Andong 1
Andong 1
Kes
VOL. 8 NO. 2, Agustus 2018
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji efek antiinflamasi ekstrak etanol daun andong (Cordyline
fruticosa Linn.) terhadap radang tikus putih jantan galur wistar dengan penginduksi larutan
karagenan 1%. Induksi karagenin diberikan secara sublantar pada kaki kiri tikus setelah 30
menit pemberian sediaan uji. Setiap 30 menit setelah pemberian karagen selama 360 menit
dilakukan pengukuran volume kaki tikus. Ekstrak etanol daun andong ( Cordyline fruticosa
Linn) diberikan secara oral dengan 3 dosis (100 mg/ kgbb, 200 mg/ kgbb, 400 mg/ kgbb)
dengan Na Diklofenak dosis 4,5 mg//kgbb sebagai kontrol positif. Parameter pengujian
berdasarkan pengukuran volume kaki dengan menggunakan alat plethismometer. Secara
keseluruhan ekstrak etanol daun andong ( Cordyline fruticosa Linn) memberikan efek
antiinflamasi, dilihat dari persen daya antiinflamasi dari pembanding (natrium diklofenak),
ekstrak dosis 100 mg/ kgbb, 200 mg/ kgbb, dan 400 mg/ kgbb yang berturut-turut sebesar
51,31%; 34,80%; 43,22%; 48,60% berdasarkan analisis metode Duncan dengan taraf significasi
lebih kecil dari 0,05 (p<0.05) atau tingkat kepercayaan 95 % ekstrak etanol daun andong dosis
200 mg/kg bb dan 400 mg/kg bb memberikan efek antiinflamasi yang sama dengan Natrium
Diklofenak dosis 4,5 mg/kgbb, dosis 200 mg/kgbb memberikan efek antiinflamasi yang paling
optimal dari semua bahan uji yang dilakukan.
ABSTRACT
The assay of antiinflammatory effect of Andong ( Cordyline fruticosa Linn) leaves
extract in rats with carageenan 1 % as inflamation inductor were carried out. Induction of
caragenine was administered sublantar to the left leg of the rat after 30 minutes of test
preparation. Every 30 minutes after giving caragen for 360 minutes measurements of the
volume of rat feet. The activity of andong ( Cordyline fruticosa Linn) leaves exstract which was
administered orally in three doses ( 100 mg/kg bw, 200 mg/kg bw, and 400 mg/kgbw) and
Natrium Diklofenac with 4,5 mg/kgbw doses as an positive control. Parameter testing based on
feet volume measurements using the tool plethismometer. All of the andong ( Cordyline
fruticosa Linn) etanol extract leaves give antiinflamatory effect, seen from the comparison of
anti-inflammatory (diclofenac sodium), the extract dose of 100 mg/ kgbw, 200 mg/ kgbw, and
400 mg/ kgbw, respectively for 51.31%; 34.80%; 43.22%; 48.60%. According to Duncan
statiscal method analysis with level of significance below 0,05 (p<0,05) or 95 % level of
confidence, 200 mg/ kg bw and 400 mg/kg bw ethanol extract of andong’s leaves have same
antiinflamatory effect with 4.5 mg/kg bw Natrium Diclofenac, while 200 mg/kg bw ethanol
extract of andong’s leaves give the most optimal antiinflamatory effect the from all of group
tested.
Tabel 1. Rerata persen radang dari Na. CMC 0,5%, Na diklofenak 4.5mg/kgbb, Ekstrak
daun andong100mg/kgbb, 200mg/kgbb, dan 400mg/kgbb
Kelompok Rerata % radang menit ke-
perlakuan 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
Na. CMC
21.59 28.15 32.86 34.61 39.33 42.70 40.95 36.93 35.97 33.23 31.18 27.50
0.5%
Na.
Diklofenak 5.50 10.27 15.40 19.57 23.32 26.08 23.41 19.23 15.44 14.18 11.41 8.34
4.5 mg/kgbb
Ektrak daun
andong 100 14.13 18.58 20.77 24.27 25.53 28.14 25.67 25.29 23.38 21.48 19.23 17.30
mg/kgbb
Ekstrak daun
andong 8.19 13.83 19.05 24.80 27.59 30.87 23.30 20.29 18.22 14.89 13.32 11.52
200mg/kgbb
Ekstrak daun
andong 6.16 11.95 17.10 21.99 24.02 26.57 23.12 19.10 16.54 15.08 12.22 9.63
400mg/kgb
Nilai rerata % radang ekstrak daun andong perbandingan persen radang tikus pada tiap
pada dosis 100 mg/kgbb lebih kecil kelompok perlakuan, kelompok
dibanding kontrol negatif, dan semakin pembanding memiliki persen radang lebih
besar dosis semakin kecil radang yang kecil dari kelompok ekstrak100mg/kgbb,
terbentuk. Untuk melihat pola terbentuknya 200mg/kgbb dan 400mg/kgbb dan pada
radang dibuat diagram dari semua kelompok ekstrak persen radangnya lebih
kelompok perlakuan. Diagram kecil dari kelompok kontrol.
Pada penelitian ini digunakan sampel hukum Archimedes, yaitu benda yang
segar daun andong (Cordyline fruticosa dimasukkan kedalam zat cair akan
Linn, yang diekstraksi secara maserasi memberikan gaya atau tekanan keatas
dengan pelarut etanol (Marliana, 2012). sebesar volume yang dipindahkan.
Maserat daun andong yang diperoleh Induksi radang pada kaki tikus
diuapkan dengan destilasi vakum, menggunakan larutan karagenan 1% yang
dilanjutkan dengan rotary evaporator disuntikan secara subplantar pada telapak
hingga terbentuk ekstrak yang kental. kaki kiri tikus sebanyak 0,1 ml/ 200 gbb.
Ekstrak kental daun andong yang (Anggraini,2008). Na diklofenat digunakan
didapat kemudian dibuat dalam bentuk sebagai pembanding, dengan mekanisme
suspense menggunakan Na. CMC 0,5%. anti radang dengan menghambat
Suspensi ekstrak daun andong ini diberikan siklooksigenase yang relatif nonselektif dan
secara peroral. kuat, juga mengurangi bioavailabilitas asam
Hewan percobaan yang digunakan arakidonat (Tjay dan Rahardja, 2002).
adalah tikus putih jantan galur wistar, Daya antiinflamasi dengan
dengan umur dan berat badan yang relatif menghitung persen radang yang terbentuk
sama. Semua hewan percobaan pada tiap kelompok. Hasil perhitungan
diaklimatisasi terlebih dahulu selama 7 hari persen radang pada kelompok control
sebelum perlakuan. negatif, pembanding, ekstrak 100
Pada penelitian ini pengujian efek mg/kgbb,200 mg/kgbbdan 400 mg/kgbb
antiinflamasi ekstrak etanol daun andong dapat dilihat pada Tabel 1. Selanjutnya
menggunakan 3 variasi dosis yaitu,100 dibuat grafik perubahan persen radang rata-
mg/kgbb,200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb. rata kaki tikus.
Pengujian efek antiinflamasi dilakukan Analisis data dari masing-masing
dengan menggunakan alat plethismometer perlakuan dengan metoda ANOVA
dengan prinsip pengukuran berdasarkan menggunakan SPSS 22, dari data hasil
perubahan volume kaki tikus dimulai dari asam arakhidonat yang kemudian
menit ke-30 hingga menit ke-360 setelah dimetabolisme oleh enzim siklooksigenase
penyuntikan karagenan. dan lipooksigenase yang kemudian akan
Berdasarkan hasil analis varians membebaskan mediator-mediator radang
menunjukkan adanya perbedaan antar (Katzung, 2004).
kelompok perlakuan pada menit ke-30
sampai menit ke-360. Hal ini berarti semua KESIMPULAN
jenis perlakuan memberikan pengaruh
terhadap telapak kaki tikus yang disebabkan Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak
oleh karegenan. Berdasarkan perhitungan
daun andong (Cordyline fruticosa Linn)
diketahui ekstrak 100 mg/kgbb memiliki pada dosis 100 mg/kgbb, 200 mg/kgbb dan
persen daya antiinflamasi sebesar 34.80%, 400 mg/kgbb mempunyai efek
ekstrak 200 mg/kgbb memiliki persen daya antiinflamasi, efek antiinflamasi yang
antiinflamasi sebesar 43,22%, ekstrak 400 paling optimal yaitu ekstrak dengan dosis
mg/kgbb memiliki persen daya 200 mg/kgbb dengan daya antiinflamasi
antiinflamasi sebesar 48.60%, sedangkan sebesar 43.22%,
pembanding memiliki persen daya
antiinflamasi sebesar 51.31%. DAFTAR PUSTAKA
Dari persen radang yang terbentuk Anggraini, Wenny, 2008, Efek
dihitung nilai AUC (Area Under Curve), Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun
nilai AUC tiap kelompok dianalisa kembali Jambu Biji (Psidium guajava Linn)
dengan ANOVA Oneway. Berdasarkan uji pada Tikus Putih Jantan Galur
statistik ANOVA (Oneway) pada menit ke- Wistar. Fakultas Farmasi
30 sampai menit ke-360 terdapat perbedaan Universitas Muhamadiyah
Surakarta.
nilai AUC yang bermakna (p<0,05) pada
Dalimartha, Setiawan, 2006, Atlas
tiap kelompok
Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4,
Dari uji Duncan untuk nilai AUC
Penerbit Puspa Swara, ,Jakarta
pada menit ke-30 sampai menit ke-360
Anggota Ikapi. Hal 5
dengan pembanding memiliki perbedaan
Katzung, Bertram, G, M, 2004.
yang tidak bermakna dengan kelompok
Farmakologi Dasar dan Klinik,
ekstrak 200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb.
Edisi 8, Salemba Medika, Jakarta.
Tetapi memiliki perbedaan yang bermakna
Kee, J. L. dan E.R. Hayes. 1993,
dengan kelompok ekstrak 100 mg/kgbb
Farmakologi: Pendekatan Proses
kelompok kontrol .
Keperawatan. Penerjemah:
Adanya efek antiinflamasi dari
Anugrah, P, Penerbit EGC, Jakarta.
ekstrak etanol daun andong karena
Marliana E, 2012, Aktivitas Antioksidan
kandungan metabolit skunder flavonoid dan
Ekstrak Etanol Daun Andong
senyawa steroid yang diketahui mampu
(Cordyline fruticosa Linn).
menghambat pembentukan radang.
Fakultas MIPA Universitas
Flavonoid dapat menghambat beberapa
Mulawarman Samarinda.
enzim antara lain, Ca2+ATPase,
Narayana, et al, 2001, Bioflavonoids
fosfodiesterase, lipooksigenase dan
Classification, Pharmacological,
siklooksigenase (Narayana et al., 2001).
Biochemical Effects and
Steroid dalam tubuh dapat menghambat
Therapeutic Potential, Indian
enzim phospolipase A2 yaitu suatu enzim
Journal Pharmacology, hal 2-16.
yang bertanggung jawab atas pembebasan