Anda di halaman 1dari 7

SCIENTIA J. Far.

Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

SCIENTIA SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan


Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus
Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia

8 (2) ; 8 – 14, 2018

UJI DAYA ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN


ANDONG (Cordyline fruticosaLinn)TERHADAP RADANG TIKUS
PUTIH JANTAN (Rattus novergicus)
Nilda Lely, Andy Alantio, Noprizon
STIFI Bhakti Pertiwi Palembang
*Email: nildalely@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian uji efek antiinflamasi ekstrak etanol daun andong (Cordyline
fruticosa Linn.) terhadap radang tikus putih jantan galur wistar dengan penginduksi larutan
karagenan 1%. Induksi karagenin diberikan secara sublantar pada kaki kiri tikus setelah 30
menit pemberian sediaan uji. Setiap 30 menit setelah pemberian karagen selama 360 menit
dilakukan pengukuran volume kaki tikus. Ekstrak etanol daun andong ( Cordyline fruticosa
Linn) diberikan secara oral dengan 3 dosis (100 mg/ kgbb, 200 mg/ kgbb, 400 mg/ kgbb)
dengan Na Diklofenak dosis 4,5 mg//kgbb sebagai kontrol positif. Parameter pengujian
berdasarkan pengukuran volume kaki dengan menggunakan alat plethismometer. Secara
keseluruhan ekstrak etanol daun andong ( Cordyline fruticosa Linn) memberikan efek
antiinflamasi, dilihat dari persen daya antiinflamasi dari pembanding (natrium diklofenak),
ekstrak dosis 100 mg/ kgbb, 200 mg/ kgbb, dan 400 mg/ kgbb yang berturut-turut sebesar
51,31%; 34,80%; 43,22%; 48,60% berdasarkan analisis metode Duncan dengan taraf significasi
lebih kecil dari 0,05 (p<0.05) atau tingkat kepercayaan 95 % ekstrak etanol daun andong dosis
200 mg/kg bb dan 400 mg/kg bb memberikan efek antiinflamasi yang sama dengan Natrium
Diklofenak dosis 4,5 mg/kgbb, dosis 200 mg/kgbb memberikan efek antiinflamasi yang paling
optimal dari semua bahan uji yang dilakukan.

Kata kunci : radang, ekstrak, Cordyline fruticosa Linn,

ABSTRACT
The assay of antiinflammatory effect of Andong ( Cordyline fruticosa Linn) leaves
extract in rats with carageenan 1 % as inflamation inductor were carried out. Induction of
caragenine was administered sublantar to the left leg of the rat after 30 minutes of test
preparation. Every 30 minutes after giving caragen for 360 minutes measurements of the
volume of rat feet. The activity of andong ( Cordyline fruticosa Linn) leaves exstract which was
administered orally in three doses ( 100 mg/kg bw, 200 mg/kg bw, and 400 mg/kgbw) and
Natrium Diklofenac with 4,5 mg/kgbw doses as an positive control. Parameter testing based on
feet volume measurements using the tool plethismometer. All of the andong ( Cordyline
fruticosa Linn) etanol extract leaves give antiinflamatory effect, seen from the comparison of
anti-inflammatory (diclofenac sodium), the extract dose of 100 mg/ kgbw, 200 mg/ kgbw, and
400 mg/ kgbw, respectively for 51.31%; 34.80%; 43.22%; 48.60%. According to Duncan

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 176


SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

statiscal method analysis with level of significance below 0,05 (p<0,05) or 95 % level of
confidence, 200 mg/ kg bw and 400 mg/kg bw ethanol extract of andong’s leaves have same
antiinflamatory effect with 4.5 mg/kg bw Natrium Diclofenac, while 200 mg/kg bw ethanol
extract of andong’s leaves give the most optimal antiinflamatory effect the from all of group
tested.

Keywords: antiinflammatory, extract, Cordyline fruticosa Linn

PENDAHULUAN Untuk itu perlu diteliti obat alternatif yang


berasal dari alam yang relatif lebih aman
Inflamasi merupakan respon terhadap (Syarif, et al., 2007).
kerusakan jaringan akibat berbagai rangsa- Salah satu jenis tanaman yang juga
ngan yang merugikan, baik rangsangan digunakan masyarakat Indonesia untuk
kimia maupun mekanis, infeksi, serta benda
mengobati inflamasi adalah tanaman
asing seperti mikroba. Pada proses
inflamasi terjadi reaksi vascular, sehingga andong (Cordyline fruticosa Linn), daun
cairan, elemen-elemen darah, sel darah andong berkhasiat sebagai untuk
putih (leukosit), dan mediator kimia menghentikan pendarahan (hemostatis) dan
terkumpul pada tempat yang cedera untuk menghancurkan darah beku pada memar
menetralkan dan menghilangkan agen-agen (Dalimartha, 2006). Selain itu daun andong
berbahaya serta untuk memperbaiki (Cordyline fruticosa Linn) juga dapat
jaringan yang rusak (Kee dan Hayes, 1993).
mengobati obat sakit kepala, diare, disentri,
Tanda-tanda inflamasi meliputi kerusakan
mikrovaskuler, peningkatan permeabilitas TBC paru, asma, sakit kulit, inflamasi mata,
kapiler, dan migrasi leukosit ke daerah sakit punggung, rematik, dan encok
inflamasi (Wilmana, 1995). Saat berlang- (Wijayakusuma, 1994).
sungnya fenomena inflamasi ini banyak Tanaman andong (Cordyline fruti-
mediator kimiawi yang dilepaskan secara cosa Linn) mengandung saponin, tannin,
lokal seperti histamin, 5-hidroksitriptamin flavonoid, polifenol, steroid, polisakarida,
(5HT) atau serotonin, faktor kemotaktik,
leukotrien, dan prostaglandin (Tanu,2002). kalsium oksalat, dan zat besi (Dalimartha,
Pengobatan inflamasi yang sering 2006).Flavonoid mempunyai aktivitas
dilakukan masyarakat kebanyakan menggu- antiinflamasi karena dapat menghambat
nakan obat-obat sintetik seperti obat golo- beberapa enzim antara lain, Ca2+ATPase,
ngan AINS (Antiinflamasi Non Steroid). fosfodiesterase, lipooksigenase dan siklook-
Pada umumnya golongan obat tersebut sigenase (Narayana et al., 2001). Steroid
dijual secara bebas. Hal ini dapat menye- dalam tubuh dapat menghambat enzim
babkan pemakaian obat antiinflamasi yang phospolipase A2 yaitu suatu enzim yang
tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan bertanggung jawab atas pembebasan asam
penggunaannya dapat menimbulkan efek arakhidonat yang kemudian dimetabolisme
samping yang tidak diinginkan seperti oleh enzim siklooksigenase dan lipook-
tukak lambung yang kadang-kadang sigenase yang kemudian akan membebas-
disertai anemia sekunder, gangguan fungsi kan mediator-mediator radang (Katzung,
trombosit akibat penghambatan biosintesis 2004). Tannin mempunyai efek sebagai
tromboksan A2 dengan akibat perpanjangan adstringen (pengelat), antiradang, dan juga
waktu perdarahan, nefrotoksis, dan hepato- antibakteri (Tjay dan Rahardja, 2002).
toksis. Selain golongan AINS ada juga Berdasarkan penjelasan di atas yang
antiinflamasi steroid tetapi golongan ini membahas tentang manfaat dan senyawa
juga memiliki efek samping seperti sindrom kimia tanaman andong. Maka peneliti
cushing, osteoporosis dan hiperglikemia. berminat untuk melakukan penelitian uji

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 177


SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

daya antiinflamasiekstrak etanol daun suplantar padatelapak kaki kiri tikus


andong (Cordyline fruticosa L) terhadap (Vogel, 2002)
radang tikus putih jantan (Rattus
novergicus). Pembanding Na Diklofenat
Dengan dosis 0,9 mg/200grbb tikus
METODE PENELITIAN
Hewan uji
Uji efek antiinflamasi menggunakan Hewan uji yang digunakan dalam
metoda pao udema, yaitu dengan melihat penelitian ini adalah tikus putih jantan yang
penurunan volume udem. berumur 2-3 bulan dengan bobot kurang
lebih 200 gram dalam kondisi sehat
Alat dan Bahan sebanyak 25 ekor. Sebelum pengujian
Alat yang digunakan dalam hewan diaklimatisasi terlebih dahulu.
penelitian ini adalah Pletismometer, gelas
ukur, erlenmeyer, pengaduk kaca, labu Uji Efek Antiinflamasi
ukur, corong gelas, botol meserasi, Hewan uji dipuasakan selama lebih
seperangkat alat destilasi, rotary kurang 8 jam, minum tetap diberikan dan
evaporator, jarum oral, spuit injeksi. setiap tikus ditimbang, dikelompokkan
Bahan yang digunakan adalah daun secara acak lalu diberi tanda dan dibagikan
andong, natrium diklofenak, etanol, menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri
karagenan, CMC 0,5%. 5 ekor tikus. Kelompok I sebagai kelompok
kontrol negatif yang diberikan suspensi
Prosedur Kerja CMC 0,5%, Kelompok II sebagai
Ekstraksi Daun Andong kelompok kontrol positif yang diberikan
Ekstraksi daun andong secara suspensi CMC Natrium Diklofenak dengan
maserasi menggunakan etanol sebagai dosis sesuai konversi dosis. Kelompok III,
cairan penyari.Daun andong yang sudah IV, V merupakan kelompok perlakuan
dikeringkan, ditimbang, dimasukan ke dengan pemberian suspensi CMC 0,5 %
dalam botol maserasi, direndam dengan ekstrak daun andong. Pemberian ekstrak
etanol. Biarkan selama 5 hari ditempat yang secara oral. Volume normal kaki tikus
terlindung dari sinar cahaya matahari diukur dengan alat plethismometer dan
langsung, sambil sesekali dikocok dinyatakan sebagai volume dasar untuk
berulang-ulang. Setelah 5 hari, pisahkan setiap tikus (Vo). Setelah 30 menit
ekstrak etanol dengan cara peyaringan dan pemberian ekstrak dan pembanding, hewan
ulangi perendaman. Penyarian dilakukan percobaan diinjeksi dengan 0,1 ml suspensi
sebanyak 3 kali. Setelah itu dipekatkan karagenin 1% secara subplantar pada tiap
dengan destilasi vakum, dan dilanjutkan telapak kaki kiri tikus. Kaki tikus yang
dengan rotary evaporator hingga terbentuk telah diinduksi karagenin diukur setelah 30
ekstrak kental. menit penyuntikan, mulai dari menit ke-30
sampai dengan menit ke-360, diukur
Larutan uji dengan cara dicelupkan kedalam air raksa
Dosis larutan uji dibuat dengan 3 pada alat plethismometer (Vtn), catat
variasi dosis yaitu : Ekstrak daun andong pertambahan volume kaki untuk setiap
100 mg/kgbb, Ekstrak daun andong 200 pengukuran dan hitung volume udema
mg/kgbb, Ekstrak daun andong 400 mg/ Volume udema = V tn – V o
kgbb. Larutan uji dibuat dalam bentuk Keterangan :
suspensi menggunakan Na CMC 0,5% V tn : Volume kaki waktu pengukuran
setelah dan setiap 30 menit sampai
Zat Penginduksi Karagenan 1% dengan menit ke-360,
Dibuat dalam larutan NaCl fisiologis V o : Volume kaki awal
dan diinjeksikan sebanyak 0,1 ml secara

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 178


SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

Pengolahan Data AUCK = luas daerah di bawah kurva persentase


Pengolahan data menggunakan radang terhadap waktu kelompok
metode Langford yang digunakan untuk kontrol.
mengetahui efek antiinflamasi, yang AUCP= luas daerah di bawah kurva persentase
dihitung dalam persen (%) radang dengan radang terhadap waktu kelompok
rumus sebagai berikut : perlakuan rata-rata (Shargel, 1988)
Persen radang =Vt – Vo x 100 %
Vo Analisis Data
Vo = Volume kaki awal Data disajikan dalam bentuk tabel
Vt = Volume kaki waktu pengukuran data persen radang dan AUC yang
setelah dan setiap 30 menit sampai dengan diperoleh dengan uji ANOVA (Analysis of
menit ke-360 varians) dengan program SPSS dengan
tingkat kepercayaan 95% dilanjutkan
Dari data persen radang dapat dihitung nilai dengan uji metode Duncan untuk
AUC (Area Under Curve) dengan rumus mengetahui kelompok mana yang
(Shargel, 1988): mempunyai pengaruh sama atau berbeda
satu dengan yang lainnya.
AUC0-n = V0 +Vt (t t-t0 ) + .... Vt1+Vtn (ttn -t t1)
2 2
HASIL DAN PEMBAHASAN

AUC = Area Under Curve Ekstraksi daun andong


V0 = volume kaki awal 500 gram daun andong yang
Vt = volume telapak kaki tikus waktu t diekstraksi secara maserasi dengan
menggunakan pelarut etanol, diperoleh
t = waktu pengamatan menit ke-
ekstrak kental seberat 37,03 gramdengan
rendemen yang diperoleh sebesar 7,4 %.
Dari harga AUC30-360 pada masing-masing
kelompok dapat dihitung nilai persentase Efek Antiinflamasi
daya antiinflamasi dengan rumus: Rerata persen radang masing-masing
kelompok perlakua dapt dilihat pada Tabel
% Daya Antiinflamasi = AUCK -AUCP X 100%
1.
AUCK

Tabel 1. Rerata persen radang dari Na. CMC 0,5%, Na diklofenak 4.5mg/kgbb, Ekstrak
daun andong100mg/kgbb, 200mg/kgbb, dan 400mg/kgbb
Kelompok Rerata % radang menit ke-
perlakuan 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
Na. CMC
21.59 28.15 32.86 34.61 39.33 42.70 40.95 36.93 35.97 33.23 31.18 27.50
0.5%
Na.
Diklofenak 5.50 10.27 15.40 19.57 23.32 26.08 23.41 19.23 15.44 14.18 11.41 8.34
4.5 mg/kgbb
Ektrak daun
andong 100 14.13 18.58 20.77 24.27 25.53 28.14 25.67 25.29 23.38 21.48 19.23 17.30
mg/kgbb
Ekstrak daun
andong 8.19 13.83 19.05 24.80 27.59 30.87 23.30 20.29 18.22 14.89 13.32 11.52
200mg/kgbb
Ekstrak daun
andong 6.16 11.95 17.10 21.99 24.02 26.57 23.12 19.10 16.54 15.08 12.22 9.63
400mg/kgb

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 179


SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

Nilai rerata % radang ekstrak daun andong perbandingan persen radang tikus pada tiap
pada dosis 100 mg/kgbb lebih kecil kelompok perlakuan, kelompok
dibanding kontrol negatif, dan semakin pembanding memiliki persen radang lebih
besar dosis semakin kecil radang yang kecil dari kelompok ekstrak100mg/kgbb,
terbentuk. Untuk melihat pola terbentuknya 200mg/kgbb dan 400mg/kgbb dan pada
radang dibuat diagram dari semua kelompok ekstrak persen radangnya lebih
kelompok perlakuan. Diagram kecil dari kelompok kontrol.

Gambar.1 Diagram perbandingan persen radang tikus tiap kelompok perlakuan

Pada penelitian ini digunakan sampel hukum Archimedes, yaitu benda yang
segar daun andong (Cordyline fruticosa dimasukkan kedalam zat cair akan
Linn, yang diekstraksi secara maserasi memberikan gaya atau tekanan keatas
dengan pelarut etanol (Marliana, 2012). sebesar volume yang dipindahkan.
Maserat daun andong yang diperoleh Induksi radang pada kaki tikus
diuapkan dengan destilasi vakum, menggunakan larutan karagenan 1% yang
dilanjutkan dengan rotary evaporator disuntikan secara subplantar pada telapak
hingga terbentuk ekstrak yang kental. kaki kiri tikus sebanyak 0,1 ml/ 200 gbb.
Ekstrak kental daun andong yang (Anggraini,2008). Na diklofenat digunakan
didapat kemudian dibuat dalam bentuk sebagai pembanding, dengan mekanisme
suspense menggunakan Na. CMC 0,5%. anti radang dengan menghambat
Suspensi ekstrak daun andong ini diberikan siklooksigenase yang relatif nonselektif dan
secara peroral. kuat, juga mengurangi bioavailabilitas asam
Hewan percobaan yang digunakan arakidonat (Tjay dan Rahardja, 2002).
adalah tikus putih jantan galur wistar, Daya antiinflamasi dengan
dengan umur dan berat badan yang relatif menghitung persen radang yang terbentuk
sama. Semua hewan percobaan pada tiap kelompok. Hasil perhitungan
diaklimatisasi terlebih dahulu selama 7 hari persen radang pada kelompok control
sebelum perlakuan. negatif, pembanding, ekstrak 100
Pada penelitian ini pengujian efek mg/kgbb,200 mg/kgbbdan 400 mg/kgbb
antiinflamasi ekstrak etanol daun andong dapat dilihat pada Tabel 1. Selanjutnya
menggunakan 3 variasi dosis yaitu,100 dibuat grafik perubahan persen radang rata-
mg/kgbb,200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb. rata kaki tikus.
Pengujian efek antiinflamasi dilakukan Analisis data dari masing-masing
dengan menggunakan alat plethismometer perlakuan dengan metoda ANOVA
dengan prinsip pengukuran berdasarkan menggunakan SPSS 22, dari data hasil

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 180


SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

perubahan volume kaki tikus dimulai dari asam arakhidonat yang kemudian
menit ke-30 hingga menit ke-360 setelah dimetabolisme oleh enzim siklooksigenase
penyuntikan karagenan. dan lipooksigenase yang kemudian akan
Berdasarkan hasil analis varians membebaskan mediator-mediator radang
menunjukkan adanya perbedaan antar (Katzung, 2004).
kelompok perlakuan pada menit ke-30
sampai menit ke-360. Hal ini berarti semua KESIMPULAN
jenis perlakuan memberikan pengaruh
terhadap telapak kaki tikus yang disebabkan Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak
oleh karegenan. Berdasarkan perhitungan
daun andong (Cordyline fruticosa Linn)
diketahui ekstrak 100 mg/kgbb memiliki pada dosis 100 mg/kgbb, 200 mg/kgbb dan
persen daya antiinflamasi sebesar 34.80%, 400 mg/kgbb mempunyai efek
ekstrak 200 mg/kgbb memiliki persen daya antiinflamasi, efek antiinflamasi yang
antiinflamasi sebesar 43,22%, ekstrak 400 paling optimal yaitu ekstrak dengan dosis
mg/kgbb memiliki persen daya 200 mg/kgbb dengan daya antiinflamasi
antiinflamasi sebesar 48.60%, sedangkan sebesar 43.22%,
pembanding memiliki persen daya
antiinflamasi sebesar 51.31%. DAFTAR PUSTAKA
Dari persen radang yang terbentuk Anggraini, Wenny, 2008, Efek
dihitung nilai AUC (Area Under Curve), Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun
nilai AUC tiap kelompok dianalisa kembali Jambu Biji (Psidium guajava Linn)
dengan ANOVA Oneway. Berdasarkan uji pada Tikus Putih Jantan Galur
statistik ANOVA (Oneway) pada menit ke- Wistar. Fakultas Farmasi
30 sampai menit ke-360 terdapat perbedaan Universitas Muhamadiyah
Surakarta.
nilai AUC yang bermakna (p<0,05) pada
Dalimartha, Setiawan, 2006, Atlas
tiap kelompok
Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4,
Dari uji Duncan untuk nilai AUC
Penerbit Puspa Swara, ,Jakarta
pada menit ke-30 sampai menit ke-360
Anggota Ikapi. Hal 5
dengan pembanding memiliki perbedaan
Katzung, Bertram, G, M, 2004.
yang tidak bermakna dengan kelompok
Farmakologi Dasar dan Klinik,
ekstrak 200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb.
Edisi 8, Salemba Medika, Jakarta.
Tetapi memiliki perbedaan yang bermakna
Kee, J. L. dan E.R. Hayes. 1993,
dengan kelompok ekstrak 100 mg/kgbb
Farmakologi: Pendekatan Proses
kelompok kontrol .
Keperawatan. Penerjemah:
Adanya efek antiinflamasi dari
Anugrah, P, Penerbit EGC, Jakarta.
ekstrak etanol daun andong karena
Marliana E, 2012, Aktivitas Antioksidan
kandungan metabolit skunder flavonoid dan
Ekstrak Etanol Daun Andong
senyawa steroid yang diketahui mampu
(Cordyline fruticosa Linn).
menghambat pembentukan radang.
Fakultas MIPA Universitas
Flavonoid dapat menghambat beberapa
Mulawarman Samarinda.
enzim antara lain, Ca2+ATPase,
Narayana, et al, 2001, Bioflavonoids
fosfodiesterase, lipooksigenase dan
Classification, Pharmacological,
siklooksigenase (Narayana et al., 2001).
Biochemical Effects and
Steroid dalam tubuh dapat menghambat
Therapeutic Potential, Indian
enzim phospolipase A2 yaitu suatu enzim
Journal Pharmacology, hal 2-16.
yang bertanggung jawab atas pembebasan

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 181


SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018

Syarif, Amir, et al, 2007, Farmakologi dan Pharmacological Assay, Springer,


Terapi, Edisi V. Departemen Verlag Berlin Heidelberg.
Fakultas Kedokteran, Universitas Wijayakusuma, H, 1994, Tanaman
Indonesia, Jakarta. Berkhasiat Obat di Indonesia,
Tanu, et al, 2002, Farmakologi dan Terapi, Kartini, Jakarta
Jakarta, FKUI, 216-217. Wilmana, P. F, 1995, Analgesik antipiretik
Tjay, H.T. dan Rahardja, K, 2002, Obat- antiinflamasi nonsteroid dan obat
obat Penting: Khasiat, pirai. Dalam: Ganiswara, S. G.(ed).
Penggunaan dan Efek Farmakologi dan Terapi.Edisi ke-
Sampingnya. Edisi V. Cetakan 4. Penerbit Gaya Baru, Jakarta
Pertama. Jakarta: P.T. Elex Media
Komputindo. Hal 301-314.

Vogel, H.G., W. H, Vogel, 2002, Drug


Discovery and Evaluation

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 182

Anda mungkin juga menyukai