SSP PK DAN GANGGUAN CITRA TUBUH
SSP PK DAN GANGGUAN CITRA TUBUH
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
2. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi PK
b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PK
c. Pasien dapat menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya
d. Pasien dapat menyebautkan akibat dari PK yang dilakukannya.
e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah / mengendalikan PK
3. Tindakan Keperawatan
A. SP 1 Klien :
Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan
cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama ( latihan
nafas dalam).
B. SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara fisik ke dua : pukul kasur dan bantal), menyusun
jadwal kegiatan harian cara ke dua.
C. SP3 klien :
Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara
sosial/verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua cara fisik mengendalikan
perilaku kekerasan, latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal
(menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan
dengan baik), susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal)
D. SP 4 klien :
Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual
(diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan
sosial/verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat jadwal latihan ibadah/
berdoa)
2. Tanda/Gejala
Terus apakah yang ibu R dirasakan saat marah”?
Samakah dengan yang sekarang?
Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan, makanan yang
tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini penyebab marah klien), apa yang ibu R
rasakan?“
Apakah ibu R merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot,
apakah ibu bicara kasar”?suara tinggi dan rahang terkatup rapat, dan tangan
mengepal?”apa yang ibu lakukan selanjutnya” apakah melemparkan barang-barang
atau memukul orang buk”?
3. Akibat
“ Apakah dengan ibu R marah-marah, keadaan jadi lebih baik, dan dengan cara
seperti itu marahnya bisa hilang ibu”?
“ Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?
“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian?
4. Diagnosa
“ibu R sering kesal dengan berteriak,melempar barang sampai memukul orang
lain”. “jadi ibu R masih sulit mengendalikan marah sehingga bisa terjadi perilaku
kekerasan “ apakah ibuk R masih ingin mengendalikan rasa marah?”
5. Tindakan
“Baiklah saya akan membantu ibuk R untuk mengatasi marah dengan
beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu
cara dulu, ya buk”
1. Latihan Relaksasi napas dalam , pukul bantal kasur
contohkan : “Tarik napas panjang secara perlahan dari hidung,tahan sebentar dan
keluarkan secara perlahan dari mulut seperti mengembuskan kekesalann ibuk R
“Pukul bantal kasur saat kesal”. “berguna untuk menyalurkan energi marah ibu
“Nah sekarang ayo kita coba lagi bu dan lakukan bersama-sama
“Ya,benar seperti itu .
Bagus sekali ibu R sudah dapat melakukan nya.
“Sebaiknya latihan ini ibu R lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu
rasa marah itu muncul ibu R sudah terbiasa melakukannya”.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tampak gelisah dan depresi dengan keadaannya
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan khusus
Melatih pasien agar mau untuk beraktivitas kembali secara bertahap
4. Tindakan keperawatan
1. Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan.
2. Latihan interaksi secara bertahap: jadwal kegiatan sehari-hari, aktifitas dalam
keluarga dan sosial (teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran penting
baginya).
3. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SP KE-2
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik:
“Assalamualaikum/selama pagi bu Rani, ibu masih ingat saya tidak? saya perawat
Vian bu, saya yang kemarin ngajarin ibu. Bagaimana perasaannya hari ini bu?”
b. Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah sudah dipakai cara yang kita latih
kemarin?
3. TERMINASI
a. Evaluasi
Subjek: “Bagaimana perasaan ibu setelah peragaan tadi?”
Objek : “Apa ibu bisa menjelaskan hal-hal yang sudah kita pelajari tadi?”
b. Rencana tindak lanjut
ternyata ibu sudah memahami dengan baik apa yang saya sampaikan. Mungkin
pertemuan hari ini saya akhiri dan terima kasih untuk waktunya dan saya
do’akan agar ibu selalu sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari ya
c. Kontrak yang akan datang :