Anda di halaman 1dari 18

Pandangan MUI terkait

Pemanfaatan BSF

Oleh:
Prof.Dr.Ir. Khaswar Syamsu, MSc
Disampaikan pada:
Webinar Series API dan DGB IPB University
Selasa, 2 Maret 2021

halal.ipb.ac.id
Gedung Pascasarjana, Lantai 2 , Kampus IPB Baranangsiang, Bogor
Latar Belakang Fatwa

Larva Lalat Tentara Hitam (Hermetia Illucens / Black Soldier


01 Fly) telah banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat.

Bahwa masyarakat memerlukan penjelasan tentang hukum


02 mengonsumsi, membudidayakan, dan memanfaatkan
Larva Lalat Tentara Hitam.

Oleh karena itu Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia


03 memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum
mengonsumsi, membudidayakan serta memanfaatkan
larva lalat Tentara Hitam.
Aspek Syari’ah Mengenai Bahan dan Produk Halal

Hukum Dasar halal dan haram :


“Wahai sekalian manusia makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
Al-Qur’an janganlah kamu mengikuti syaitan! Sesungguhnya
0
1 syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu” (Q.S Al
Hadits Baqarah: 168)
0
Surat lainnya : Q.S Al-Baqarah :171, Q.S Al-Maidah :3,
2
Q.S Al-An’am :145, Q.S An-Nahl :67,
Ijma
0 Q.S An-Nisa:43
3
Qiyas
0 Permasalahan Baru yang belum dijelaskan di Al-
4 Qur’an dan Hadist → Perlu fatwa
Fatwa
0
Dalil dalil dari Qurán
yang jelas haram dan tidak perlu penjelasan lagi

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,


daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS Al Baqarah:173)

“Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan


kepadaku, sesuatu yang di haram kan bagi o r a n g y a n g h e n d a k
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau
binatang yang disembelih atas nama selain Allah" (QS. Al-An'am: 145)
Dalil dalil dari Qurán
yang jelas haram dan tidak perlu penjelasan lagi

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut


nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan
kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu
menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang
musyrik . (Al Anám 121)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan (Al Maidah 90)
Dalil dalil dari Qurán
yang masih perlu penjelasan lebih lanjut dari hadits

QS. Al-Maidah: 4, Tentang segala sesuatu yang baik adalah halal


“Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?"
Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang segala yang baik "

QS. Al-A'raf: 157, Tentang segala sesuatu yang baik adalah halal, dan yang
buruk adalah haram
“Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik, mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk".
Dalil dalil dari Hadits

01 Haram mengkonsumsi hewan karnivora (pemakan daging)

q Dari Abu Hurairah, Nabi SAW. bersabda: “Setiap binatang buas yang
bertaring adalah haram dimakan.” (HR. Muslim no. 1933).
q Dari Ibnu Abbas berkata: “Rasulullah melarang dari setiap hewan buas
yang bertaring dan berkuku tajam.” (HR Muslim no. 1934).
q Dari Ibnu Abbas berkata: “Rasulullah melarang dari setiap hewan buas
yang bertaring dan burung yang berkuku tajam.” (HR Muslim no.1934).
q Abi Tsa’labah ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW. Melarang
memakan daging binatang buas yang bertaring.” (HR. Bukhary dan
Muslim).
Dalil dalil dari Hadits
02 Haram mengkonsumsi binatang yang diperintahkan untuk dibunuh

q “Ada lima jenis hewan fasiq (berbahaya) yang boleh dibunuh ketika
sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak,
dan kalb aqur (anjing galak).” (HR. Bukhari no. 3314 dan Muslim no.
1198).
q “Ada 5 macam binatang fawwasiq yang hendaknya dibunuh di tanah
halal maupun di tanah haram, yaitu : rajawali, burung gagak, tikus,
kalajengking, & anjing gila!” (HR. Bukhari-Muslim).
q Rasulullah SAW. bersabda: “Bunuhlah ular!” (HR. Bukhari-Muslim)
q Dari Ummu Syarik ra. berkata bahwa : “Nabi memerintahkan supaya
membunuh tokek / cecak.” (HR. Bukhari no. 3359 & Muslim 2237).
Dalil dalil dari Hadits
03 Haram mengkonsumsi binatang yang dilarang untuk dibunuh
q Dari Ibnu Abbas ra. beliau berkata: “Rasulullah melarang membunuh 4
hewan, yaitu : semut, lebah, burung hud-hud, dan burung shurad.”
(HR. Ahmad (1/332,347), Abu Daud (5267), Ibnu Majah (3224), Ibnu
Hibban (7/463) dan dishahihkan Baihaqi dan Ibnu Hajar dalam At-
Talkhis 4/916).
q Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi ra. mengisahkan
bahwasanya : “Seorang tabib pernah bertanya kepada Rasulullah
tentang dijadikan ramuan obat, lalu Rasulullah melarang
membunuhnya.” (HR. Ahmad (3/453), Abu Daud (5269), Nasa'i (4355),
Al-Hakim (4/410-411), Baihaqi (9/258,318) dan dishahihkan Ibnu Hajar
dan Al-Albani)
q Dari Abdullah Ibnu Umar ra. beliau berkata : “Janganlah kalian
membunuh katak, karena bunyi yang dikeluarkan katak adalah
merupakan tasbih!” (Tafsir Al Qurtubi, 7:270)
Dalil dalil dari Hadits
04 Haram mengkonsumsi binatang yang menjijikan
Dari Ibnu Abbas ra. dari Khalid bin Walid ra. bahwa : Beliau pernah masuk
bersama Rasulullah SAW. ke rumah Maimunah. Di sana telah dihidangkan
dhob panggang. Rasulullah SAW. berkehendak untuk mengambilnya.
Sebagian wanita berkata : “Khabarkanlah pada Rasulullah tentang daging
yang hendak beliau makan!”, lalu mereka pun berkata : “Wahai Rasulullah,
ini adalah daging dhob!” Serta merta Rasulullah mengangkat tangannya.
Aku (Khalid bin Walid) bertanya : “Apakah daging ini haram wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab : "Tidak, tetapi hewan ini tidak ada di
kampung kaumku sehingga akupun merasa tidak enak (merasa jijik)
memakannya!” Khalid berkata : Lantas aku mengambil dan memakannya
sedangkan Rasulullah melihat. (HR. Bukhari no. 5537 & Muslim no. 1946).
Dalil dalil dari Hadits

q Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda, dihalalkan bagi


kami dua jenis bangkai dan dua jenis darah, dua jenis bangkai meliputi
ikan dan belalang, dan dua jenis darah meliputi hati dan limpa
(HR Ahmad, Ibnu Majah dan al-Baihaqi).
q Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila lalat jatuh ke dalam bejana (berair) di antara kamu, maka
hendaklah ia membenamkan seluruh organnya, kemudian hendaklah
ia membuangnya karena sesungguhnya pada satu sayapnya terdapat
obat, sedangkan pada sayap yang lain terdapat penyakit". (HR. Bukhari)
“Diantara beberapa dasar yang dijadikan rujukan mengenai kehalalan dan
keharaman sesuatu adalah perihal thoyyib (baik) dan khabits (buruk). Imam
Syafi'i menjadikannya sebagai dasar utama, dan menetapkannya berdasarkan
ayat: "Katakan, telah dihalalkan bagimu, segala sesuatu yang thoyyib (baik)".
(Pendapat Abdul Malik ibn Abdullah ibn Yusuf al-Juwaini (Imam al_x0002_Haramain) di dalam Nihayah al-
Mathlab Fi Dirayah al-Madzhab, Dar al-Minhaj, Cetakan I, Th.2007/1428 H, Jilid 18, Halaman 209-110)
“Serangga-serangga bersayap seperti lalat hukumnya haram, bukan menjadi
rahasia tentang hukum halalnya belalang, dalam hal (status hukum) burung
pemangsa terdapat keraguan, jelasnya burung pemangsa disamakan dengan
serangga dan lalat. Dalam sebagian pendapat, ada yang menyamakan lalat
dengan belalang, hal ini tidak tepat dan bukan pendapat yang kuat”
(Abdul Malik ibn Abdullah ibn Yusuf ibn Muhammad al-Juwaini di dalam Nihayah al-Mathlab Fi Dirayah al-
Madzhab, Dar al-Minhaj, Cet. I, Th.1428 H / 2007 M, Jilid 18, Hlm 213)
Bagaimana dengan Larva BSF?

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA


Nomor : 24 Tahun 2019
Tentang
LARVA LALAT TENTARA HITAM
(HERMETIA ILLUCENS / BLACK SOLDIER FLY)
FATWA TENTANG LARVA LALAT TENTARA HITAM
(HERMETIA ILLUCENS / BLACK SOLDIER FLY)
Pertama : Ketentuan Umum

Dalam Fatwa ini, yang dimaksud dengan :


1. Larva adalah anakan yang baru menetas dari telur lalat
tentara hitam.
2. Lalat tentara hitam atau disebut hermetia illucens adalah
jenis serangga yang darahnya tidak mengalir, hidup di
kebun, dan pemakan sari bunga.
FATWA TENTANG LARVA LALAT TENTARA HITAM
(HERMETIA ILLUCENS / BLACK SOLDIER FLY)
Kedua : Ketentuan Hukum

1. Larva lalat tentara hitam merupakan salah satu jenis hewan


yang masuk kategori hasyarat.
2. Mengonsumsi hasyarat adalah haram
3. Mengonsumsi larva lalat tentara hitam adalah haram.
4. Membudidayakan larva lalat tentara hitam untuk diambil
manfaatnya, misalnya untuk pakan hewan, boleh (mubah).
FATWA TENTANG LARVA LALAT TENTARA HITAM
(HERMETIA ILLUCENS / BLACK SOLDIER FLY)
Ketiga : Ketentuan Penutup
1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
jika di kemudian hari ternyata dibutuhkan perbaikan, akan
diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat
mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluas-
kan fatwa ini.
Ditetapkan di : Jakarta oleh KOMISI FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA PUSAT
Pada tanggal : 10 Ramadhan 1440 H
15 Mei 2019 M
FATWA TENTANG LARVA LALAT TENTARA HITAM
(HERMETIA ILLUCENS / BLACK SOLDIER FLY)

Diketahui oleh :
Fatwa ditandatangani oleh: Dewan Pimpinan Harian Majelis Ulama
Indonesia Pusat

Prof. Dr. H. HASANUDDIN AF., MA Prof. Dr. KH. MA’RUF AMIN


Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat Ketua Umum

Dr.HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA Dr. H. ANWAR ABBAS MM., M.Ag


Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat Sekretaris Jenderal

Anda mungkin juga menyukai