TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH
BUPATI PURWAKARTA,
dan
BUPATI PURWAKARTA
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal 2
Bagian Ketiga
Asas dan Tujuan
Pasal 3
Pasal 4
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAERAH
Bagian Kesatu
Tugas Pemerintah Daerah
Pasal 5
Pasal 6
BAB III
PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH
Bagian Kesatu
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Pasal 7
Paragraf 1
Pengurangan Sampah
Pasal 8
Paragraf 2
Penanganan Sampah
Pasal 9
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
BAB IV
LEMBAGA PENGELOLA
Pasal 20
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 21
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Bagian Kesatu
Persyaratan Izin Pengelolaan Sampah
Pasal 26
Pasal 27
(3) Izin berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat
diperbarui paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
berlakunya habis.
Bagian Ketiga
Keputusan Pemberian Izin
Pasal 28
BAB VII
INSENTIF DAN DISINSENTIF
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Bagian Kesatu
Kerja Sama
Pasal 35
Bagian Kedua
Kemitraan
Pasal 36
BAB IX
PEMBIAYAAN DAN KOMPENSASI
Bagian Kesatu
Pembiayaan
Pasal 37
Bagian Kedua
Kompensasi
Pasal 38
Pasal 39
BAB X
BENTUK DAN TATA CARA PERAN SERTA MASYARAKAT
DAN PENYELESAIAN SENGKETA
Bagian Kesatu
Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
BAB XI
LARANGAN
Pasal 44
BAB XII
PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 45
BAB XIII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 46
BAB XIV
PENYIDIKAN
Pasal 47
BAB XV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 48
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 49
Pasal 50
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Ditetapkan di Purwakarta
pada tanggal 1 Februari 2016
BUPATI PURWAKARTA,
Ttd.
DEDI MULYADI
Diundangkan di Purwakarta
pada tanggal 1 Februari 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PURWAKARTA,
Ttd.
ATAS
TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH
I. UMUM
Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang tinggi
mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola
konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis
sampah yang semakin beragam, antara lain sampah kemasan yang
berbahaya dan/sulit diurai oleh proses alam.
Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah
sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang
perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih
bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut
dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.
Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan
akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru
pengelolaan sampah, dimana sampah sebagai sumber daya yang
mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya untuk
energi, kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku industri.
Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang
komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang
berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir yaitu pada fase produk sudah
digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke
media lingkungan secara aman.