(disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah islam untuk disiplin ilmu)
Dosen Pengampu : Drs. KH Achmad Saefurridjal M,Pd.
Oleh
APRILIANI
NIM. 41032151191003
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “nilai-niai keislaman dalam
disiplin ilmu pendidikan” ini. Shalawat dan salam tak lupa juga senantiasa tercurah
limpahkan kepada junjunan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi salah satu tugas mata kuliah Islam untuk Disiplin Ilmu. Disamping itu,
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat penulis perbaiki. Karena penulis sadar makalah
yang penulis buat ini masih terdapat banyak kekurangannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
hingga makhluk gaib dan puncak kegaiban. Susunan ilmu tentang banyak
aspek ini bisa dikaji dari pemikiran Islam.
Dalam uraian kajian ini penulis membahas seputar pengertian nilai dan
nilai-nilai keislaman, aspek nilai-nilai keislaman, pandangan islam terhadap
pendidikan keluarga bahkan pendidikan formal dan non-formal.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis dapat menentukan
tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari nilai dan nilai-nilai keislaman.
2. Untuk mengetahui aspek nilai-nilai keislaman.
3. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap pendidikan.
1.4 Manfaat
Dari penulisan atau pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi bagi penulis dan pembaca mengenai pengertian nilai dan nilai-nilai
keislaman, aspek nilai-nilai keislaman, pandangan islam terhadap pendidikan
baik itu pendidikan keluarga maupun pendidikan formal dan non-formal.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
3. Mubah (netral)
Nilai yang bersifat netral, mengerjakan atau tidak, tidak akan
berdampak imbalan jasa atau sangsi.
4. Makruh (Buruk)
Nilai yang sepatutnya untuk ditinggalkan, disamping kurang baik, juga
memungkinkan untuk terjadinya kebiasaan yang buruk yang pada
akhirnya akan menimbulkan keharaman.
5. Haram (Mutlak buruk)
Nilai yang buruk dilakukan karena membawa kemudharatan dan
merugikan diri pribadi maupun ketenteraman pada umumnya, sehingga
apabila subyek yang melakukan akan mendapat sangsi, baik langsung (di
dunia) atau tidak langsung (di akhirat). (Muhaimin dan Mujib, 1993: 117)
Kelima nilai yang tersebut diatas cakupannya menyangkut seluruh bidang
yaitu menyangkut nilai ilahiyah ubudiyah, ilahiyah muamalah, dan nilai etik
insani yang terdiri dari nilai sosial, rasional, individual, biofisik, ekonomi,
politik dan estetik.
A. Pendidikan Keluarga
Dalam pandangan Islam, pendidikan dimulai dalam keluarga jauh
sebelum anak lahir, yaitu dengan terlebih dahulu memilih pasangan hidup.
Calon ayah harus memilih calon ibu yang baik, begitupun sebaliknya.
Karena ayah dan ibu akan berpengaruh besar terhadap perkembangan
anak-anaknya. Ayah dan ibu yang tidak baik, tidak akan mampu mendidik
anaknya untuk menjadi baik. Dalam hal ini, Rasulullah SAW memberikan
kriteria sebagai berikut:
“Wanita dinikahi karena empat kriteria: Karena hartanya banyak,
karena turunannya baik, karena rupanya baik, karena agamanya baik.
Beruntunglah kamu yang memilih wanita karena agamanya, dengan
demikian kamu akan berbahagia” (HR. Bukhori Muslim).
Pendidikan anak sebelum anak lahir sebenarnya dilakukan bukan
terhadap anak itu, melainkan terhadap ayah dan ibunya yang secara tidak
langsung akan mempengaruhi perkembangan anak, terutama saat proses
kehamilan. Kedua belah pihak yaitu ayah dan ibu diharapkan hidup
tenang, banyak berdoa dan beribadah pada Allah SWT agar diberi anak
yang cerdas, luhur budi pekertinya dan rupawan.
Setelah anak lahir, barulah pendidikan itu dilakukan secara
langsung pada anak tersebut. Ada beberapa upaya dalam pandangan Islam
yang semestinya dilakukan orang tua dalam pendidikan anak, diantaranya
sebagai berikut:
1. Melakukan azan dan iqamah, azan di telinga kanan dan iqamah di
telinga kiri. Hal ini menurut Ibn al-Doyyin al-Jaujiyah dimaksudkan
agar getaran-getaran pertama yang didengar oleh si anak adalah
kalimat panggilan agung yang mengandung kebesaran Allah SWT dan
kesaksian pertama masuk Islam.
2. Mencukur rambut pada saat bayi berusia 7 hari, dan melakukan
Aqiqah, sebagai sunnah Rasulullah SAW.
3. Memberi nama yang baik.
Orang tua hendaknya memberikan nama yang baik bagi anak-
anaknya. Nama dapat memengaruhi pergaulan anak. Dalam tradisi
10
3.1 Simpulan
Pengertian nilai sangatlah luas dan kompleks. Nilai membantu
seseorang untuk mengindentifikasikan apakah perilaku tersebut itu baik atau
tidak, boleh atau tidak boleh, benar atau salah, sehingga dapat menjadi
pedoman dalam bertingkahlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan sebagai
makhluk individu maupun makhluk sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nilai-nilai islam atau nilai
keislaman merupakan bagian dari nilai-nilai material yang terwujud dalam
kenyataan pengalaman rohani dan jasmani. Nilai-nilai keislaman merupakan
tingkat integritas kepribadian yang mencapai tingkat budi (insan kamil).
Nilai-nilai keislaman bersifat mutlak kebenarannya, universal dan suci.
Kebenaran dan kebaikan agama mengatasi rasio, perasaan, keinginan, nafsu-
nafsu manusiawi dan mampu melampaui subyektifitas golongan, ras, bangsa,
dan stratifikasi sosial.
Nilai-nilai keislaman atau agama mempunyai dua segi yaitu : “segi
normatif” dan “segi operatif”. Segi normatif menitik beratkan pada
pertimbangan baik buruk, benar salah, hak dan batil, diridhoi atau tidak.
Sedangkan segi operatif mengandung lima kategori yang menjadi prinsip
standarisasi prilaku manusia, yaitu wajib (baik), sunnah (setengah baik),
mubah (netral), makruh (setengah buruk) dan haram (buruk). Mengkaji nilai-
nilai keislaman yang terkandung dalam pendidikan sangat luas, karena nilai-
nilai islam menyangkut banyak aspek dan membutuhkan telaah yang luas.
Pokok-pokok yang harus diperhatikan dalam disiplin ilmu pendidikan untuk
mengetahui nilai-nilai keislaman mencakup tiga aspek sebagai berikut: 1)
aspek akidah; 2) aspek syari’ah dan 3) aspek akhlak.
Terkait pandangan Islam terhadap pendidikan, Islam sangat menekankan
umatnya untuk belajar dan tahu (berpendidikan) dan begitu menghargai
sebuah sistem yang namanya pendidikan dan orang-orang yang aktif di
dalamnya. Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya seruan-seruan untuk
13
14
15