Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN

RISIKO PERILAKU KEKERASAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
2. Tujuan Khusus
a.       Pasien dapat mengidentifikasi PK
b.      Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PK
c.       Pasien dapat menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya
d.      Pasien dapat menyebautkan akibat dari PK yang dilakukannya.
e.       Pasien dapat menyebutka cara mencegah / mengendalikan PK
3. Tindakan Keperawatan
A. SP 1 Klien :
Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda
dan gejala yang  dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan
cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama ( latihan
nafas dalam).
B. SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara fisik ke dua : pukul kasur dan bantal), menyusun
jadwal kegiatan  harian cara ke dua.
C. SP3 klien :
Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara
sosial/verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua cara fisik mengendalikan
perilaku kekerasan, latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal
(menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan
dengan baik), susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal)
D. SP 4 klien :
Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual  
(diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan
sosial/verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat jadwal latihan ibadah/
berdoa) 

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi :
a. Salam
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi bu, perkenalkan nama saya ners ayuni ,
saya biasa dipanggil Ayu. Saya  perawat yang dinas diruang ini, saya dinas
diruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai
jam 1 siang, jadi selama 3 minggu ini saya yang merawat ibu ya
Nama ibu siapa?  Dan senang nya dipanggil apa?”
b. Evaluasi
“ Bagaimana perasaan ibu R saat ini?”
“apa yang ibuk R rasakan”?
“jadi ibuk R ada perasaan kesal atau marah?
“sudah berapa lama”?
c. Validasi
“apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya buk ?”apakah berhasil bu?”
d. Kontrak
1. Tindakan dan Tujuan
“Bagaimana kalau saya perikasa dulu tentang marah dan belajar cara
mengendalikannya buk?”
2. Waktu
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah
yang ibu rasakan,”
“ Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 10
menit“Apakah ibu setuju”?
3. Tempat
“Dimana kita akan bincang-bincang?
“Bagaimana kalau ditaman diluar saja buk?
2. Fase Kerja :
Pengkajian
1. penyebab
“ apa yang menyebabkan ibu R marah?
Apakah sebelumnya ibu R pernah marah? “apakah disertai rasa kesal atau kecewa
dan ingin memukul “?

2. Tanda/Gejala
Terus apakah yang ibu R dirasakan saat marah”?
Samakah dengan yang sekarang?
Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan, makanan yang
tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini penyebab marah klien), apa yang ibu R
rasakan?“
Apakah ibu R merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot,
apakah ibu bicara kasar”?suara tinggi dan rahang terkatup rapat, dan tangan
mengepal?”apa yang ibu lakukan selanjutnya” apakah melemparkan barang-barang
atau memukul orang buk”?
3. Akibat
“ Apakah dengan ibu R marah-marah, keadaan jadi lebih baik, dan dengan cara
seperti itu marahnya bisa hilang ibu”?
“ Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?
“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian?

4. Diagnosa
“ibu R sering kesal dengan berteriak,melempar barang sampai memukul orang
lain”. “jadi ibu R masih sulit mengendalikan marah sehingga bisa terjadi perilaku
kekerasan “ apakah ibuk R masih ingin mengendalikan rasa marah?”

5. Tindakan
“Baiklah saya akan membantu ibuk R untuk mengatasi marah dengan
beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu
cara dulu, ya buk”
1. Latihan Relaksasi napas dalam , pukul bantal kasur
contohkan : “Tarik napas panjang secara perlahan dari hidung,tahan sebentar dan
keluarkan secara perlahan dari mulut seperti mengembuskan kekesalann ibuk R
“Pukul bantal kasur saat kesal”. “berguna untuk menyalurkan energi marah ibu
“Nah sekarang ayo kita coba lagi bu dan lakukan bersama-sama
“Ya,benar seperti itu .
Bagus sekali ibu R sudah dapat melakukan nya.
“Sebaiknya latihan ini ibu R lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu
rasa marah itu muncul ibu R sudah terbiasa melakukannya”.

3. Fase Terminasi :       


“ Bagaimana perasaan ibu R setelah berlatih tentang kemarahan ibu? ”
“ Coba ibu  R sebutkan penyebab ibu marah dan yang ibu rasakan  dan apa yang
ibu lakukan serta akibatnya.
“Baik, sekarang latihan tadi kita masukkan ke jadual harian ya Bu”
” berapa kali sehari ibu mau latihan nafas dalam ?” Bagus..
“Nanti tolong ibu tulis M, bila ibu melakukannya sendiri, tulis B, bila ibu dibantu
dan T, bila ibu tidak melakukan”
“baik Bu, bagaimana kalau besok  kita latihan cara lain untuk mencegah dan
mengendalikan marah ibu R.
”Dimana kita akan latihan, bagaimana kalau tempatnya disini saja ya Bu?”
“Berapa lama kita akan lakukan, bagaimana kalau 10 menit saja”
“ Saya pamit dulu Ibu…Assalamu’alaikum.”             
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE-2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tampak gelisah dan depresi dengan keadaannya
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan khusus
Melatih pasien agar mau untuk beraktivitas kembali secara bertahap
4. Tindakan keperawatan
1. Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan.
2. Latihan interaksi secara bertahap: jadwal kegiatan sehari-hari, aktifitas dalam
keluarga dan sosial (teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran penting
baginya).
3. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SP KE-2
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik:
“Assalamualaikum/selama pagi bu Rani, ibu masih ingat saya tidak? saya perawat
Vian bu, saya yang kemarin ngajarin ibu. Bagaimana perasaannya hari ini bu?”

b. Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah sudah dipakai cara yang kita latih
kemarin?

c. Kontrak: topik, waktu, dan tempat


 Topik :”Baiklah, sekarang kita akan bercakap-cakap untuk mengajarkan ibu
bagaimana cara untuk melakukan latihan interaksi yang lainnya dan
mengkoordinasikan bagian tubuh ibu yang lain.”
 Tempat:“Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja bu?”
 Waktu :“Berapa lama kita akan latihan? Sekarang hari Rabu 1 April 2015 jam
08.00 WIB Bagaimana kalau 15 menit saja ya bu?”
2. FASE KERJA
“Baiklah, kalau begitu sebelum kita mulai belajar cara yang kedua, saya ingin ibu
memperagakan cara yang kemarin sudah saya ajarkan, ”Bagaimana, kalau kita
bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan? Setelah
itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai,
kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih”
”Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya!
Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan? Bagaimana dengan
merapihkan kamar? Menyapu ? “ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan
kegiatan yang ibu miliki “.
”ibu dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit ? ”Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur ibu”. Mari kita lihat
tempat tidur ibu Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”
” ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau ibu
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan ibu ibu
(tidak) melakukan.
“Tapi jika ibu merasa lelah atau tidak mampu untuk melakukannya ibu dapat meminta
bantuan keluarga atau tetangga. Mungkiun ada kegiatan lain yang ingin ibu lakukan
kedepannya selain kegiatan - kegiatan yang ibu sebutkan tadi…?”

3. TERMINASI
a. Evaluasi
Subjek: “Bagaimana perasaan ibu setelah peragaan tadi?”
Objek : “Apa ibu bisa menjelaskan hal-hal yang sudah kita pelajari tadi?”
b. Rencana tindak lanjut
ternyata ibu sudah memahami dengan  baik apa yang saya sampaikan. Mungkin
pertemuan hari ini saya akhiri dan terima kasih untuk waktunya dan saya
do’akan agar ibu selalu sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari ya
c. Kontrak yang akan datang :

Anda mungkin juga menyukai