Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan ujung tombak utama pelayanan kesehatan dan
merupakan cermin utama dari keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pelayanan
ini berbentuk biopsikososiospiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia ( Lokakarya Keperawatan Nasional 1983, dalam Asmadi, 2008 ).
Perawat merupakan salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia, sehingga pelayanan
keperawatan yang bermutu tinggi harus dilaksanakan oleh tenaga keperawatan professional
dengan cara yang professional juga.
Pelayanan keperawatan yang professional dan bermutu ini menuntut perawat untuk
memiliki kompetensi dan memenuhi standar praktik keperawatan, serta memperhatikan kode etik
dan moral profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang bemutu.
Saat ini, terkait pelayanan asuhan keperawatan, di keperawatan dunia mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Para perawat menginginkan perubahan yang mendasar dalam
kegiatan profesinya, dimana awalnya hanya membantu tugas pelaksanaan tugas dokter, yang
menjadi bagian dari upaya pencapaian tujuan asuhan medis, kini para perawat menginginkan
pelayanan keperawatan mandiri sebagai upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi mempunyai hak untuk memberikan layanan keperawatan
mandiri, baik kelompok maupun perorangan. Tentunya pelaksanaan praktek keperawatan
mandiri tersebut harus ditopang oleh kebijakan pemerintah terkait dengan perlindungan hukum
agar praktik praktek keperawatan mandiri mendapatkan legalitas. Dengan adanya legalitas bagi
profesi keperawatan untuk menyelenggarakan praktek mandiri, baik kelompok maupun
perorangan, ini membuktikan adanya pengakuan pemerintah yang mensejajarkan profesi
keperawatan dengan profesi kesehatan lainnya.
Dalam melalukan keperawatan mandiri, baik kelompok maupun perorangan, perawat bisa
melakukan praktik bersama, seperti jika perawat melakukan pelayanan keperawatan mandiri di
apotek, tentu saja perawat memerlukan kerja sama dengan seorang apoteker. Apoteker sebagai
orang farmasi bertugas meresepkan obat dan perawat sebagai salah satu pemberi layanan asuhan
keperawatan memiliki tanggung jawab memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas.Dalam hal ini perawat dengan apoteker harus memiliki hubungan kolaborasi yang
baik sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien adalah layanan yang terbaik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kelompok tertarik untuk membahas tentang Praktik
Bersama yang dilaksanakan oleh Perawat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mendirikan Praktik Bersama.

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu praktik bersama
2. Mengetahui syarat utama mendirikan praktik bersama
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan praktik bersama
4. Juga merupakan suatu wadah untuk berbagi pengalaman

D. Manfaat Penulisan
1. Pelayanan KeperawatanHasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi profesi
keperawatan dalam meningkatkan peran dan fungsi serta motivasi dalam mewujudkan
praktek keperawatan mandiri secara professional.
2. Institusi Pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pendekatan manajemen aplikasi dari manajemen praktik keperawatan mandiri serta
referensi dan bahan bacaan bagi pendidikan.

E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami penulisan laporan penelitian ini, maka penulis
menyajikan sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab I pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II :

BAB III :

Anda mungkin juga menyukai