1 PB
1 PB
Mega Wulandari
(Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)
Email : mega03wulandari@gmail.com
Abstrak
Bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus
menerus sehingga terjadi suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Bimbingan belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah satuan pendidikan nonformal sejenis yang menyelenggarakan pembelajaran untuk menambah
pengetahuan peserta didik mengenai mata pelajaran yang dilaksanakan pendidikan formal. Penelitian ini memiliki
tujuan untuk menganalisis manajemen pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam meningkatkan
kompetensi peserta didik di Klinik Belajar Edu Privat yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerak, dan
pengawasan.
Pendekatan dan jenis rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data
dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian tentang manajemen pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
meningkatkan kompetensi peserta didik. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Kriteria keabsahan data meliputi kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian ini adalah manajemen pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar di Klinik Belajar Edu
Privat terbukti meningkatkan kompetensi peserta didik. Perencanaan pembelajaran dengan membentuk silabus
pembelajaran; mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan; membuat rencana pembelajaran. Pengorganisasian
pembelajaran yang dilakukan yaitu memilih teknik belajar yang sesuai dengan materi; menggunakan alat bantu
belajar; mengatur jumlah peserta didik dalam satu kelas; serta menggunakan strategi yang tepat untuk menyampaikan
peraturan. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu memperkokoh motivasi belajar peserta didik, dan; memilih
strategi pembelajaran yang sesuai. Pengawasan pembelajaran yang dilakukan yaitu mengevaluasi pembelajaran
dengan latihan soal; mengukur hasil belajar, dan; mengevaluasi tujuan pembelajaran selama satu semester.
Kompetensi yang telah dicapai yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
1
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
The results of this study is the management of learning at the institution of tutoring in the Klinik Belajar
Edu Privat proven to improve the competence of learners. Planning of learning by forming syllabus of learning;
Identifying learning needs, and; Make lesson plans. Organizing the learning that is done is choosing the appropriate
learning techniques with the material; Using learning aids; Set the number of learners in one class; And use
appropriate strategies to deliver the rules. Actuating of learning that is done is to strengthen motivation learners
learners, and; Choose the appropriate learning strategy. Controlling of learning that is done is to evaluate learning
with practice questions; Measure learning outcomes, and; Evaluate the learning objectives for one semester.
Competencies that have been achieved are knowledge, understanding, application, analysis, synthesis and evaluation .
dengan pendidikan di sekolah. Kedua, materi suasana belajar mengajar di dalam kelas. Selain itu,
pembelajaran, lembaga bimbingan belajar manajemen pembelajaran merupakan formulasi yang
memberikan materi pembelajaran lebih singkat namun sistematis untuk menetapkan spesifikasi tujuan belajar
jelas sehingga mudah dipahami. Ketiga, kegiatan dalam bimbingan belajar yang mengarah pada
pembelajaran, pada lembaga bimbingan belajar peningkatan kompetensi peserta didik, sebagai suatu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan biasanya perubahan melalui pembelajaran. Perubahan dapat
dengan memberikan cara-cara cepat dalam terjadi pada peserta didik sebagai akibat dari
mengerjakan soal yang semuanya tidak didapatkan di pengalaman belajar, akan tetapi karena faktor lain
sekolah. yang muncul dalam pembelajaran seperti manajemen
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pembelajaran kurang tepat dan sumber-sumber daya
Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses lembaga bimbingan belajar terbatas, maka
penyelenggaraan pembelajaran bahwa standar proses kemungkinan peningkatan kompetensi peserta didik
mencangkup perencanaan proses pembelajaran, juga akan terganggu.
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil Bersumber dari permasalahan di atas,
pembelajaran dan pengawasan hasil pembelajaran. diperlukan tindakan untuk membenahi manajemen
Pembelajaran merupakan sutau proses interaksi antara pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar yang
pendidik dan peserta didik. Agar proses interaksi sesuai dengan syarat-syarat manajemen pembelajaran
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar yang benar sehingga mampu mencapai kompetensi
berjalan dengan optimal dalam mencapai tujuan peserta didik.
pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran harus Lembaga bimbingan belajar sebagai salah
dikelola dengan baik. satu bentuk satuan pendidikan nonformal
Pengelolaan pembelajaran yang dimaksud keberadaanya sangat banyak di kalangan masyarakat
yaitu seni pengoptimalan penggunaan sumber daya mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Lembaga
kelas untuk menunjang kegiatan pebelajaran yang bimbingan belajar juga dipercaya sebagai lembaga
efektif dan efisien. Pengelola pembelajaran juga yang mengadakan bimbingan untuk mencapai
diartikan sebagai upaya pendidik untuk menciptakan kompetensi peserta didik terutama dalam bidang
dan mengendalikan kondisi belajar serta akademis. Selain itu, keberadaan pendidikan
memulihkannya apabila terjadi gangguan atau nonformal terutama lembaga bimbingan belajar
penyimpangan, sehingga proses pembelajaran perannya sangat membantu pendidikan formal.
berlangsung secara optimal (Direktorat Pembinaan Misalkan saja beberapa materi pelajaran dan cara-cara
SMK, 2008). mengerjakan soal secara cepat yang tidak didapatkan
Beberapa isu yang berhubungan dengan di sekolah mampu diperoleh di lembaga bimbingan
proses belajar mengajar menurut pandangan belajar. Oleh karena itu, untuk menjamin kualitas dari
Suherman yang dikutip oleh Muhammad Rohman dan lembaga bimbingan belajar hal utama yang harus
Sofan Amri, isu tersebut yaitu : (1) variasi aktivitas diperhatikan adalah manajemen pembelajarannya
belajar cenderung kurang menyeluruh, dan hanya sehingga lembaga tersebut tetap aktif.
didasarkan pada minat, perhatian, kesenangan, dan Salah satu lembaga bimbingan belajar yang
latar belakang guru; (2) aktivitas pendidikan yang masih aktif hingga saat ini yaitu Klinik Belajar Edu
diperoleh siswa terbatas; serta (3) aktivitas siswa Privat. Klinik Belajar Edu Privat merupakan lembaga
kurang berorientasi kepada gaya hidup di masa bimbingan belajar yang dalam proses pelaksanaanya
mendatang. menggabungkan antara dunia pendidikan dan dunia
Beberapa isu di atas banyak disebabkan kesehatan sebagai ciri khas lembaga. Klinik Belajar
manajemen pembelajaran yang terjadi pada lembaga Edu Privat melayani bimbingan belajar dan privat
penyelenggara satuan pendidikan kurang efektif, salah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar
satunya pada lembaga bimbingan belajar. Manajemen (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah
pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar yang menengah atas (SMA) serta umum.
terjadi di lapangan menunjukkan bahwa terdapat Program-program yang ditawarkan mulai
kesenjangan yang terjadi dalam manajemen dari program regular, program klinis, program spesifik
pembelajaran dalam analisis pembelajaran yang (Mandarin, Jerman, Jepang, Inggris, Arab), program
dilaksanakan. Kurangnya pengembangan manajemen PR dan program privat dan group privat. Selain itu
pembelajaran dengan pelaksanaan manajemen terdapat beberapa program lainnya seperti : IC
pembelajaran menjadi masalah utama kekurang (Islamic Class) yaitu bimbingan baca tulis Al-qur’an,
efektifan manajemen pembelajaran. sholat dan hafalan Juz’amma; BMSN (Bimbingan
Manajemen pembelajaran secara praktis pada Masuk SMP-SMA Negeri/Sederajat); MC (Music
dasarnya adalah rekonstruksi pengetahuan, Class) yang terdiri dari les vocal dan alat music; BC
keterampilan, sikap dan kemampuan lainnya melalui (Business Class); PC (Physical Class) yang terdiri dari
3
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
taekwondo dan karate; serta CC (Computer Class). Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
Keunggulan yang ditawarkan dari lembaga bimbingan tertarik untuk mengungkapkan serta menganalisis
belajar lainnya yaitu : SLC (Skill Learning Concept), masalah tersebut sehingga peneliti mengambil judul
siap melayani semua mata pelajaran, satu kelas antara penelitian “Manajemen Pembelajaran pada
1 sampai 3 anak; guru berpengalaman dan Lembaga Bimbingan Belajar dalam Meningkatkan
professional; serta harga terjangkau dan fasilitas Kompetensi Peserta Didik (Studi pada Lembaga
memadai. Bimbingan Belajar Klinik Belajar Edu Privat di
Alasan mengapa dipilih klinik belajar edu Kota Baru Driyorejo Gresik)”.
privat dikarenakan minat masyarakat yang Berdasarkan latar belakang yang telah
mendaftarkan diri ke klinik belajar edu belajar. Hal ini diuraikan diatas, maka fokus penelitian dalam
dikarenakan penyelenggaraan bimbingan belajar penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen
dilakukan lima kali pertemuan dalam seminggu pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
dengan memberikan fasilitas berupa modul serta tutor mencapai kompetensi peserta didik di Klinik Belajar
yang memiliki pengalaman dalam membimbing, Edu Privat yang meliputi: Bagaimana Perencanaan
sehingga orang tua tertarik mendaftarkan putra- (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
putrinya ke Klinik Belajar Edu Privat. Berdasarkan Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan
data induk peserta didik Klinik Belajar Edu Privat (Controlling) pembelajaran pada lembaga bimbingan
pada bulan Agustus 2016 jumlah peserta didik di belajar dalam mencapai kompetensi peserta didik di
klinik belajar edu privat sebanyak 103 orang. Klinik Belajar Edu Privat.
Sedangkan pada bulan September terdapat 11 orang Sesuai dengan latar belakang dan fokus
peserta didik telah dinyatakan lulus dalam mengikuti penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini
ujian nasional. Hingga bulan November 2016 jumlah adalah menganalisis dan mendiskripsikan manajemen
peserta didik di klinik belajar edu privat sejumlah 88
pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
orang peserta didik (Data Induk Peserta Didik Klinik
Belajar Edu Privat, 2016). Data tersebut menjelaskan mencapai kompetensi peserta didik di Klinik Belajar
bahwa adanya penurunan jumlah peserta didik pada Edu Privat yang meliputi: Menganalisis dan
klinik belajar edu privat. mendiskripsikan Perencanaan (Planning),
Keunikan konsep lembaga belajar di klinik Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
belajar edu privat juga menjadi salah satu alasan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling)
dipilihnya klinik belajar edu privat sebagai tempat pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar dalam
penelitian. Keunikannya yaitu menggabungkan
mencapai kompetensi peserta didik di Klinik Belajar
pendidikan dan kesehatan sebagai ciri khas lembaga.
Contohnya yaitu peserta didik dapat mendaftar pada Edu Privat.
kelas klinis untuk mendapatkan bimbingan secara Bimbingan menurut Rochman Natawidjaja
pribadi dengan pelayanan yang maksimal. Kelas klinis (Nursalim, 2007:173), adalah suatu proses pemberian
tersebut banyak diikuti oleh peserta didik yang akan bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus
menempuh ujian akhir sekolah, sehingga ia merasa menerus supaya individu tersebut dapat memahami
memerlukan bimbingan belajar yang lebih intensif. dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan
Konsep tersebut menjadikan ciri khas lembaga dalam
dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan
menarik minat masyarakat untuk mendaftarkan diri
sebagai peserta didik di klinik belajar edu privat. keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
Alasan lain dipilihnya klinik belajar edu serta kehidupan pada umumnya. Kemudian, menurut
privat yaitu pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan Prayitno (Nursalim, 2007:173), bimbingan adalah
pembelajaran yang dilakukan di klinik belajar edu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
privat menerapkan langkah-langkah manajemen yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
individu, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang
dan pengawasan. Dalam dunia pendidikan, hal
tersebut diperlukan dan pada bagian tertentu dapat dewasa agar orang yang dibimbing dapat
diterapkan demi mendapatkan hasil yang optimal. mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
Melalui manajemen pembelajaran yang tepat mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
pada klinik belajar edu privat diharapkan proses sarana yang dapat dikembangkan berdasarkan norma-
pembelajaran berjalan dengan baik sehingga mampu norma yang berlaku.
meningkatkan kompetensi peserta didik. Kedepannya Sedangkan, belajar menurut Hintzman
klinik belajar edu privat merupakan lembaga yang
(Nursalim, 2007:89), adalah suatu perubahan yang
banyak diminati oleh masyarakat karena kualitas
pembelajaran yang baik. terjadi dalam diri organisme yang disebabkan oleh
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku sengaja dirancang untuk mempengaruhi peserta didik
organisme tersebut. Kemudian, Witting (Nursalim, sehingga proses belajarnya berlangsung dengan
2007:90) menjelaskan bahwa belajar ialah perubahan mudah. Kemudian menurut Husamah dan Yanur
yang relatif menetap yang terjadi dalam keseluruhan Setyaningrum (2013:99), pembelajaran adalah suatu
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur
pengalaman. manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian tujuan pembelajaran. Selain itu, Husamah dan Yanur
bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus Setyaningrum (2013:99) juga menjelaskan bahwa
menerus sehingga terjadi suatu perubahan yang terjadi pembelajaraan merupakan upaya penataan lingkungan
dalam diri individu yang disebabkan oleh pengalaman yang memberi nuansa agar proses belajar tumbuh dan
yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu berkembang secara optimal. Kegiatan pembelajaran
tersebut. dianggap penting karena dapat memotivasi peserta
Bimbingan belajar bertujuan untuk didik untuk mempunyai keinginan mempelajari satu
memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik mata pelajaran atau lebih.
maupun lulusan suatu jenjang pendidikan untuk Menurut Bafadhal yang dikutip Nistu Laili
memenuhi kebutuhan peserta didik. Kebutuhan ini (2014:3), menjelaskan bahwa manajemen
berkaitan dengan hal: (1) memperluas penguasaan pembelajaran adalah segala sesuatu pengaturan proses
materi pelajaran yang diperlukan untuk bekal belajar mengajar dalam rangka tercapainya proses
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih belajar mengajar yang efektif dan efisien dan
tinggi; dan (2) menambah pengetahuan tentang materi peningkatan motivasi belajar. Sedangkan, menurut
pelajaran yang dirasakan penting agar tidak Direktorat Pembinaan SMK (Husamah, 2013:96),
ketinggalan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan manajemen pembelajaran juga diartikan sebagai upaya
teknologi yang makin cepat. pendidik untuk menciptakan dan mengendalikan
Stooneer dan Freeman (Rohman, 2012:2) kondisi belajar serta memulihkannya apabila terjadi
menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu gangguan dan/atau penyimpangan, sehingga proses
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.
mengawasi, pekerjaan anggota organisasi dan Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud
menggunakan semua sumber daya organisasi yang dapat mengacu kepada konsep yang disampaikan
tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang George R. Terry (Rohman, 2012:25), yaitu melalui
dinyatakan dengan jelas. Kemudian Oie Liong Lee pendekatan fungsi-fungsi: perencanaan (planning),
(Rohman, 2012:2), manajemen adalah ilmu pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, (actuating), pengawasan dan pengendalian
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi tenaga (controlling). Kemudian McDonal (Schraeder et al,
manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai 2014) menjelaskan “Four general function of
tujuan bersama. Sedangkan, Mulyani A. Hurhadi management includes planning, organizing, leading
(Rohman, 2012:9), manajemen adalah suatu kegiatan and control”.
atau rangkaian kegiatan yang berupa proses Perencanaan menurut Gaffar (Sagala,
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia 2009:47) dapat diartikan sebagai proses penyusunan
yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
sebelumnya, agar efektif dan efisien. ditentukan. Dalam perencanaan proses yang dilakukan
Belajar adalah perubahan perilaku, sebagaimana menurut Bendavid-Val (1991) langkah-
sedangkan pembelajaran dipandang sebagai proses langkah yang dilaksanakan: 1) pengumpulan dan
kegiatan menggerakkan orang-orang untuk belajar analisis masalah (berdasarkan data); 2) menentukan
(Muhammad Rohman dan Sofan Amri, 2012:119). sasaran; 3) identifikasi pilihan-pilihan; 4) penilaian
Sedangkan Gegne dan Brigs (Husamah, 2013:99), perbandingan; 5) rencana terpilih; 6) implementasi;
mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian dan 7) evaluasi. Menurut jangkauan waktunya
event (kejadian, peristiwa, kondisi) yang secara perencanaan dapat dibagi menjadi perencanaan jangka
5
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
pendek (satu minggu, satu bulan, dan satu tahun), strategi yang tepat untuk mengkomunikasikan
perencanaan jangka menengah yaitu perencanaan peraturan-peraturan, prosedur-prosedur, serta
yang dibuat untuk jangka waktu tiga sampai tujuh pengajaran yang kompleks.
tahun, dan perencanaan waktu jangka panjang dibuat Menggerakkan menurut Terry (Sagala,
untuk jangka waktu delapan sampai dua puluh lima 2009:52) berarti merangsang anggota-anggota
tahun. Oleh karena itu, perencanaan harus melibatkan kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
banyak orang dari komponen organisasi yang terkait dan kemauan yang baik. Menggerakkan adalah tugas
dan melibatkan stake holder sehingga menghasilkan pemimpin dan kepemimpinan. Bagi Sondang P.
program-program yang terus berkembang. Menurut Siagian (dalam Sagala, 2009:53) istilah yang paling
Ivor K. Davies (1987:50) perencanaan adalah tepat menggambarkan fungsi pelaksanaan dalam arti
pekerjaan yang dilakukan seorang tutor untuk pemberi motif, adalah motivasi.
merumuskan tujuan belajar. Menurut Ivor K. Davies (1987:212)
Adapun indikator dalam perencanaan memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
pembelajaran pada lembaga bimbingan belajar, antara pendidik untuk memberikan motivasi, mendorong,
lain meliputi: Menganalisis tugas; Mengidentifikassi dan membimbing peserta didik sehingga mereka siap
kebutuhan latihan/belajar; dan Merumuskan tujuan. untuk mencapai tujuan belajar yang telah disepakati.
Pengorganisasian menurut Muhammad Adapun pelaksanaan yang dimaksud
Rohman dan Sofan Amri (2012:18), merupakan upaya dalam penelitian ini yaitu: Memperkuat motivasi
untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki peserta didik; dan Memilih strategi mengajar yang
daerah dan memanfaatkannya secara efisien guna tepat untuk semua umur dalam mencapai tujuan-
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut tujuan kognitif.
Sergiovanni (1987:315), ”Four competing Oteng Sutisna (Sagala, 2009:59)
requirements for organizing that shouldbe considered mengawasi ialah proses dengan mana administrasi
are legitimacy, efficiency, effectiveness, and melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa
exelence”. Pendapat ini menggambarkan bahwa ada yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian
empat syarat yang harus dipertimbangkan dalam yang perlu dibuatnya. Kemudian Johnson (Sagala,
pengorganisasian yaitu legitimasi (legitimacy), 2009:59) mengemukakan bahwa pengawasan ialah
efisiensi (efficiency), keefektifan (effectiveness), dan sebagai fungsi sistem yang melakukan penyesuaian
keunggulan (exelence). terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-
Dalam fungsi pengorganisasian, pemimpin penyimpangan tujuan sistem hanya dalam batas-batas
organisasi menentukan siapa melakukan apa (who yang dapat ditolerensi. Artinya, pengawasan sebagai
does what) sesuai dengan tujuan yang telah kendali performan petugas, proses, dan output sesuai
dirumuskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Louis A. dengan rencana, kalaupun ada penyimpangan hal itu
Allen (Davies, 1987:117) yaitu orang-orang yang diusahakan agar tidak lebih dari batas yang dapat
membentuk suatu kelompok akan selalu menemukan ditolerensi (Pidarta, 1988:168).
pekerjaan yang harus dilakukan. Namun yang paling Kemudian menurut Ivor K. Davies
penting ialah bahwa mereka malakukan pekerjaan (1987:290), kontrol adalah suatu pekerjaan yang
yang sesuai dengan tujuan dan pencapaiannya, dan dilakukan seorang pendidik untuk menentukan apakah
bukan hanya pekerjaan yang disukainya. fungsi organisasi serta pimpinannya telah
Mengorganisasikan adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan berhasil mencapai tujuan-tujuan
dilakukan seorang pendidik dalam mengatur dan yang telah ditentukan.
menggunakan sumber belajar, dengan maksud Pengawasan yang dimaksud dalam
mencapai tujuan belajar dengan cara yang seefektif, penelitian ini yaitu: Mengevaluasi sistem belajar;
seefisien dan sehemat mungkin (Ivor K. Davies, Mengukur hasil belajar; dan Manajemen berdasarkan
1987:118). tujuan belajar.
Dalam penelitian ini akan dianalisis Kompetensi menurut Husamah dan Yanur
pengorganisasian meliputi: Memilih teknik mengajar Setyaningrum (2013:80), adalah kemampuan
yang tepat; Memilih alat bantu belajar audiovisual; seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan
Memilih besarnya kelas yang tepat; dan Memilih dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK
sekolah, masyarakat, dan lingkungan di mana yang melakukan bimbingan belajar dengan 6 pengelola
bersangkutan berinteraksi. Kompetensi juga diartikan pembelajaran tersebut.
sebagai persyaratan yang harus dicapai oleh peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kompetensi
dimunculkan dengan harapan outcome atau lulusan 2. Data Sekunder
dari suatu instansi mampu menjadi lulusan yang Data sekunder adalah sumber data yang
memiliki keterampilan dan keilmuan yang memadai diperoleh secara tidak langsung dari sumber
sehingga dia mampu bersaing pada tahap selanjutnya. lainnya. Dalam penelitian ini, sumber data sekunder
Kompetensi peserta didik dalam kaitanya adalah arsip-arsip, dokumen-dokumen, hasil belajar
dengan bimbingan belajar mengarah kepada hasil peserta didik, dan sumber lain yang relevan dari
belajar yang disampaikan oleh Bloom (dalam Muslich, Klinik Belajar Edu Privat.
2011) pada ranah kognitif. Adapun aspek-aspek Agar penelitian dapat dipercaya, maka
kompetensi pada ranah kognitif dalam penelitian ini diperlukan data pendukung dalam penelitian tersebut
adalah sebagai berikut: Pengetahuan; Pemahaman; dengan menggunakan teknik pengumpulan data.
Aplikasi; Analisis; Sintesis; dan Evaluasi. Teknik pengumpulan data digunakan untuk
memperoleh data yang sesuai dengan data yang telah
ditetapkan. Dalam pengumpulan data tersebut akan
METODE PENELITIAN
digunakan beberapa metode pengumpulan data. Jenis
Dalam penelitian ini peneliti
metode yang dipilih dan digunakan dalam
menggunakan pendekatan penelitian deskriptif.
pengumpulan data, tentunya disesuaikan dengan
Penelitian ini dilaksanakan pada program bimbingan
karakteristik penelitian yang akan dilakukan. Adapun
belajar di Klinik Belajar Edu Privat di Jalan
metode pengumpulan data yang digunakan pada
Pancawarna Raya T41/11B Kota Baru Driyorejo
penelitian ini yaitu: Wawancara; Observasi; dan
Gresik. Alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah
Dokumentasi.
bimbingan belajar di Klinik Belajar Edu Privat
Analisis data merupakan proses menyusun
memiliki keunikan dalam memberikan konsep
secara ilmiah data yang telah diperoleh dari hasil
lembaga bimbingan belajar dan menerapkan
wawancara, observasi maupun dokumentasi. Dalam
pengelolaan pembelajaran sesuai dengan fungsi-
penelitian ini, analisis data dilakukan selama proses
fungsi manajemen, sehingga membuat peneliti merasa
kegiatan dilapangan. Adapun teknik-teknik
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang
pengumpulan data yang bisa diuraikan adalah sebagai
pengelolaan pembelajaran tersebut.
berikut: Reduksi Data; Penyajian Data; dan Verifikasi
Subyek penelitian menurut Sugiyono
Data.
(2013) adalah tempat, pelaku, dan aktivitas yang
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau
berinteraksi secara sinergis, selain itu juga berupa
data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang,
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
kendaraan dan sejenisnya. Dalam penelitian yang
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
dilakukan oleh peneliti ini subyek penelitian terdiri
Adapun kriteria keabsahan data dalam penelitian ini
dari:
menggunakan Kredibilitas, Transferabilitas,
1. Data Primer
Dependabilitas, dan Konfirmabilitas.
Sumber data primer dalam penelitian ini
adalah pengelola pembelajaran dan peserta didik di
HASIL DAN PEMBAHASAN
Klinik Belajar Edu Privat. peneliti mengambil 6
Analisis data merupakan proses analisis data
pengelola pembelajaran dan 5 peserta didik. Dimana
yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan
pengelola pembelajaran tersebut adalah pendidik di
dokumentasi. Pengolahan data dalam penelitian ini
lembaga bimbingan belajar Klinik Belajar Edu
menganalisis apa yang telah dibahas dalam temuan
Privat yang setiap harinya melakukan bimbingan
penelitian mengenai manajemen pembelajaran pada
belajar kepada peserta didik. Sedangkan, peserta
lembaga bimbingan belajar sesuai dengan fungsi
didik yang peneliti ambil yaitu peserta didik yang
manajemen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
7
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
(Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan bantuan kepada individu yang dilakukan secara
Pengawasan (Controlling), serta pencapaian terus menerus sehingga terjadi suatu perubahan
kompetensi peserta didik dalam ranah kognitif yaitu yang terjadi dalam diri individu yang disebabkan
Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi
dan Evaluasi pada Lembaga Bimbingan Belajar Klinik tingkah laku individu melalui proses manajemen
Belajar Edu Privat. yang baik.
Menurut Oie Liong Lee (Rohman, 2012:2),
1. Manajemen Pembelajaran pada Lembaga
manajemen adalah ilmu merencanakan,
Bimbingan Belajar
mengorganisasikan, mengarahkan,
Menurut Coombs (Abdulhak, 2012:19),
mengkoordinasikan, serta mengevaluasi tenaga
pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan
manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai
terorganisasi dan sistematis, di luar sistem
tujuan bersama. Sedangkan, menurut Bafadhal
persekolahan yang mapan, dilakukan secara
yang dikutip Nistu Laili (2014:3) menjelaskan
mandiri atau merupakan bagian penting dari
bahwa manajemen pembelajaran adalah segala
kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan
sesuatu peraturan proses belajar mengajar dalam
untuk melayani peserta didik tertentu di dalam
rangka tercapainya proses belajar mengajar yang
mencapai tujuan belajarnya.
efektif dan efisien dan peningkatan motivasi
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas
belajar.
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
Berdasarkan penjelasan di atas, lembaga
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
bimbingan belajar Klinik Belajar Edu Privat
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang
termasuk dalam satuan pendidikan non formal
sejenis (UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).
sejenis yang menyelenggarakan bimbingan
Satuan PNF sejenis yang dimaksud terdiri atas
belajar untuk mencapai kompetensi peserta didik
rumah pintar, balai belajar bersama, lembaga
melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen
bimbingan belajar, serta bentuk lain yang
pembelajaran yang baik.
berkembang di masyarakat dan ditetapkan oleh
Manajemen pembelajaran berdasarkan
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
fungsi-fungsi manajemen yang disampaikan oleh
Nonformal dan Informal.
George R. Terry (Rohman, 2012:25) yaitu
Berdasarkan Permendikbud Nomor 81 Tahun
perencanaan (Planning), pengorganisasian
2013 pasal 4 menjelaskan bahwa lembaga
(Organizing), penggerakan/pelaksanaan
bimbingan belajar yang didirikan dapat
(Actuating), pengawasan (Controlling). Berikut
menyelenggarakan program: a) pendidikan
analisis manajemen pembelajaran menurut
kesetaraan; b) pendidikan peningkatan
George R. Terry:
kompetensi akademik; dan /atau c) pendidikan
a) Perencanaan (Planning)
nonformal lain yang diperlukan masyarakat.
Banghart dan Trull (Sagala, 2009:47)
Bimbingan menurut Rochman Natawidjaja
mengemukakan “Education planning is first
(Nursalim, 2007:173), adalah suatu proses
of all a rational procces”. Menurut Ivor K.
pemberian bantuan kepada individu yang
Davies (1987:50), perencanaan adalah
dilakukan secara terus menerus supaya individu
pekerjaan yang dilakukan seorang tutor untuk
tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia
merumuskan tujuan belajar. apabila seorang
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak
tutor-manajer merencanakan, dia berusaha
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
untuk:
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
1) Menganalisis tugas
serta kehidupan pada umumnya. Kemudian,
2) Mengidentifikasi kebutuhan
Witting (Nursalim, 2007:90) menjelaskan bahwa
latihan/belajar
belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang
3) Merumuskan tujuan
terjadi dalam keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman. Sehingga, Jika teori tersebut dihubungkan dengan
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian temuan di lapangan, menunjukkan bahwa
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK
tahapan perencanaan yang dilakukan oleh memberikan tes tanya jawab di awal
Klinik Belajar Edu Privat telah sesuai dengan pembelajaran.
teori yang dikutip dari Ivor K. Davies. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Perencanaan bimbingan belajar yang Ivor K. Davies (1987:80), yaitu proses
dilakukan oleh pengelola pembelajaran / identifikasi akan memudahkan untuk
tutor belajar yaitu menganalisis tugas, mengetahui masalah yang berhubungan
mengidentifikasi kebutuhan latihan / belajar, dengan kurangnya pengetahuan,
dan merumuskan tujuan. keterampilan, atau sikap sehingga sesuai
dengan apa yang harus diajarkan.
1) Menganalisis tugas 3) Merumuskan tujuan
Pengelola pembelajaran di Klinik Merumuskan tujuan belajar di
Belajar Edu Privat melakukan analisis lakukan di awal semester dengan
tugas belajar yang dilakukan di awal membuat tujuan belajar yang akan
semester dengan melaksanakan dicapai dalam satu semester yang
pembentukan silabus pembelajaran yang dituangkan dalam perangkat
tertuang dalam perangkat pembelajaran pembelajaran dan mengajar. Perangkat
dan mengajar beserta modul pembelajaran dan mengajar yang dibuat
pembelajaran. Kendala dalam disesuaikan dengan kurikulum yang
menganalisis tugas yaitu pengelola sedang digunakan yaitu KTSP dan
pembelajaran harus menganalisis tugas kurikulum 2013 atau campuran dari
dengan menggunakan dua kurikulum keduanya.
yaitu KTSP dan kurikulum 2013. Hal tersebut didukung dengan
Akibatnya modul yang tersedia tidak pernyataan Bloom (Davies, 1987:94),
sesuai dengan KTSP maupun kurikulum yaitu bahwa tujuan tidak hanya
2013. merupakan arah yang dapat membentuk
Berdasarkan analisis tugas yang atau mewarnai kurikulum dan
mengacu pada model pembelajaran memimpin kegiatan pengajaran, tetapi
Kemp, Morrison, dan Ross (Husamah, juga dapat menyediakan spesifikasi
2013:73) analisis tugas meliputi analisis secara terinci bagi penyusunan dan
struktur isi, analisis prosedural, analisis penggunaan teknik-teknik evaluasi.
konsep, dan pemrosesan informasi.
Analisis struktur isi dilakukan dengan Berdasarkan dari teori Ivor K.
mencermati kurikulum sedangkan Davies (1987:50) mengenai perencanaan
analisis prosedural dilakukan dengan yang harus dilakukan oleh tutor, pengelola
mengidentifikasi tagap-tahap pembelajaran pada Klinik Belajar Edu Privat
penyelesaian tugas. Sehingga, analisis telah melakukan perencanaan sesuai dengan
tugas dengan mengacu terhadap dua langkah-langkah perencanaan yang ada.
kurikulum tetap harus dilaksanakan, Terbukti dengan adanya perangkat
dengan harapan akan menghasilkan pembelajaran dan mengajar (ppm), proses
struktur isi pembelajaran yang sesuai identifikasi, perumusan tujuan, serta modul
dengan seluruh peserta didik. dalam setiap mata pelajaran per jenjang
2) Mengidentifikasi kebutuhan latihan / Pendidikan yang disusun langsung oleh
belajar masing-masing pengelola pembelajaran.
Proses identifikasi kebutuhan
belajar dilakukan dengan memberikan b) Pengorganisasian (Organizing)
form diagnose kepada peserta didik, Menurut Gibson, at al (dalam Sagala,
wawancara secara mendalam kepada 2009:49), pengorganisasian meliputi semua
peserta didik dan orang tua serta kegiatan manajerial yang dilakukan untuk
mewujudkan kegiatan yang direncanakan
9
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
11
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
didik. Pernyataan tersebut sesuai dengan Kompetensi peserta didik dalam kaitannya
pendapat Ivor K. Davies (1987:316), dengan bimbingan belajar mengarah kepada hasil
yaitu bahwa dalam mengukurhasil belajar yang disampaikan oleh Bloom (Muslich,
belajar, transformasi-transformasi yang 2011) pada ranah kognitif.
meliputi nilai-nilai tes awal, tes akhir, Berikut analisis kompetensi peserta didik
dan tes retensi, biasanya digunakan berdasarkan ranah kognitif yang disampaikan
dalam studi evaluasi. oleh Bloom yaitu Pengetahuan atau ingatan,
3) Manajemen berdasarkan tujuan belajar Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis dan
Memanajemen hasil tujuan belajar, Evaluasi:
pengelola pembelajaran di Klinik a) Pengetahuan atau Ingatan
Belajar Edu Privat melakukan evaluasi Pengelola pembelajaran di Klinik
terhadap perencanaan atau rancangan Belajar Edu Privat melakukan cara yang
selama satu semester. Pada akhir berbeda-beda yang disesuaikan pada kondisi
semester, akan ada pengisian waktu dan peserta didik dalam mencapai aspek
kendala yang terjadi pada kolom pengetahuan peserta didik. Cara tersebut
rancangan pelaksanaan. berdampak kepada pengetahuan peserta didik
Pernyataan tersebut sesuai dengan berkisar antara 30-40% tergantung kepada
pendapat Ivor K. Davies (1987:334), masing-masing individu. Hambatan dalam
yaitu bahwa manajemen berdasarkan proses pembelajaran dalam hal ini yaitu
tujuan belajar adalah suatu prosedur peserta didik datang telat dan ramai di dalam
berupa daur yang sederhana tapi kelas sehingga peserta didik sulit untuk
sempurna yang meliputi: mempelajari pelajaran yang sedang
a) Merumuskan sasaran dan tujuan diajarkan. Adapun pencapaiannya yaitu:
organisasi peserta didik mengetahui pelajaran yang
b) Menuliskan suatu penuntun atau dijelaskan; peserta didik mengenali dan
preskripsi belajar mengingat pelajaran yang telah berlalu; dan
c) Menyetujui suatu rencana perbaikan peserta didik mampu menjelaskan pelajaran
d) Mengulangi dan membicarakan yang telah diterangkan.
performans tiap siswa. Berdasarkan temuan tersebut sesuai
dengan teori yang digunakan peneliti dalam
Berdasarkan dari teori Ivor K. penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh
Davies (1987:289) mengenai pengawasan Bloom (Muslich, 2011:40) mengemukakan
yang harus dilakukan oleh tutor, pengelola bahwa pengetahuan mengandung makna
pembelajaran pada Klinik Belajar Edu Privat pengetahuan faktual dan pengetahuan
telah melaksanakannya dengan baik. Hal ini hafalan, serta pengetahuan untuk diingat.
dibuktikan dengan evaluasi yang dilakukan Sedangkan menurut Masnur Muslich
dengan memberikan soal tes untuk (2011:40) mengemukakan bahwa
mengevaluasi belajar, adanya pre tes dan pos pengetahuan terkait dengan perilaku yang
tes untuk mengukur hasil belajar, dan dapat digambarkan pada situasi tes atau ujian,
perencanaan diawal yang baik untuk yang menekankan pada ingatan atau daya
mengetahui ketercapaian tujuan ingat dari ide-ide, materi, atau fakta dan telah
pembelajaran. dikenali.
Sesuai dengan teori diatas dapat
disimpulkan bahwa peserta didik di Klinik
2. Kompetensi Peserta Didik
Belajar Edu Privat telah mencapai aspek
Kompetensi menurut Masnur Muslich
pengetahuan yang sesuai dengan teori yang
(2011:33), adalah kemampuan yang dapat
digunakan.
dilakukan peserta didik yang mencangkup
pengetahuan, keterampilan dan perilaku.
13
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
15
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216
pembelajaran dan mengajar yang akan dicapai yang disesuaikan dengan materi pembelajaran
dalam satu semester. Merumuskan tujuan belajar yang akan disampaikan dan berdasarkan tingkat
disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan. kecerdasan peserta didik.
2. Pengorganisasian Pembelajaran 4. Pengawasan Pembelajaran
Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar
Edu Privat telah melaksanakan pengorganisasian Edu Privat telah melaksanakan pengawasan yang
sesuai dengan langkah-langkah pengorganisasian sesuai dengan langkah-langkah pengawasan yaitu
yaitu memilih teknik mengajar yang tepat, evaluasi belajar, mengukur hasil belajar, dan
memilih alat bantu belajar audiovisual, memilih manajemen berdasarkan tujuan belajar. Evaluasi
besarnya kelas yang tepat, serta memilih strategi dilaksanakan dengan memberikan latihan soal
yang tepat untuk mengkomunikasikan peraturan- diakhir pembelajaran. Mengukur hasil belajar
peraturan, prosedur-prosedur, serta pengajaran dengan latihan soal di akhir bab atau semester.
yang komplek. Mengevaluasi perencanaan pembelajaran selama
Pemilihan teknik mengajar dilakukan dengan satu semester.
penyesuaian terhadap masalah yang sedang 5. Pencapaian kompetensi peserta didik yaitu
dihadapi peserta didik. Teknik mengajar yang a. Pengetahuan
dilakukan pada kelas regular yaitu dengan metode Peserta didik mengetahui pelajaran yang
klasik. Sedangkan pada kelas klinis teknik dijelaskan; peserta didik mengenali dan
mengajar berdasarkan masalah yang dihadapi mengingat pelajaran yang telah berlalu; dan
peserta didik. peserta didik mampu menjelaskan pelajaran
Pemilihan alat bantu belajar audio visual oleh yang telah diterangkan.
pengelola dalam proses pembelajaran yaitu b. Pemahaman
dengan menggunakan papan tulis, modul, Peserta didik mampu menafsirkan pelajaran
boardmarker, dan alat bantu belajar lainnya yang tertentu; peserta didik mampu meringkas,
mendukung. Banyaknya peserta didik yang mengklasifikasikan, membandingkan dan
tertampung dalam satu kelas yaitu 8 orang peserta mencontohkan pelajaran tertentu.
didik. Semua peserta didik tertampung dalam c. Aplikasi
kelas. Terbukti pembelajaran yang dilakukan Peserta didik mampu melaksanakan tugas yang
disesuaikan dengan jadwal yang telah dibentuk. diberikan, menyelesaikan tugas yang diberikan
Pemilihan strategi yang tepat untuk dan mengoperasikannya.
menyampaikan peraturan-peraturan, prosedur- d. Analisis
prosedur, serta pengajaran yang komplek yaitu Peserta didik mampu membedakan,
dengan menggunakan Focus Group Discussion menyamakan, membandingkan, menganalisis,
(FGD), Social Group Discussion (SGD), Face to menyeleksi, dan meyimpulkan permasalahan
face, dan konvensional. yang diberikan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran e. Sintesis
Pengelola pembelajaran pada Klinik Belajar Peserta didik mampu menyusun karangan,
Edu Privat telah melaksanakan pelaksanaan mengabstraksikan dan mengkreasikan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah- permasalahan yang telah diberikan.
langkah pelaksaan pembelajaran yaitu f. Evaluasi
memperkokoh motivasi peserta didik dan Peserta didik mampu memberikan kritikan,
memilih strategi yang tepat untuk segala umur memperjelas tugas, memilih, mengerjakan
dalam mencapai tujuan-tujuan kognitif. tugas dengan baik dan memutuskan
Memperkokoh motivasi peserta didik dilakukan permasalahan yang ada.
dengan memberikan cerita tokoh inspirasi,
memberikan tontonan motivasi, serta Saran
memberikan motivasi secara individu kepada Berdasarkan data hasil penelitian yang telah
beberapa individu yang memiliki semangat diperoleh peneliti tentang manajemen pembelajaran
belajar rendah. Memilih strategi pembelajaran
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PESERTA DIDIK
pada lembaga bimbingan belajar dalam mencapai Bloom, Benjamin Samuel. 1956. Taxonomy of
kompetensi peserta didik, maka dapat dikemukakan Educational Objectives the Classification of
beberapa saran sebagai berikut: Educational Goals. Chicago: University of
Chicago Press. (online),
1. Perencanaan (https://books.google.co.id/books?id=JT4K
Dalam pelaksanaan perencanaan AgAAQBAJ&pg=PA1&dq=taxonomy+of+
educational+objectives+the+classification+o
pembelajaran di Klinik Belajar Edu Privat,
f+educational+goals&hl=id&sa=X&ved=0a
peneliti menyarankan agar melakukan hUKEwie6K3tudPRAhVEL48KHYClClAQ
penyusunan perangkat pembelajaran dan 6AEIQDAG#v=onepage&q=kognitif&f=fal
mengajar (PPM) serta modul hendaknya se, diakses 22 Januari 2017)
memperhatikan kurikulum yang digunakan oleh
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian
peserta didik. Sehingga, materi yang diajarkan
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
relevan dengan pendidikan yang didapatkan di
pendidikan formal. Bungin, Burhan. 2006. Analisis Data Penelitian
2. Pengorganisasian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Dalam pelaksanaan perencanaan Bungin, Burhan. 2009. PENELITIAN KUALITATIF:
pembelajaran di Klinik Belajar Edu Privat, KOMUNIKASI, EKONOMI, KEBIJAKAN
peneliti menyarankan agar pemilihan alat bantu PUBLIK DAN ILMU SOSIAL LAINNYA.
belajar yang digunakan disesuaikan dengan Jakarta: Kencana
materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Davies, Ivor K.. 1987. PENGELOLAAN BELAJAR.
3. Pelaksanaan Terjemah Sudarsono Sudirdjo, Lily Rompas,
Pelaksanaan yang dilakukan di Klinik Belajar Koyo Karta Surya. Jakarta: Rajawali
Edu Privat telah berjalan sesuai dengan langkah-
Heyneman, Stephan P. 2011. “Private Tutoring and
langkah pelaksanaan pembelajaran. Namun,
Social Cohesion”, Peabody Journal of
peneliti menyarankan agar melakukan pemilihan Education, 86:2, 183-188, (online),
strategi pembelajaran yang didasarkan pada (http://www.vanderbilt.edu/peabody/heynem
tujuan pembelajaran dan kemampuan peserta an/PUBLICATIONS/181 SH Private
didik. Tutoring and Social Cohesion.pdf, diakses 5
4. Pengawasan Desember 2016)
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan di Hursalim, Mochamad, dkk. 2007. PSIKOLOGI
Klinik Belajar Edu Privat telah berjalan sesuai PENDIDIKAN. Surabaya: Unesa University
dengan langkah-langkah pengawasan dalam Press
manajemen. Namun, peneliti menyarankan agar
Husamah dan Yanur Setyaningrum. 2013. DESAIN
untuk mendapatkan output yang baik sebaiknya PEMBELAJARAN BERBASIS
melakukan evaluasi hasil belajar dengan PENCAPAIAN KOMPETENSI Panduan
memberikan soal-soal tes di luar soal yang dalam Merancang Pembelajaran untuk
terdapat dalam modul. Mendukung Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Prestasi Pustaka
17
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2017, 0-216