garis di halaman dimana Anda
selesai bekerja dan menandatangani. Anda kemudian harus mendapatkan instruktur
Anda untuk menandatangani pada baris yang sama. Ketika instruktur dipanggil, ia
bertindak sebagai saksi Anda. Instruktur Anda bersumpah oleh tanda tangannya bahwa
Anda melakukan pekerjaan di atas garis pada tanggal yang ditentukan. Di dunia nyata,
ini bisa menjadi penting. (Dale J. Brugh, 2006)

 Apa Yang Dimasukkan Setelah Eksperimen


Sewaktu Anda meninggalkan laboratorium, Anda mungkin harus menyusun kalkulasi
pasca-laboratorium untuk dilakukan atau pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab.
Pekerjaan ini semua harus dilakukan dalam buku catatan laboratorium Anda. Dibawah
garis yang digambar pada akhir penelitian percobaan Anda, tulis tanggalnya. Mulailah
bekerja di lab, tunjukkan semua pekerjaan Anda. Ingat, buku catatan laboratorium harus
tersendiri dalam laboratorium. Ini akan masuk akal bagi pembaca tanpa buku pedoman.
Oleh karena itu, pastikan jelas pertanyaan yang Anda jawab.

Misalnya, jika pertanyaan pasca-lab ketiga adalah “apa warna produk Anda?” jangan
menulis “3. Merah (sebagai jawaban Anda).” Sebagai gantinya, lebih deskriptif. Tulis
sesuatu seperti “3. Produk itu berwarna merah.” Ini akan membuat jawabanmu terlepas
dari manual. Anda tidak perlu menulis kembali pertanyaan-pertanyaan dalam tugas
pasca-lab.

 Apa Yang Harus Dilakukan Tentang Kesalahan

Kesalahan apapun yang Anda lakukan dalam menuliskan prosedur, pengamatan, data,
perhitungan, atau jawaban terhadap pertanyaan harus dikoreksi dengan satu baris
melalui kesalahan. Jangan pernah menghapus, menggunakan tipeks, atau mencari-cari
kesalahan. Jangan pernah menghapus halaman dari catatan laboratorium Anda. Anda
akan tidak dinilai pada hal-hal yang anda silang. Anda dinilai dari apa yang tidak
dicoret. Namun, jika Anda mencoba untuk menyembunyikan sesuatu atau
menghaspusnya dari buku catatan laaboratorium Anda, Anda akan diadili dengan kasar.
Sekali lagi ingatlah bahwa catatan laboratorium adalah catatan dari semua hal yang
Anda lakukan di laboratorium, benar atau salah. (Dale J. Brugh, 2006)

 Klasifikasi Studi Antar Laboratorium

Studi antar laboratorium akan terorganisir:

 Menilai hasil pengukuran keandalan


 Dapatkan pengalaman
 Meningkatkan kualitas yang dilakukan determinasi analitis
 Buat kemungkinan untuk membuktikan kompetensi dari laboratorium yang
diberikan
 Lebih memahami prosedur yang diterapkan
 Tentukan parameter validasi
Laboratorium yang ingin mengkonfirmasi kompetensi mereka harus berpartisipasi
dalam setidaknya satu program penelitian antar laboratorium. Laboratorium
terakreditasi diwajibkan untuk menyediakan sertifikasi partisipasi dalam program
semcam itu, baik dalam skala nasional maupun internasional. Selain itu, perbandingan
antarlaboratorium juga dapat digolongkan menurut tujuan dan jangkauan penelitian.

Ini dapat mencakup yang berikut:

 Studi kerja metode


 Sertifikasi studi
 Pengujian kemahiran

Studi kinerja metode adalah perbandingan dimana semua praktikan bertindak menurut
protokol yang sama dan menggunakan prosedur tes yang sama untuk menentukan fitur
karakteristik (ditentukan dalam protokol) dalam sampel tes yang identik. Hasil yang
diperoleh diterapkan dalam memperkirakan parameter yang khas dari prosedur:

 Intra- dan presisi antarlaboratorium


 Kesalahan sistematis
 Nilai pemulihan
 Parameter internal jaminan kualitas
 Sensitivitas
 Batas pendeteksian
 Batas pelamar

Dalam penelitian jenis ini, perlu untuk menyelaraskan diri dengan persyaratan berikut:

 Komposisi bahan atau sampel terapan biasanya serupa dengan materi atau
sampel yang dikenakan pada penelitian rutin, sehubungan dengan komposisi
matriks, analisis konsentrasi, dan kehadiran interferens (peserta riset biasanya
terinformasi tentang komposisi matriks untuk sampel yang diperiksa)
 Jumlah partisipan, sampel percobaan, dan determinasi serta perincian lain dari
penelitian disajikan dalam protokol riset yang disiapkan oleh organisator
penelitian.
 Dengan menggunakan bahan atau sampel yang sama, semua laboratorium yang
berpartisipasi dapat membandingkan beberapa prosedur, semua laboratorium
yang berpartisipasi menerapkan serangkaian pedoman yang sama untuk setiap
prosedur, dan analisis statistic tentang hasil yang diperoleh dilakukan secara
terpisah untuk setiap prosedur.

Studi kompetensi adalah sebuah penelitian dimana satu atau lebih analisis diakukan oeh
sekelompok laboratorium menggunakan satu atau lebih sampel tes homogen dan stabil dan
menggunakan prosedur yang dipilih atau secara rutin digunakan oleh setiap laboratorium
yang berpartisipasi dalam perbandingan antarlaboratorium. Hasil sampel yang diperoleh
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh laboratorium lain atau dengan hasil referensi
yang diketahui atau ditentukan (terjamin). Penelitian ini mungkin dilakukan di antara
laboratorium yang terakeditasi atau diterapkan untuk akreditasi untuk mengontrol kualitas
determinasi dan kemahiran peneliti. Dalam kasus ini, prosedur analitis yang diterapkan
tidak menjadi keputusan top-down atau organisator dapat membatasi pilihan ke daftar yang
telah disiapkan.

Studi sertifikasi adalah studi yang menentukan nilai rujukan untuk parameter yang
diberikan (misalnya, analisis konsentrasi, properti fisik) dalam bahan yang diuji atau
sampel yang diberikan. Biasanya dengan ketidakpastian yang pasti. Penelitian ini biasanya
dilakukan oleh laboratorium dengan kompetensi yang ditetapkan (laboratorium referensi)
untuk menguji materi yang merupakan calon untuk bahan referensi, menggunakan prosedur
yang memastikan estimasi konsentrasi (parameter lainnya) dengan nilai ketidakpastian
terkecil dan terendah.

Tes kemahiran dapat dilakukan atas dasar analisis materi yang sama, contoh bahan yang
diberikan kepada semua peserta pada saat yang sama untuk studi simultan. Pada kasus yang
terakhir, beberapa masalah dengan stabilitas dan homogen sampel dapat terjadi karena
penyebaran penelitian selama waktu yang lebih lama. Pengujian kemahiran dapat dilakukan
sebagai studi terbuka (umum) atau studi tertutup (bukan publik). Dalam kasus penelitian
tertutup, para peserta tidak tahu bahwa ini adalah studi kemahiran dan bahwa sampel yang
diperoleh harus dianalisa dengan rutin.

Penelitian kemahiran merupakan tantangan besar bagi laboratorium yang perlu mengajukan
permohonan untuk akreditasi berdasarkan presentasi untuk penegasan kompetensi mereka
sendiri. Ini merupakan unsur penting dalam mencapai dan mempertahankan hasil yang
sesuai. Dalam pengujian kemahiran, kompetensi dari laboratorium yang berpartisipasi
diverifikasi berdasarkan pada penentuan hasil dari komponen-komponen tertentu dalam
sampel yang didistribusikan (materi). Setiap laboratorium diberi nomor identitas. (Taylor &
Francis Group, 2009)
 Kesimpulan

Pengelola laboratorium harus menjaga semua inventaris alat dan bahan/zat yang
dimilikinya secara akurat. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman
dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan
mengikuti peraturan dapat meminimalis terjadinya kecelakaan di laboratorium. Dalam
mengelola laboratorium kimia, pemahaman tentang komponen dan penggunaan
laboratorium yang baik dann benar sangat diperlukan agar laboratorium dapat berjalan
dengan baik dan berfungsi secara optimal.

Pranata laboratorium mendapat pelatihan keselamatan dan keamanan kerja secara umum,
terutama cara bekerja dengan bahan kimia penting secara aman. Memberikan pelatihan
khusus sesuai keperluan, termasuk mengembangkan dan meninjau prosedur pengoprasian
standar dan memberikan peralatan perlindungan diri (PPE, Personal Protective Equipment)
yang diperlukan untuk bekerja dengan selamat dan aman.
DAFTAR PUSTAKA

 Griffin, Brian.2005. Laboratory Design Guide Third Edition. Elsevier. Great Britain
 Dale J. Brugh.2006-2013. Laboratory Manual For General Chemistry. Edition
13.8.26. Columbus, Ohio
 Taylor & Francis Group.2009. Qualiy Assurance And Qulity Control In The
Analytical Chemical Laboratory. CRC Press. London
 Budimarwanti. Pengelolaan Alat Dan Bahan Di Laboratorium Kimia. UNY
 Persatuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi. Nomor 03 Tahun 2010. Tentang Jaabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan Dan Angka Kreditnya
 Politeknik Kesehatan. Laboratorium Kimia. Denpasar
http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/kesehatanlingkungan/laboratorium-kimia-2/
(Diakses pada 03 Desember 2020)
 Wijayanto.2012. Pengertian Laboratorium.
http://chemistry6623.blogspot.com/2012/07/pengertian-laboratorium.html
(Diakses pada 03 Desember 2020)
 UMM. Laboratorium Kimia
http://www.umm.ac.id/id/pages/panduan-akademik/laboratorium-kimia.html
(Diakses pada 03 Desember 2020)
 Politeknik Negeri. Laboratorium Kimia Dasar & Kimia Analisis
http://kimia.pnl.ac.id/laboratorium-kimia-dasar-kimia-analisis/
(Diakses pada 03 Desember 2020)
 Sri Yuliarti, Rohiat, Osa Juarsa.2017. Manajemen Sarana Dan Prasarana
Laboratorium Kimia Di SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan
https://www.neliti.com/publications/270901/manajemen-sarana-dan-prasarana-
laboratorium-kimia-di-sma-negeri-2-bengkulu-selat
(Diakses pada 04 Desember 2020)
 Uji Saputro.2017. Mengenal Lab. Kimia.
http://www.leutikaprio.com/main/media/sample/Mengenal%20Lab.%20Kimia,
%20Yuk!_SD.pdf
(Diakses pada 04 Desember 2020)
 Tua Kolo. Manajemen Laboratorium Kimia/IPA
https://www.academia.edu/34603695/MANAJEMEN_LABORATORIUM_KIMIA
_IPA
(Diakses pada 04 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai