Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI PESERTA DIDIK

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM


MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK (STUDI PADA LBB KLINIK BELAJAR
EDU PRIVAT DI KOTA BARU DRIYOREJO GRESIK)

Mega Wulandari
(Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)
Email : mega03wulandari@gmail.com

Dr. Soedjarwo, M.S


(Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)

Abstrak

Bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus
menerus sehingga terjadi suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Bimbingan belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah satuan pendidikan nonformal sejenis yang menyelenggarakan pembelajaran untuk menambah
pengetahuan peserta didik mengenai mata pelajaran yang dilaksanakan pendidikan formal. Penelitian ini memiliki
tujuan untuk menganalisis manajemen pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam meningkatkan
kompetensi peserta didik di Klinik Belajar Edu Privat yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerak, dan
pengawasan.

Pendekatan dan jenis rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data
dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian tentang manajemen pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
meningkatkan kompetensi peserta didik. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Kriteria keabsahan data meliputi kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.

Hasil penelitian ini adalah manajemen pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar di Klinik Belajar Edu
Privat terbukti meningkatkan kompetensi peserta didik. Perencanaan pembelajaran dengan membentuk silabus
pembelajaran; mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan; membuat rencana pembelajaran. Pengorganisasian
pembelajaran yang dilakukan yaitu memilih teknik belajar yang sesuai dengan materi; menggunakan alat bantu
belajar; mengatur jumlah peserta didik dalam satu kelas; serta menggunakan strategi yang tepat untuk menyampaikan
peraturan. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu memperkokoh motivasi belajar peserta didik, dan; memilih
strategi pembelajaran yang sesuai. Pengawasan pembelajaran yang dilakukan yaitu mengevaluasi pembelajaran
dengan latihan soal; mengukur hasil belajar, dan; mengevaluasi tujuan pembelajaran selama satu semester.
Kompetensi yang telah dicapai yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Kata Kunci : Manajemen pembelajaran, kompetensi


Abstract
Tutoring is a process of providing assistance to individuals who are done continuously so that there is a
change that occurs within the individual. Tutoring is referred to in this study is a unit of non-formal education that
organizes learning to increase the knowledge of learners about subjects conducted formal education.This study has
the objective to analyze the management of learning in tutoring agencies in improving the competence of learners in
Klinik Belajar Edu Privat which includes planning, organizing, actuating, and controlling.
Approach and the type of research design in this study using qualitative research. Data were collected by
interview, observation and documentation. The data collection techniques used to collect data on research on learning
management tutoring agencies in achieving competence of learners. Data analysis techniques include data reduction,
data presentation and verification of data. Criterion validity of the data include credibility, transferability,
dependability and confirmability.

1
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

The results of this study is the management of learning at the institution of tutoring in the Klinik Belajar
Edu Privat proven to improve the competence of learners. Planning of learning by forming syllabus of learning;
Identifying learning needs, and; Make lesson plans. Organizing the learning that is done is choosing the appropriate
learning techniques with the material; Using learning aids; Set the number of learners in one class; And use
appropriate strategies to deliver the rules. Actuating of learning that is done is to strengthen motivation learners
learners, and; Choose the appropriate learning strategy. Controlling of learning that is done is to evaluate learning
with practice questions; Measure learning outcomes, and; Evaluate the learning objectives for one semester.
Competencies that have been achieved are knowledge, understanding, application, analysis, synthesis and evaluation .

Keywords: Management of learning, competence

PENDAHULUAN menambah pengetahuan peserta didik mengenai mata


Pendidikan nasional merupakan salah satu pelajaran yang diadakan oleh pendidikan formal.
sektor pembangunan manusia dalam rangka Menurut Djuju Sudjana (2004:76), salah satu tujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberdayakan pendidikan nonformal sebagai penambah pendidikan
setiap warga negara menjadi manusia berkualitas yang formal yaitu untuk menyediakan kesempatan belajar
mampu menjawab tantangan zaman yang selalu kepada para siswa suatu jenjang pendidikan formal
berubah. Manusia berkualitas menurut Undang- yang membutuhkan kesempatan belajar guna
Undang nomor 20 Tahun 2003 ialah manusia yang memperdalam pemahaman dan penguasaan materi
terdidik, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan pelajaran tertentu yang diperoleh selama mereka
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis, mengikuti program pendidikan tersebut. Selain itu,
berilmu, cakap, sehat, mandiri, kreatif dan Stephan P. Heyneman (2011:184) juga menjelaskan
bertanggung jawab. Penyelenggaraan pendidikan bahwa “private tutoring can include three separate
sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 purpose: (a) enrichment, (b) remediation, and (c)
Tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan preparation for examinations”. Pendapat dari
mampu mewujudkan manusia yang berkualitas, beberapa ahli tersebut dengan jelas menegaskan
sehingga mampu menjadi penerus baangsa di masa bahwa keberadaan pendidikan nonformal sebagai
depan. Salah satu bentuk jalur penyelenggaraan penambah pendidikan formal sangat penting dan
pendidikan yaitu jalur pendidikan nonformal. keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Jalur pendidikan nonformal yaitu jalur Pendapat tersebut juga dibuktikan dengan
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat banyaknya orang tua yang memberikan les tambahan
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. bagi putra-putrinya baik secara privat maupun dengan
Pendidikan nonformal mempunyai peran terhadap mengikutkannya di lembaga bimbingan belajar
pendidikan formal. Adapun peran pendidikan terpercaya. Menurut Stephan P. Heyneman (2011:
nonformal dalam konteks keterkaitan dengan 184)
pendidikan formal yaitu sebagai pengganti (substitusi) “There are five reasons to encourage private
pendidikan formal, suplemen pendidikan formal, tutoring. First, it is the natural inclination of all
komplemen pendidikan formal, sebagai jembatan responsible parents to support the education on
menuju ke dunia kerja, dan wahana untuk bertahan their children. Second, in instances when
hidup dan berkembang. policies have outlawed parental education
Fungsi pendidikan nonformal sebagai investment, the result has been catastrophic.
suplemen atau penambah pendidikan formal di era Third, education is a human right. Fourth, an
modern ini sudah tidak asing lagi untuk ditemukan. investment in education is an investment in
Salah satu bentuk pendidikan nonformal sebagai human capital. Fifth and last,a family’s
penambah pendidikan formal yaitu lembaga investment in education is a natural outgrowth
bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar of social capital (Coleman, 1998)”.
merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal Pendapat tersebut dengan jelas menegaskan beberapa
yang memberikan bimbingan berupa bimbingan alasan yang mendorong orang tua untuk memberikan
belajar mengenai pelajaran akademis yang disesuaikan pendidikan terbaik bagi anaknya.
dengan kebutuhan peserta didik. Visi dari lembaga Pembelajaran yang dilakukan di lembaga
bimbingan belajar secara umum yaitu meningkatkan bimbingan belajar sangat berbeda dengan pendidikan
kualitas akademik atau kompetensi dari peserta di sekolah pada umumnya. Adapun beberapa
didiknya. perbedaan yang dapat dilihat yaitu : pertama, durasi
Bimbingan belajar yang dilakukan waktu pembelajaran, lembaga bimbingan belajar lebih
merupakan suatu proses belajar mengajar untuk memiliki durasi waktu yang pendek dibandingkan
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

dengan pendidikan di sekolah. Kedua, materi suasana belajar mengajar di dalam kelas. Selain itu,
pembelajaran, lembaga bimbingan belajar manajemen pembelajaran merupakan formulasi yang
memberikan materi pembelajaran lebih singkat namun sistematis untuk menetapkan spesifikasi tujuan belajar
jelas sehingga mudah dipahami. Ketiga, kegiatan dalam bimbingan belajar yang mengarah pada
pembelajaran, pada lembaga bimbingan belajar peningkatan kompetensi peserta didik, sebagai suatu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan biasanya perubahan melalui pembelajaran. Perubahan dapat
dengan memberikan cara-cara cepat dalam terjadi pada peserta didik sebagai akibat dari
mengerjakan soal yang semuanya tidak didapatkan di pengalaman belajar, akan tetapi karena faktor lain
sekolah. yang muncul dalam pembelajaran seperti manajemen
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pembelajaran kurang tepat dan sumber-sumber daya
Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses lembaga bimbingan belajar terbatas, maka
penyelenggaraan pembelajaran bahwa standar proses kemungkinan peningkatan kompetensi peserta didik
mencangkup perencanaan proses pembelajaran, juga akan terganggu.
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil Bersumber dari permasalahan di atas,
pembelajaran dan pengawasan hasil pembelajaran. diperlukan tindakan untuk membenahi manajemen
Pembelajaran merupakan sutau proses interaksi antara pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar yang
pendidik dan peserta didik. Agar proses interaksi sesuai dengan syarat-syarat manajemen pembelajaran
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar yang benar sehingga mampu mencapai kompetensi
berjalan dengan optimal dalam mencapai tujuan peserta didik.
pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran harus Lembaga bimbingan belajar sebagai salah
dikelola dengan baik. satu bentuk satuan pendidikan nonformal
Pengelolaan pembelajaran yang dimaksud keberadaanya sangat banyak di kalangan masyarakat
yaitu seni pengoptimalan penggunaan sumber daya mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Lembaga
kelas untuk menunjang kegiatan pebelajaran yang bimbingan belajar juga dipercaya sebagai lembaga
efektif dan efisien. Pengelola pembelajaran juga yang mengadakan bimbingan untuk mencapai
diartikan sebagai upaya pendidik untuk menciptakan kompetensi peserta didik terutama dalam bidang
dan mengendalikan kondisi belajar serta akademis. Selain itu, keberadaan pendidikan
memulihkannya apabila terjadi gangguan atau nonformal terutama lembaga bimbingan belajar
penyimpangan, sehingga proses pembelajaran perannya sangat membantu pendidikan formal.
berlangsung secara optimal (Direktorat Pembinaan Misalkan saja beberapa materi pelajaran dan cara-cara
SMK, 2008). mengerjakan soal secara cepat yang tidak didapatkan
Beberapa isu yang berhubungan dengan di sekolah mampu diperoleh di lembaga bimbingan
proses belajar mengajar menurut pandangan belajar. Oleh karena itu, untuk menjamin kualitas dari
Suherman yang dikutip oleh Muhammad Rohman dan lembaga bimbingan belajar hal utama yang harus
Sofan Amri, isu tersebut yaitu : (1) variasi aktivitas diperhatikan adalah manajemen pembelajarannya
belajar cenderung kurang menyeluruh, dan hanya sehingga lembaga tersebut tetap aktif.
didasarkan pada minat, perhatian, kesenangan, dan Salah satu lembaga bimbingan belajar yang
latar belakang guru; (2) aktivitas pendidikan yang masih aktif hingga saat ini yaitu Klinik Belajar Edu
diperoleh siswa terbatas; serta (3) aktivitas siswa Privat. Klinik Belajar Edu Privat merupakan lembaga
kurang berorientasi kepada gaya hidup di masa bimbingan belajar yang dalam proses pelaksanaanya
mendatang. menggabungkan antara dunia pendidikan dan dunia
Beberapa isu di atas banyak disebabkan kesehatan sebagai ciri khas lembaga. Klinik Belajar
manajemen pembelajaran yang terjadi pada lembaga Edu Privat melayani bimbingan belajar dan privat
penyelenggara satuan pendidikan kurang efektif, salah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar
satunya pada lembaga bimbingan belajar. Manajemen (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah
pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar yang menengah atas (SMA) serta umum.
terjadi di lapangan menunjukkan bahwa terdapat Program-program yang ditawarkan mulai
kesenjangan yang terjadi dalam manajemen dari program regular, program klinis, program spesifik
pembelajaran dalam analisis pembelajaran yang (Mandarin, Jerman, Jepang, Inggris, Arab), program
dilaksanakan. Kurangnya pengembangan manajemen PR dan program privat dan group privat. Selain itu
pembelajaran dengan pelaksanaan manajemen terdapat beberapa program lainnya seperti : IC
pembelajaran menjadi masalah utama kekurang (Islamic Class) yaitu bimbingan baca tulis Al-qur’an,
efektifan manajemen pembelajaran. sholat dan hafalan Juz’amma; BMSN (Bimbingan
Manajemen pembelajaran secara praktis pada Masuk SMP-SMA Negeri/Sederajat); MC (Music
dasarnya adalah rekonstruksi pengetahuan, Class) yang terdiri dari les vocal dan alat music; BC
keterampilan, sikap dan kemampuan lainnya melalui (Business Class); PC (Physical Class) yang terdiri dari

3
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

taekwondo dan karate; serta CC (Computer Class). Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
Keunggulan yang ditawarkan dari lembaga bimbingan tertarik untuk mengungkapkan serta menganalisis
belajar lainnya yaitu : SLC (Skill Learning Concept), masalah tersebut sehingga peneliti mengambil judul
siap melayani semua mata pelajaran, satu kelas antara penelitian “Manajemen Pembelajaran pada
1 sampai 3 anak; guru berpengalaman dan Lembaga Bimbingan Belajar dalam Meningkatkan
professional; serta harga terjangkau dan fasilitas Kompetensi Peserta Didik (Studi pada Lembaga
memadai. Bimbingan Belajar Klinik Belajar Edu Privat di
Alasan mengapa dipilih klinik belajar edu Kota Baru Driyorejo Gresik)”.
privat dikarenakan minat masyarakat yang Berdasarkan latar belakang yang telah
mendaftarkan diri ke klinik belajar edu belajar. Hal ini diuraikan diatas, maka fokus penelitian dalam
dikarenakan penyelenggaraan bimbingan belajar penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen
dilakukan lima kali pertemuan dalam seminggu pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
dengan memberikan fasilitas berupa modul serta tutor mencapai kompetensi peserta didik di Klinik Belajar
yang memiliki pengalaman dalam membimbing, Edu Privat yang meliputi: Bagaimana Perencanaan
sehingga orang tua tertarik mendaftarkan putra- (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
putrinya ke Klinik Belajar Edu Privat. Berdasarkan Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan
data induk peserta didik Klinik Belajar Edu Privat (Controlling) pembelajaran pada lembaga bimbingan
pada bulan Agustus 2016 jumlah peserta didik di belajar dalam mencapai kompetensi peserta didik di
klinik belajar edu privat sebanyak 103 orang. Klinik Belajar Edu Privat.
Sedangkan pada bulan September terdapat 11 orang Sesuai dengan latar belakang dan fokus
peserta didik telah dinyatakan lulus dalam mengikuti penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini
ujian nasional. Hingga bulan November 2016 jumlah adalah menganalisis dan mendiskripsikan manajemen
peserta didik di klinik belajar edu privat sejumlah 88
pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
orang peserta didik (Data Induk Peserta Didik Klinik
Belajar Edu Privat, 2016). Data tersebut menjelaskan mencapai kompetensi peserta didik di Klinik Belajar
bahwa adanya penurunan jumlah peserta didik pada Edu Privat yang meliputi: Menganalisis dan
klinik belajar edu privat. mendiskripsikan Perencanaan (Planning),
Keunikan konsep lembaga belajar di klinik Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
belajar edu privat juga menjadi salah satu alasan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling)
dipilihnya klinik belajar edu privat sebagai tempat pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
penelitian. Keunikannya yaitu menggabungkan
mencapai kompetensi peserta didik di Klinik Belajar
pendidikan dan kesehatan sebagai ciri khas lembaga.
Contohnya yaitu peserta didik dapat mendaftar pada Edu Privat.
kelas klinis untuk mendapatkan bimbingan secara Bimbingan menurut Rochman Natawidjaja
pribadi dengan pelayanan yang maksimal. Kelas klinis (Nursalim, 2007:173), adalah suatu proses pemberian
tersebut banyak diikuti oleh peserta didik yang akan bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus
menempuh ujian akhir sekolah, sehingga ia merasa menerus supaya individu tersebut dapat memahami
memerlukan bimbingan belajar yang lebih intensif. dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan
Konsep tersebut menjadikan ciri khas lembaga dalam
dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan
menarik minat masyarakat untuk mendaftarkan diri
sebagai peserta didik di klinik belajar edu privat. keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
Alasan lain dipilihnya klinik belajar edu serta kehidupan pada umumnya. Kemudian, menurut
privat yaitu pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan Prayitno (Nursalim, 2007:173), bimbingan adalah
pembelajaran yang dilakukan di klinik belajar edu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
privat menerapkan langkah-langkah manajemen yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
individu, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang
dan pengawasan. Dalam dunia pendidikan, hal
tersebut diperlukan dan pada bagian tertentu dapat dewasa agar orang yang dibimbing dapat
diterapkan demi mendapatkan hasil yang optimal. mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
Melalui manajemen pembelajaran yang tepat mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
pada klinik belajar edu privat diharapkan proses sarana yang dapat dikembangkan berdasarkan norma-
pembelajaran berjalan dengan baik sehingga mampu norma yang berlaku.
meningkatkan kompetensi peserta didik. Kedepannya Sedangkan, belajar menurut Hintzman
klinik belajar edu privat merupakan lembaga yang
(Nursalim, 2007:89), adalah suatu perubahan yang
banyak diminati oleh masyarakat karena kualitas
pembelajaran yang baik. terjadi dalam diri organisme yang disebabkan oleh
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku sengaja dirancang untuk mempengaruhi peserta didik
organisme tersebut. Kemudian, Witting (Nursalim, sehingga proses belajarnya berlangsung dengan
2007:90) menjelaskan bahwa belajar ialah perubahan mudah. Kemudian menurut Husamah dan Yanur
yang relatif menetap yang terjadi dalam keseluruhan Setyaningrum (2013:99), pembelajaran adalah suatu
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur
pengalaman. manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian tujuan pembelajaran. Selain itu, Husamah dan Yanur
bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus Setyaningrum (2013:99) juga menjelaskan bahwa
menerus sehingga terjadi suatu perubahan yang terjadi pembelajaraan merupakan upaya penataan lingkungan
dalam diri individu yang disebabkan oleh pengalaman yang memberi nuansa agar proses belajar tumbuh dan
yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu berkembang secara optimal. Kegiatan pembelajaran
tersebut. dianggap penting karena dapat memotivasi peserta
Bimbingan belajar bertujuan untuk didik untuk mempunyai keinginan mempelajari satu
memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik mata pelajaran atau lebih.
maupun lulusan suatu jenjang pendidikan untuk Menurut Bafadhal yang dikutip Nistu Laili
memenuhi kebutuhan peserta didik. Kebutuhan ini (2014:3), menjelaskan bahwa manajemen
berkaitan dengan hal: (1) memperluas penguasaan pembelajaran adalah segala sesuatu pengaturan proses
materi pelajaran yang diperlukan untuk bekal belajar mengajar dalam rangka tercapainya proses
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih belajar mengajar yang efektif dan efisien dan
tinggi; dan (2) menambah pengetahuan tentang materi peningkatan motivasi belajar. Sedangkan, menurut
pelajaran yang dirasakan penting agar tidak Direktorat Pembinaan SMK (Husamah, 2013:96),
ketinggalan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan manajemen pembelajaran juga diartikan sebagai upaya
teknologi yang makin cepat. pendidik untuk menciptakan dan mengendalikan
Stooneer dan Freeman (Rohman, 2012:2) kondisi belajar serta memulihkannya apabila terjadi
menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu gangguan dan/atau penyimpangan, sehingga proses
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.
mengawasi, pekerjaan anggota organisasi dan Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud
menggunakan semua sumber daya organisasi yang dapat mengacu kepada konsep yang disampaikan
tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang George R. Terry (Rohman, 2012:25), yaitu melalui
dinyatakan dengan jelas. Kemudian Oie Liong Lee pendekatan fungsi-fungsi: perencanaan (planning),
(Rohman, 2012:2), manajemen adalah ilmu pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, (actuating), pengawasan dan pengendalian
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi tenaga (controlling). Kemudian McDonal (Schraeder et al,
manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai 2014) menjelaskan “Four general function of
tujuan bersama. Sedangkan, Mulyani A. Hurhadi management includes planning, organizing, leading
(Rohman, 2012:9), manajemen adalah suatu kegiatan and control”.
atau rangkaian kegiatan yang berupa proses Perencanaan menurut Gaffar (Sagala,
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia 2009:47) dapat diartikan sebagai proses penyusunan
yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
sebelumnya, agar efektif dan efisien. ditentukan. Dalam perencanaan proses yang dilakukan
Belajar adalah perubahan perilaku, sebagaimana menurut Bendavid-Val (1991) langkah-
sedangkan pembelajaran dipandang sebagai proses langkah yang dilaksanakan: 1) pengumpulan dan
kegiatan menggerakkan orang-orang untuk belajar analisis masalah (berdasarkan data); 2) menentukan
(Muhammad Rohman dan Sofan Amri, 2012:119). sasaran; 3) identifikasi pilihan-pilihan; 4) penilaian
Sedangkan Gegne dan Brigs (Husamah, 2013:99), perbandingan; 5) rencana terpilih; 6) implementasi;
mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian dan 7) evaluasi. Menurut jangkauan waktunya
event (kejadian, peristiwa, kondisi) yang secara perencanaan dapat dibagi menjadi perencanaan jangka

5
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

pendek (satu minggu, satu bulan, dan satu tahun), strategi yang tepat untuk mengkomunikasikan
perencanaan jangka menengah yaitu perencanaan peraturan-peraturan, prosedur-prosedur, serta
yang dibuat untuk jangka waktu tiga sampai tujuh pengajaran yang kompleks.
tahun, dan perencanaan waktu jangka panjang dibuat Menggerakkan menurut Terry (Sagala,
untuk jangka waktu delapan sampai dua puluh lima 2009:52) berarti merangsang anggota-anggota
tahun. Oleh karena itu, perencanaan harus melibatkan kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
banyak orang dari komponen organisasi yang terkait dan kemauan yang baik. Menggerakkan adalah tugas
dan melibatkan stake holder sehingga menghasilkan pemimpin dan kepemimpinan. Bagi Sondang P.
program-program yang terus berkembang. Menurut Siagian (dalam Sagala, 2009:53) istilah yang paling
Ivor K. Davies (1987:50) perencanaan adalah tepat menggambarkan fungsi pelaksanaan dalam arti
pekerjaan yang dilakukan seorang tutor untuk pemberi motif, adalah motivasi.
merumuskan tujuan belajar. Menurut Ivor K. Davies (1987:212)
Adapun indikator dalam perencanaan memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar, antara pendidik untuk memberikan motivasi, mendorong,
lain meliputi: Menganalisis tugas; Mengidentifikassi dan membimbing peserta didik sehingga mereka siap
kebutuhan latihan/belajar; dan Merumuskan tujuan. untuk mencapai tujuan belajar yang telah disepakati.
Pengorganisasian menurut Muhammad Adapun pelaksanaan yang dimaksud
Rohman dan Sofan Amri (2012:18), merupakan upaya dalam penelitian ini yaitu: Memperkuat motivasi
untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki peserta didik; dan Memilih strategi mengajar yang
daerah dan memanfaatkannya secara efisien guna tepat untuk semua umur dalam mencapai tujuan-
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut tujuan kognitif.
Sergiovanni (1987:315), ”Four competing Oteng Sutisna (Sagala, 2009:59)
requirements for organizing that shouldbe considered mengawasi ialah proses dengan mana administrasi
are legitimacy, efficiency, effectiveness, and melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa
exelence”. Pendapat ini menggambarkan bahwa ada yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian
empat syarat yang harus dipertimbangkan dalam yang perlu dibuatnya. Kemudian Johnson (Sagala,
pengorganisasian yaitu legitimasi (legitimacy), 2009:59) mengemukakan bahwa pengawasan ialah
efisiensi (efficiency), keefektifan (effectiveness), dan sebagai fungsi sistem yang melakukan penyesuaian
keunggulan (exelence). terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-
Dalam fungsi pengorganisasian, pemimpin penyimpangan tujuan sistem hanya dalam batas-batas
organisasi menentukan siapa melakukan apa (who yang dapat ditolerensi. Artinya, pengawasan sebagai
does what) sesuai dengan tujuan yang telah kendali performan petugas, proses, dan output sesuai
dirumuskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Louis A. dengan rencana, kalaupun ada penyimpangan hal itu
Allen (Davies, 1987:117) yaitu orang-orang yang diusahakan agar tidak lebih dari batas yang dapat
membentuk suatu kelompok akan selalu menemukan ditolerensi (Pidarta, 1988:168).
pekerjaan yang harus dilakukan. Namun yang paling Kemudian menurut Ivor K. Davies
penting ialah bahwa mereka malakukan pekerjaan (1987:290), kontrol adalah suatu pekerjaan yang
yang sesuai dengan tujuan dan pencapaiannya, dan dilakukan seorang pendidik untuk menentukan apakah
bukan hanya pekerjaan yang disukainya. fungsi organisasi serta pimpinannya telah
Mengorganisasikan adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan berhasil mencapai tujuan-tujuan
dilakukan seorang pendidik dalam mengatur dan yang telah ditentukan.
menggunakan sumber belajar, dengan maksud Pengawasan yang dimaksud dalam
mencapai tujuan belajar dengan cara yang seefektif, penelitian ini yaitu: Mengevaluasi sistem belajar;
seefisien dan sehemat mungkin (Ivor K. Davies, Mengukur hasil belajar; dan Manajemen berdasarkan
1987:118). tujuan belajar.
Dalam penelitian ini akan dianalisis Kompetensi menurut Husamah dan Yanur
pengorganisasian meliputi: Memilih teknik mengajar Setyaningrum (2013:80), adalah kemampuan
yang tepat; Memilih alat bantu belajar audiovisual; seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan
Memilih besarnya kelas yang tepat; dan Memilih dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

sekolah, masyarakat, dan lingkungan di mana yang melakukan bimbingan belajar dengan 6 pengelola
bersangkutan berinteraksi. Kompetensi juga diartikan pembelajaran tersebut.
sebagai persyaratan yang harus dicapai oleh peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kompetensi
dimunculkan dengan harapan outcome atau lulusan 2. Data Sekunder
dari suatu instansi mampu menjadi lulusan yang Data sekunder adalah sumber data yang
memiliki keterampilan dan keilmuan yang memadai diperoleh secara tidak langsung dari sumber
sehingga dia mampu bersaing pada tahap selanjutnya. lainnya. Dalam penelitian ini, sumber data sekunder
Kompetensi peserta didik dalam kaitanya adalah arsip-arsip, dokumen-dokumen, hasil belajar
dengan bimbingan belajar mengarah kepada hasil peserta didik, dan sumber lain yang relevan dari
belajar yang disampaikan oleh Bloom (dalam Muslich, Klinik Belajar Edu Privat.
2011) pada ranah kognitif. Adapun aspek-aspek Agar penelitian dapat dipercaya, maka
kompetensi pada ranah kognitif dalam penelitian ini diperlukan data pendukung dalam penelitian tersebut
adalah sebagai berikut: Pengetahuan; Pemahaman; dengan menggunakan teknik pengumpulan data.
Aplikasi; Analisis; Sintesis; dan Evaluasi. Teknik pengumpulan data digunakan untuk
memperoleh data yang sesuai dengan data yang telah
ditetapkan. Dalam pengumpulan data tersebut akan
METODE PENELITIAN
digunakan beberapa metode pengumpulan data. Jenis
Dalam penelitian ini peneliti
metode yang dipilih dan digunakan dalam
menggunakan pendekatan penelitian deskriptif.
pengumpulan data, tentunya disesuaikan dengan
Penelitian ini dilaksanakan pada program bimbingan
karakteristik penelitian yang akan dilakukan. Adapun
belajar di Klinik Belajar Edu Privat di Jalan
metode pengumpulan data yang digunakan pada
Pancawarna Raya T41/11B Kota Baru Driyorejo
penelitian ini yaitu: Wawancara; Observasi; dan
Gresik. Alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah
Dokumentasi.
bimbingan belajar di Klinik Belajar Edu Privat
Analisis data merupakan proses menyusun
memiliki keunikan dalam memberikan konsep
secara ilmiah data yang telah diperoleh dari hasil
lembaga bimbingan belajar dan menerapkan
wawancara, observasi maupun dokumentasi. Dalam
pengelolaan pembelajaran sesuai dengan fungsi-
penelitian ini, analisis data dilakukan selama proses
fungsi manajemen, sehingga membuat peneliti merasa
kegiatan dilapangan. Adapun teknik-teknik
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang
pengumpulan data yang bisa diuraikan adalah sebagai
pengelolaan pembelajaran tersebut.
berikut: Reduksi Data; Penyajian Data; dan Verifikasi
Subyek penelitian menurut Sugiyono
Data.
(2013) adalah tempat, pelaku, dan aktivitas yang
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau
berinteraksi secara sinergis, selain itu juga berupa
data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang,
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
kendaraan dan sejenisnya. Dalam penelitian yang
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
dilakukan oleh peneliti ini subyek penelitian terdiri
Adapun kriteria keabsahan data dalam penelitian ini
dari:
menggunakan Kredibilitas, Transferabilitas,
1. Data Primer
Dependabilitas, dan Konfirmabilitas.
Sumber data primer dalam penelitian ini
adalah pengelola pembelajaran dan peserta didik di
HASIL DAN PEMBAHASAN
Klinik Belajar Edu Privat. peneliti mengambil 6
Analisis data merupakan proses analisis data
pengelola pembelajaran dan 5 peserta didik. Dimana
yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan
pengelola pembelajaran tersebut adalah pendidik di
dokumentasi. Pengolahan data dalam penelitian ini
lembaga bimbingan belajar Klinik Belajar Edu
menganalisis apa yang telah dibahas dalam temuan
Privat yang setiap harinya melakukan bimbingan
penelitian mengenai manajemen pembelajaran pada
belajar kepada peserta didik. Sedangkan, peserta
lembaga bimbingan belajar sesuai dengan fungsi
didik yang peneliti ambil yaitu peserta didik yang
manajemen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian

7
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

(Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan bantuan kepada individu yang dilakukan secara
Pengawasan (Controlling), serta pencapaian terus menerus sehingga terjadi suatu perubahan
kompetensi peserta didik dalam ranah kognitif yaitu yang terjadi dalam diri individu yang disebabkan
Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi
dan Evaluasi pada Lembaga Bimbingan Belajar Klinik tingkah laku individu melalui proses manajemen
Belajar Edu Privat. yang baik.
Menurut Oie Liong Lee (Rohman, 2012:2),
1. Manajemen Pembelajaran pada Lembaga
manajemen adalah ilmu merencanakan,
Bimbingan Belajar
mengorganisasikan, mengarahkan,
Menurut Coombs (Abdulhak, 2012:19),
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi tenaga
pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan
manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai
terorganisasi dan sistematis, di luar sistem
tujuan bersama. Sedangkan, menurut Bafadhal
persekolahan yang mapan, dilakukan secara
yang dikutip Nistu Laili (2014:3) menjelaskan
mandiri atau merupakan bagian penting dari
bahwa manajemen pembelajaran adalah segala
kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan
sesuatu peraturan proses belajar mengajar dalam
untuk melayani peserta didik tertentu di dalam
rangka tercapainya proses belajar mengajar yang
mencapai tujuan belajarnya.
efektif dan efisien dan peningkatan motivasi
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas
belajar.
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
Berdasarkan penjelasan di atas, lembaga
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
bimbingan belajar Klinik Belajar Edu Privat
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang
termasuk dalam satuan pendidikan non formal
sejenis (UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).
sejenis yang menyelenggarakan bimbingan
Satuan PNF sejenis yang dimaksud terdiri atas
belajar untuk mencapai kompetensi peserta didik
rumah pintar, balai belajar bersama, lembaga
melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen
bimbingan belajar, serta bentuk lain yang
pembelajaran yang baik.
berkembang di masyarakat dan ditetapkan oleh
Manajemen pembelajaran berdasarkan
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
fungsi-fungsi manajemen yang disampaikan oleh
Nonformal dan Informal.
George R. Terry (Rohman, 2012:25) yaitu
Berdasarkan Permendikbud Nomor 81 Tahun
perencanaan (Planning), pengorganisasian
2013 pasal 4 menjelaskan bahwa lembaga
(Organizing), penggerakan/pelaksanaan
bimbingan belajar yang didirikan dapat
(Actuating), pengawasan (Controlling). Berikut
menyelenggarakan program: a) pendidikan
analisis manajemen pembelajaran menurut
kesetaraan; b) pendidikan peningkatan
George R. Terry:
kompetensi akademik; dan /atau c) pendidikan
a) Perencanaan (Planning)
nonformal lain yang diperlukan masyarakat.
Banghart dan Trull (Sagala, 2009:47)
Bimbingan menurut Rochman Natawidjaja
mengemukakan “Education planning is first
(Nursalim, 2007:173), adalah suatu proses
of all a rational procces”. Menurut Ivor K.
pemberian bantuan kepada individu yang
Davies (1987:50), perencanaan adalah
dilakukan secara terus menerus supaya individu
pekerjaan yang dilakukan seorang tutor untuk
tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia
merumuskan tujuan belajar. apabila seorang
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak
tutor-manajer merencanakan, dia berusaha
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
untuk:
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
1) Menganalisis tugas
serta kehidupan pada umumnya. Kemudian,
2) Mengidentifikasi kebutuhan
Witting (Nursalim, 2007:90) menjelaskan bahwa
latihan/belajar
belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang
3) Merumuskan tujuan
terjadi dalam keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman. Sehingga, Jika teori tersebut dihubungkan dengan
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian temuan di lapangan, menunjukkan bahwa
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

tahapan perencanaan yang dilakukan oleh memberikan tes tanya jawab di awal
Klinik Belajar Edu Privat telah sesuai dengan pembelajaran.
teori yang dikutip dari Ivor K. Davies. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Perencanaan bimbingan belajar yang Ivor K. Davies (1987:80), yaitu proses
dilakukan oleh pengelola pembelajaran / identifikasi akan memudahkan untuk
tutor belajar yaitu menganalisis tugas, mengetahui masalah yang berhubungan
mengidentifikasi kebutuhan latihan / belajar, dengan kurangnya pengetahuan,
dan merumuskan tujuan. keterampilan, atau sikap sehingga sesuai
dengan apa yang harus diajarkan.
1) Menganalisis tugas 3) Merumuskan tujuan
Pengelola pembelajaran di Klinik Merumuskan tujuan belajar di
Belajar Edu Privat melakukan analisis lakukan di awal semester dengan
tugas belajar yang dilakukan di awal membuat tujuan belajar yang akan
semester dengan melaksanakan dicapai dalam satu semester yang
pembentukan silabus pembelajaran yang dituangkan dalam perangkat
tertuang dalam perangkat pembelajaran pembelajaran dan mengajar. Perangkat
dan mengajar beserta modul pembelajaran dan mengajar yang dibuat
pembelajaran. Kendala dalam disesuaikan dengan kurikulum yang
menganalisis tugas yaitu pengelola sedang digunakan yaitu KTSP dan
pembelajaran harus menganalisis tugas kurikulum 2013 atau campuran dari
dengan menggunakan dua kurikulum keduanya.
yaitu KTSP dan kurikulum 2013. Hal tersebut didukung dengan
Akibatnya modul yang tersedia tidak pernyataan Bloom (Davies, 1987:94),
sesuai dengan KTSP maupun kurikulum yaitu bahwa tujuan tidak hanya
2013. merupakan arah yang dapat membentuk
Berdasarkan analisis tugas yang atau mewarnai kurikulum dan
mengacu pada model pembelajaran memimpin kegiatan pengajaran, tetapi
Kemp, Morrison, dan Ross (Husamah, juga dapat menyediakan spesifikasi
2013:73) analisis tugas meliputi analisis secara terinci bagi penyusunan dan
struktur isi, analisis prosedural, analisis penggunaan teknik-teknik evaluasi.
konsep, dan pemrosesan informasi.
Analisis struktur isi dilakukan dengan Berdasarkan dari teori Ivor K.
mencermati kurikulum sedangkan Davies (1987:50) mengenai perencanaan
analisis prosedural dilakukan dengan yang harus dilakukan oleh tutor, pengelola
mengidentifikasi tagap-tahap pembelajaran pada Klinik Belajar Edu Privat
penyelesaian tugas. Sehingga, analisis telah melakukan perencanaan sesuai dengan
tugas dengan mengacu terhadap dua langkah-langkah perencanaan yang ada.
kurikulum tetap harus dilaksanakan, Terbukti dengan adanya perangkat
dengan harapan akan menghasilkan pembelajaran dan mengajar (ppm), proses
struktur isi pembelajaran yang sesuai identifikasi, perumusan tujuan, serta modul
dengan seluruh peserta didik. dalam setiap mata pelajaran per jenjang
2) Mengidentifikasi kebutuhan latihan / Pendidikan yang disusun langsung oleh
belajar masing-masing pengelola pembelajaran.
Proses identifikasi kebutuhan
belajar dilakukan dengan memberikan b) Pengorganisasian (Organizing)
form diagnose kepada peserta didik, Menurut Gibson, at al (dalam Sagala,
wawancara secara mendalam kepada 2009:49), pengorganisasian meliputi semua
peserta didik dan orang tua serta kegiatan manajerial yang dilakukan untuk
mewujudkan kegiatan yang direncanakan

9
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

menjadi suatu struktur tugas. Menurut menggunakan teknik mengajar klasik


Sergiovanni (1987:315), ”Four competing yaitu ceramah dan tanya jawab. Teknik
requirements for organizing that shouldbe belajar yang dilakukan pada kelas
considered are legitimacy, efficiency, regular dilakukan dengan metode klasik.
effectiveness, and exelence”. Pendapat ini Sedangkan pada kelas klinis teknik
menggambarkan bahwa ada empat syarat mengajar berdasarkan masalah yang
yang harus dipertimbangkan dalam dihadapi oleh peserta didik.
pengorganisasian yaitu legitimasi Hal tersebut sesuai dengan
(legitimacy), efisiensi (efficiency), pernyataan Jerome S. Bruner (Davies,
keefektifan (effectiveness), dan keunggulan 1987:120), bahwa dalam memilih teknik
(exelence). mengajar yang tepat harus
Ivor K. Davies menjelaskan bahwa memperhatikan sifat tugas, sifat tujuan
mengorganisasikan adalah pekerjaan yang belajar yang harus dicapai, kemampuan,
dilakukan seorang pendidik dalam mengatur bakat, pengetahuan sebelumnya, serta
dan menggunakan sumber belajar, dengan umur murid.
maksud mencapai tujuan belajar dengan cara 2) Memilih alat bantu belajar audiovisual
yang seefektif, seefisien dan sehemat Alat bantu belajar yang digunakan
mungkin (1987:118). Mengorganisasi bagi yaitu papan tulis, boardmarker, modul,
seorang pendidik adalah melakukan hal-hal dan alat bantu yang sesuai dengan
berikut: materi. Pembelajaran yang dilakukan di
1) Memilih teknik mengajar yang tepat Klinik Belajar Edu Privat belum
2) Memilih alat bantu belajar audiovisual menggunakan alat bantu belajar audio
3) Memilih besarnya kelas yang tepat visual. Namun, hal tersebut tidak
4) Memilih strategi yang tepat untuk menjadi suatu permasalahan. Menurut
mengkomunikasikan peraturan- Peter F. Drucker (Davies, 1987:150),
peraturan, prosedur-prosedur, serta alat bantu audiovisual adalah alat bantu
pengajaran yang kompleks. belajar, dan tidak akan berguna jika
secara aktif tidak dapat menyebabkan
Jika teori tersebut dihubungkan dengan perubahan dalam tingkah laku.
temuan di lapangan, menunjukkan bahwa 3) Memilih besarnya kelas yang tepat
tahap pengorganisasian yang dilakukan oleh Ruang kelas yang digunakan dalam
Klinik Belajar Edu Privat sebagian telah pembelajar di Klinik Belajar Edu Privat
sesuai dengan teori yang dikutip dari Ivor K. di rancang khusus untuk menampung 8
Davies. Pengorganisasian bimbingan belajar orang peserta didik. Semua peserta didik
yang dilakukan oleh pengelola pembelajaran tertampung dalam kelas dikarenakan
/ tutor belajar yaitu memilih teknik mengajar pembelajaran yang dilakukan sesuai
yang tepat; memilih alat bantu belajar dengan jadwal yang telah ditetapkan.
audiovisual; memilih besarnya kelas yang Pernyataan tersebut telah sesuai
tepat; dan emilih strategi yang tepat untuk dalam mencapai keefektifan dalam
mengkomunikasikan peraturan-peraturan, belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
prosedur-prosedur, serta pengajaran yang Allen (Davies, 1987:190), “Makin
kompleks. banyak orang yang dapat ditangani
secara efektif oleh setiap manajer, makin
1) Memilih teknik mengajar yang tepat kurang jumlah yang dibutuhkan untuk
Teknik mengajar yang dilakukan mencapai hasil akhir”. Sehingga dapat
oleh tutor di Klinik Belajar Edu Privat dikatakan bahwa, jumlah peserta didik
dilakukan dengan penyesuaian terhadap dalam satu kelas di Klinik Belajar Edu
masalah yang sedang dihadapi peserta Privat telah memenuhi ketentuan yaitu
didik. Secara keseluruhan tutor
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

kesanggupan manajer dalam pemimpin dan kepemimpinan.


menanganinya. Menggerakkan menurut Keith Davis (Sagala,
4) Memilih strategi yang tepat untuk 2009:53) ialah kemampuan pemimpin
mengkomunikasikan peraturan- membujuk orang-orang mencapai tujuan-
peraturan, prosedur-prosedur, serta tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh
pengajaran yang kompleks semangat.
Strategi yang digunakan oleh Menurut Ivor K. Davies (1987:212)
masing-masing pengelola pembelajaran memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan
berbeda-beda. Adapun startegi yang oleh pendidik untuk memberikan motivasi,
digunakan oleh masing-maisng mendorong, dan membimbing siswa
pengelola yaitu dengan Focus Group sehingga mereka siap untuk mencapai tujuan
Discussion (FGD), Social Group belajar yang telah disepakati. Jika seorang
Discussion (SGD), face to face, dan pendidik memimpin, ia akan berusaha untuk:
konvensional. Strategi konvensional 1) Memperkuat motivasi peserta didik
masih digunakan oleh beberapa 2) Memilih strategi mengajar yang tepat,
pengelola pembelajaran. untuk semua umur, untuk mencapai
Hal tersebut sesuai dengan tujuan-tujuan kognitif, afektif dan
pernyatan Ivor K. Davies (1987:207), psikomotor.
yaitu bahwa untuk mengkomunikasikan Jika teori tersebut dihubungkan
peraturan-peraturan, prosedur-prosedur, dengan temuan di lapangan, menunjukkan
serta pengajaran yang kompleks dapat bahwa tahapan pelaksanaan / penggerak yang
dilakukan dengan menggunakan strategi dilakukan oleh Klinik Belajar Edu Privat
seperti huristik, algoritma, table telah sesuai dengan teori yang dikutip dari
keputusan, procedural, atau startegi lai Ivor K. Davies. Pelaksanaan / penggerak
yang lebih efektif. bimbingan belajar yang dilakukan oleh
pengelola pembelajaran / tutor belajar yaitu
Berdasarkan dari teori Ivor K. memperkuat motivasi peserta didik; dan
Davies (1987:50) mengenai Memilih strategi mengajar yang tepat, untuk
pengorganisasian yang harus dilakukan oleh semua umur, untuk mencapai tujuan-tujuan
tutor, pengelola pembelajaran pada Klinik kognitif, afektif dan psikomotor.
Belajar Edu Privat telah melaksanakannya 1) Memperkuat motivasi peserta didik
sesuai dengan langkah-langkah Memperkuat motivasi peserta didik
pengorganisasian yang telah ditetapkan. Hal dilakukan setiap lima menit dari alokasi
ini dibuktikan dengan teknik mengajar yang waktu pembelajaran yang tersedia.
dilakukan disesuaikan dengan permasalahan Kegiatan yang dilakukan dengan
peserta didik, alat bantu belajar disesuaikan memberikan cerita inspirasi dari
dengan kebutuhan belajar, ruang kelas beberapa tokoh yang telah mendunia dan
dirancang untuk menciptakan kelas kondusif, beberapa cerita tauladan, memberikan
dan penggunaan strategi yang tepat dalam tontonan motivasi, serta memberikan
mengkomunikasikan peraturan-peraturan, motivasi secara individu kepada
prosedur-prosedur, serta pengajaran yang beberapa peserta didik yang memiliki
kompleks. semangat belajar rendah.
Pernyataan tersebut sesuai dengan
c) Pelaksanaan (Actuating) pendapat Ivor K. Davies (1987:216),
Menggerakkan menurut Terry yaitu bahwa motivasi dibagi menjadi dua
(Sagala, 2009:52) berarti merangsang yaitu motivasi intrinsic dan motivasi
anggota-anggota kelompok melaksanakan ekstrinsik. Motivasi yang dilakukan
tugas-tugas dengan antusias dan kemauan pengelola pembelajaran di Klinik
yang baik. Menggerakkan adalah tugas Belajar Edu Privat menumbuhkan

11
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

motivasi ekstrinsik peserta didik, Kemudian menurut Ivor K. Davies


sehingga peserta didik termotivasi untuk (1987:290), kontrol adalah suatu pekerjaan
belajar. yang dilakukan seorang pendidik untuk
2) Memilih strategi mengajar yang tepat, menentukan apakah fungsi organisasi serta
untuk semua umur, dalam mencapai pimpinannya telah dilaksanakan dengan
tujuan-tujuan kognitif berhasil mencapai tujuan-tujuan yang telah
Strategi pembelajaran untuk segala ditentukan. Jika tujuan tersebut belum
umur yang digunakan oleh setiap dicapai, maka seorang pendidik harus
pengelola pembelajaran secara umum mengukur kembali serta mengatur situasi
yaitu pembelajaran secara langsung. tetapi ia tidak boleh mengubah tujuannya.
Selain itu, strategi lain yang digunakan Jika seorang pendidik mengadakan kontrol,
yaitu membaca intensif. Pemilihan ia mencoba:
strategi pembelajaran yang dilakukan 1) Mengevaluasi sistem belajar
sesuai dengan materi pelajaran yang 2) Mengukur hasil belajar
akan dilaksanakan. 3) Manajemen berdasarkan tujuan belajar
Pernyataan tersebut sesuai dengan
pendapat Ivor K. Davies (1987:252), Jika teori tersebut dihubungkan
yaitu dalam memilih strategi, pendidik dengan temuan di lapangan, menunjukkan
harus berpedoman pada tiga kriteria bahwa tahap pengawasan yang dilakukan
yaitu sifat dari tujuan belajar yang harus oleh Klinik Belajar Edu Privat sebagian telah
dicapai, kebutuhan untuk memperkaya sesuai dengan teori yang dikutip dari Ivor K.
pengalaman belajar, seperti Davies. Pengawasan bimbingan belajar yang
meningkatkan motivasi instrinsik dan dilakukan oleh pengelola pembelajaran /
ekstrinsik, kemampuan siswa yang tutor belajar yaitu mengevaluasi sistem
mencangkup dalam tugas. belajar; mengukur hasil belajar; dan
manajemen berdasarkan tujuan belajar.
Berdasarkan dari teori Ivor K.
Davies (1987:211) mengenai penggerakan 1) Mengevaluasi sistem belajar
yang harus dilakukan oleh tutor, pengelola Evaluasi belajar dilakukan dengan
pembelajaran pada Klinik Belajar Edu Privat mengerjakan soal pelajaran yang ada
telah melaksanakannya dengan baik. Hal ini atau memberikan kuis di akhir
dibuktikan dengan motivasi yang dilakukan pembelajaran. Pernyataan tersebut
dalam kegiatan pembelajaran dan sesuai dengan pendapat Bruner (Davies,
penggunaan strategi yang tepat untuk kondisi 1987:301) yang mengatakan, “Memang
peserta didik serta mampu menguasainya. suatu ujian dapat menjadi buruk karena
menitikberatkan pada hal-hal yang
d) Pengawasan (Controlling) sepele. Ujian semacam itu menyebabkan
Hadari Nawawi (Sagala, 2009:59) pengajaran terjadi sepotong-potong,
menegaskan bahwa pengawasan dalam tidak menyeluruh, dan belajar dengan
administrasi berarti mengukur tingkat cara menghafal. Namun yang sering
efektifitas kerja personal dan tingkat efisiensi dilupakan, ujian dapat menjadi partner
penggunaan metode dan alat tertentu dalam dalam perjuangan memperbaiki
usaha mencapai tujuan. Kemudian Johnson kurikulum dan pengajaran”.
(Sagala, 2009:59) mengemukakan bahwa 2) Mengukur hasil belajar
pengawasan ialah sebagai fungsi sistem yang Mengukur hasil belajar dilakukan
melakukan penyesuaian terhadap rencana, dengan latihan soal yang dilakukan per
mengusahakan agar penyimpangan- minggu atau bulan. Pada awal masuk
penyimpangan tujuan sistem hanya dalam bimbingan belajar dilakukan pre tes
batas-batas yang dapat ditolerensi. untuk mengukur kemampuan peserta
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

didik. Pernyataan tersebut sesuai dengan Kompetensi peserta didik dalam kaitannya
pendapat Ivor K. Davies (1987:316), dengan bimbingan belajar mengarah kepada hasil
yaitu bahwa dalam mengukurhasil belajar yang disampaikan oleh Bloom (Muslich,
belajar, transformasi-transformasi yang 2011) pada ranah kognitif.
meliputi nilai-nilai tes awal, tes akhir, Berikut analisis kompetensi peserta didik
dan tes retensi, biasanya digunakan berdasarkan ranah kognitif yang disampaikan
dalam studi evaluasi. oleh Bloom yaitu Pengetahuan atau ingatan,
3) Manajemen berdasarkan tujuan belajar Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis dan
Memanajemen hasil tujuan belajar, Evaluasi:
pengelola pembelajaran di Klinik a) Pengetahuan atau Ingatan
Belajar Edu Privat melakukan evaluasi Pengelola pembelajaran di Klinik
terhadap perencanaan atau rancangan Belajar Edu Privat melakukan cara yang
selama satu semester. Pada akhir berbeda-beda yang disesuaikan pada kondisi
semester, akan ada pengisian waktu dan peserta didik dalam mencapai aspek
kendala yang terjadi pada kolom pengetahuan peserta didik. Cara tersebut
rancangan pelaksanaan. berdampak kepada pengetahuan peserta didik
Pernyataan tersebut sesuai dengan berkisar antara 30-40% tergantung kepada
pendapat Ivor K. Davies (1987:334), masing-masing individu. Hambatan dalam
yaitu bahwa manajemen berdasarkan proses pembelajaran dalam hal ini yaitu
tujuan belajar adalah suatu prosedur peserta didik datang telat dan ramai di dalam
berupa daur yang sederhana tapi kelas sehingga peserta didik sulit untuk
sempurna yang meliputi: mempelajari pelajaran yang sedang
a) Merumuskan sasaran dan tujuan diajarkan. Adapun pencapaiannya yaitu:
organisasi peserta didik mengetahui pelajaran yang
b) Menuliskan suatu penuntun atau dijelaskan; peserta didik mengenali dan
preskripsi belajar mengingat pelajaran yang telah berlalu; dan
c) Menyetujui suatu rencana perbaikan peserta didik mampu menjelaskan pelajaran
d) Mengulangi dan membicarakan yang telah diterangkan.
performans tiap siswa. Berdasarkan temuan tersebut sesuai
dengan teori yang digunakan peneliti dalam
Berdasarkan dari teori Ivor K. penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh
Davies (1987:289) mengenai pengawasan Bloom (Muslich, 2011:40) mengemukakan
yang harus dilakukan oleh tutor, pengelola bahwa pengetahuan mengandung makna
pembelajaran pada Klinik Belajar Edu Privat pengetahuan faktual dan pengetahuan
telah melaksanakannya dengan baik. Hal ini hafalan, serta pengetahuan untuk diingat.
dibuktikan dengan evaluasi yang dilakukan Sedangkan menurut Masnur Muslich
dengan memberikan soal tes untuk (2011:40) mengemukakan bahwa
mengevaluasi belajar, adanya pre tes dan pos pengetahuan terkait dengan perilaku yang
tes untuk mengukur hasil belajar, dan dapat digambarkan pada situasi tes atau ujian,
perencanaan diawal yang baik untuk yang menekankan pada ingatan atau daya
mengetahui ketercapaian tujuan ingat dari ide-ide, materi, atau fakta dan telah
pembelajaran. dikenali.
Sesuai dengan teori diatas dapat
disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik
2. Kompetensi Peserta Didik
Belajar Edu Privat telah mencapai aspek
Kompetensi menurut Masnur Muslich
pengetahuan yang sesuai dengan teori yang
(2011:33), adalah kemampuan yang dapat
digunakan.
dilakukan peserta didik yang mencangkup
pengetahuan, keterampilan dan perilaku.

13
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

b) Pemahaman Abstraksi berupa ide, teori, atau petunjuk


Pengelola pembelajaran di Klinik teknis.
Belajar Edu Privat memberikan penjelasan Sesuai dengan teori tersebut, dapat
dengan memberikan contoh soal, disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik
memberikan materi secara ringkas dan Belajar Edu Privat telah mencapai
memberikan latihan soal dalam mencapai kemampuan aplikasinya. Peserta didik telah
pemahaman peserta didik. Pemahaman mampu melaksanakan tugas yang diberikan,
tersebut akan tercapai dengan berkisar 30- menyelesaikannya dan mengoperasikannya.
40%. Hambatan yang muncul dalam hal ini d) Analisis
yaitu karakteristik dari peserta didik yang Pengelola pembelajaran di Klinik
berbeda-beda sehingga mengakibatkan Belajar Edu Privat melakukan pembelajaran
penafsiran yang berbeda-beda. Adapun dengan studi kasus dan membuat keakraban
pencapaiannya yaitu: peserta didik mampu diantara peserta didik untuk mencapai
menafsirkan pelajaran tertentu; dan peserta kemampuan analisis peserta didik.
didik mampu meringkas, Ketercapaian pembelajaran yang dilakukan
mengklasifikasikan, membandingkan dan oleh maisng-masing pengelola pembelajaran
mencontohkan pelajaran tertentu. berbeda-beda. Berdasarkan penjelasan dari
Berdasarkan temuan tersebut sesuai peserta didik, mereka mudah untuk
dengan teori yang dikemukakan oleh Masnur melakukan analisis bila dibantu. Adapun
Muslich (2011:41) menyatakan bahwa secara kemampuan analisis yang telah dicapai oleh
hierarkhis, hasil belajar pemahaman dapat peserta didik yaitu peserta didik mampu
dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu membedakan, menyamakan,
tingkat rendah yaitu pemahaman membandingkan, menganalisis, menyeleksi,
penerjemah; pemahaman tingkat madia yaitu dan menyimpulkan permasalahan yang
pemahaman penafsiran; dan pemahaman diberikan.
tingkat tinggi yaitu pemahaman ekstrapolasi. Berdasarkan temuan tersebut sesuai
Sesuai dengan teori tersebut, dapat dengan teori yang digunakan yaitu
disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik pernyataan dari Wowo Sunaryo Kuswana
Belajar Edu Privat telah mencapai (2012:53) yang menyatakan bahwa analisis
kompetensi yang diharapkan. menekankan pada uraian materi utama ke
c) Aplikasi dalam pendeteksian hubungan-hubungan
Pengelola pembelajaran di Klinik setiap bagian yang tersusun secara sistematis.
Belajar Edu Privat melakukan pembelajaran Selain itu, sebagai alat dan teknik yang
dengan praktikum dana tau memberikan digunakan mengarahkan, membangun suatu
penjelasan teori tersebut dalam kehidupan kesimpulan dan komunikasi.
sehari-hari untuk mencapai kemampuan Sesuai dengan teori tersebut, dapat
aplikasi peserta didik. Kemampuan aplikasi disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik
tersebut akan tercapai secara signifikan Belajar Edu Privat telah mencapai
setalah melakukan praktek, yaitu berkisar 40- kemampuan analisis mereka. Terbukti
50%. Adapun kemampuan aplikasi yang dengan kemampuan peserta didik dalam
telah dicapai yaitu peserta didik mampu membedakan, menyamakan,
melaksanakan tugas yang diberikan, membandingkan, menganalisis, menyeleksi,
menyelesaikan tugas yang diberikan, dan dan menyimpulkan permasalahan yang
mengoperasikannya. diberikan.
Berdasarkan temuan tersebut telah e) Sintesis
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Pengelola pembelajaran di Klinik
Musnur Muslich (2011:42) yang menyatakan Belajar Edu Privat melakukan percobaan,
bahwa aplikasi adalah penggunaan abstraksi memberikan kasus mendalam, memberikan
pada situasi konkret atau situasi khusus. soal latihan baik secara lisan maupun tidak
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

langsung, serta memberikan waktu mampu memberikan kritikan, memperjelas


pembelajaran khusus untuk mengembangkan tugas, memilih, dan memutuskan
keterampilan dalam mencapai kemampuan permasalahan yang ada.
sintesis peserta didik. Menurut hasil Berdasarkan temuan tersebut sesuai
wawancara dengan peserta didik, dengan pernyataan yang disampaikan oleh
kemampuan sintesis peserta didik masih Wowo Sunaryo Kuswana (2012:66) yang
rendah. Mereka masih ketergantungan menyatakan bahwa evaluasi merupakan
kepada tutor. Hal ini dikarenakan tingkat proses dan hasil berpikir yang kompleks yang
kecerdasan dari masing-masing individu menyangkut kombinasi tingkah laku mulai
yang berbeda-beda sehingga tingkat dari pengetahuan, pemahaman, penerapan,
kemapuannya juga berbeda-beda. Adapun analisis dan sisntesis.
kemampuan sintesis peserta didik yang Sesuai dengan teori tersebut, dapat
mampu dicapai yaitu peserta didik mampu disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik
mengarang, mengabtraksikan dan Belajar Edu Privat telah mencapai
mengkreasikan permasalahan yang kemampuan evaluasinya. Hal ini dibuktikan
diberikan. dengan peserta didik mampu memberikan
Berdasarkan temuan tersebut sesuai kritikan, memperjelas tugas, memilih, dan
dengan pernyataan yang disampaikan oleh memutuskan permasalahan yang ada.
Wowo Sunaryo Kuswana (2012:55) yang
menyatakan bahwa dalam pembelajaran
PENUTUP
sintesis, peserta didik harus menggambarkan
Simpulan
suatu pola atas dasar unsur-unsur dari sumber
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
informasi yang diterima dan menghasilkan
penelitian yang telah dilakukan tentang Manajemen
suatu pemikiran yang jelas dan terorganisasi
Pembelejaran pada Lembaga Bimbingan Belajar
secara sistematis.
dalam Mencapai Kompetensi Peserta Didik di
Sesuai dengan teori tersebut, dapat
Lembaga Bimbingan Belajar Klinik Belajar Edu
disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik
Privat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Belajar Edu Privat telah mencapai
1. Perencanaan Pembelajaran
kemampuan analisisnya. Hal ini dibuktikan
Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar
dengan peserta didik mampu mengarang,
Edu Privat telah melakukan perencanaan yang
mengabtraksikan dan mengkreasikan
seseuai dengan langkah-langkah perencanaan
permasalahan yang diberikan yang sesuai
yaitu analisis tugas, identifikasi kebutuhan belajar
dengan teori yang digunakan.
dan merumuskan tujuan.
f) Evaluasi
Analisis tugas dilakukan dengan
Pengelola pembelajaran di Klinik
melaksanakan pembentukan silabus pembelajaran
Belajar Edu Privat memberikan kesempatan
yang tertuang dalam perangkat pembelajaran dan
kepada peserta didik untuk melakukan
mengajar serta modul pembelajaran. Namun pada
evaluasi dalam mencapai kemampuan
tahap ini, pengelola mengalami kendala yaitu
evaluasi peserta didik. Kemampuan evaluasi
harus menganalisis tugas berdasarkan dua
tersebut belum tercapai secara signifikan.
kurikulum yaitu KTSP dan kurikulum 2013.
Berdasarkan penjelasan dari peserta didik,
Identifikasi kebutuhan belajar dilakukan
mereka belum menguasai kemampuan
dengan memberikan form diagnose kepada
evaluasi. Hal ini dikarenakan tidak semua
peserta didik, wawancara mendalam kepada
peserta didik menerima materi secara
peserta didik dan orang tua, serta memberikan tes
lengkap dan tuntas, sehingga peserta didik
tanya jawab di awal pembelajaran. Peserta didik
kesulitan mengerjakan soal tes sebagai bahan
dan orang tua dilibatkan secara langsung.
evaluasi yang diberikan. Adapun
Merumuskan tujuan dilakukan dengan
kemampuan evaluasi yang telah berhasil
membuat tujuan belajar dalam bentuk perangkat
dicapai peserta didik yaitu peserta didik

15
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

pembelajaran dan mengajar yang akan dicapai yang disesuaikan dengan materi pembelajaran
dalam satu semester. Merumuskan tujuan belajar yang akan disampaikan dan berdasarkan tingkat
disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan. kecerdasan peserta didik.
2. Pengorganisasian Pembelajaran 4. Pengawasan Pembelajaran
Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar
Edu Privat telah melaksanakan pengorganisasian Edu Privat telah melaksanakan pengawasan yang
sesuai dengan langkah-langkah pengorganisasian sesuai dengan langkah-langkah pengawasan yaitu
yaitu memilih teknik mengajar yang tepat, evaluasi belajar, mengukur hasil belajar, dan
memilih alat bantu belajar audiovisual, memilih manajemen berdasarkan tujuan belajar. Evaluasi
besarnya kelas yang tepat, serta memilih strategi dilaksanakan dengan memberikan latihan soal
yang tepat untuk mengkomunikasikan peraturan- diakhir pembelajaran. Mengukur hasil belajar
peraturan, prosedur-prosedur, serta pengajaran dengan latihan soal di akhir bab atau semester.
yang komplek. Mengevaluasi perencanaan pembelajaran selama
Pemilihan teknik mengajar dilakukan dengan satu semester.
penyesuaian terhadap masalah yang sedang 5. Pencapaian kompetensi peserta didik yaitu
dihadapi peserta didik. Teknik mengajar yang a. Pengetahuan
dilakukan pada kelas regular yaitu dengan metode Peserta didik mengetahui pelajaran yang
klasik. Sedangkan pada kelas klinis teknik dijelaskan; peserta didik mengenali dan
mengajar berdasarkan masalah yang dihadapi mengingat pelajaran yang telah berlalu; dan
peserta didik. peserta didik mampu menjelaskan pelajaran
Pemilihan alat bantu belajar audio visual oleh yang telah diterangkan.
pengelola dalam proses pembelajaran yaitu b. Pemahaman
dengan menggunakan papan tulis, modul, Peserta didik mampu menafsirkan pelajaran
boardmarker, dan alat bantu belajar lainnya yang tertentu; peserta didik mampu meringkas,
mendukung. Banyaknya peserta didik yang mengklasifikasikan, membandingkan dan
tertampung dalam satu kelas yaitu 8 orang peserta mencontohkan pelajaran tertentu.
didik. Semua peserta didik tertampung dalam c. Aplikasi
kelas. Terbukti pembelajaran yang dilakukan Peserta didik mampu melaksanakan tugas yang
disesuaikan dengan jadwal yang telah dibentuk. diberikan, menyelesaikan tugas yang diberikan
Pemilihan strategi yang tepat untuk dan mengoperasikannya.
menyampaikan peraturan-peraturan, prosedur- d. Analisis
prosedur, serta pengajaran yang komplek yaitu Peserta didik mampu membedakan,
dengan menggunakan Focus Group Discussion menyamakan, membandingkan, menganalisis,
(FGD), Social Group Discussion (SGD), Face to menyeleksi, dan meyimpulkan permasalahan
face, dan konvensional. yang diberikan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran e. Sintesis
Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar Peserta didik mampu menyusun karangan,
Edu Privat telah melaksanakan pelaksanaan mengabstraksikan dan mengkreasikan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah- permasalahan yang telah diberikan.
langkah pelaksaan pembelajaran yaitu f. Evaluasi
memperkokoh motivasi peserta didik dan Peserta didik mampu memberikan kritikan,
memilih strategi yang tepat untuk segala umur memperjelas tugas, memilih, mengerjakan
dalam mencapai tujuan-tujuan kognitif. tugas dengan baik dan memutuskan
Memperkokoh motivasi peserta didik dilakukan permasalahan yang ada.
dengan memberikan cerita tokoh inspirasi,
memberikan tontonan motivasi, serta Saran
memberikan motivasi secara individu kepada Berdasarkan data hasil penelitian yang telah
beberapa individu yang memiliki semangat diperoleh peneliti tentang manajemen pembelajaran
belajar rendah. Memilih strategi pembelajaran
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK

pada lembaga bimbingan belajar dalam mencapai Bloom, Benjamin Samuel. 1956. Taxonomy of
kompetensi peserta didik, maka dapat dikemukakan Educational Objectives the Classification of
beberapa saran sebagai berikut: Educational Goals. Chicago: University of
Chicago Press. (online),
1. Perencanaan (https://books.google.co.id/books?id=JT4K
Dalam pelaksanaan perencanaan AgAAQBAJ&pg=PA1&dq=taxonomy+of+
educational+objectives+the+classification+o
pembelajaran di Klinik Belajar Edu Privat,
f+educational+goals&hl=id&sa=X&ved=0a
peneliti menyarankan agar melakukan hUKEwie6K3tudPRAhVEL48KHYClClAQ
penyusunan perangkat pembelajaran dan 6AEIQDAG#v=onepage&q=kognitif&f=fal
mengajar (PPM) serta modul hendaknya se, diakses 22 Januari 2017)
memperhatikan kurikulum yang digunakan oleh
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian
peserta didik. Sehingga, materi yang diajarkan
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
relevan dengan pendidikan yang didapatkan di
pendidikan formal. Bungin, Burhan. 2006. Analisis Data Penelitian
2. Pengorganisasian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Dalam pelaksanaan perencanaan Bungin, Burhan. 2009. PENELITIAN KUALITATIF:
pembelajaran di Klinik Belajar Edu Privat, KOMUNIKASI, EKONOMI, KEBIJAKAN
peneliti menyarankan agar pemilihan alat bantu PUBLIK DAN ILMU SOSIAL LAINNYA.
belajar yang digunakan disesuaikan dengan Jakarta: Kencana
materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Davies, Ivor K.. 1987. PENGELOLAAN BELAJAR.
3. Pelaksanaan Terjemah Sudarsono Sudirdjo, Lily Rompas,
Pelaksanaan yang dilakukan di Klinik Belajar Koyo Karta Surya. Jakarta: Rajawali
Edu Privat telah berjalan sesuai dengan langkah-
Heyneman, Stephan P. 2011. “Private Tutoring and
langkah pelaksanaan pembelajaran. Namun,
Social Cohesion”, Peabody Journal of
peneliti menyarankan agar melakukan pemilihan Education, 86:2, 183-188, (online),
strategi pembelajaran yang didasarkan pada (http://www.vanderbilt.edu/peabody/heynem
tujuan pembelajaran dan kemampuan peserta an/PUBLICATIONS/181 SH Private
didik. Tutoring and Social Cohesion.pdf, diakses 5
4. Pengawasan Desember 2016)
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan di Hursalim, Mochamad, dkk. 2007. PSIKOLOGI
Klinik Belajar Edu Privat telah berjalan sesuai PENDIDIKAN. Surabaya: Unesa University
dengan langkah-langkah pengawasan dalam Press
manajemen. Namun, peneliti menyarankan agar
Husamah dan Yanur Setyaningrum. 2013. DESAIN
untuk mendapatkan output yang baik sebaiknya PEMBELAJARAN BERBASIS
melakukan evaluasi hasil belajar dengan PENCAPAIAN KOMPETENSI Panduan
memberikan soal-soal tes di luar soal yang dalam Merancang Pembelajaran untuk
terdapat dalam modul. Mendukung Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Prestasi Pustaka

DAFTAR PUSTAKA Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif


Abdulhak, Ishak dan Ugi Suprayogi. 2012. Penelitian Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung:
Tindakan dalam Pendidikan Nonformal. PT Remaja Rosdakarya Offset
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Lailia, Nistu. 2014. “Hubungan Manajemen
Amiruddin. 2016. PERENCANAAN Pembelajaran dengan Motivasi Belajar
PEMBELAJARAN (Konsep dan Peserta Didik Home Schooling Komunitas di
Implementasi). Yogyakarta: Parama Ilmu Home Schooling Kak Seto JL. Sidosermo
Airdas KAU-A7 Surabaya”. Jurnal
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Pendidikan Luar Sekolah. (online),
Jakarta: Rineka Cipta (ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
pendidikan-luar-

17
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216

sekolah/article/view/7613/10312, diakses 24 Teori Pendukung, Asas. Bandung: Falah


Januari 2017) Production
Moleong, Lexy J.. 1993. METODOLOGI Sugiyono. 2013. METODE PENELITIAN
PENELITIAN KUALITATIF. Bandung: KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D.
Remaja Rosdakarya Offset Bandung: ALFABETA
Muhadjir, Noeng. 1992. METODOLOGI Tim Penulis. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi.
PENELITIAN KUALITATIF. Yogyakarta: Surabaya: Unesa Press
Rake Sarasin
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Sistem
Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assesment: Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus
Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Media
Bandung: PT Refika Aditama
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2013.
Implementasi Kurikulum. Jakarta:
Kemendikbud
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2013.
Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal.
Jakarta: Kemendikbud
Permadi, Sigit. 2016. Analisis Kritis Penyelenggaraan
Kursus Hantaran Pengantin Binaan UPTD
SKB Gudo Jombang di Desa Sugihwaras
Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.
Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya:
Universitas Negeri Suraabaya
Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.
Surabaya: Unesa University Press
Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. 2012.
MANAJEMEN PENDIDIKAN Analisis dan
Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas
dan Strategi Pengajaran yang Efektif.
Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
Sa’ud, Syaefudin dan Abin Syamsuddin. 2011.
PERENCANAAN PENDIDIKAN. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan
Kontemporer. Bandung: ALFABETA
Schraeder, Mike, Dennis R. Self, Mark H. Jordan, Ron
Portis. 2014. “Functions of Management as a
Mechanism Development of Interpersonal”.
Journal of Education. Vol. 5: pp 50-62,
(online),
(journals.sfu.ca/abr/index.php/abr/article/vie
wFile/71/91, diakses 23 Desember 2016).
Sudjana S., H. Djuju. 2004. Pendidikan Nonformal:
Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat,

Anda mungkin juga menyukai