Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS, HDR DAN ISOLASI SISIAL

OLEH

TRI MITA
2014901041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES ALIFAH PADANG
TAHUN 2021
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) ANSIETAS

A. Diagnosa keperawatan
Ansietas
B. Tindakan keperawatan
SP Ansietas

SP 1
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
b. Evaluasi/validasi
c. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)
d. Membantu pasien mengenal ansietas :
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
- Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
- Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
- Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
e. Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri : pengalihan situasi
f. Evaluasi kemampuan klien
g. Beri reinforcement positif
h. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 2
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
b. Evaluasi/validasi
c. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)
d. Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi
ansietas :
- Melakukan hal yang disukai
- Menonton TV
- Mendengarkan musik yang disukai
- Membaca koran, buku atau majalah
- Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
e. Evaluasi kemampuan klien
f. Beri reinforcement positif
g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 3
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
b. Evaluasi/validasi
c. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan).
d. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
e. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari
f. Evaluasi kemampuan klien
g. Memberi reinforcement positif
h. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 3
i. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
j. Evaluasi/validasi
k. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan).
l. Menjelaskan cara teknik latihan spiritual
m. Membantu pasien mempraktikkan teknik latihan spiritual
n. Evaluasi kemampuan klien
o. Memberi reinforcement positif
p. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN : ANSIETAS SP 1

A. Kondisi Klien
Klien tampak murung akhir-akhir ini karena memikirkan dan mencemaskan sesuatu. Klien
mengatakan cemas dengan kondisi saat ini yang mana angka positif covid 19 terus
bertambah. Klien khawatir akan tertularnya covid 19 terhadap dirinya dan keluarga. Hal itu
membuat klian cemas dan gelisah. Klien juga merasa cemas karena baru pulang dari
Jakarta. Setelah pulang dari Jakarta orang-orang disekitar klien menjauhi klien karena
mereka takut klien membawa virus, sehingga membuat klien tertekan dan mengalami
kecemasan. Klien mengatakan karena orang-orang menjauhinya klien hanya mengurung diri
dikamar, sulit beriteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini juga berdampak pada
psikologis klien.
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
C. Tujuan
D. Tujuan tindakan untuk pasien meliputi :
Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
Tujuan Khusus :
1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas

E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


SP 1 Pasien : membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya,
menjelaskan situasi, penyebab ansietas, menyadari perilaku ansietas, Mengajarkan pasien
teknik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan
situasi.
1. Fase Orientasi
     Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Pak! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini
dari jam 08.00 - 14.00 WIB, nama saya Tri Mita. Saya perawat penanggung jawab
bapak.  Saya adalah mahasiswa Profesi Ners dari Stikes Alifah Padang . Nama bapak
siapa?” ,“bapak senangnya dipanggil apa?”, “Tanggal lahir bapak tanggal berapa?”

     Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? semalam tidurnya nyenyak?” “Apa yang sudah
bapak lakukan untuk mengatasinya?”, “Apakah bermanfaat?”.
    
Kontrak :
- Tindakan
“Bagaimana jika sekarang  kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan
latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi nafas dalam pak”?
- Waktu
“Waktu untuk berbincang-bincang dengan saya selama 15 menit saja,
Apakah bapak bersedia?”
- Tempat
“Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang”
- Tujuan
“Agar bapak dapat mengetahui kecemasan yang bapak rasakan serta cara
mengatasinya”
     
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ceritakan apa yang Bapak rasakan saat ini”.
“Coba Bapak ceritakan pada saya”
Oh, jadi Bapak merasa khawatir tentang keadaan pandemic sekarang dan Bapak
khawatir jika tertular covid 19. Apa yang menyebabkan bapak merasa khawatir? Apa
yang bapak lakukan saat merasa khawatir? Pada situasi apa biasanya rasa khawatir
Bapak muncul? Kapan/jam berapa biasanya rasa khawatir Bapak muncul? Apa yang
biasanya Bapak lakukan saat meras
\
a khawatir muncul? Apa akibat dari perilaku Bapak saat merasa khawatir ?
“Saya mengerti bagaimana perasaan Bapak. Setiap orang akan memiliki
perasaan yang sama jika diposisi Bapak. Jadi, perlu Bapak ketahui Bapak saat ini
berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Untuk itu, Bapak perlu melakukan terapi
disaat Bapak merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan membantu menurunkan
tingkat kecemasan Bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan
Bapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah
satu cara  untuk mengurangi kecemasan yang Bapak rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, Bapak perhatikan
saya, lalu Bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya, Bapak
silakan duduk dengan posisi nyaman dan posisi seperti saya. Pertama-tama, Bapak
tarik nafas melalui hidung dengan mata tertutup, rasakan udara segar tersebut masuk,
kemudian tahan selama 2 detik dan hembuskan perlahan melalui mulut seperti Bapak
mengeluarkan segala kecemasan yang Bapak rasakan. Nah, Sekarang coba Bapak
praktikkan”. “Bagus sekali, Bapak sudah mampu melakukannya. Bapak bisa
melakukan latihan ini selama 5 sampai 8 kali sampai Bapak merasa rileks atau santai.

3. Fase Terminasi
Evaluasi
- Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang
Bapak rasakan dan latihan relaksasi nafas dalam?”
- Obyektif
“Coba Bapak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa Bapak akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian Bapak. Jadi, setiap Bapak merasa
cemas, Bapak bisa langsung praktikkan cara ini”
Kontrak yang akan dating
- Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang
Bapak rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok? Besok kita akan
mempelajari cara mengatasi kecemasan dengan teknik yang kedua. Jangan lupa
Bapak mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan Bapak ya”
- Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang
sama seperti hari ini. Berapa lama Bapak punya waktu untuk berbincang-bincang
dengan saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja”
- Tempat
“Dimana Bapak akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana
kalau besok kita melakukannya disini saja”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) ANSIETAS

1. Kondisi Klien
Data subjektif :
- Klien mengatakan tidak percaya diri untuk mengikuti ujian utbk
- Klien merasa minder untuk bersaing dengan ribuan orang lainnya.

Data Objektif :
- klien tampak malu dengan dirinya sendiri
- Wajah klien tampak kurang bersemangat dan ketakutan.
- Klien tampak gelisah dan cemas

2. Diagonsa keperawatan
Harga diri rendah situasional
3. Tujuan
Klien mampu menggali aspek positif yang ada di dalam diri klien
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan
b. Latih pasien menggali kemampuan positif yang ada di dalam dirinya
c. Masukan dalam jadwan kegiatan

A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi Dek, perkenalkan nama saya Tri Mita mahasiswa profesi Ners Stikes
Alifah Padang yang sedang bertugas pada hari ini. Kalau saya boleh tahu nama dek
siapa? Dan senang dipanggil apa?

b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan defvel hari ini ? apakah tidur semalam nyenyak ?
c. Kontrak
Topik :
Baiklah defvel pada pagi ini kita akan bercakap-cakap tentang kemampuan dan
kegiatan yang biasa defvel lakukan. Apa saja kegiatan yang pernah defvel lakukan?,
Kita nilai dulu mana saja kegiatan yang bisa defvel lakukan pada saat ini.
Selanjutnya kita akan pilih salah satu kegiatan ini untuk kita latih.
Waktu :
Bagaimana kalau 10 menit saja?
Tempat :
Bagaimana kalau diruang ini saja?
2. Fase kerja
Apa saja kemampuan yang defvel miliki ? Ada 4 kemampuan yang defvel miliki, saya
buatkan daftarnya ya. Dari 4 kegiatan tersebut mana yang masih bisa defvel kerjakan ,
ada 3 dari 4 kegiatan yang bisa defvel lakukan. Sekarang coba pilih salah satu kegiatan
yang masih bisa dikerjakan saat ini, 1 mencuci piring. Sekarang kita langsung
praktekkan kita lihat ke tempat cuci piring. Nah kalau kita mau mencuci piring kita
buang sisa makanan terlebih dahulu ketempat sampah, kemudian tampung air di baskom/
ember, kemudian tuangkan sabun dan spon lalu gosok piring yang kotor, kemudian bilas
denganr air bersih piring yang sudah digosok dengan sabun kemudian susun dengan rapi
di rak piring.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan defvel setelah kita bercakap-cakap dan latihan cuci piring?
Defvel ternyata punya banyak kemampuan yang dapat dilakukan dirumah, salah
satunya mencuci piring yang sudah defvel praktekkan dengan baik sekali.
Evaluasi objektif
Coba defvel ulangi lagi cara mencuci piring yang sudah kita latih tadi, bagus sekali
defvel.
b. Rencana tindak lanjut
Baiklah defvel latihan mencuci piring kita masukan ke dalam jadwal harian ya
c. Kontrak yang akan datang
Topik :
Baiklah defvel besok pagi kita akan latihan kemampuan yang ke 2 ya
Waktu :
Jam 8 bagaimana defvel?
Tempat :
Defvel maunya dimana kita bercakap-cakap besok ? Bagaimana kalau tempat nya di
sini saja ya Devel.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
ISOLASI SOSIAL

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
 Klien mengatakan kurang berinteraksi dengan teman-temannya.
 Klien merasa minder karena bersaing dengan ribuan orang lainnya.
 Klien merasa tidak percaya diri untuk menjalani ujian utbk
Data objektif :
 Klien tampak gelisah dan lebih suka menyendiri.
 Klien terlihat gelisah dan cemas
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubapakngan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan.
a.  Membina hubungan saling percaya.
b.  Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c.  Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d.  Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e.  Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f.   Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1.   Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum..!!! selamat pagi dek…… perkenalkan nama saya Tri Mita, biasa
dipanggil Tri. Saya mahasiswa profesi Ners dari STIKes Alifah padang. Kalau nama adek
siapa? Senangnya di panggil apa?

b. Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan defvel …… hari ini? O.. jadi defvel merasa bosan dan tidak percaya diri
ya. Apakah defvel masih suka menyendiri ??

c. Kontrak.
Topik:
Baiklah defvel, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan defvel dan
kemampuan yang defvel miliki? Apakah bersedia? Tujuanya agar defvel dengan saya dapat
saling mengenal sekaligus defvel dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang
lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
Waktu : Berapa lama defvel mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit saja ya?
Tempat : Defvel mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruangan ini saja?

2.  Fase kerja.


Dengan siapa defvel tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan defvel?
apa yang menyebabkan defvel dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota keluarga dan
teman defvel yang tidak dekat dengan defvel?
Apa saja kegiatan yang biasa defvel lakukan saat bersama keluarga? Bagaimana dengan
teman-teman yang lain? Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul
dengan orang lain? Apa yang menghambat defvel dalam berteman atau bercakap-cakap
dengan orang lain?Menurut defvel apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Apa lagi defvel? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa defvel? ya apa lagi? (sampai
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.
Kalau begitu ingin defvel belajar berteman dengan orang lain?
Nah untuk memulainya sekarang defvel latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu.
Begini defvel, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama
panggilan yang kita sukai.
Contohnya: nama saya Tri Mita, senang dipanggil Tri.
Selanjutnya defvel menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama kakak
siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo defvel coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan defvel. coba defvel
berkenalan dengan saya.
Ya bagus sekali defvel!! coba sekali lagi defvel..!!! bagus sekali defvel!!
Setelah berkenalan dengan defvel, orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya,
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman defvel. (dampingi
pasien bercakap-cakap).

3.   Terminasi.
a.    Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan defvel setelah kita latihan berkenalan?
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain!
b.    RTL
Baiklah defvel, dalam satu hari mau berapa kali defvel latihan bercakap-cakap dengan
teman? Dua kali ya? baiklah jam berapa defvel akan latihan? Ini ada jadwal kegiatan, kita
isi pada jam 11:00 dan 15:00 kegiatan defvel adalah bercakap-cakap dengan teman atau
keluarga. Jika defvel melakukanya secara mandiri maka defvel menuliskan M. Jika defvel
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman makadefvel menuliskan
D. Jika defvel tidak melakukanya maka defvel tulis T. apakah defvel mengerti? Coba
defvel ulangi? Naah bagus defvel.
c.   Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah defvel bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang pengalaman
defvel bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan
topik tertentu. Apakah defvel bersedia?
Waktu :
Defvel mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
Defvel maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu??
Baiklah defvel besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok defvel. Saya
permisi Assalamualaikum Wr,Wb.

Anda mungkin juga menyukai